Waspada, Kenali Penyebab Marmut Mati Secara Mendadak dan Cara Mengatasinya
Dulur pasti bertanya-tanya kenapa marmut bisa mati secara mendadak? Meski cara pemeliharaannya mudah, namun tetap ada beberapa aspek yang harus menjadi perhatian bagi Anda yang memelihara marmut, salah satunya kenali penyebab marmut mati secara mendadak.
Marmut juga salah satu hewan yang mudah untuk diternakan dan dijual sehingga keuntungan Anda pada potensi bisnis hewan ini bisa maksimal dengan adanya pemeliharaan yang sesuai. Namun ada hal yang perlu Anda perhatikan salah satunya yakni menimbang tingkat resiko kematian yang tinggi. Untuk itu pahami penyebab marmut mati secara mendadak dan cara mencegahnya.
Kenali Gejala Marmut Mati Secara Mendadak
Sama halnya dengan sejumlah hewan yang beresiko mati, ada beberapa faktor yang mengawali marmut bisa mati secara mendadak. Misalnya penyakit yang bisa menyerang hewan marmut dan bisa menjadi sangat berbahaya pada marmut hingga menyebabkan marmut bisa mati secara mendadak.
Marmut memiliki sejumlah gejala atau tanda yang menunjukkan tanda-tanda, Anda harus mulai mewaspadai jika marmut menunjukkan gejala tersebut bisa menunjukkan bahwa marmut Anda dalam keadaan sakit dan perlu Anda waspadai.
- Marmut akan lebih sering tidur
- Marmut akan sering minum dibandingkan biasanya
- Badan marmut terlihat lemas
- Marmut memiliki nafsu makan yang kecil
- Marmut lebih pendiam dan tidak seaktif biasanya
- Pandangan marmut tampak lebih layu
- Marmut muntah-muntah
Nah, gejala tersebut harus mulai Anda waspadai pada fase pemeliharaan marmut. Pastikan sudah mengetahui gejala ini untuk mengetahui marmut beresiko kematian secara mendadak.
Penyebab Marmut Mati Secara Mendadak
Marmut yang rentan mati tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penghobi. Bagi Anda yang tengah memelihara hewan ini, perlu menghindari beberapa faktor yang bisa menyebabkan marmut mati secara mendadak serta cara mengatasi yang tepat.
1. Stres
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan untuk pemeliharaan marmut adalah memastikan hewan tidak stres. Umumnya marmut stres karena faktor kurangnya interaksi dan perhatian. Marmut yang tidak memiliki teman sekandang cenderung membutuhkan ekstra perhatian dari manusia. Kalian bisa meluangkan waktu sekitar 2 jam setiap hari untuk mengajak marmut berinteraksi. Suara yang keras juga bisa berpengaruh pada tingkat stress pada marmut.
2. Perawatan yang Salah
Perawatan yang salah, seperti terlalu sering memandikan marmut dapat menyebabkan resiko kematian marmut. Pasalnya, marmut tidak perlu dimandikan terlalu sering.
Selain itu, memberi marmut dengan asupan nutrisi yang tidak seimbang juga termasuk bagian dari cara perawatan yang salah. Kebanyakan marmut hanya mengonsumsi bahan nabati berupa biji-bijian dengan tambahan vitamin dan mineral. Selain biji-bijian marmut juga bisa diberi makan sayur. Namun, perlu diperhatikan takaran sayur yang diberikan. Jangan memberi makan sayur terlalu banyak. Itu menyebabkan marmut diare dan mati.
3. Serangan Virus dan Bakteri
Marmut tergolong hewan yang rentan dengan serangan virus dan bakteri. Salah satunya, penyakit kulit atau scabies. Scabies menginfeksi kulit marmut melalui kutu yang menimbulkan rasa gatal berlebihan. Saat marmut terkena scabies kecil kemungkinan untuk hidup. Karena marmut akan sering menggaruk dan menimbulkan luka goresan.
Serangan virus dan bakteri tidak hanya terjadi di luar tubuh marmut, melainkan di dalam tubuh marmut. Marmut rentan terhadap permasalahan pada usus. Kondisi ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan pada usus belakang. Sehingga marmut sulit untuk mencerna makanan dengan baik.
4. Heat Stroke
Heat Stroke atau dikenal sebagai kepanasan menjadi penyebab lain kematian marmut. Marmut memiliki keahlian mengidentifikasi suhu ruangan. Marmut bisa mentoleransi suhu 65 – 80 Fahrenheit atau sekitar 18 – 24 derajat celcius. Nah, kalau sudah diatas suhu itu, marmut akan terkena heat stroke. Usahakan jangan menjemur marmut. Karena marmut memiliki habitat asli dengan bersembunyi di balik rerumputan dan tanah.
5. Terluka Akibat Berkelahi dengan Marmut Lain
Penyebab selanjutnya adalah terlibat perkelahian dengan marmut lain. Jika menaruh banyak marmut dalam satu kandang, besar kemungkinan akan terjadi perkelahian. Biasanya, marmut berkelahi untuk memperebutkan posisi kekuasaan atau memperebutkan betina lain. Luka dari perkelahian menyebabkan marmut mati secara mendadak. Maka dari itu, sebaiknya jangan menempatkan banyak marmut dalam satu kandang.
Cara Mencegah Kematian Marmut
Jika sudah mengetahui penyebab kematian marmut, maka selanjutnya harus memahami bagaimana cara mencegah kematian marmut. Terdapat beberapa upaya yang perlu anda lakukan. Adapun upaya tersebut adalah:
1. Menyediakan Kandang yang Luas
Langkah pertama, anda dapat menyediakan kandang yang luas. Marmut akan lebih bahagia jika memiliki kandang yang luas. Sebabnya marmut dapat bergerak dengan bebas sehingga mengurangi resiko stres dan perkelahian antar sesama marmut.
Anda dapat melengkapi kandang marmut dengan rumah sebagai tempat bernaung di dalam kandang. Agar marmut lebih nyaman saat beristirahat. Selanjutnya, anda perlu menyiapkan alas yang terbuat dari kayu, jerami, atau rerumputan agar marmut lebih nyaman dalam beraktivitas. Kemudian anda perlu menyiapkan botol minum dan tempat makan. Botol minum dapat mencegah marmut dari dehidrasi. Sedangkan tempat makan berfungsi memudahkannya untuk makan.
Penting untuk dipahami bahwa penentuan lokasi kandang marmut juga dapat membuat marmut anda hidup lebih lama. Anda bisa mencari lokasi dengan suhu sedang di angka 18 – 24 derajat celcius. Karena marmut rentan dengan paparan sinar UV yang tinggi. Usahakan mencari lokasi kandang dengan pencahayaan yang stabil, tidak terik atau tidak terkena sinar UV secara langsung.
2. Menjaga Kebersihan Kandang Marmut
Langkah kedua dengan cara membersihkan kandang marmut. Kandang marmut harus Anda bersihkan secara menyeluruh dalam jangka waktu seminggu sekali. Membersihkan kandang marmut dapat menyelamatkan marmut dari kematian.
Membersihkan kandang marmut harus benar-benar bersih. Kandang yang bersih akan menghambat serangan virus dan bakteri pada marmut. Selain itu, Anda bisa membersihkan kandang juga dapat mengurangi bau pada ruangan yang ditempati.
3. Menjaga Kebersihan Tubuh Marmut
Langkah berikutnya adalah menjaga kebersihan tubuh marmut. Meskipun marmut memiliki kemampuan membersihkan diri dengan baik. Namun, anda juga perlu membantu membersihkannya agar terbebas dari penyakit. Pembersihan dimulai dari perawatan diri dengan mengelap bulunya menggunakan kain basah tanpa pewangi. Selanjutnya bulu dikeringkan kemudian disisir. Untuk menyisir gunakan sikat panjang dan lembut agar tidak melukai kulitnya.
4. Memberi Asupan yang tepat
Marmut perlu mendapatkan makanan yang kaya akan nutrisi. Umumnya, marmut menyukai sayuran dan buah-buahan. Berikan sayuran segar dengan takaran satu cangkir teh setiap hari. Pastikan anda memberi variasi asupan makanan yang berbeda setiap hari, dengan mengkombinasi antara biji-bijian, sayur, dan buah-buahan. Pastikan untuk memperhatikan kandungan gula dan lemak pada makanan marmut. Selain makanan, anda juga wajib memberikan air bersih bebas klorin sebagai minumannya. Pastikan minuman marmut diganti setiap hari.
5. Memeriksa Kesehatannya
Langkah terakhir adalah dengan cara memeriksakan kesehatan marmut kepada dokter hewan terdekat. Anda dapat memeriksakan marmut sekitar 1 bulan sekali. Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit kronis. Penting bagi anda memastikan marmut benar-benar sehat.
Pemberian Suplemen Organik Cair untuk Pemeliharaan Marmut
Nah, Anda sudah mengetahui sejumlah gejala, jenis hingga cara pencegahan yang tepat? kini saatnya Anda bisa memulai untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang ada pada marmut misalnya dengan memaksimalkan pada pencegahan penyakit dan mengurangi resiko kematian marmut.
Penggunaan Suplemen Organik Spesialis Peternakan bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin memaksimalkan kesehatan pada marmut.
Selain melalui konsumsi sayuran, buah, dan pelet, pemberian vitamin tambahan dapat Anda lakukan dengan menggunakan vitamin khusus. Salah satu contohnya adalah Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan. Melalui pemberian suplemen ini, marmut dapat menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan meningkatkan kesehatannya secara keseluruhan.
Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan memberikan berbagai manfaat bagi hewan ternak, terutama marmut.
Unsur pada Suplemen Organik Cair Spesialis Peternakan Agar Pemeliharaan Marmut
Produk ini mengandung sejumlah zat yang bermanfaat bagi marmut, di antaranya:
- Unsur mineral yang mendukung kesehatan marmut.
- Apatogen untuk merangsang pertumbuhan marmut.
- Limbah organik dengan nutrisi makro dan mikro yang lengkap.
- Rumput laut dengan kandungan protein tinggi.
- Minyak hewani sebagai agen antijamur, antibakteri, dan antivirus.
- Alga sebagai salah satu komponen kandungan.
Ada beberapa keunggulan produk Suplemen Organik Cair GDM antara lain:
Isi Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan yang telah dijelaskan sebelumnya memberikan sejumlah keunggulan bagi marmut yang dimiliki oleh teman sejawat. Manfaatnya mencakup hal-hal berikut ini:
- Meningkatkan selera makan marmut;
- Memperbaiki fungsi organ pencernaan;
- Mengurangi aroma tidak sedap pada kotoran marmut dengan membantu optimalisasi fungsi organ pencernaan;
- Meningkatkan ketahanan tubuh marmut dan melindungi dari risiko infeksi penyakit;
- Dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan suplemen nutrisi, hal ini berkontribusi pada peningkatan umur harapan marmut;
- Mempercepat pertumbuhan marmut sehingga marmut dapat tumbuh lebih cepat dan besar.
Nah, setelah Anda mengetahui keunggulan dari penggunaan Suplemen Organik Cair untuk membantu mencegah marmut terhindar dari penyakit dan meningkatkan kualitas daya tahan tubuh marmut. Jika Dulur ingin berkonsultasi terkait cara meningkatkan daya tahan tubuh marmut agar hasil maksimal bisa menghubungi tim GDM kami pada nomor dibawah ini.