
Blog
8 Penyakit pada Tanaman Labu Siam & Cara Ampuh Mengobatinya

Labu siam atau yang dikenal juga sebagai jipang merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, di balik kemudahan budidayanya, penyakit pada tanaman labu siam menjadi salah satu tantangan utama yang sering dihadapi para petani.
Serangan penyakit ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen labu siam secara signifikan, terutama jika tidak segera diidentifikasi dan ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengenali berbagai jenis penyakit pada tanaman labu siam serta memahami cara pencegahan dan pengobatan yang efektif agar produksi tetap optimal.
8 Penyakit pada Tanaman Labu Siam
Tanaman labu siam rentan terserang berbagai jenis penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil panen secara drastis. Untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif, penting bagi Anda sebagai petani untuk mengenali gejala serta penyebab penyakit pada tanaman labu siam berikut ini.
Busuk Akar
Penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Pythium sp., Rhizoctonia sp., atau Fusarium sp. yang berkembang di tanah lembap dan kurang memiliki drainase baik. Gejala awal biasanya berupa layunya tanaman meskipun tanah masih basah, diikuti dengan perubahan warna akar menjadi cokelat kehitaman dan mudah patah. Jika tidak segera diatasi, tanaman labu siam akan mati karena sistem perakarannya rusak total.
Embun Tepung
Penyakit ini ditandai dengan munculnya lapisan putih seperti tepung pada permukaan daun, terutama di bagian atas. Penyebab utamanya adalah jamur Erysiphe cichoracearum atau Oidium sp. yang berkembang pada kondisi kering dengan kelembapan udara tinggi. Daun yang terinfeksi akan menguning, mengering, dan akhirnya gugur sehingga menghambat proses fotosintesis.
Bercak Daun
Bercak daun pada labu siam umumnya disebabkan oleh jamur Cercospora sp. atau Alternaria sp.. Gejalanya berupa munculnya bercak berwarna cokelat atau kehitaman pada permukaan daun yang lama-kelamaan melebar dan menyebabkan daun berlubang. Penyakit pada tanaman labu siam ini sering muncul pada musim hujan, terutama saat daun sering terkena air hujan dan basah.
Virus Mosaik
Virus mosaik menyebabkan daun labu siam menjadi belang-belang, tidak merata, dan tumbuh keriting. Tanaman labu siam yang terserang biasanya pertumbuhannya terhambat dan menghasilkan buah berukuran kecil. Penyakit ini disebarkan oleh serangga vektor, seperti kutu daun dan kutu kebul.
Baca Juga: 5 Cara Menanam Kacang Hijau di Aqua Gelas dengan Kapas agar Cepat Tumbuh
Busuk Buah
Busuk buah sering menyerang saat masa pembesaran buah labu siam dan disebabkan oleh jamur Phytophthora sp. atau Colletotrichum sp.. Gejalanya berupa bercak basah pada permukaan buah yang kemudian berubah menjadi lembek dan berbau busuk. Penyakit ini mudah menular terutama jika kondisi kebun lembap dan sirkulasi udaranya buruk.
Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri pada labu siam disebabkan oleh Ralstonia solanacearum, bakteri patogen yang hidup di tanah dan masuk melalui luka pada akar atau batang. Tanaman yang terserang akan layu tiba-tiba meskipun kondisi tanah masih cukup air, dan jika batang dipotong, akan keluar lendir putih kental dari jaringan dalamnya. Penyakit ini sulit diobati karena bakteri dapat bertahan lama di tanah.
Antraknosa
Penyakit antraknosa pada labu siam disebabkan oleh jamur Colletotrichum lagenarium yang menyerang daun, batang, dan buah labu siam. Gejala awal berupa bercak kecil berwarna cokelat kehitaman yang kemudian meluas dan menimbulkan lekukan pada permukaan buah. Serangan parah dapat menurunkan kualitas dan daya simpan hasil panen.
Busuk Daun
Penyakit busuk daun pada labu siam disebabkan oleh jamur Pseudoperonospora cubensis, yang ditandai dengan munculnya bercak kuning di bagian atas daun dan lapisan abu-abu keunguan di bagian bawahnya. Daun yang terinfeksi akan mengering dan rontok, menghambat fotosintesis, serta menurunkan hasil panen secara signifikan. Penyakit ini biasanya muncul saat cuaca lembap dan suhu rendah.

5 Cara Mengobati Penyakit pada Tanaman Labu Siam
Untuk menjaga tanaman labu siam tetap sehat dan produktif, diperlukan langkah-langkah perawatan yang tepat saat tanaman mulai menunjukkan gejala penyakit. Berikut beberapa cara mengobati penyakit pada tanaman labu siam yang bisa Anda ikuti.
Menjaga Kebersihan Lahan dan Tanaman
Langkah pertama yang paling penting adalah menjaga kebersihan area tanam dari gulma, daun busuk, dan sisa tanaman yang terinfeksi. Lahan yang bersih membantu mencegah penyebaran jamur, bakteri, dan virus penyebab penyakit labu siam. Pastikan pula alat pertanian, seperti gunting atau pisau pemangkasan, selalu disterilkan sebelum digunakan kembali.
Memperbaiki Sistem Drainase dan Sirkulasi Udara
Tanah yang terlalu lembap menjadi tempat ideal bagi jamur penyebab busuk akar dan batang. Oleh karena itu, perbaiki drainase agar air tidak menggenang. Selain itu, atur jarak tanam yang cukup supaya udara bisa mengalir dengan baik sehingga kelembapan di sekitar tanaman labu siam tetap seimbang dan tidak menimbulkan jamur.
Pemangkasan dan Pengendalian Fisik
Segera pangkas bagian tanaman labu siam yang terinfeksi seperti daun, batang, atau buah yang menunjukkan gejala penyakit. Pemangkasan rutin juga membantu memperbaiki sirkulasi udara dan cahaya matahari yang masuk ke seluruh bagian tanaman. Hasil pangkasan sebaiknya dibakar atau dibuang jauh dari area tanam agar tidak menular ke tanaman sehat.
Penggunaan Agen Hayati dan Pestisida Nabati
Untuk menekan pertumbuhan jamur dan bakteri patogen penyebab penyakit, gunakan musuh alami seperti jamur antagonis (Trichoderma) yang bisa menekan pertumbuhan jamur lain. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan pestisida nabati dari bahan alami, seperti ekstrak daun mimba, bawang putih, atau serai untuk mengendalikan hama dan penyakit tanpa merusak lingkungan.
Pemberian Pupuk yang Tepat
Salah satu cara paling ampuh untuk mengatasi dan mencegah penyakit pada tanaman labu siam adalah dengan memperkuat daya tahan tanaman melalui pemupukan yang tepat. Rekomendasi terbaik adalah menggunakan Rangkaian Pupuk GDM, yang terdiri dari:
- GDM SAME: Untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan populasi mikroba baik.
- GDM Black BOS: Untuk menekan pertumbuhan jamur patogen di dalam tanah dan mempercepat pemulihan tanaman yang terserang penyakit.
- Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur (GDM Pangan): Untuk memperkuat sistem imun tanaman dan merangsang pertumbuhan daun serta buah labu siam.
- Pupuk Organik Granule GDM: Untuk menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan dan mendukung penyerapan nutrisi secara optimal.
Panduan Pemakaian Rangkaian Pupuk GDM untuk Mengobati Penyakit Tanaman Labu Siam
Agar hasil budidaya labu siam optimal dan tahan terhadap berbagai penyakit, penggunaan rangkaian pupuk GDM perlu dilakukan secara teratur dan sesuai tahapan pertumbuhan tanaman. Berikut panduan lengkap pemakaian pupuk GDM untuk mengobati penyakit pada tanaman labu siam.
Pengolahan Tanah (-7 HST)
Untuk mencegah munculnya penyakit pada tanaman labu siam, Anda perlu melakukan pemupukan menggunakan pupuk GDM sejak awal, yaitu dimulai dari tahap pengolahan tanah. Pada fase ini, aplikasikan GDM Black BOS sebanyak 5 kg/Ha dengan dosis 1 gelas per tangki, kemudian semprotkan secara merata pada tanah dalam kondisi lembap atau basah.
Setelah itu, tebarkan GDM SAME sebanyak 150 kg/Ha secara merata di seluruh area tanam. Kombinasi kedua pupuk ini berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, menekan pertumbuhan patogen, serta meningkatkan populasi mikroorganisme menguntungkan sebelum penanaman dimulai.
Perendaman Benih (0 HST)
Sebelum ditanam, benih labu siam perlu direndam menggunakan GDM Pangan sebanyak 500 ml/Ha yang dicampur dengan 2 liter air. Proses perendaman dilakukan selama 6–8 jam untuk menstimulasi pertumbuhan akar dan menekan infeksi patogen sejak benih mulai berkecambah. Tahapan ini juga membantu meningkatkan daya tumbuh benih labu siam sehingga tanaman lebih kuat terhadap serangan penyakit di fase awal pertumbuhan.
Pupuk I–IV (7, 14, 21, dan 28 HST)
Setelah tanaman tumbuh, lakukan penyemprotan GDM Pangan secara rutin pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari setelah tanam (HST). Gunakan total 8 liter/Ha GDM Pangan dengan dosis 500 ml per tangki, kemudian semprotkan secara merata ke seluruh bagian tanaman, termasuk daun dan batang.
Pupuk V (30 HST)
Pada usia tanaman 30 HST, berikan Pupuk Organik Granule (POG) sebanyak 150 kg/Ha dengan cara menebarkannya secara merata di sekitar perakaran. Aplikasi POG ini perlu dilakukan satu bulan sekali untuk menjaga kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi jangka panjang bagi tanaman labu siam.
Selanjutnya, semprotkan GDM Black BOS sebanyak 5 kg/Ha dengan dosis 1 gelas per tangki di area perakaran. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki mikroorganisme tanah serta menekan perkembangan jamur dan bakteri patogen.
Pupuk VI (≥ 35 HST)
Memasuki fase pertumbuhan lanjut dan pembentukan buah, semprotkan kembali GDM Pangan sebanyak 8 liter/Ha dengan dosis 1 gelas per tangki di sekitar perakaran tanaman. Penyemprotan dilakukan secara merata setiap satu minggu sekali agar tanaman tetap kuat, tidak mudah terserang penyakit, dan menghasilkan buah labu siam yang sehat serta berkualitas tinggi.
Baca Juga: 5 Cara Merawat Kacang Panjang agar Berbuah Lebat & Hasil Panen Berlimpah
Cegah & Obati Penyakit pada Tanaman Labu Siam dengan Rangkaian Pupuk GDM!
Dengan rangkaian pupuk GDM, Anda dapat mencegah sekaligus mengobati berbagai gangguan yang kerap menyerang tanaman labu siam sehingga tanaman tumbuh lebih sehat, subur, dan terlindungi dari serangan penyakit. Selain itu, pupuk GDM terbuat dari 100% bahan alami berkualitas tinggi sehingga aman digunakan dan tidak akan membuat tanaman Anda menjadi resisten.
Jangan tunggu tanaman labu siam Anda terserang penyakit! Terapkan rangkaian pupuk GDM mulai dari tahap pengolahan tanah hingga panen dan rasakan sendiri perbedaannya. Ayo, hubungi kami sekarang juga dengan KLIK BANNER di bawah ini untuk mulai konsultasi GRATIS atau langsung beli produk GDM untuk cegah dan obati penyakit pada tanaman labu siam.


















