Berbicara soal beternak ayam, jenis ayam petelur ternyata mampu menghasilkan banyak keuntungan sepanjang tahun sebab ramai masyarakat yang menyukai olahan telur. Beragam jenis ayam petelur memiliki karakteristik atau ciri tersendiri, mulai dari bentuk tubuh, sifat, dan jenis telur yang berbeda-beda. Tentu, dulur perlu mengetahui cara perawatan yang tepat untuk mengetahui secara lengkap budidaya ayam petelur agar bisa menghasilkan panen maksimal, maka informasi selengkapnya bisa simak artikel di bawah ini.
Peluang Usaha Ayam Petelur
Masuk dalam salah satu ras ayam yang terkenal memiliki potensi bisnis yang besar, ayam petelur ternyata memiliki banyak peminat usaha ternak. Saat ini terdapat 2 kelompok ras ayam petelur terdiri dari tipe ayam medium dan tipe ringan. Untuk tipe medium memiliki telur berwarna kerabang coklat, sedangkan tipe ringan berwarna kerabang putih.
Memelihara ayam petelur memiliki banyak manfaatnya. Tak heran jika banyak orang yang tertarik memelihara ayam petelur untuk konsumsi secara pribadi maupun diperjual belikan.
Melirik potensi usahanya, Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa konsumsi telur ayam terus meningkat pada tahun 2017 hingga mencapai 1,5 juta.
Angka ini bahkan bisa terus bertambah mengingat setiap tahunnya Indonesia membutuhkan lebih dari 6 kg telur. Semakin menarik bukan untuk melakukan merawat ayam petelur? Perlu Anda perhatikan bahwa perawatan ayam petelur tentu tidak mudah, Anda harus memahami berbagai faktor untuk kesuksesan budidaya ayam petelur.
Jenis dan Ciri-ciri Ayam Petelur
Sebelum mengetahui cara perawatan ayam petelur yang benar, Anda harus mengetahui secara ciri umum ayam petelur. Ayam petelur memiliki ciri yang sama, yaitu bentuk tubuh ramping dan memanjang, daun telinga berwarna putih, mudah kaget, dan tidak memiliki sifat mengeram. Simak, terdapat beberapa jenis ayam petelur yang memiliki ciri-ciri berbeda, untuk memudahkan Anda mengetahui cara merawat ayam petelur.
Jenis Ayam Petelur Kampung
Di Indonesia terdapat beberapa jenis ayam petelur kampung terkenal memproduksi telur yang banyak, sebagai berikut.
1. Ayam Kedu
Ayam kedu memiliki bulu berwarna hitam, mirip dengan ayam cemani. Terdapat beberapa bagian lain berwarna kemerahan, jengger tebal berwarna gelap kemerahan, mata hitam gelap,kulit tubuh berwarna putih kehitaman, paruh dan kaki warna hitam semu, serta proporsi tubuh lebih besar dan berisi.
Ayam ini memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Telur berwarna putih pucat sedikit kecoklatan tapi terkadang putih kemerahan. Kedu betina akan menghasilkan 25 telur selama masa birahi dan ukuran telur pun cukup besar, sekitar 60 gram.
2. Ayam Arab
Jenis ini memiliki bulu putih mengkilap di lehernya dengan punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan ekor dominan hitam bercampur putih.
Ayam ini mampu memproduksi telur mencapai 160-250 butir per tahun dengan berat telur 40-45 gram. Warna kerabang bervariasi, yaitu putih, kuning, coklat
3. Ayam Elba
Termasuk jenis ayam kampung petelur unggulan yang populasinya mengalami peningkatan. Ayam ini memiliki paruh, kulit, cakar, dan jari berwarna kuning, warna bulu campuran putih dan merah, daun telinga perak/putih, dan jengger berwarna merah.
Dalam setahun ayam elba mampu bertelur sekitar 280-300 butir per ekornya. Ukuran telur yang terbilang mirip dengan ayam kampung dengan berat mencapai 6p gram, warna kerabang putih krem.
Jenis Ayam Petelur Unggulan
Ada 2 jenis ayam petelur unggulan berasal dari mancanegara yang paling sering dibudidayakan di Indonesia, berikut ini.
Ayam Leghorn
Ayam jenis ini termasuk salah satu keunggulan dari Italia. Sebab, ayam petelur ini sangat produktif dengan menghasilkan telur sekitar 280-300 butir setiap tahunnya. Karakteristiknya, yaitu bulu berwarna putih, coklat, dan hitam. Kemampuan beradaptasi dengan baik membuat leghorn cukup mudah dalam hal perawatan.
Ayam Australorp
Australorp termasuk jenis ayam petelur dari Australia yang mampu memproduksi telur dalam jumlah besar, sekitar 250-300 butir per tahunnya. Tubuh ayam ini sangat besar sehingga dagingnya juga sering bermanfaat dan cocok untuk budidaya. Ayam ini memiliki bulu berwarna hitam mengkilap.
Cara Merawat Ayam Petelur
Untuk memastikan ayam petelur tetap sehat dan produktif, maka dibutuhkan perawatan yang tepat. Berikut ini beberapa langkah-langkah merawat ayam petelur yang efektif.
1. Menyediakan Kandang yang Bersih
Menyediakan kandang yang bersih dan optimal dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi ayam petelur. Disarankan menyediakan ukuran kandang yang luas agar ayam tidak stres dan dapat bergerak bebas. Kemudian sediakan sarang yang nyaman dan bersih untuk bertelur dan pastikan ventilasi udara berjalan dengan baik agar suhu kandang tidak panas dan lembab.
Bersihkan kandang, sarang, dan peralatan makan secara rutin agar tidak mengundang penyakit/bakteri yang menyerang ayam petelur. Pastikan kandang jauh tenang dan terbebas dari kebisingan, suhu ekstrim, dan gangguan hewan lain agar ayam dapat memproduksi telur dengan banyak.
2. Memberi Nutrisi yang Seimbang
Memberi nutrisi yang seimbang adalah kunci penting untuk menjaga kesehatan produksi ayam petelur. Beri pakan yang mengandung banyak protein, vitamin, dan mineral serta air minum bersih untuk menunjang pertumbuhan dan produksi telur yang berkualitas.
Hindari memberikan pakan yang berbau dan berubah warna. Sebab, pakan tersebut sudah berjamur dan tidak layak konsumsi.
3. Memeriksa Kesehatan Ayam
Pemeriksa kesehatan ayam dapat dilakukan secara rutin untuk memastikannya tetap sehat. Perhatikan tanda-tanda penyakit, seperti penurunan produksi telur, perubahan perilakunya, fisik abnormal, dan penurunan nafsu makan.
Agar tidak terserang penyakit, maka berikan vaksin secara rutin, pengelolaan sanitasi kandang, pengelolaan stres lingkungan yang benar agar imun ayam dapat meningkat, mencegah stres, dan penyakit menular lainnya. Jika sudah terjangkit penyakit, segeralah membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
4. Memberikan Pencahayaan yang Tepat
Pencahayaan yang tepat memberikan peranan dalam membangun produksi telur. Sediakan pencahayaan yang cukup selama 14-16 jam sehari untuk merangsang ayam agar bertelur maksimal. Disarankan menggunakan lampu khusus untuk ayam petelur agar pencahayaan merata di seluruh kandang.
5. Mencegah dan Mengendalikan Penyakit
Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit adalah kunci dalam kesuksesan merawat ayam petelur. Lakukan vaksinasi rutin dan sanitasi kandang untuk mensterilkan dari berbagai jenis serangan bakteri/penyakit. Jika ayam sudah mengeluarkan gejala, segera isolasi ayam ke kandang lain untuk meminimalisir terjadinya penularan. Jika sudah parah, periksakan ke dokter hewan terdekat.
Memberikan Suplemen Organik Cair GDM yang Berkualitas
Umumnya, ayam petelur mampu menghasilkan telur di usia 1,5 – 2 tahun tapi jika ayam semakin tua, maka produktivitas akan semakin menurun. Agar kesehatan dan produksi ayam meningkat serta terbebas dari serangan penyakit perlu adanya asupan suplemen yang berkualitas. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan adalah solusinya, kandungan bahan organik, seperti alga, rumput laut, limbah organik dan bakteri baik mampu menambah kandungan mineral pada telur ayam.
Cara pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dengan dosis, sebagai berikut.
- Ayam berumur 1-10 hari diberikan 0,3 ml/ekor/hari (300 ml/1000 ekor) di pagi dan sore hari.
- Ayam berumur >10 hari diberikan 0,3 ml/ekor/hari (300 ml/1000 ekor) di sore hari.
Nah, itulah panduan cara merawat ayam petelur dengan tepat. Pastikan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM SaMe Peternakan untuk menunjang perawatan ternak. Jika cara dulur ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang proses perawatannya langsung saja hubungi tim teknis kami melalui tombol whatsapp dibawah ini: