Pertanian

12 Jenis Nutrisi untuk Tanaman Kentang agar Berbuah Lebat & Panen Berlimpah

jenis nutrisi untuk tanaman kentang agar berbuah lebat

Kentang dikenal sebagai tanaman yang rakus nutrisi, terutama karena proses pembentukan umbinya membutuhkan energi dan mineral dalam jumlah besar. Itulah mengapa Anda perlu memberi perhatian ekstra pada pemberian nutrisi untuk tanaman kentang.

Ketidakseimbangan nutrisi tidak hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga mempengaruhi ukuran, tekstur, dan kualitas umbi kentang secara keseluruhan. Supaya hal ini tidak terjadi, pelajarilah jenis nutrisi untuk tanaman kentang serta cara yang bisa Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut di bawah ini!

Pentingnya Nutrisi untuk Tanaman Kentang

Nutrisi memegang peran penting dalam keberhasilan budidaya kentang karena setiap unsur hara berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan dan pembentukan umbi. Berikut adalah beberapa poin pentingnya nutrisi untuk tanaman kentang yang perlu Anda ketahui.

  • Mendukung pembentukan umbi
  • Meningkatkan pertumbuhan vegetatif
  • Memperkuat sistem perakaran
  • Mencegah risiko defisiensi hara
  • Mengoptimalkan ukuran dan bobot umbi
  • Meningkatkan kualitas panen
  • Memperkuat ketahanan terhadap penyakit
  • Mempercepat masa produksi
  • Mendukung proses fotosintesis
  • Meningkatkan efisiensi penyerapan air dan unsur hara lainnya
  • Menjaga keseimbangan metabolisme tanaman
  • Menghasilkan umbi yang lebih seragam
  • Meningkatkan hasil panen secara keseluruhan

Dengan memahami pentingnya nutrisi untuk tanaman kentang ini, Anda dapat menyusun strategi perawatan yang lebih efektif dan sesuai kebutuhan tanaman kentang. Hasilnya, kualitas dan produktivitas panen dapat meningkat secara signifikan.



12 Jenis Nutrisi untuk Tanaman Kentang

Tanaman kentang membutuhkan berbagai jenis nutrisi agar dapat tumbuh optimal, membentuk umbi dengan baik, dan menghasilkan panen berkualitas tinggi. Ini dia beberapa jenis nutrisi untuk tanaman kentang yang perlu Anda ketahui dan penuhi.

Nitrogen (N)

Nitrogen merupakan unsur utama yang mendorong pertumbuhan vegetatif, termasuk pembentukan daun, batang, dan umbi kentang. Nutrisi ini berperan penting dalam sintesis protein sehingga sangat menentukan tinggi rendahnya produktivitas tanaman kentang.

Fosfor (P)

Fosfor diperlukan untuk transfer energi dan pembelahan sel. Nutrisi untuk tanaman kentang ini sangat penting pada fase awal pembentukan akar dan selama tahap reproduksi, termasuk ketika tanaman membentuk stolon dan umbi.

Kalium (K)

Kalium membantu transportasi gula ke seluruh jaringan tanaman, mengatur fungsi stomata, serta mengaktifkan berbagai enzim penting. Selain itu, unsur ini juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tanaman terhadap penyakit dan kondisi lingkungan yang kurang ideal.

Kalsium (Ca)

Kalsium berfungsi memperkuat dinding sel sehingga struktur jaringan tanaman kentang menjadi lebih kokoh. Unsur ini juga membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen atau penyakit.

Magnesium (Mg)

Magnesium merupakan komponen utama klorofil sehingga berperan langsung dalam proses fotosintesis. Selain itu, magnesium terlibat dalam banyak reaksi enzimatik yang mendukung metabolisme tanaman kentang.

Sulfur (S)

Sulfur dibutuhkan dalam pembentukan asam amino penting yang dibutuhkan oleh tanaman kentang. Unsur ini turut mempengaruhi kualitas hasil panen dan membantu proses metabolisme kentang.

Besi (Fe)

Besi sangat penting dalam pembentukan klorofil. Kekurangan unsur ini dapat menyebabkan klorosis sehingga tanaman kentang tidak dapat melakukan fotosintesis dengan optimal.

Mangan (Mn)

Mangan dibutuhkan dalam proses fotosintesis dan membantu tanaman memanfaatkan cahaya secara efisien. Nutrisi ini juga berfungsi untuk mendukung aktivitas enzim penting lainnya.

Boron (B)

Boron berperan dalam pembentukan dinding sel, perkembangan tabung polen, serta distribusi gula ke berbagai bagian tanaman. Unsur ini juga berfungsi untuk membantu pembentukan umbi kentang yang lebih sehat dan seragam.

Seng (Zn)

Zinc diperlukan untuk sintesis auksin, yaitu hormon tumbuh yang mengatur perpanjangan sel dan pertumbuhan tanaman. Kekurangan Zn dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kentang terhambat.

Tembaga (Cu)

Tembaga berperan dalam metabolisme nitrogen dan karbohidrat. Unsur ini dapat membantu tanaman memanfaatkan nitrogen secara lebih efisien untuk mendukung pertumbuhannya.

Molibdenum (Mo)

Molibdenum merupakan komponen penting yang diperlukan dalam metabolisme nitrogen. Nutrisi ini membantu tanaman kentang menyerap dan mengolah nitrogen dengan baik, terutama pada fase pembentukan umbi.

Baca Juga: 8 Jenis Nutrisi untuk Tanaman Melon agar Tumbuh Subur & Berbuah Lebat

7 Tips Merawat Tanaman Kentang agar Berbuah Lebat

Untuk memenuhi nutrisi untuk tanaman kentang, Anda perlu melakukan strategi perawatan yang tepat, mulai dari pengolahan media tanam, pemupukan, hingga pencahayaan yang cukup. Dengan menerapkan langkah-langkah perawatan yang tepat, Anda dapat meningkatkan hasil panen kentang secara keseluruhan.

Atur Kualitas dan Struktur Media Tanam

Kentang membutuhkan tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase baik. Struktur tanah yang tepat akan membuat pembentukan umbi kentang berlangsung optimal dan mengurangi risiko busuk umbi akibat tanah terlalu padat.

Lakukan Pemupukan Rutin

Pemupukan berperan besar dalam memenuhi nutrisi untuk tanaman kentang, terutama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas umbinya. Kami menyarankan Anda untuk melakukan pemupukan dengan menggunakan rangkaian produk GDM yang terdiri dari:

  • GDM SAME: Untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan populasi mikroba menguntungkan.
  • GDM Black BOS: Untuk mempercepat pemecahan bahan organik dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.
  • Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan & Sayur (GDM Pangan): Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro pada tanaman kentang agar pertumbuhannya lebih optimal.
  • Pupuk Organik Granule GDM: Untuk menyediakan unsur hara makro-mikro berkelanjutan selama masa tanam.


Lakukan Pengairan secara Teratur & Terkontrol

Penyiraman pada tanaman kentang perlu dilakukan secara teratur, tetapi tidak berlebihan untuk mencegah pembusukan umbi dan penyakit layu. Kelembapan yang stabil akan membantu pembesaran umbi kentang berlangsung lebih sempurna.

Lakukan Penyiangan dan Pembumbunan Secara Berkala

Agar tanaman tidak kalah bersaing dengan gulma, lakukan penyiangan ringan secara berkala. Kemudian, setelah tanaman mencapai tinggi tertentu, lakukan pembumbunan dengan menimbun pangkal batang menggunakan tanah gembur. Teknik ini membantu mendorong pembentukan umbi lebih banyak, mencegah umbi terkena sinar matahari langsung, serta memperkuat posisi tanaman.

Kendalikan Hama dan Penyakit Sejak Dini

Kentang rentan terhadap gangguan hama dan penyakit sehingga Anda perlu melakukan monitoring rutin untuk mendeteksi gejalanya lebih cepat. Jika ditemukan tanda-tanda serangan, segera lakukan langkah pengendalian dengan sanitasi lahan, pemotongan bagian yang terinfeksi, atau penyemprotan pestisida organik.

Pastikan Tanaman Mendapat Cahaya Cukup

Tanaman kentang membutuhkan sinar matahari penuh untuk berfotosintesis dan membentuk energi yang nantinya disimpan sebagai umbi. Oleh karena itu, pastikan area tanam tidak terhalang bayangan pohon atau bangunan.

Baca Juga: 6 Cara Menanam Serai di Botol Bekas agar Tumbuh Subur

Petunjuk Pemakaian Rangkaian Produk GDM untuk Mendukung Produktivitas Kentang

Rangkaian produk GDM dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tanaman kentang secara lebih optimal, terutama karena seluruh produknya terbuat dari 100% bahan organik. Apabila Anda ingin menggunakan rangkaian produk GDM, ikutilah petunjuk pemakaiannya berikut ini untuk mendukung produktivitas kentang pada 1 hektare lahan.

Pengolahan Tanah (-7 HST)

Jika Anda ingin memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tanaman kentang, lakukan pemupukan sejak proses pengolahan lahan. Tebarkan GDM SAME dengan dosis 150 kg secara merata di tanah. Setelah itu, semprotkan 5 kg GDM Black BOS dengan takaran 1 gelas per tangki ke tanah setelah pengolahan lahan.

Perendaman Benih (0 HST)

Sebelum bibit atau benih kentang ditanam, larutkan 100 ml GDM Pangan ke dalam 1 liter air. Selanjutnya, rendam bibit kentang dalam larutan tersebut selama 2–3 jam agar bibit lebih siap tumbuh dan memiliki daya tahan yang lebih kuat.

Pemupukan I-III (7, 15, 20 HST)

Saat tanaman kentang sudah berumur 7, 15, dan 20 hari, aplikasikan GDM Pangan dengan dosis 8 liter. Gunakan takaran 2 gelas per tangki, kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tanaman kentang.

Pemupukan IV (30 HST)

Saat tanaman kentang memasuki usia 30 hari, mereka mulai membutuhkan tambahan nutrisi untuk mendukung proses pembentukan umbi agar hasilnya lebih optimal. Mula-mula, tebarkan Pupuk Organik Granule (POG) di sekitar akar tanaman kentang setiap 1 bulan sekali. Setelah itu, semprotkan 5 kg GDM Black BOS dengan takaran 1 gelas per tangki ke bagian perakaran secara merata.

Pemupukan V (≥ 35 HST)

Saat tanaman kentang sudah berumur kurang lebih 35 hari, aplikasikan kembali GDM Pangan dengan dosis 8 liter. Gunakan takaran 2 gelas per tangki, kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tanaman kentang. Ulangi pemupukan dengan menggunakan GDM Pangan ini setiap 1 minggu sekali hingga panen.

Dukung Pertumbuhan Tanaman Kentang agar Panen Melimpah dengan Rangkaian Produk GDM!

Rangkaian Produk GDM merupakan solusi lengkap yang bisa membantu Anda mendukung pertumbuhan tanaman kentang agar menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas tinggi. Karena terbuat dari 100% bahan-bahan organik, pupuk ini tidak akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.

Dengan dukungan rangkaian produk GDM, Anda bisa merasakan proses budidaya tanaman kentang yang lebih efisien dan ramah lingkungan, tanpa mengurangi hasil panen. Yuk, KLIK BANNER di bawah ini untuk mendapatkan rangkaian produk GDM sekarang juga!



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat