Sebagai salah satu tanaman penghasil minyak goreng, tidak heran jika kelapa sawit menjadi primadona perkebunan sebab menjadi sumber penghasil devisa tertinggi di Indonesia. Namun sejalan dengan penanaman kelapa sawit yang semakin populer, petani juga menghadapi berbagai jenis hama kelapa sawit yang bisa menyebabkan kerusakan kelapa sawit.
Serangan hama tersebut tentu menunjukkan sejumlah gejala fisik yang timbul dan mengakibatkan rendahnya perkembangan atau produktivitas sawit. Kerugian berkepanjangan juga bisa menyebabkan perkebunan gagal panen.
Agar bisa mencegah serangan hama, Anda harus tahu mengenai jenis hama kelapa sawit dan penyebabnya. Setelah mengetahui semua itu, Anda juga harus tahu bagaimana cara pencegahan yang tepat.
8 Jenis Hama Kelapa Sawit
Hama pada kelapa sawit banyak jumlahnya. Biasanya jenis hama kelapa sawit ini akan menular dengan sangat cepat jika tidak segera diatasi. Selain itu, hama ini juga berpengaruh pada penularan tanaman lainnya.
Kumbang
Serangan hama ini sangat berbahaya terutama bagi tanaman muda. Jika hama sampai mengenai titik tumbuh tanaman, bisa menyebabkan penyakit busuk dan akhirnya kematian tanaman.
Untuk mengendalikan kumbang ini, langkah pertama adalah menjaga kebersihan kebun, terutama di sekitar tanaman. Sampah dan pohon yang mati sebaiknya dibakar untuk memusnahkan larva hama. Pengendalian juga dapat dilakukan secara biologis dengan menggunakan jamur Metarhizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.
Ulat Api
Ulat muda biasanya bergerombol di sekitar area tempat berkembangnya telur dan mulai mengikis daun dari permukaan bawahnya, sambil meninggalkan bagian epidermis atas. Bekas serangan ulat ini tampak jelas seperti jendela-jendela memanjang pada helaian daun. Akibat serangan yang parah, daun yang terkena akan mengering dan mati, tampak seperti bekas terbakar.
Dengan mengetahui tanda-tanda serangan ulat muda ini, Anda bisa lebih cepat mengambil langkah pencegahan dan pengendalian untuk menjaga kesehatan tanaman kelapa sawit Anda.
Tungau
Tungau merah atau Oligonychus merupakan jenis hama kelapa sawit yang sering menyerang. Hama kecil ini, dengan ukuran hanya sekitar 0,5 mm, biasanya menyerang bagian daun. Tungau merah hidup di sepanjang tulang anak daun dan mengisap cairan dari daun, menyebabkan perubahan warna daun menjadi mengkilap kecoklatan.
Kumbang Nyiur
Jenis hama kelapa sawit masuk dalam jenis hama utama yang sering menyerang tanaman kelapa sawit. Hama ini biasanya menyerang bagian pucuk tanaman, baik pada fase pertumbuhan awal maupun pada tanaman yang sudah dewasa. Pada tanaman dewasa, serangan kumbang ini meninggalkan lubang pada pelepah muda yang belum terbuka, sehingga daun terlihat terputus dan membentuk pola segitiga.
Kumbang Sagu
Hama lain yang kerap menyerang pucuk tanaman kelapa sawit adalah kumbang sagu. Kumbang ini dapat merusak akar tanaman kelapa yang masih muda. Saat tanaman sudah dewasa, serangan kumbang sagu bisa menyebabkan kerusakan pada bagian tajuk, bahkan membuat pucuk tanaman patah.
Belalang
Belalang adalah hama yang sering ditemui di kebun kelapa. Hama ini mampu merusak daun, kulit buah, dan bunga kelapa. Jika serangannya parah, daun kelapa bisa habis terkonsumsi, menyisakan hanya tulang daun.
Ngengat Pada Bunga Kelapa Sawit
Ngengat bunga kelapa menyerang dengan cara membuat lubang pada seludang bunga yang masih tertutup. Akibat serangan ini, bunga jantan berubah warna menjadi kehitaman dalam waktu singkat, sementara bunga betina mengeluarkan getah dan akhirnya rontok.
Tikus Pohon
Tidak hanya padi yang menjadi sasaran tikus, tanaman kelapa pun bisa diserang, khususnya oleh tikus pohon. Serangan tikus pohon ini meninggalkan lubang-lubang pada sabut dan tempurung kelapa. Lubang-lubang tersebut memiliki bentuk yang tidak rata dan kadang melebar, yang merupakan ciri khas serangan tikus pohon.
Cara Mencegah Serangan Hama Kelapa Sawit
Untuk mencegah agar serangan berbagai jenis hama kelapa sawit tidak menyebar dan merusak kelapa sawit, maka ada cara pencegahan agar kelapa sawit tetap berkembang dengan baik.
Menjaga Kebersihan Kebun
Menjaga kebersihan kebun, terutama di sekitar tanaman, sangat penting untuk pengendalian hama. Sampah-sampah dan pohon yang mati sebaiknya dibakar agar larva hama mati dan tidak menyebar. Dengan langkah ini, Anda bisa membantu melindungi tanaman dari serangan hama yang merugikan.
Berikan Insektisida
Untuk tanaman kelapa sawit yang berumur 2,5 tahun, penyemprotan dilakukan menggunakan penyemprot tangan. Sedangkan untuk tanaman yang berumur lebih dari 5 tahun, penyemprotan dilakukan dengan mesin penyemprot. Dengan metode ini, setiap tanaman mendapatkan perawatan yang sesuai dengan usianya, memastikan hasil yang optimal.
Monitoring Serangan Hama
Monitoring populasi hama dilakukan dengan mengamati jumlah dan intensitas serangan pada tandan buah kelapa sawit, pohon per pohon, setiap sebulan sekali. Untuk tanaman kelapa sawit yang sudah tua, disarankan menggunakan teropong agar pengamatan lebih efektif. Dengan cara ini, Anda bisa lebih mudah mendeteksi dan mengendalikan serangan hama pada tanaman kelapa sawit Anda.
Nah untuk mengurangi munculnya berbagai jenis hama kelapa sawit yang bisa berakibat pada produktivitas tanaman, maka tahapan pemupukan bisa menjadi langkah awal untuk mengantisipasi serangan hama dan membantu menutrisi tanaman.
Pupuk organik bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghindari serangan hama dan meningkatkan antibodi kelapa sawit. Simak berikut panduan produk GDM untuk budidaya kelapa sawit agar hasil maksimal.
Masa Awal Budidaya
Pada proses ini, Anda harus mengetahui periode pemupukan sesuai dengan usianya. Usia kelapa sawit -1 sampai 3 bulan bisa menggunakan GDM Black Bos dan GDM Spesialis Tanaman Sawit.
Semprotkan 2 kg dengan 10 liter air pada baby bag tanaman. Lanjutkan dengan perendaman benih selama 30 menit dengan menggunakan campuran GDM Sawit dengan air 10 liter. Semprotkan GDM Sawit dengan dosis 0,5 liter untuk 200 bibit aplikasikan setiap seminggu sekali.
Budidaya Usai Pembibitan
Proses selanjutnya, Anda bisa menggunakan GDM Black BOS dan GDM Sawit. Saat kelapa berusia 6 bulan gunakan GDM Black BOS dengan takaran 10 kg dan campurkan pada 1 liter air lalu semprotkan secara merata.
Berikutnya, Anda bisa menggunakan GDM kelapa sawit bersamaan dengan GDM Black BOS. Berikan 2 gelas per tangki untuk 100 bibit dan aplikasikan setiap 2 minggu sekali. Lanjutkan dengan GDM Black BOS sebanyak 10 kg lalu semprotkan setiap 6 bulan sekali.
Budidaya Lahan
Usai masa pembibitan selesai dan kelapa sawit siap untuk di tanam di lahan, maka Anda perlu memaksimalkan pemberian pupuk dengan menggunakan GDM SaMe, GDM Black BOS dan GDM Sawit.
Pemupukan Pertama (Saat Tanam)
Siapkan GDM SaMe sebanyak 1 kg/ lubang dan tabur sekelilingnya. Berikan GDM Black BOS dengan dosis sebanyak 10 kg lalu dilarutkan bersama air sebanyak 1 liter. Siram pada lubang tanam.
Terakhir gunakan GDM Sawit sebanyak 35 ml per tanaman lalu siram atau dikocorkan pada lubang tanam.
Pemupukan Kedua (Usia 3-12 Bulan)
Pada fase ini, Anda akan bisa menggunakan GDM Sawit sebanyak 70 ml per tanaman lalu aplikasikan setiap 2 bulan sekali. Lanjutkan dengan GDM SaMe sebanyak 2 kg/pohon lalu taburkan secara merata.
Saat usia kelapa sawit menginjak 12 bulan maka berikan GDM Black BOS sebanyak 10 kg lalu dilarutkan pada air sebanyak 1 liter. Berikan setiap 6 bulan sekali.
Pemupukan Ketiga (Lebih dari 3 Bulan)
Selanjutnya, Anda bisa menggunakan GDM Sawit dengan dosis 15 liter ha. Dosis untuk setiap tanaman Anda bisa mengaplikasikan 100 ml per tanaman dengan intervensi 3 bulan sekali.
Tabur secara merata GDM SaMe dengan takaran 350 kg/ha atau 2,5 kg per pohon setiap 6 bulan sekali.
Campurkan 10 kg GDM Black BOS dengan air sebanyak 1 liter. Siram pada tanaman dengan interval 6 bulan sekali.
Gunakan selalu produk-produk GDM secara rutin sejak awal budidaya untuk menjaga kesehatan tanaman dan tidak mudah terserang hama. Dulur juga bisa berkonsultasi langsung dengan team ahli GDM kami terkait kendala budidaya kelapa sawit atau dalam penanganan berbagai jenis hama kelapa sawit.