Hai Dulur siapa yang tidak mengenal pala? Ya pala, tanaman yang menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Tanaman pala ini sejak dulu digunakan sebagai rempah-rempah dan obat-obatan. Tanaman pala memerlukan iklim tropis atau subtropis yang hangat dan lembab.
Hal tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia. Tidak heran tanaman ini menjadi incaran di pasaran dan banyak yang membudidayakannya.
Pala mengandung senyawa seperti piperin, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Ini dapat membantu meningkatkan pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan melawan radikal bebas dalam tubuh.
Selain itu, tanaman pala juga dapat dijadikan bumbu makanan seperti lada hitam dan lada putih. Oleh karena itu, pala menjadi peluang bagus untuk berbisnis karena permintaan pasar yang tinggi.
Namun, perlu Anda ketahui terdapat beberapa macam jenis penyakit pada tanaman pala yang dapat merugikan hasil panen.
Jenis Penyakit pada Tanaman Pala
Berikut ini ada beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang tanaman budidaya pala, apa saja? Simak, ya!
Penyakit Jamur Akar Putih
Salah satu penyakit yang biasa menyerang tanaman pala yaitu penyakit jamur akar putih. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis jamur seperti Rigidoporus lignosus dan Rigidoporus microporus.
Penyakit ini dapat merusak sistem akar tanaman, mengganggu penyerapan nutrisi, dan mengurangi pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Tanaman pala yang terinfeksi akan tumbuh lambat dari biasanya. Penyakit ini dapat mengurangi produksi buah pala.
Tanda-tanda serangan jamur akar putih pada tanaman pala dapat diamati pada daun yang tampak memucat dan kuning, kemudian mengalami penurunan hingga gugur, dan bagian ujung ranting yang akhirnya menjadi layu.
Saat akar diperiksa, akan terlihat adanya jaringan benang halus dari jamur, yang dikenal sebagai rizomorf, yang berwarna putih. Terkadang, rizomorf ini bisa membentuk struktur mirip tubuh buah yang berwarna putih hingga kuning keemasan pada bagian pangkal akar tanaman. Jika serangan penyakit ini terus berlanjut, tanaman pala akan mati.
Penyakit Jamur Akar Hitam
Penyakit jamur akar hitam pada tanaman pala disebabkan oleh Rosselina bunodes atau Rosellinia pepo. Pada tanaman pala yang terinfeksi, gejalanya mirip dengan gejala serangan jamur akar putih.
Daun-daun tanaman pala akan terlihat menguning, kemudian menjadi layu, dan dahan serta rantingnya akan mengering dan mati.
Biasanya, pada ranting, cabang, atau batang yang terkena infeksi, jika kulitnya Anda kupas, akan terlihat lapisan kambium berwarna coklat hingga hitam. Gejala ini akan terlihat ketika tanaman sudah mulai mengering dan hampir mati.
Penyakit Busuk Buah Kering
Penyakit busuk buah kering pada tanaman pala merupakan masalah serius yang dapat merusak hasil panen dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Ini adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh berbagai spesies jamur, seperti Colletotrichum gloeosporioides dan Phomopsis spp. Penyakit ini biasanya mempengaruhi buah pala, tetapi juga dapat menyerang ranting dan daun.
Penyakit busuk buah kering pada tanaman pala terjadi karena infeksi jamur patogen yang tumbuh dan berkembang biak di atas atau di dalam buah yang sedang matang atau bahkan setelah panen.
Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan penyakit ini meliputi kelembaban tinggi, cedera fisik pada buah, serta kondisi cuaca yang mendukung pertumbuhan jamur.
Gejala serangan penyakit ini terlihat bercak basah yang awalnya berwarna coklat atau hitam. kemudian berkembang menjadi bercak berwarna merah muda atau oranye dengan tepi yang gelap. Buah yang terinfeksi akan mengalami keriput dan kehilangan turgor, yang menyebabkannya menjadi lembek dan kering.
Terkadang, jamur dapat membusukkan bagian dalam buah tanpa menunjukkan gejala luar yang mencolok. Selain itu, pada kondisi cuaca yang lembab, spora jamur berbentuk benang atau struktur berbentuk jarum dapat muncul pada permukaan buah yang terinfeksi.
Penyakit Antraknosa Daun dan Busuk Buah Basah
Penyakit antraknosa daun dan busuk buah basah disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp., seperti Colletotrichum gloeosporioides. Jamur ini tumbuh dan berkembang biak pada daun tanaman pala, terutama saat kondisi cuaca lembab.
Gejala penyakit ini terdapat bercak bercak bintik kecil yang awalnya berwarna coklat, kemudian dapat menjadi bercak berwarna merah muda atau oranye dengan tepi yang gelap.
Mati Ranting dan Buah Keriput
Kondisi mati ranting dan buah keriput pada tanaman pala bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk masalah penyakit, kekurangan nutrisi, serta kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Ranting yang mati akibat infeksi dari jamur Botryodiplodia sp. menunjukkan gejala pengeringan pada sebagian atau seluruh cabang pohon tanaman pala.
Tanaman yang terinfeksi oleh penyakit ini akan kehilangan kemampuan produksi karena sebagian besar tanamannya telah mengalami kematian.
Sementara itu, gejala penyakit buah yang keriput terlihat dengan adanya kerutan pada kulit buah, biji, dan fuli tanaman pala, kemudian menjadi kering dan berubah menjadi warna coklat tua.
Bercak Hitam Daun Kekuningan
Penyakit bercak hitam daun kekuningan disebabkan oleh Fusarium sp. Gejala penyakit ini berupa bercak hitam pada daun dan disertai dengan klorosis pada daun, sehingga daun menjadi berwarna kuning.
Selain itu, Kekurangan unsur hara, seperti nitrogen, fosfor, atau kalium, dapat mengakibatkan daun pala menjadi menguning.
Bercak Daun Muda
Bercak daun muda biasanya disebabkan oleh Nigrospora sp. Penyakit ini dapat dilihat dari gejala bercak berwarna coklat dan berlubang pada daun. Jamur ini biasanya menyebar melalui spora yang terbawa oleh angin atau tetesan air.
Selain jamur, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh kondisi lembab yang tinggi, suhu yang ekstrim, atau paparan sinar matahari yang berlebih. Hal-hal tersebut dapat memicu munculnya bercak pada daun muda.
Embun Jelaga
Penyakit embun jelaga pada tanaman pala disebabkan oleh cendawan Capnodium sp. Gejala awal tersebut berupa lapisan abu-abu kehitaman pada permukaan daun pala. Efek yang terjadi pada lapisan tersebut dapat menghambat proses fotosintesis pada tanaman pala.
Bercak Daun Pestalotia
Bercak daun pestalotia atau bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Pestalotia sp. Gejala penyakit ini berupa bercak tidak beraturan yang berwarna kuning kecoklatan pada sudut tulang daun.
Selain itu, Kelembaban tinggi, curah hujan berlebih, atau kondisi lingkungan yang lembab dapat memicu pertumbuhan dan penyebaran jamur Pestalotiopsis sp.
Pengendalian Penyakit pada Tanaman Pala
Pengendalian penyakit pada tanaman pala dapat Anda lakukan untuk mencegah sekaligus mengurai dampak dari penyakit tanaman. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan seperti pengendalian hama terpadu (PHT).
Kegiatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu pendekatan ekologis yang komprehensif untuk mengelola populasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), yang melibatkan berbagai strategi pengendalian yang saling mendukung dan terintegrasi dalam suatu program pengelolaan.
Adapun cara-cara dalam penerapan tersebut ada dalam penjelasan berikut ini:
Budidaya tanaman sakit
Membudidayakan tanaman yang sehat dan kuat merupakan tujuan utama dalam pengolahan pengendalian hama dan penyakit.
Oleh karena itu, setiap langkah dalam proses budidaya tanaman pala berperan sangat penting, termasuk saat pemilihan varietas tahan penyakit dan memiliki produktivitas tinggi.
Selain itu, Dulur dapat menggunakan tanaman penutup tanah yang dapat membantu tanaman atau varietas yang ditanam. Selain itu, mengatur jarak tanam dan melakukan pemangkasan jika tanaman terlalu rapat.
Buatlah drainase yang baik agar dan mencukupi kebutuhan air secara cukup serta tidak berlebih. Kelebihan air pada tanaman dapat menyebabkan akar tanaman menjadi cepat busuk.
Pemanfaatan musuh alami
Pengendalian penyakit dengan menggunakan organisme alami dapat membantu mencegah penyakit tanaman. Dengan menggunakan car aini, resiko tersebarnya penyakit dapat terkontrol secara alami dan aman.
Dalam mengatasi hama penggerek batang/ranting, Beauveria bassiana bisa Anda gunakan sebagai agensia hayati. Selain itu, parasitoid telur dan lalat Tachinidae juga dapat berperan sebagai musuh alami hama ini.
Sementara untuk mengendalikan jamur akar putih atau hitam, beberapa agensia hayati seperti Trichoderma sp. dan bakteri antagonis seperti Bacillus dan Pseudomonas telah berhasil.
Trichoderma sp. diterapkan di sekitar perakaran tanaman dan diulangi setiap 6 bulan. Aplikasi sebaiknya dilakukan saat tanah lembab, biasanya pada awal atau akhir musim hujan.
Pengamatan atau pemantauan secara rutin
Untuk mengetahui kondisi tanaman dengan baik, lakukan pengamatan hama dan penyakit tanaman secara rutin. Pengamatan secara rutin dapat membantu mengetahui dan membuat Anda lebih siap, jika terjadi gejala-gejala awal penyakit pada tanaman.
Pemberian Pupuk untuk Tanaman Pala secara Rutin
Selain melakukan pengendalian penyakit, Dulur juga perlu memberikan pupuk secara teratur pada tanaman pala. Pilih pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pala.
Pupuk umum yang digunakan untuk tanaman pala meliputi pupuk NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium), pupuk kandang, pupuk organik, dan pupuk mikro.
Berikan pupuk secara teratur sepanjang tahun, terutama selama periode pertumbuhan aktif tanaman pala. Pemberian pupuk dapat Anda lakukan setiap 2-3 bulan sekali.
Selain pupuk akar, pupuk daun juga bisa digunakan. Penggunaan pupuk daun ini umumnya dengan cara menyemprotkan langsung ke daun tanaman untuk penyerapan nutrisi yang lebih cepat. Gunakan pupuk dari bahan-bahan alami dan kaya nutrisi seperti Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan.
Penggunaan pupuk tanaman pala ini dapat membantu dan memberikan banyak manfaat untuk tanah maupun tanaman, seperti:
- menyuburkan dan memperkaya nutrisi pada tanah budidaya pala,
- mencegah infeksi penyakit pada tanaman pala (khususnya karena jamur dan bakteri),
- dan membantu mendorong pertumbuhan, serta meningkatkan produktivitas tanaman pala.
Dulur dapat menggunakan pupuk GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organik. Berikut penggunaan pupuk tanaman pala sesuai dengan dosis yang tepat dan jenis kebutuhannya:
Pemupukan Dasar
Pada pemupukan dasar Dulur dapat menggunakan GDM Same Granule Bio Organik dan GDM Black BOS. Adapun dosis yang dapat Anda gunakan sebagai pemupukan dasar lahan perkebunan adalah sebagai berikut:
- Siapkan 150 kg/ha lahan budidaya pala GDM Same Granule Bio Organik. Lalu, sebarkan produk GDM tersebut di atas permukaan lahan tanam secara merata.
- Siram tanah dengan air agar tanah menjadi lebih basah dan lembab.
- Siapkan 10 kg GDM Black BOS untuk penggunaan 1 hektar lahan pada perkebunan pala.
- Larutkan per 1 kg GDM Black BOS ke dalam 100 liter air, aduk merata kemudian semprotkan ke permukaan bedengan.
Pemupukan Pala Umur 0-4 Tahun Setelah Tanam
Pada waktu pemupukan umur tanaman 0-4 tahun, dulu dapat menggunakan berbagai produk GDM dengan dosis berikut.
- Siapkan 12 liter/ha lahan pala Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan.
- Campur Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan dengan air dalam perbandingan 500 ml per 16–20 liter air. Setelah itu, semprotkan larutan ini secara merata ke tanaman pala. Lakukan aplikasi ini setiap dua minggu sekali.
- Siapkan 150 Kg/ha lahan pala GDM SaMe Granule Bio Organik. Taburkan GDM SaMe secara merata di sekitar tanaman pangan. Lakukan pemupukan menggunakan produk ini tiap 2 minggu sekali.
- Siapkan 10 Kg untuk tiap 1 hektar lahan GDM Black BOS, kemudian campurkan dalam air secukupnya. Semprotkan secara merata pada area perakaran tanaman pala. Ulangi penggunaan GDM Black BOS ini tiap 1 bulan sekali.
Pemupukan Pala Umur 4-7 Tahun Setelah Tanam
Pada waktu tanaman pala memasuki umur 4 tahun setelah tanam, Dulur dapat memberikan pupuk dengan dosis sebagai berikut.
- Siapkan 20 liter/ha lahan perkebunan pala Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan.
- Campurkan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan dengan air, dengan perbandingan 500ml per 16–20 liter air. Lalu semprotkan campuran tersebut secara merata pada tanaman pala, gunakan pemupukan ini 1 bulan sekali.
- Siapkan 150 Kg/ha perkebunan tanaman pala GDM SaMe Granule Bio Organik. Taburkan GDM SaMe secara merata di sekitar tanaman pangan. Lakukan pemupukan menggunakan produk ini tiap 6 bulan sekali.
- Siapkan 10 Kg/ha perkebunan tanaman pala GDM Black BOS, kemudian larutkan dalam air secukupnya. Semprotkan secara merata pada area perakaran dan ulangi penggunaan GDM Black BOS ini tiap 3 bulan sekali.
- Lakukan pemupukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Nah, itu adalah ulasan mengenai penyakit tanaman pala. Selain perawatan secara rutin dulu juga dapat menggunakan pupuk tanaman pala GDM untuk membantu mencegah penyakit tanaman. Selain itu, penggunaan GDM Organik juga mampu membantu meningkatkan hasil tanaman pala secara signifikan.