Pemijahan ikan nila menjadi salah satu faktor paling penting dalam bisnis pembibitan ikan nila. Sebab, cara pemijahan ikan nila yang tepat sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas bibit ikan nila yang dihasilkan.
Permintaan bibit ikan nila saat ini memang terlihat selaras dengan banyaknya pembudidaya ikan nila.
Mendatangkan peluang tersendiri untuk Anda yang ingin memulai bisnis pembibitan ikan nila.
Namun, tentu saja pemijahan secara alami memiliki banyak kekurangan dan produktifitas yang tidak pasti. Oleh karena itulah, teknik pemijahan ikan nila secara buatan menjadi solusi terbaik bagi Anda yang memiliki bisnis usaha pembenihan ikan nila.
Lalu, bagaimana cara pembenihan ikan nila secara buatan yang tepat? Yuk simak penjelasan berikut:
Kelebihan Cara Pembenihan Ikan Nila Secara Buatan (Induced Breeding)
Untuk meningkatkan produktifitas pemijahan nila, maka perlu dilakukan berbagai aktifitas pemuliaan, seperti:
- Transgenesis
- Androgenesis
- Triploidisasi.
Dalam aktifitas pemuliaan tersebut membutuhkan gamet dan embrio di fase tertentu sebagai target.
Namun, hal itu sangat sulit dilakukan karena produksi benih ikan nila yang didapatkan dari pemijahan alami, fase gamet dan embrio nya seringkali tidak sesuai.
Oleh karena itulah, pemijahan secara buatan menjadi solusi terbaik untuk bisa meningkatkan produktifitas ikan nila.
Apa Itu Pemijahan Ikan Nila Secara Buatan?
Pemijahan buatan ikan nila merupakan proses pemijahan dan pembuahan pada ikan nila yang dibantu dengan campur tangan manusia. Kuncinya adalah memanipulasi kondisi ikan nila.
Caranya, lakukan manipulasi kondisi ikan nila dengan bantuan kelenjar hipofisis atau hormon ovaprim melalui penyuntikan pada tubuh ikan.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduan pemijahan ikan nila di kolam terpal ataupun kolam pemijahan lain:
1. Persiapan Indukan Ikan Nila
Indukan ikan nila harus berada di masa produktif. Masa produktif indukan ikan nila adalah yang berumur 6 bulan-1,5 tahun.
Jika indukan ikan nila berumur <6 bulan ataupun >1,5 tahun, maka indukan tersebut sudah tidak produktif.
Sebab, pada usia yang kurang atau lebih tersebut tidak bisa menghasilkan benih yang berkualitas dan dalam jumlah/kuantitas yang cukup.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah syarat indukan ikan nila:
No | Kriteria | Satuan | Indukan Jantan | Indukan Betina |
1. | Umur | Bulan | 6-8 | 6-8 |
2. | Fekunditas | Butir/ekor | – | 1000-2000 |
3. | Panjang total tubuh | Cm | 16-25 | 14-20 |
4. | Bobot total tubuh | Gram | 400-600 | 300-450 |
5. | Diameter telur | mm | – | 2,5-3,1 |
Keterangan:
- Dari tabel diatas, diketahui bahwa usia indukan ikan nila yang paling optimal adalah pada umur 6-8 bulan. Namun jika indukan masih bisa produktif, dapat diteruskan hingga 1,5 tahun.
- Fekunditas merupakan jumlah telur yang matan didalam ovarium indukan ikan dan nantinya dikeluarkan dalam proses pemijahan.
- Fekunditas yang perlu diproduksi oleh satu indukan betina adalah sebanyak 1000-2000 butir dengan diameter telur sebesar 1,5-3,1 mm.
- Panjang total tubuh ikan nila betina yang disarankan adalah sepanjang 14-20 cm. Sedangkan pada indukan jantan harus lebih panjang, yaitu 16-25 cm. Begitu juga dengan bobot tubuh indukan betina seberat 300-450 gram, dan indukan jantan antara 400-600 gram.
Selain mempersiapkan indukan yang tepat secara kuantitas seperti yang dijelaskan diatas, indukan juga harus harus tepat secara kualitas.
Ciri-ciri indukan yang sesuai kualitas adalah indukan memiliki pergerakan yang lincah, tidak ada cacat fisik, luka, ataupun gangguan pada fisik indukan.
Setelah mempersiapkan masing-masing indukan (jantan dan betina) yang sesuai kualitas dan kuantitas, selanjutnya Anda bisa memulai proses pemijahan ikan nila dengan cara berikut:
2. Persiapan Pemijahan Ikan Nila Di Kolam Terpal/Bak Pemijahan
- Seleksi indukan ikan nila jantan dan betina sesuai kriteria diatas.
- Pisahkan indukan jantan dan betina di kolam yang berbeda.
- Berikan pakan dengan kandungan protein tinggi, yaitu antara 28-32%.
- Jumlah pemberian pakan adalah dengan dosis 2-3% dari biomassa ikan/hari.
- Pada kolam pemijahan yang berukuran kurang dari 10 m2, semprotkan 10 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan pada pakan yang diberikan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pakan ikan nila. Ulangi pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan pada pakan ini setiap hari.
- Untuk menjaga kualitas air dan mencegah serangan hama-penyakit, aplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan pada air kolam pemijahan. Caranya, tunagkan 100 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan kedalam air kolam pemijahan.
- Pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini sangat baik dalam mempercepat pematangan gonad, meningkatkan kualitas sel telur pada indukan betina dan meningkatkan kualitas sperma pada indukan jantan.
- Lakukan pemeliharaan dan pemberian pakan dan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan dosis tersebut selama 21-30 hari untuk mengoptimalkan proses pematangan gonad indukan.
- Pada indukan betina, suntikkan hCG (human chorionic gonadotropin) dengan dosis 500 IU (international unit)/kg bobot tubuh ikan betina pada punggung ikan nila.
- Setelah 24 jam dari penyuntikan pertama, suntik kembali indukan betina dengan ovaprim berdosis 0,6 ml/kg. Ini bertujuan untuk memicu ovulasi.
Setelah indukan siap, selanjutnya Anda bisa melakukan pemijahan indukan ikan nila jantan dan betina secara buatan. Ikuti panduan berikut ini:
3. Proses Memijahkan Ikan Nila Secara Buatan
Ketika indukan sudah siap, lakukan proses pemijahan ikan nila secara buatan dengan cara berikut:
a. Mengeluarkan Sel Telur Pada Indukan Betina
- Bersihkan bagian perut hingga papila alat kelamin dengan tissue atau kain lap bersih untuk mencegah campuran air dan sel telur.
- Keluarkan sel telur pada indukan betina dengan cara menekan secara lembut bagian perut kedepan papila alat kelamin
- Letakkan kedalam wadah bersih dan steril sel telur yang sudah diurut.
- Untuk mempermudah proses pemijahan, letakkan sel telur kedalam wadah dengan berat 100 gram.
- Letakkan sel telur kedalam lemari es bersuhu 4-5oC dengan batas waktu penyimpanan antara 2-6 jam.
- Bersihkan daerah papila dengan kertas penyerap.
- Lepaskan indukan betina kembali ke kolam.
b. Mengeluarkan Sperma Pada Indukan Jantan
- Bersihkan bagian perut hingga papila alat kelamin dengan tissue atau kain lap bersih untuk mencegah campuran air dan sperma.
- Keluarkan sperma pada indukan jantan dengan cara menekan secara lembut bagian perut kedepan alat kelamin
- Letakkan kedalam wadah bersih dan steril, sperma yang sudah diurut.
- Untuk mempermudah proses pemijahan, letakkan sperma kedalam wadah dengan berat 1 ml.
- Bersihkan daerah papila dengan kertas penyerap.
- Lepaskan indukan jantan kembali ke kolam.
Bagaimana nih dulur? Tertarik untuk mencoba budidaya ikan Nila sendiri? Kebetulan nih, GDM sebentar lagi akan mengadakan pelatihan budidaya ikan Nila bioflok. Yang bisa dulur ikuti dengan mengklik gambar dibawah ini
Yuk bersama sama ramaikan pelatihan budidaya ikan Nila bioflok bersama GDM. Ada banyak sekali hal yang bisa dulur pelajari dalam pelatihan tersebut. Mulai dari pemilihan benih Nila yang tepat, pengobatan ikan Nila dari penyakit, hingga proses panen ikan Nila yang tepat. Tunggu apa lagi? Klik link berikut ini untuk daftar pelatihan Nila bioflok bersama GDM.
4. Cara Memijahkan Indukan Ikan Nila
Proses pemijahan ikan nila perlu dilakukan secara teliti agar persentase keberhasilannya bisa optimal. Setelah sel telur dan sperma siap, lanjutkan dengan proses pemijahan. Berikut ini adalah cara pemijahan ikan nila:
- Setelah sperma dan sel telur siap, masukkan sperma ke wadah berisi sel telur.
- Aduk sel telur dan sperma tersebut dengan menggunakan pangkal bulu ayam hingga tercampur merata.
- Setelah tercampur merata, masukkan campuran sperma dan sel telur tersebut kedalam kolam yang sudah diberi ijuk/kakaban sebagai tempat penetasan telur.
- Diamkan selama 24-30 jam hingga telur menetas.
- Setelah menetas, jangan beri makan hingga berumur 3 hari.
- Setelah berumur 3 hari, berikan pakan pelet dengan ukuran 0,2-0,5 mm.
- Pemberian pakan tersebut dilakukan sebanyak 4-5 kali sehari, dengan cara :Siapkan pakan, kemudian semprot pakan tersebut menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, dengan dosis 10 ml/kg pakan.
- Ini dikarenakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung multivitamin, mineral essensial dan non essensial, serta bakteri baik yang terbukti bisa meningkatkan daya tahan tubuh larva, menekan kematian larva, mempercepat pertumbuhan larva, dan mencegah serangan penyakit.
Itu semua adalah panduan cara pembibitan ikan nila. Setelah membaca panduan tersebut, tentu Anda memahami bahwa teknik pembenihan ikan nila sangatlah mudah.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo hubungi tim ahli kami untuk mendapat support, konsultasi gratis, dan produk terbaik untuk pembenihan nila dengan cara klik ikon whatsapp berikut: