Budidaya lele memang memiliki peluang usaha yang menjanjikan, terlebih perawatan ikan lele juga tak begitu ribet. Meski begitu agar dapat memperoleh keuntungan maksimal Dulur harus menerapkan teknik yang tepat, juga untuk menghindari terjadinya penyebab gagal dalam budidaya lele.
Sayangnya, tidak semua orang tahu bagaimana cara budidaya lele yang benar hingga bisa menghasilkan panen lele berkualitas. Itu sebabnya, banyak peternak lele yang gagal panen, atau panen dengan hasil yang optimal.
Sebenarnya, apa sih penyebab gagalnya budidaya lele dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, mari kita pelajari bersama.
6 Penyebab Gagal Budidaya Lele
Sebenarnya, daripada jenis ikan lainnya, lele memiliki ketahanan tubuh yang lebih tinggi dan tahan banting. Oleh karena itu, memang banyak orang yang tertarik untuk memeliharanya karena terbilang tak merepotkan.
Meskipun begitu, tetap saja dulur harus memperhatikan beberapa hal yang biasanya menjadi penyebab kegagalan budidaya lele, seperti:
Pemilihan Lokasi Budidaya yang Salah
Ini mungkin sedikit mengagetkan, karena banyak orang mengira bahwa memelihara lele tak memerlukan lahan khusus. Betul, lele memang bisa dipelihara di kolam yang terletak di mana saja, tergantung lokasi yang dulur miliki.
Tapi, jika dulur ingin melakukan budidaya dalam jumlah besar, apalagi hasilnya akan dijual, tentu dulur memerlukan lahan khusus yang bisa menampung semua lele.
Idealnya, luas lahan bisa Anda gunakan sebagai kolam lele adalah 50 – 200 meter persegi, bahkan lebih jika memang dulur memelihara lebih banyak lele.
Selain ukuran, dulur juga harus memilih lokasi yang dekat dengan sumber air alami. Hal ini akan kita bahas lebih lengkap lagi nanti. Tapi intinya, sangat disarankan untuk mengisi air kolam lele dengan air alami, dan bukan air PDAM.
Agar bisa tumbuh dengan maksimal, lele membutuhkan lokasi yang berada di ketinggian 1-700 di atas permukaan laut.
Ketinggian di atas itu kurang disarankan, karena walaupun lele bisa hidup dan berkembang, tetapi hasilnya tidak akan maksimal karena lele tidak menyukai udara yang terlalu dingin. Suhu ideal yang tepat untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 25-28 derajat Celcius.
Oh ya, usahakan juga agar lahan yang akan dijadikan kolam lele tidak terhalang pepohonan rimbun, sebab lele sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup.
Pengelolaan Air Kurang Tepat
Tak hanya memilih lokasi budidaya yang salah, pengelolaan air yang buruk juga bisa jadi penyebab gagal budidaya lele. Yang termasuk dalam pengelolaan air ini adalah pemilihan jenis air, juga frekuensi penggantian air kolam.
Nah, tadi di atas kita sempat membahas bahwa air yang paling tepat untuk mengisi kolam lele adalah air alami, dan sebisa mungkin hindari menggunakan air PDAM.
Alasannya?
Karena air PDAM mengandung kaporit yang bisa berdampak negatif bagi lele. Kaporit bisa menghambat pertumbuhan plankton dan organisme lain yang berguna bagi lele.
Sementara itu, dulur juga bisa menerapkan manajemen air kolam yang tepat, yakni dengan rutin mengganti air kolam yang tampak sudah kotor dan bau dengan yang lebih bersih.
Air kolam yang kotor akan membawa banyak bakteri dan jamur yang bisa merugikan budidaya ikan lele, karena dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit.
Budikdamber atau Budidaya Dalam Ember, merupakan salah satu konsep budidaya yang sangat cocok untuk pemula, karena dulur tidak membutuhkan lahan yang luas. Akan tetapi, budikdamber juga memiliki tantangannya sendiri yang harus dulur waspadai juga. Oleh karena itu, tim GDM mengadakan pelatihan Budikdamber, yang bisa dulur ikuti dengan meng-klik gambar di bawah ini:
Melalui pelatihan budikdamber GDM, dulur bisa belajar banyak hal mulai dari nol, hingga mahir dalam budikdamber. Mulai dari pemilihan benih yang tepat, pembuatan dan pemilihan pakan, cara mengatasi penyakit pada ikan, dan juga tips untuk memaksimalkan hasil panen dulur. Tunggu apa lagi? segera ikuti pelatihan Budikdamber GDM dengan klik link berikut ini.
Keliru dalam Memilih Benih
Memilih benih lele juga ternyata bisa menjadi penyebab keberhasilan atau gagal budidaya lele. Jika dulur asal saja memilih benih, maka jangan heran kalau hasil panen nanti tak seperti yang dulur harapkan.
Salah memilih benih berarti kemungkinan gagal panen semakin besar. Belilah benih lele di tempat yang khusus menjual benih ikan untuk budidaya agar kualitasnya terjamin.
Pemberian Pakan yang Tak Tepat
Tak hanya saat memilih benih, tapi memilih pakan dan takarannya pun harus tepat. Walaupun dulur ingin lele tumbuh menjadi besar, bukan berarti dulur bisa seenaknya memberi pakan secara berlebihan, apalagi jika sampai kekurangan. Berilah pakan sesuai dengan jadwal dan takaran yang dianjurkan berdasarkan usia lele.
Tidak Melakukan Filter
Sangat penting untuk memisahkan ikan lele berukuran kecil dan besar. Hal ini karena lele yang berukuran besar sering memakan ikan lele yang berukuran kecil.
Jadi, jika dulur tak ingin ikan-ikan lele kecil habis dimakan lele besar dan berakibat hasil budidayanya sedikit, selalu pisahkan kolam keduanya ya.
Penebaran Ikan Lele yang Terlalu Padat
Sama seperti jenis ikan lainnya, lele pun membutuhkan tempat yang leluasa untuk bisa tumbuh dengan baik. Sehingga, jika dulur menebar benis terlalu banyak ke dalam kolam, ikan lele akanmudah stres dan tidak bisa tumbuh dengan baik.
Akibatnya, lele cenderung mudah terserang penyakit dan budidaya lele pun bisa mengalami kegagalan.
Kurangnya Pemberian Probiotik atau Vitamin untuk Lele
Probiotik adalah zat yang bakteri yang diperlukan makhluk hidup. Nah, tak hanya untuk manusia, probiotik juga penting lho bagi kelangsungan hidup ikan lele.
Sayangnya, masih banyak peternak ikan yang mengabaikan hal ini. Padahal, pemberian probiotik dan vitamin bisa membantu meningkatkan kualitas air kolam dan juga menjaga kesehatan ikan lele.
Kunci Sukses Budidaya Lele
Setelah tahu apa saja penyebab gagalnya budidaya lele, sekarang mari kita bahas kunci sukses budidaya lele. Nah, dulur tentu ingin tahu kenapa ada peternak lele yang bisa menghasilkan panen berlimpah dan berkualitas baik, tapi ada juga yang hanya menghasilkan panen sedikit dengan kualitas biasa-biasa saja?
Ternyata kuncinya ada di hal-hal berikut:
Hanya Menebar Benih yang Berkualitas
Pemilihan benih itu sangat penting. Sebisa mungkin, pilihlah benih yang ukurannya seragam, tubuhnya mulus dan tidak ada luka atau cacat, serta gerakannya lincah. Walaupun sederhana, ini adalah salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya ikan lele.
Lakukan Penebaran Benih di Waktu Tertentu
Ternyata, penebaran benih pun sebaiknya hanya dulur lakukan di waktu-waktu tertentu saja, seperti saat pagi atau sore hari. Dulur bisa menebar benih sekitar jam 8-9 pagi atau 3-4 sore. Alasannya adalah, di waktu-waktu tersebut suhunya cenderung hangat dan tidak terlalu panas, sehingga benih lele tidak stres.
Cara menebar benih lele adalah sebagai berikut: Apungkan wadah benih lele di dalam kolam sekitar 15 menit, setelah itu masukkan air kolam sedikit-sedikit ke dalam wadah lele.
Tunggu beberapa saat, lalu miringkan wadah tersebut sampai benih-benih masuk sendiri ke dalam air kolam.
Berikan Pakan dengan Takaran yang Tepat
Pemberian pakan lele juga harus Anda lakukan dengan tepat. Berilah pakan dua kali sehari dengan takaran yang tepat. Perhitungannya mudah kok. Dulur cukup berikan pakan ikan 3-5% dari total bobot ikan lele yang ada di kolam.
Sebagai contoh, kalau ikan lele di dalam kolam memiliki bobot total sekitar 50 kg, maka pakan yang harus Anda berikan berkisar 1,5 – 2,5 kg per harinya.
Pakan yang Anda pilih pun harus mengandung nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan ikan lele, yaitu lemak, mineral, karbohidrat, vitamin, dan protein.
Semua nutrisi tersebut bisa didapat dari kombinasi berbagai pakan ikan lele. Artinya, sebaiknya dulur memberikan pakan yang beragam dan tidak terpatok hanya pada satu jenis pakan saja.
Beberapa pilihan pakan ikan lele yang bisa memenuhi kebutuhan misalnya:
Maggot
Bisa dibilang maggot adalah salah satu sumber protein yang sangat tinggi, karena kandungannya mencapai 40%. Maggot adalah sejenis belatung yang sangat baik untuk pakan ikan lele.
Ampas Tahu yang difermentasi
Tak hanya manusia yang menyukai tahu, tapi ikan lele juga suka protein nabati yang satu ini. Bedanya, yang dijadikan pakan lele adalah ampas tahu yang telah difermentasi bersama dengan dedak.
Ikan Rucah
Ikan rucah juga menjadi salah satu pakan favorit, baik bagi lele maupun peternaknya. Alasannya? Harga ikan rucah ini sangat murah dan terjangkau bagi para peternak yang ingin menekan biaya pakan tapi tetap bisa memberikan pakan yang bergizi bagi budidaya lelenya.
Dedak
Jika dulur ingin agar ukuran lele cepat besar, maka dedak bisa menjadi pilihan. Dedak mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan lele agar tumbuh menjadi besar. Disamping harganya murah, dedak juga bisa dulur temukan dengan mudah di toko pakan ikan.
Eceng Gondok
Menempatkan eceng gondok di kolam ikan lele punya manfaat ganda. Yang pertama, sebagai alternatif pakan ikan, karena tumbuhan yang satu ini mengandung sekitar 13% protein.
Manfaat yang kedua adalah sebagai peneduh kolam. Seperti kita tahu, kolam ikan lele membutuhkan sinar matahari yang cukup agar plankton dapat tumbuh dengan baik. Meskipun begitu, ikan lele bisa berlindung di balik daun-daun eceng gondok saat matahari terlalu terik.
Melakukan Pengelolaan Air Kolam
Kunci sukses budidaya lele lainnya adalah dengan melakukan pengelolaan air kolam. Berbeda dengan ikan lainnya, lele lebih menyukai air yang keruh. Tapi jangan lalu airnya dibuat mengeruh, melainkan gunakan sinar matahari untuk membuat air keruh alami.
Melakukan Kontrol Secara Rutin
Tahap ini sangat penting untuk dilakukan, karena dengan melakukan kontrol secara rutin, dulur bisa mengetahui lebih cepat apabila ada lele yang terkena penyakit, atau kualitas air kolam yang buruk.
Untuk mengetahui berbagai tip budidaya lele lainnya, dulur bisa mengikuti pelatihan eksklusif dari tim ahli kami berikut ini:
Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan lele. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.
Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya lele secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.
Pemberian Probiotik Ikan Lele untuk Memaksimalkan Hasil Panen
Seperti tadi sempat kita bahas di atas, pemberian probiotik sangat penting bagi pertumbuhan ikan. Apabila dulur ingin hasil panen lele nanti berlimpah, tidak berbau lumpur, dan ukurannya seragam, maka berilah probiotik yang dapat dulur campur dengan pakan.
Probiotik memiliki beberapa manfaat, yaitu memperkuat imunitas lele, meningkatkan kualitas air kolam, meningkatkan pertumbuhan lele, dan melancarkan metabolisme ikan lele.
Tentu dulur bisa membuat sendiri probiotik untuk ikan lele. Tapi, ada cara yang lebih simpel, yaitu dengan memberikan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Perikanan.
Ini adalah suplemen organik cair yang mengandung unsur bakteri probiotik yang sangat penting untuk ikan lele, seperti Bacillus brevis, Bacillus pumillus, Bacillus mycoides.
Jangan khawatir, suplemen ini sangat aman diberikan pada ikan lele, karena hanya mengandung bahan-bahan organik alami saja. Bahkan, jika tanpa sengaja terminum oleh manusia pun tak mengapa lho!
Sesuai dengan fungsi probiotik, suplemen GDM perikanan ini juga bisa membuat kualitas air kolam ikan lele menjadi kondusif dan menghasilkan banyak plankton yang dibutuhkan oleh ikan lele.
Nah, itu tadi dulur, penjelasan lengkap tentang apa saja sih penyebab gagal budidaya lele, berikut cara mengatasi dan tips sukses berbudidaya lele agar dulur bisa panen lele berlimpah dan berkualitas unggul.
Untuk informasi mengenai budidaya komoditas lainnya, dulur bisa mencari jenis budidaya yang diinginkan di kolom search ya. Selamat berbudidaya!