Peternakan

Kenali Jenis-Jenis Penyakit pada Marmut, Cara Pengendalian, & Tips Pencegahannya

jenis penyakit pada marmut

Tahukah dulur bahwa serangan penyakit dapat menjadi faktor yang menggagalkan usaha ternak marmut? Ya, sebab marmut yang terserang penyakit akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan jadi berumur pendek. 

Karenanya, sebagai seorang peternak marmut, dulur perlu mengetahui apa saja jenis penyakit pada marmut dan ciri-cirinya. Sehingga dulur bisa melakukan pencegahan dan penanggulangan penyakit ini secara efisien, serta mampu meminimalisir kerugian ternak.

Pada dasarnya, marmut merupakan jenis hewan yang tak gampang terserang penyakit. Akan tetapi, bila tidak mendapatkan perawatan yang baik dan kekurangan nutrisi penting, hal ini akan mempengaruhi daya tahan marmut.

Melansir dari Msdvetmanual, kebanyakan penyakit marmut disebabkan oleh faktor umur, perawatan yang tepat, hingga serangan virus maupun bakteri.

Nah, apa saja jenis penyakit yang umumnya menyerang marmut dan bagaimana penanggulangannya? Langsung simak penjelasannya di bawah ini, ya, dulur!

Jenis-jenis Penyakit pada Marmut

Terdapat tiga jenis penyakit pada marmut yang perlu dulur pelajari, baik dari ciri-cirinya, penyebab, hingga cara penanggulangannya. Berikut penjelasan lengkapnya:

Masalah pada Gigi Marmut

Penyakit pada marmut yang pertama adalah masalah pada gigi. Sebagai hewan pengerat, masalah gigi ini terbilang cukup umum, khususnya yang berkaitan dengan pertumbuhan gigi.

Gigi marmut dapat terus tumbuh sepanjang hidupnya. Ketika gigi marmut tumbuh panjang dan tidak rata akan menyebabkan masalah dalam mengunyah serta menelan makanan.

Karenanya, ketika menderita penyakit gigi, marmut dapat kehilangan banyak berat badan, pendarahan di area mulut, atau munculnya abses pada akar gigi yang dapat memicu infeksi.

Gejala masalah gigi pada marmut

Gejala pertumbuhan gigi marmut yang berlebih ini, biasanya ditandai dengan terdapatnya air liur disekitar mulut, dada, bagian tubuh depan atau tangannya. Selain itu, Marmut juga akan kesulitan untuk mengunyah makannya dan lebih banyak melepeh atau membuang makanan yang sudah terlanjur masuk ke mulutnya. 

Pengendalian penyakit gigi marmut

Masalah gigi marmut yang tumbuh berlebih ini harus dikontrol agar tidak melebih batas, sehingga marmut juga bisa makan dengan nyaman. 

Namun bila marmut sudah menunjukkan gejala-gejala di atas, dulur bisa langsung membawa marmut ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Penyakit Bisul

Sebagai hewan kecil yang hidup berkelompok, Marmut termasuk cukup sensitif apabila terkena goresan akibat berkelahi dengan temannya. Luka akibat perkelahian ini seringkali menyebabkan penyakit bisul di tubuh Marmut. 

Penyebab penyakit bisul pada marmut:

Selain itu, luka bisul juga dapat disebabkan karena kurang terjaganya kebersihan kandang, serta beberapa makanan tajam yang melukai mulutnya sehingga menyebabkan iritasi hingga bisul. 

Perawatan pada marmut yang terkena bisulan

Marmut yang bisulan perlu dilakukan karantina untuk mendapatkan perawatan khusus agar tidak menulari marmut lainnya.

Penyakit Kulit

Sebagai salah satu jenis tikus, hewan ini tergolong rentan terserang scabies atau penyakit kulit yang sering disebut gudikan. 

Scabies menginfeksi tubuh marmut dari tungau Sarcoptes scabiei  yang menyebabkan rasa gatal di tubuh marmut. Sehingga Marmut akan seringkali menggaruk bagian gatal tersebut hingga menyebabkan luka goresan yang berujung pada skabies. 

Gejala marmut terkena scabies:

  1. Bagian kulit yang terinfeksi akan menebal,
  2. Terkadang muncul warna kekuningan pada kulit tersebut dan jadi lebih keras,
  3. Banyak rambut yang rontok pada bagian kulit yang terinfeksi scabies, karena marmut terus menggaruk,
  4. penurunan nafsu makan pada marmut.

Penyebab munculnya scabies pada marmut:

Penyebab scabies pada Marmut ini sering kali dijumpai karena lingkungan kandang yang kotor dan stress karena adaptasinya dengan tempat tinggal baru.

Cara Mencegah Serangan Penyakit pada Marmut

Mengenai penyakit-penyakit yang menyerang Marmut ini terjadi akibat beberapa kendala. Yang paling sering adalah karena kurangnya pengetahuan mengenai cara penanganan pemeliharaan yang tepat. Penyakit yang sudah terlanjur menyerang Marmut, cukup sulit ditangani.  Untuk itu pecinta dan peternak Marmut perlu melakukan pencegahan sejak awal. 

Berikut kami rangkum beberapa pencegahan yang efektif untuk dapat diterapkan pada pemeliharaan marmut.

Menjaga kebersihan kandang

Kebersihan kandang Marmut menjadi kunci utama keberhasilan perawatan hewan mungil ini. Selain sebagai hewan hias yang akan sering berinteraksi dengan pemiliknya, kebersihan kandang marmut juga penting dilakukan untuk mendapatkan hasil ternak  Marmut yang berdaya tahan tubuh kat. 

Dulur dapat melakukan sterilisasi kandang dengan membersihkan kandang sebanyak dua kali selama satu minggu dan menyemprotkan disinfektan setelah kandang dibersihkan, serta sterilisasi tempat makan dan mainan marmut dengan mencucinya menggunakan air panas. 

Marmut tidak begitu menyukai kandang basah akibat pakan atau karena kondisi tumpahnya air ke dalam kendang. 

Kondisi kandang marmut yang lembap dan kotor, mampu membuat nafsu makan marmut turun serta memicu serangan penyakit kulit. Sehingga setelah melakukan pembersihan dengan air atau desinfektan cair, pastikan kondisi kandang kembali bersih

Apabila memungkinkan, dulur juga sangat disarankan untuk memberikan ruang wahana bermain untuk si kecil ini. Sehingga, selain kandang yang nyaman untuk ditinggali, Marmut juga memiliki daya tahan tubuh maksimal karena cukup aktif bergerak di kandangnya. 

Menjaga Kebersihan Tubuh Marmut

Hewan hias menggemaskan ini akan sangat menyenangkan apabila diajak bermain bersama sesekali di luar kandang. Untuk itu, kebersihan tubuhnya pun menjadi hal utama untuk tetap diperhatikan. 

Dulur bisa menggunakan spray penyemprot dengan cairan desinfektan yang aman untuk marmut sehingga terhindar dari bau. Penyemprotan ini dilakukan di seluruh tubuh dan bulu marmut, termasuk di bagian kaki dan tangannya.

Mengatur dan Memberikan Pakan yang Tepat

Langkah selanjutnya untuk mencegah infeksi penyakit adalah mengatur dan memberikan pola makan yang tepat untuk marmut

Selain itu, kualitas pakan yang dulur berikan juga harus baik dan mengandung nutrisi tinggi. Sebab hewan ini dikenal sebagai hewan yang memiliki nafsu makan yang tinggi. 

Dulur bisa memberikan pelet khusus marmut yang banyak tersedia di pasaran. Selain itu juga berbagai macam sayuran seperti selada, wortel, parsley, bayam, dan tomat. 

Anda juga bisa memberikan asupan vitamin C sebanyak sepuluh sampai 30 mg setiap harinya sangat sesuai dengan standar pakan pemeliharaan marmut.

Kalau mau memberi jerami sebagai pakan, dulur juga harus memastikan bahwa jerami ini masih segar dan hijau. 

Teksturnya yang lebih halus lebih cocok untuk gigi dan saluran pencernaan marmut. Namun pemberian makan jerami lebih baik untuk camilan atau selingan makan.

Marmut termasuk binatang pengerat, dulur bisa memberikannya pakan pakan yang agak sedikit keras sesekali sebatas untuk mengasah gigi, seperti ranting, buah buahan atau berikan sisa serutan kayu yang tidak beraroma.

Memberikan Vitamin Khusus Marmut

Asupan vitamin untuk pertumbuhan dan perkembangan Marmut sangat penting untuk dapat menghasilkan Marmut ternak yang berkualitas. Ataupun untuk hewan peliharaan, Marmut akan menjadi lebih aktif dan menyenangkan saat diajak bermain. 

Asupan yang sangat dibutuhkan bagi marmut ialah vitamin C dan suplemen organik yang meningkatkan daya tahan tubuh serta keaktifan si Marmut.

Rekomendasi vitamin yang memiliki asupan tinggi untuk Marmut bisa dulur peroleh dari Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan.

Kandungan

Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan memiliki banyak kandungan baik yang menguntungkan bagi marmut Anda. Beberapa kandungan tersebut antara lain:

  1. Limbah organik: memiliki berbagai manfaat yang baik untuk marmut,
  2. Rumput laut: kaya akan nutrisi dan mineral yang baik untuk merangsang pertumbuhan marmut,
  3. Minyak hewani: dapat bekerja sebagai anti jamur, anti virus, anti bakteri, yang meningkatkan imunitas marmut,
  4. Alga: mengandung banyak mineral esensial, vitamin A dan E, yang berperan sebagai antibiotik alami,
  5. Bakteri: mampu menunjang pertumbuhan marmut.

Manfaat Pemberian Vitamin Khusus Marmut

Pemberian Suplemen Organik Cair ini dapat memberikan banyak keuntungan pada marmut yang Anda budidayakan. Beberapa manfaat tersebut meliputi:

  1. Meningkatkan nafsu makan marmut sehingga bisa cepat besar dan gemuk,
  2. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh marmut sehingga terhindar dari serangan penyakit,
  3. Memperpanjang umur marmut,
  4. Membuat marmut tampak lebih lincah dan aktif,
  5. Membuat bulu marmut jadi lebih halus dan tidak tampak kusut.

Cara Menggunakan Vitamin untuk Marmut

Penggunaan produk GDM ini sangat mudah, berikut dosisnya:

  1. Siapkan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan secukupnya.
  2. Campurkan 1 ml Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan pada air minum per 1 ekor marmut.
  3. Ulangi pemberian produk GDM ini tiap 2-3 kali dalam seminggu.

Penggunaan yang rutin akan lebih mendapatkan hasil yang maksimal. Bahan bahan segar pilihan dari suplemen organik GDM ini tentunya menjadi salah satu poin utama karena 

Marmut adalah hewan yang lebih dominan menyukai pakan segar. Sehingga tentunya tidak akan mengurangi kesegaran makanan utama yang diberikan.

Nah, itu adalah penjelasan mengenai jenis penyakit pada marmut dan cara pencegahannya. Apakah ada dari satu penyakit itu yang sedang menjangkiti marmut yang dulur budidayakan?

Jika iya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim ahli peternakan kami dan memesan produk GDM Organik lewat tombol di bawah, ya.