Peternakan

Panduan Pembibitan Sapi Perah yang Tepat agar Hasilkan Anak Sapi Sehat

cara budidaya sapi perah bagi pemula

Susu sapi merupakan salah satu bahan pangan yang banyak di konsumsi di Indonesia. Bahkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 kebutuhan susu di Indonesia mencapai 4,4 juta ton. Namun, produksi susu segar dalam negeri sendiri hanya sebanyak kurang lebih 968.980 ton. 

Angka ini tentunya tidak mencukupi stok susu segar, padahal permintaan pasar amatlah tinggi. Oleh karenanya dibutuhkan peternak sapi perah yang kompeten agar produksi susu segar di Indonesia tetap terpenuhi stoknya. 

Jika dulur ingin memulai menjadi peternak sapi, berikut ini langkah-langkah yang dapat dulur ikuti agar pembudidayaan atau peternakan terjadi dengan benar dan memberi profit yang tinggi.  

Persiapan Kandang Pembibitan Sapi Perah

Hal dasar yang sangat diperlukan dalam beternak adalah kandang yang baik bangunannya. Oleh karenanya, dulur perlu mempersiapkan kandang pembibitan sapi perah yang sesuai dengan regulasi yang ada. 

Berikut ini beberapa hal yang bisa dulur jadikan patokan dalam mempersiapkan kandang sapi perah.

Pemilihan Lokasi

Dulur perlu memperhatikan letak dan ketinggian  tempat di mana akan didirikan kandang. Topogradi dan fungsi dari lingkungan perlu dijadikan pertimbangkan agar mempermudah pengolahan limbah kotoran dan juga limbah lainnya. 

Sehingga tidak akan mencemari lingkungan. Pastikan pula agar lokasi bisa dicapai atau terjangkau oleh alat transportasi.

Jangan lupa untuk memastikan lokasi pembuatan kandang sudah steril dan terbebas dari penyakit. Hal ini diperlukan agar ternak nantinya bisa hidup dengan lingkungan yang sehat dan tenang. Pastikan memenuhi aturan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juga Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

Pastikan pula agar lokasi memiliki pasokan air bersih yang cukup serta memiliki sumber energi yang dibutuhkan. Seperti adanya listrik sebagai alat penerangan, penghangat, dan lain sebagainya. air bersih sangat amat diperlukan sebab ternak sapi perah nantinya memerlukan air bersih yang diganti tiap harinya.

Jenis Kandang

Dulur bisa menyiapkan beberapa jenis kandang untuk pembibitan sapi perah, meliputi:

  1. kandang pedet untuk anakan sapi atau pedet yang dikhususkan untuk pemberian susu, 
  2. kandang untuk pedet yang lepas susu atau lepas sapih, kandang untuk sapi muda, kandang untuk melahirkan, 
  3. kandang induk laktasi, 
  4. dan juga kandang isolasi. 

Diperlukan pula bangunan lainnya seperti gudang penyimpanan untuk pakan dan juga obat hewan. Sediakan pula tempat penampungan atau tempat pengolahan limbah dari peternakan.

Kontruksi Kandang

Dalam segi konstruksi kandang, dulur perlu memperhatikan agar konstruksinya kokoh dan kuat, saluran pembuangannya lancar, dan tempatnya kering, tidak digenangi air. 

Kandang perlu memiliki lantai dengan kemiringan sekitar 2 – 5 derajat agar mudah kering dan jika terdapat air atau cairan, tidak menggenangi lantai. Dulur perlu memastikan agar lantai tidak licin, tidak kasar namun memiliki daya tahan injakan yang baik, dan menggunakan alas seperti matras atau karpet. 

Pastikan pula kandang memiliki luas sesuai untuk peruntukannya, agar kandang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu sempit. 

Cara Pembibitan Sapi Perah

Setelah mempersiapkan kandang, langkah selanjutnya yakni cara pembibitan sapi perah, yakni sebagai berikut:

vitamin untuk sapi perah

Pemilihan Bibit Sapi Perah

Dulur perlu memilih bibit sapi perah yang memenuhi persyaratan mutu sesuai ketetapan peraturan perundang-undangan. Sehingga kualitas bibit atau anakan sapi perah nantinya akan memiliki kualitas yang baik dan menghasilkan susu yang berkualitas baik pula. 

Pemberian Pakan

Dulur bisa memberikan pakan dengan jumlah yang cukup, serta berasal dari pakan yang berkualitas. Perhatikan kandungan nutrisi dari pakan, yakni berupa protein, mineral, vitamin, serat kasar, dan lain sebagainya. 

Dulur bisa memberikan pakan hijauan seperti rumput, baik rumput alam maupun rumput budidaya. Juga bisa diberi pakan berupa legume. Juga bisa memanfaatkan hasil samping dari tanaman pangan, perkebunan, pemeliharaan tumbuhan, dan lain sebagainya.

Hal yang pasti, pakan harus terhindar dari zat beracun dan tidak memiliki sifat anti nutrisi. Pakan konsentrat yang diberikan juga tidak boleh mengandung darah, daging, dan atau tulang. Serta tidak boleh dicampur dengan hormon-hormon tertentu ataupun diberi antibiotik imbuhan pakan. 

Jika menggunakan pakan yang diproduksi oleh pabrik, maka pastikan agar pabrik sudah mengantongi izin dan diolah dengan kandungan nutrisi yang memenuhi asupan harian sapi.

Penyesuaian Pemberian Pakan sesuai Kondisi Ternak Sapi

Dulur juga perlu menyesuaikan kandungan pakan berdasarkan kondisi fisiologis dari ternak sapi, yakni sebagai berikut:

Periode Kolostrum 

Yakni sejak awal sapi lahir hingga usia 7 hari. Kolostrum sendiri merupakan cairan yang biasanya keluar dari kelenjar payudara sebelum adanya ASI atau air susu ibu. 

Berikan kolostrum pada pedet selama 5 – 7 hari semenjak pedet lahir. Maksimalnya kolostrum diberikan 2 jam setelah pedet lahir, yakni sebanyak 2 liter. Dalam jangka waktu 8 jam setelahnya, dulur bisa memberikan kolostrum sebanyak 2 liter lagi.

Saat Hari Kedua hingga Ketujuh

Pada hari kedua hingga ketujuh, dulur bisa memberikan kolostrum sebanyak 2 – 4 kali dalam sehari. Dengan dosis yakni minimal 4 liter. 

Namun, apabila kolostrum milik induk sapi kurang dari 4 liter, ataupun mutu dari kolostrumnya sendiri dirasa kurang dari persyaratan yang ditentukan, maka dulur bisa mendapatkan kolostrum dari indukan lainnya ya. Baik dalam kondisi segar, maupun beku yang dicairkan. 

Cara mencairkannya kolostrum beku ini cukup mudah. Yakni dengan merendamnya di dalam air dengan suhu 60 derajat celcius hingga kolostrum beku tersebut mencair dan mencapai suhu 40 derajat celcius.

Periode Pedet Prasapih

Yakni anak sapi berusia 8 hari – 3 bulan. Dulur bisa memberikan susu sapi atau susu pengganti kurang lebih sebanyak 4 – 8 liter tiap harinya. Namun, perlu diingat untuk mengurangi secara bertahap dosis susu harian yang diberikan hingga tidak diberi susu sama sekali. 

Saat mulai mengurangi susu, berikan pakan lainnya. Di usia 1 bulan, mulailah untuk memberikan pakan berupa serat berkualitas seperti rumput lapangan. Setelahnya bisa mulai dulur beri pakan padat berupa konsentrat pedet atau calf starter. Beri pula air minum yang amat banyak atau beri air minum tanpa batasan ya!

Periode Pedet Lepas Sapih

Yakni pedet usia di atas 3 – 12 bulan. Dulur sudah bisa memberikan pedet pakan berupa konsentrat berkualitas sebanyak 1,5 kg per ekor tiap harinya. Tingkatkan secara bertahap sampai pedet mampu mengonsumsi hingga 2 kg per ekor tiap harinya di usia 12 bulan. 

Berikan pula pakan yang berkualitas kurang lebih 7 kg per hari dan tingkatkan hingga bisa mengonsumsi 25 kg per ekor tiap harinya. Jangan lupa untuk terus memberikan air minum bersih yang tidak terbatas.

Pemeliharaan Indukan Sapi Perah

Sebenarnya pola dari pemeliharaan, pemberian pakan, dan juga perawatan calon indukan yang berusia 12 – 15 bulan, relatif sama dengan pemeliharaan sapi dara atau muda. Dalam berternak sapi, cara pemeliharaan indukan sapi perah tentunya perlu dilakukan secara benar. Untuk mengurangi stress pada indukan sapi dan meningkatkan keberhasilan dalam berternak. Yang mana dapat dulur ikuti berdasarkan hal berikut.

Proses Pembibitan

Pembibitan perlu dilakukan dengan benar, agar nantinya indukan sapi jantan dan betina dapat menghasilkan keturunan yang berkualitas. Metode yang bisa dilakukan yakni pemurnian rumpun dan atau grading up menuju pure breed. Yang mana proses pembibitannya adalah sebagai berikut.

Perkawinan

Dalam perkawinan ini, bisa dilakukan dengan menggunakan perkawinan Inseminasi Buatan atau IB dan bisa dilakukan juga dengan cara kawin alam.

Perkawinan indukan sapi yang menggunakan metode IB, perlu dilakukan dengan injeksi semen beku yang sudah lolos dan sesuai standar SNI. Sedangkan metode kawin alam, biasa dilakukan dengan mengawinkan secara langsung indukan pejantan unggul yang masih produktif dan masih satu rumpun.

Pencatatan

Pencatatan atau recording, harus dilakukan terhadap tiap-tiap individu secara rutin berkala dan secara terus-menerus dimasukkan datanya ke dalam buku induk registrasi. Proses pencatatan ini sendiri meliputi beberapa hal, yakni:

  1. Untuk identifikasi ternak yang hendak dicatat, maka langkah awalnya adalah mencatat nomor registrasi ternak dan juga nomor telinga;
  2. Rumput, identitas ternak, dan juga sketsa atau foto individu ternak;
  3. Silsilah, identitas, dan keterangan produktivitas tetua;
  4. Perkawinan (tanggal perkawinan, kode semen, pemeriksaan kebuntingan (PKB), dan tanggal bunting); 
  5. Kelahiran ( yang meliputi tanggal kelahiran, berat badan saat awal setelah dilahirkan, jenis kelamin, tipe kelahiran, kemudahan dalam beranak (calving-ease);
  6. Penyapihan (tanggal, dan bobot badan); 
  7. Pengukuran (performa, pertumbuhan, dan produksi susu); 
  8.  Pakan (jenis dan konsumsi); 
  9. Vaksinasi dan pengobatan (tanggal, dan perlakuan/ treatment); 
  10. Mutasi (pemasukan dan pengeluaran).

Seleksi Bibit

Untuk penyeleksian bibit sapi perah sendiri bisa dulur lakukan dengan cara berikut:

  1. Dulur perlu melakukan seleksi di tiap generasi. Hal ini dilakukan untuk menentukan ternak terpilih yang memiliki prosentase darah FH minimalnya sama dengan ternak awal. Serta memenuhi standar sebagai tetua untuk generasi-generasi selanjutnya.
  2. Pada sapi perah betina, seleksi perlu dilakukan dengan dasar menggunakan prosentase darah minimal sebanyak 87,5%, dan pertumbuhan (bobot lahir, bobot sapih, dan bobot setahun), data reproduksi, dan data produksi susu; dan 
  3. Selanjutnya, dulur bisa melakukan seleksi terhadap sapi perah jantan berdasarkan prosentase darahnya, yakni minimal 93,75%, uji performan (bobot saat lahir, bobot saat disapih, dan bobot setelah berusia setahun), uji libido, pengujian terhadap kualitas dari sperma atau semen dan spermatozoa, dan uji zuriat. Pada pelaksanaan seleksi ini perlu dilakukan dengan metode independent culving level. Hal tersebut berartian bahwa calon pejantan yang tidak dapat melampaui satu di antara kriteria di atas perlu disingkirkan sebagai calon pejantan.

Ternak Pengganti

Dulur perlu mempersiapkan bibit sapi perah untuk menjadi pengganti induk atau sebagai bibit peremajaan yang nantinya diprogram secara rutin berkala tiap tahunnya.

Afkir

Afkir atau culling ini memberi penyeleksian berlanjut terhadap ternak. Ternak yang telah diseleksi namun tak memenuhi syarat standar bibit, maka ternak afkir tersebut perlu dikeluarkan untuk selanjutnya dijadikan ternak potong. 

persyaratan yang dimaksud yakni induk sudah tak produktif, keturunan jantan tidak terpilih sebagai calon bibit, dan anak sapi betina yang pada saat disapih atau di usia muda sudah tidak memenuhi syarat standar.

Manajemen Reproduksi Sapi Perah

Di dalam manajemen reproduksi sapi perah, pada pembibitannya perlu memerlukan 5 faktor, yakni sebagai berikut.

Deteksi Birahi

Deteksi birahi pada teknik IB dilakukan untuk menghindari kegagalan saat proses perkawinan. Birahi ini sendiri merupakan periode saat ternak betina sudah siap untuk dikawinkan. 

Tubuh sapi akan menunjukkan gejala seperti saling menaiki, menurunnya nafsu makan, keluarnya lendir bening, dan adanya perubahan bagian luar dari alat kelamin. Apabila peternak sudah melihat gejala atau tanda-tanda tersebut, maka perlu dengan segera untuk menghubungi petugas IB.

Pelaksanaan IB

Dalam pelaksanaan perkawinan dengan metode IB, perlu diperhatikan beberapa aspeknya. Seperti kualitas semen atau sperma, teknik, serta waktu optimum IB.

Nutrisi

Dulur tentunya perlu memperhatikan asupan nutrisi. Karena hal ini akan mempengaruhi metabolisme tubuh sapi, kesehatan, serta kinerja reproduksinya terutama untuk sapi perah.

Adanya ketidakcukupan asupan energi ini dapat menurunkan aktivitas reproduksi yang ditandai dengan anestrus atau tidak munculnya gejala birahi.

Kontrol Kondisi Lingkungan

Untuk menjaga lingkungan agar temperatur, kelembaban, dan kebersihan kandang dalam kondisi terkontrol, perlu dilakukan pengecekan dan pembersihan secara berkala. Hal ini tentunya sangat penting untuk dilakukan agar ternak merasa nyaman dan sehat tentunya.

Pertumbuhan Sapi Dara Pengganti

Replacement stock atau pertumbuhan sapi dara pengganti ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Seperti kapasitas atau daya tampung ternak di dalam kandang, pengelolaan pakan, dan juga kesehatan dari ternak.  Oleh karenanya, dulur perlu mengontrolnya dengan benar-benar.

Tingkatkan Kesehatan dan Produktivitas Sapi Perah dengan Probiotik GDM

Karena penting sekali untuk menjaga kesehatan serta produktivitas dari ternak sapi perah ini, dulur memerlukan penambahan suplemen penunjang atau probiotik. Dulur bisa menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan sebagai pelengkap dalam merawat sapi perah.

probiotik sapi

Apa Itu Suplemen Organik GDM?

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini memiliki bnayak sekali kandungan yang baik bagi tumbuh kembang sapi perah. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini memiliki kandungan seperti mineral, vitamin kompleks, dan juga bakteri-bakteri baik. 

Karena kandungannya yang tentunya sangat dibutuhkan oleh sapi perah, maka Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini mampu membantu memenuhi asupan nutrisi harian ternak sapi. Serta pula mampu membantu meningkatkan metabolisme tubuh sapi perah.

Manfaat Menggunakan Suplemen GDM pada Sapi Perah

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini terbuat dari bahan organik yang berkualitas tentunya. Yang mana akan aman untuk dikonsumsi oleh sapi perah, serta aman untuk lingkungan sekitar. 

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini juga mampu mengurangi kadar amonia, sehingga kotoran serta kandang dari sapi perah ini nantinya tidak akan menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu.

Panduan Penggunaan Produk

Cara pakai Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini sangat mudah. Sebab dulur, tinggal mencampurkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dengan aturan 10 ml untuk perekor dalam sekali pengaplikasian. 

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini bisa dicampurkan ke dalam pakan dan atau ke dalam air minum ternak sapi perah. Gunakan secara rutin agar hasilnya lebih maksimal dan lebih cepat terlihat.

Begitulah dulur, penjelasan mengenai panduan pembibitan sapi perah dengan mudah dan benar. Jika dulur penasaran dengan produk kami, yakni Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dan ingin membeli ataupun berkonsultasi terlebih dahulu, dulur bisa langsung saja menghubungi kami lewat tombol di bawah ini ya!

author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan