Perikanan

Penyebab Penyakit AHPND pada Udang dan Cara Melindungi Budidaya

penyakit ahpnd pada udang

Mimpi buruk peternak udang adalah ketika ternak mengalami masalah kesehatan, salah satunya penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). Untuk mengetahui solusi dari kondisi ini, Anda perlu mencari tahu penyebab penyakit AHPND pada udang.

Beberapa penyebab penyakit AHPND pada udang meliputi faktor internal serta eksternal. Masalah kesehatan ini termasuk kompleks dan dapat menyebabkan dampak fatal yaitu kematian.

Untuk mencegah kerugian tambak, sebaiknya Anda melakukan deteksi awal pada penyebab penyakit AHPND pada udang. Untuk informasi lanjutan tentang faktor pemicu, simak informasi berikut. 

Mengenal Penyakit AHPND pada Udang

Pada awalnya, penyakit AHPND disebut dengan beberapa nama seperti early mortality syndrome (EMS), acute hepatopancreatic necrosis syndrome (AHPNS). Penyakit ini awalnya berkembang sebagai wabah di China bagian selatan pada tahun 2009.

Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya temuan peneliti, nama penyakit pada udang ini disebut dengan acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND). Perubahan ini disebabkan oleh adanya hipotesis bahwa penyebabnya adalah virus dan toksin.

Namun, peneliti telah menyatakan bahwa hipotesis ini gagal dan penyebab penyakit ahpd masih terus ditelusuri. Meskipun masih belum ada kejelasan, Anda perlu tahu bahwa penyakit AHPND dapat menyerang udang yang berusia di bawah 40 hari.

Masalah kesehatan ini telah menyerang budidaya udang di negara Meksiko, Indonesia, India, dan banyak lainnya. Melihat masifnya pergerakan virus ini, Anda harus selalu waspada. 

Negara Indonesia berdekatan dengan Malaysia yang memiliki jumlah infeksi penyakit AHPND pada udang cukup besar. Informasi ini perlu diperhatikan karena masalah kesehatan ini bersifat lintas batas (transboundaru disease). Artinya, penyebabnya mudah menular.


Artikel Perikanan Banner Ke 1

Penyebab Penyakit AHPND pada Udang

Mengacu pada hipotesis penyebab penyakit AHPND pada udang, peneliti terus melakukan penelitian mendalam supaya dapat menemukan faktor pemicu munculnya masalah kesehatan ini. Hingga saat ini, terdapat beberapa temuan perihal konteks ini.

Penyebab penyakit AHPND pada udang adalah bakteri gram negatif bernama vibrio parahaemolyticus yang bisa mengeluarkan toksin PirA dan PirB. Toksin ini adalah faktor virulensi utama.

Toksin PirA berkaitan dengan membran sel dan reseptor udang serta dapat membantu persebaran infeksi secara spesifik. Sementara PirB berkaitan dengan jaringan epitel hepatopankreas udang sehingga menyebabkan sel mati.

Ketika bercampur, kedua toksin ini akan memiliki efek toksik yang tinggi dan menargetkan kelenjar pencernaan sehingga terjadi disfungsi lalu kematian pada udang. Tidak hanya menargetkan satu udang, gen toksin ini bisa tersebar ke keseluruhan ternak melalui udara.

Baca juga: “7 Fungsi Kincir Air di Tambak Udang, Tingkatkan Hasil Panen

Gejala Penyakit AHPND pada Udang

Melihat penyebab penyakit AHPND pada udang yang begitu membahayakan kini Anda perlu mengetahui gejala masalah kesehatan ini. Tujuannya, supaya dapat melakukan langkah-langkah pencegahan. 

Gejala penyakit AHPND pada udang dari segi fisik adalah kepala menjadi pucat, menyusut bahkan berhenti berkembang, tekstur cangkang melunak dan isi perut tidak berisi merata. Selain itu, ada bintik hitam di kelenjar pencernaan.

Selanjutnya, dalam kondisi kronis, sel epitel tubulus di kelenjar pencernaan akan terkelupas.

Sementara tanda penyakit AHPND dari segi perilaku adalah nafsu makan udang berkurang bahkan menyebabkan anoreksia.

Cara Mengobati Penyakit AHPND pada Udang

Ketika mengetahui gejala dan penyebab penyakit AHPND kini saatnya Anda mengetahui cara mengobati masalah kesehatan ini. Sebenarnya, obat khusus untuk masalah kesehatan ini belum ditemukan secara pasti hingga saat ini.

Namun, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan dari segi pemeliharaan area budidaya serta dukungan kondisi fisik supaya kondisi udang tidak memburuk. Simak penjelasan berikut.

Memberikan Obat Medis

Cara mengobati penyakit AHPND adalah menggunakan obat seperti imunostimulan, probiotik dan prebiotik. Perlu dipahami bahwa penggunaan obat ini belum terbukti bisa menyembuhkan udang namun bisa mengendalikan toksin.

Probiotik yang biasa digunakan adalah Bacillus dan Lactobacillus yang mampu melawan bakteri vibrio. Selain itu, kandungan ini juga membantu memperbaiki kualtas air dan meningkatkan kualitas sumber pakan.

Pemberian suplemen ini perlu diberikan dengan anjuran dokter spesialis hewan. Maka dari itu, untuk memilih jenis obat yang sesuai dengan kondisi udang, lakukan konsultasi terlebih dulu.

Membersihkan Area Budidaya

Cara mengendalikan penyakit AHPND selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan area budidaya. Hal ini bertujuan untuk mencegah persebaran virus ke keseluruhan populasi budidaya.

Anda bisa melakukan pembersihan kolam sekaligus saluran inlet serta outlet. Pastikan untuk membersihkan dasar kolam dengan siphon supaya sisa molting udang, makanan atau lumpur hilang. Selanjutnya, kaporit bisa ditambahkan.

Kaporit bisa digunakan 100 ppm untuk menghilangkan sisa bakteri patogen yang ada di kolam. Jika sering dilakukan, kondisi udang terinfeksi penyakit AHPND bisa terkendalikan.

Menjaga Kualitas Pemeliharaan

Kualitas pemeliharaan budidaya juga bisa menjadi cara mengobati penyakit AHPND. Hal-hal seperti kondisi suhu, pH, sanitasi dan DO air harus dipantau secara berkelanjutan. Tujuannya untuk meminimalisir potensi persebaran virus.

Kebersihan air juga memiliki dampak besar pada daya tahan dan kondisi mental udang. Jika kotor maka ternak akan lebih mudah mengalami stress lalu imunitasnya menurun drastis.

Kemudian, ketika memasuki siklus baru, Anda perlu melakukan pemeriksaan ulang di dasar serta dinding kolam sekaligus sumber air budidaya. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebersihan. 

Memberikan Suplemen

Suplemen bisa diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat udang terkena penyakit AHPND. Salah satu rekomendasi yang bisa digunakan adalah SOC GDM Black BOS.

Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Black Bos memiliki kandungan 100% bahan organik sehingga mampu meningkatkan imunitas udang saat terinfeksi. Vitamin ini dapat diberikan apabila kadar amonia kolam tinggi.

Kadar amonia kolam bisa meningkat apabila kualitas air buruk. Kondisi ini dapat memperparah fisik udang bahkan memicu persebaran virus penyebab penyakit AHPND.

Penggunaan SOC GDM Black Bos adalah 1 kg untuk kolam udang berukuran 1000 m2. Suplemen ini dapat dilarutkan serta ditaburkan secara merata di air kolam.

Baca juga: “6 Penyebab Penyakit WSSV pada Udang dan Upaya Pencegahan

Cara Mencegah Serangan Penyakit AHPND pada Udang

Mengingat obat khusus penyakit AHPND pada udang belum ditemukan maka Anda sebaiknya melakukan langkah pencegahan supaya tidak ada kemungkinan munculnya toksin. Ikuti cara berikut untuk meminimalisir potensi serangan masalah kesehatan ini.

Memilih Benur Berkualitas

Budidaya udang yang sukses membutuhkan benur yang berkualitas. Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi persebaran penyakit bawaan atau memilih bibit dengan daya tahan tubuh rendah.

Sebaiknya, pilih benur yang telah memiliki sertifikasi bebas patogen atau Specific Pathogen Free (SPF) supaya budidaya sukses. Untuk mendapatkan bibit ini, Anda bisa membeli melalui instansi pemerintah maupun peternak udang profesional. 

Menerapkan Biosekuriti

Biosekuriti adalah langkah kontrol pada pergerakan bakteri patogen supaya tidak memasuki area budidaya. Salah satu jenis biosekuriti yang bisa diterapkan adalah memberikan fasilitas Crab Protecting Wall dan Bird Scaring Devices.

Selain memberikan fasilitas, Anda juga bisa melakukan pemeliharaan air kolam. Tujuannya untuk mencegah perkembangan bakteri atau virus dalam air yang menjadi penyebab penyakit AHPND pada udang.



Memberikan Suplemen Tambahan

Pemberian suplemen juga bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan. Sama halnya dengan cara mengobati penyakit AHPND pada udang di bagian sebelumnya, rangkaian produk GDM bisa menjadi pilihan.

Pada tahap pencegahan, Anda bisa menggunakan SOC GDM Ikan dan POG GDM untuk meminimalisir potensi infeksi penyakit AHPND pada jenis udang vaname, galah, serta windu. Suplemen ini dapat diberikan dalam beberapa tahap.

Tahap yang pertama adalah menggunakan SOC GDM Ikan dengan dosis 10 ml/kg. Takaran ini dapat dicampurkan menggunakan air lalu disemprotkan ke pakan udang setiap hari. Tunggu hingga 15 menit sebelum siap disantap.

Cara selanjutnya adalah menggunakan 1 liter SOC GDM Ikan yang disemprotkan atau disiram merata ke air kolam. Langkah ini dapat dilakukan per 1 minggu sekali.

Terakhir, siapkan 10 kg POG GDM yang akan diberikan dengan menebarkan secara merata ke kolam. Dosis ini memang cukup banyak namun hanya perlu digunakan setiap 1 bulan sekali saja.

Itulah penjelasan lengkap perihal penyakit AHPND pada udang sekaligus langkah pencegahannya. Apabila Anda membutuhkan informasi lanjutan mengenai masalah kesehatan ini, tim ahli GDM bisa membantu via konsultasi. Klik tombol di bawah ini untuk berkomunikasi dengan kami.



author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.