Salah satu masalah dalam pembudidayaan ternak babi adalah indukan babi yang mengalami masalah pada produksi susu untuk anakannya. Jika susu babi tidak keluar, maka akan berpengaruh pada kesehatan dan berat badan anak babi. Jika Anda mengalami kasus tersebut, maka Anda harus tahu tentang agalactia atau induk babi susah mengeluarkan susu.
Dulur, harus mulai memperhatikan sejumlah penyebab dan cara menangani yang tepat pada produksi susu sapi agar bisa menghasilkan secara produktif. Apabila sapi mengalami agalactia, maka jumlah produktivitas susu babi akan menurun dari biasanya nih Dulur. Simak di bawah ini, mengenal apa itu agalactia dan cara menangani yang tepat.
Apa Itu Agalactia?
Agalaksia merujuk pada kondisi ketika seekor induk babi tidak memiliki produksi air susu atau tidak mampu mengeluarkan air susu untuk anaknya. Beberapa penelitian mencatat bahwa pada keadaan normal, induk babi dapat menghasilkan sekitar 4 kg air susu setiap hari setelah melahirkan, dan jumlah ini cenderung meningkat secara bertahap setiap minggunya hingga mencapai 7 kg per hari pada minggu keempat. Namun, setelah itu, produksi air susu cenderung mengalami penurunan.
Penyebab dari terkena penyakitnya agalaksia bermacam-macam. Dulur, harus mulai mewaspadai sejumlah tanda babi yang mengalami agalactia untuk menghindari dari babi kekurangan nutrisi akibat kekurangan susu.
Penyebab Indukan Babi Tidak Mengeluarkan Susu
Nah, setelah Anda mengetahui pengertian agalactia, maka selanjutnya, Anda harus tahu penyebab mengapa babi tidak bisa mengeluarkan susu dengan maksimal. Sejumlah penyebab alasan indukan babi tidak mengeluarkan susu misalnya mulai dari penyakit hingga faktor lainnya. Simak dibawah ini akan ada penjelasan mengenai penyebab babi tidak mengeluarkan susu.
1. Indukan Babi Mengalami Mastitis
Penyebab pertama bisa dikarenakan Induk babi yang tidak mampu memproduksi air susu karena mengalami peradangan pada kelenjar susu (mastitis) dan peradangan pada rahim (metritis). Kondisi ini umumnya dikenal sebagai sindrom MMA (Mastitis, Metritis, Agalactia) dalam konteks babi.
2. Adanya Penyumbatan Puting Babi
Penyumbatan puting dapat terjadi akibat kelainan bawaan atau ketiadaan struktur puting itu sendiri. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya kelainan genetik yang mempengaruhi perkembangan puting atau kondisi di mana puting tidak berkembang sepenuhnya. Pada beberapa kasus, kelainan ini dapat menghambat jalannya aliran air susu atau menyulitkan proses menyusui. Selain itu, kondisi ketiadaan puting juga dapat menjadi penyebab penyumbatan, di mana bayi sulit atau tidak dapat melakukan hisapan pada area yang seharusnya menjadi titik keluarnya air susu.
3. Keterbatasan Pakan Pada Babi
Pakan pada babi yang tidak maksimal juga bisa mempengaruhi kinerja susu yang akan dihasilkan. Dulur harus bisa memastikan Induk mengalami keterbatasan dalam menerima asupan pakan yang mencukupi baik dari segi jumlah maupun kualitas. Jika pemberian pakan tidak maksimal maka produktivitas induk, karena kebutuhan nutrisi hingga kinerja reproduksi.
4. Masalah Higiene dan Sanitasi Kandang yang Buruk
Kondisi kebersihan dan sanitasi yang tidak memadai pada kandang babi bisa menjadi masalah yang besar. Hal ini mencakup kurangnya upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan kandang, seperti tidak rutin membersihkan kotoran, tidak menyediakan tempat pembuangan limbah yang sesuai, dan kurangnya tindakan pencegahan untuk menghindari penumpukan kotoran. Keadaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan hewan, menyebabkan penyebaran penyakit, dan merugikan produktivitas peternakan.
5. Indukan Babi Tidak Mendapatkan Air Minum yang Cukup
Indukan babi yang tidak mendapatkan air minum yang cukup, sehingga Anda perlu memperhatikan mudahnya babi untuk mendapatkan akses minum yang sesuai. Selain itu, Anda juga harus bisa memahami dengan baik keperluan air pada babi yang membutuhkan 10-20 liter.
Cara Mencegah Babi Sulit Menghasilkan Susu
Kini, Anda mengetahui beberapa hal yang bisa menyebabkan sulitnya bab ii menghasilkan susu yang berkualitas. Beberapa penyebab antara lain beberapa faktor misalnya induk tidak mendapatkan jumlah pakan yang bagus hingga terkena beberapa penyakit. Jika babi dalam keadaan sakit, maka babi akan sedikit menghasilkan susu untuk pakan anakan babi nantinya.
1. Memperbaiki Kandang dan Higiene
Faktor selanjutnya yang menyebabkan babi susah menghasilkan susu yakni kebersihan kandang yang tidak maksimal. Kadang yang tidak terawat dengan baik bisa menjadi faktor babi mudah terkena penyakit dan stress. Maka Dulur harus mulai mempersiapkan kadang dengan kualitas terbaik dan bisa mencegah babi mudah terkena penyakit.
2. Menyediakan Pakan yang Baik
Langkah tepat selanjutnya, yakni dengan memberikan pasokan air minum dan pakan yang berkualitas pada babi ternak Anda. Dulur harus menyediakan air bersih untuk minum dan menyediakan makanan yang memiliki nilai gizi yang baik. Pastikan bahwa anda memberikan pakan yang berkualitas dan bergizi. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan terkait gizi asupan pakan yang sesuai untuk babi.
3. Mempersiapkan Air Minum yang Baik dan Benar
Bagi Anda yang ingin memaksimalkan ternak babi yang tepat, Dulur bisa dengan mempersiapkan air minum yang dekat dengan kandang babi dan air yang berkualitas. Tindakan ini melibatkan upaya untuk menyediakan sumber air yang bersih dan aman bagi hewan ternak babi. Harapannya, Anda bisa mulai mempersiapkan menyediakan fasilitas air minum agar menghasilkan nilai gizi optimal.
Berikan Suplemen Untuk Mencegah Babi Susah Menghasilkan Susu
Selain Anda harus mempersiapkan beberapa hal seperti sanitasi dan kandang hingga mempersiapkan air minum. Kini Anda bisa mulai lebih produktif dan menguntungkan dengan memberikan pakan dan kesehatan babi yang tidak terjamin. Peternak babi juga harus menjaga kesehatan dengan bakteri dan memiliki peran yang sangat krusial dalam proses selengkapnya. Pilihlah suplemen dengan Bacillus sp. salah satu produk yang direkomendasikan adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan yang mengandung tiga jenis Bacillus mampu menambah kesehatan dan produktivitas peternakan babi Anda.
Produk ini tidak hanya bermanfaat untuk pencernaan babi dengan bakteri baik seperti Pseudomonas alcaligenes, Micrococcus roseus, Bacillus mycoides, Bacillus pumilus, dan Bacillus brevis, tetapi juga mengandung nutrisi mikro lengkap serta multivitamin untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien babi. Dengan Suplemen Organik Cair GDM, Anda tidak perlu memberikan tambahan vitamin atau pakan, mengurangi biaya pemeliharaan. Penggunaannya pun sangat mudah, cukup dicampurkan ke dalam air minum dengan dosis 5ml/ekor per hari untuk babi berumur kurang dari 1 bulan, dan dosis ditingkatkan menjadi 10 ml/ekor per hari untuk babi berumur 1 bulan hingga 1 tahun.
Jika Anda kebingungan cara terbaik untuk menangani agar babi bisa menghasilkan susu dan memaksimalkan nutrisi pada anakan babi, maka Anda bisa tanyakan pada tim ahli GDM kami dan berkonsultasi secara gratis dan bisa Anda konsultasikan dengan menekan ikon whatsapp berikut: