Peran unsur hara bagi tanaman sangat penting terutama untuk melengkapi nutrisi yang seimbang agar tumbuh dan berkembang lebih optimal. Unsur hara mendukung kelengkapan pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman sehingga dapat menghasilkan produk agraris yang lebih berkualitas.
Kebutuhan unsur hara bagi tanaman harus mendapatkan perhatian khusus dari petani. Sebab, unsur hara memiliki berbagai macam manfaat, mulai dari menyusun struktur sel, mengatur tekanan osmotik dan turgor, mentransfer energi dan mengatur reproduksi tanaman.
Agar pertanian Dulur dapat berjalan dengan lancar, maka perhatikan asupan unsur haranya. Ingin tahu lebih lanjut tentang unsur hara apa saja yang menjadi kebutuhan penting bagi tanaman? Simak artikel di bawah ini, ya, lur.
Peran Unsur Hara bagi Tanaman Menurut Jenis-Jenisnya
Peran unsur hara bagi tanaman secara umum sudah tersedia alami di dalam tanah, akan tetapi ketersediaannya belum optimal untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Maka dari itu, dibutuhkan adanya perawatan tanaman dengan mengedepankan unsur hara agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
Peran unsur hara bagi tanaman, diantaranya membantu proses-proses vital dan penting terdiri dari fotosintesis, pertumbuhan, dan reproduksi. Dengan adanya unsur hara pertumbuhan, menunjang pertumbuhan metabolisme tubuh tanaman agar tidak mudah terserang penyakit, dan perkembangan tanaman lebih cepat.
Selain itu, peran unsur hara bagi tanaman juga dapat terbagi menjadi unsur hara makro dan mikro. Apa saja itu? Simak selengkapnya dalam penjelasan di bawah ini!
Peran Unsur Hara Makro untuk Tanaman
Tanaman sangat membutuhkan membutuhkan asupan unsur hara makro dalam jumlah besar. Adapun unsur hara makro terdiri dari berikut ini.
Nitrogen
Nitrogen (N) sangat penting untuk pembentukan sel jaringan dan organ tanaman. Nutrisi ini berfungsi sebagai bahan sintetis klorofil, asam amino, dan protein terutama pada fase vegetatif. Peran nitrogen adalah mengatur pertumbuhan tanaman secara menyeluruh, tanaman akan lebih terlihat hijau dan segar.
Fosfor
Fosfor (P) berperan sebagai komponen penting menyusun energi, sifat genetik, mempercepat proses pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah pada tanaman. Adanya asupan fosfor dapat memulihkan struktur perakaran sehingga daya serap tanaman terhadap nutrisi berjalan lebih baik.
Fosfor dan kalium sangat bagus untuk merangsang proses pembuangan, terutama pada saat tanaman akan berbunga. Sebab, saat tanaman akan berbunga akan banyak membutuhkan asupan fosfor.
Kalium
Kalium (K) berfungsi untuk mengatur proses fotosintesis, akumulasi, transportasi karbohidrat, translokasi, mengatur distribusi air dalam jaringan sel, membuka dan menutup stomata pada daun. Nutrisi ini menjadikan daun lebih sehat dan bagus, memperkuat bunga agar tidak mudah rontok, dan membuat daun lebih kebal terhadap serangan hama/penyakit.
Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan komponen unsur hara yang sangat penting bagi jalannya enzim tanaman. Zat ini sangat dominan keberadaannya di daun, khususnya untuk menyediakan klorofil. Bagi daun, magnesium berperan untuk memperlancar proses fotosintesis, memperkuat sel-sel daun, dan meningkatkan energi pada tanaman.
Sulfur
Pada umumnya sulfur (S) berguna untuk menyusun protein dalam pembentukan ikatan disulfida dan rantai-rantai peptida. Sulfur berfungsi sebagai aktivator dan kofaktor enzim dalam proses fisiologi tanaman.
Sulfur berperan memberikan unsur hara pada tanaman, membantu pembentukan proses hijau daun, membantu dalam proses pembuatan gula tanaman, meningkatkan efisiensi pupuk nitrogen, membentuk senyawa yang beraroma, menambah protein dan vitamin pada hasil panen.
Peran Unsur Hara Mikro untuk Tanaman
Kebutuhan akan unsur hara mikro tanaman jauh lebih sedikit dari yang makro. Meskipun demikian, akan tetapi unsur hara mikro sangat menunjang keberhasilan proses pertumbuhan tanaman. Tanpa adanya unsur mikro, maka tanaman akan menjadi layu, lemah, tidak sehat, dan mudah terserang hama/penyakit. Adapun peran unsur hara mikro menurut jenisnya adalah sebagai berikut.
Boron
Boron (B) mendukung proses pembentukan, pembelahan, diferensiasi, dan pembagian tugas pada sel tanaman, menjaga keseimbangan nutrisi, dan mempercepat proses fotosintesis pada tanaman.
Tembaga
Tembaga (Cu) berperan untuk membantu kelancaran enzim, fotosintesis pada tanaman, meningkat fungsi reproduksi, dan membentuk klorofil. Unsur hara tembaga mampu mempercepat pertumbuhan bunga, membentuk akar, dan membuat tanaman lebih besar.
Seng atau Zinc
Zinc (Zn) berperan untuk mendukung proses pertumbuhan vegetatif pada tanaman, mempercepat pembentukan biji dan buah, dan memperkuat imun tanaman dari serangan hama/penyakit.
Besi atau Feero
Feero (Fe) membantu tanaman dalam proses pembentukan protein, memanjangkan sel dan ruas batang, memelihara struktur dan fungsi kloroplas, serta membawa elektron dalam proses fotosintesis dan respirasi.
Molibdenum
Molibdenum (Mo) membantu tanaman untuk mengubah nitrat menjadi enzim, berperan sebagai fiksasi nitrogen, membuat tanaman tumbuh menjadi lebih sehat. Meskipun kebutuhan nutrisi ini dalam jumlah kecil, tetapi unsur hara ini menjadi pelengkap pembentukan tanaman lebih berkualitas.
Mangan
Mangan (Mn) berguna untuk membentuk protein dan vitamin C, mempertahankan kondisi hijau daun terutama pada daun yang sudah tua, berperan sebagai enzim feroksidase, sebagai aktivator berbagai macam enzim pada tanaman, dan sebagai komponen penting lancarnya proses asimilasi tanaman.
Khlor
Khlor (Cl) berperan untuk memperbaiki hasil kering pada tanaman, seperti tembakau, kentang, kapas, dan tanaman sayuran lainnya. Zat ini berfungsi sebagai pemindah hara pada tanaman, meningkatkan osmose sel, dan menjaga keseimbangan air.
Natrium
Natrium (Na) berguna untuk menjaga membantu metabolisme dan sintesis klorofil, menyeimbangkan ion pada tumbuhan, meningkatkan ketahanan tanaman. Tanaman yang kekurangan natrium akan menjadi hijau tua, tipis, dan layu. Maka, dari itu lengkapi kebutuhan tanaman dengan asupan unsur hara mikro natrium.
Cobalt
Cobalt (Co) berperan untuk melawan parasit di dalam tanah, meningkatkan kesehatan tanaman, berperan sebagai metabolisme untuk melindungi tanaman dari serangan bakteri dan penyakit.
Silicone
Silicone (Si) membantu tanaman untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis, menjaga ketahanan dari serangan hama dan penyakit pada dinding sel tanaman. Zat ini mampu membuat tanaman menjadi lebih kuat dan memerangi penetrasi dinding sel dari serangan jamur pada tanaman.
Nikel
Nikel (Ni) membantu tanaman untuk membentuk enzim urease, mengurangi urea, membebaskan nitrogen pada tanaman, dan sebagai tempat penyerapan zat besi. Tanaman akan tumbuh dengan baik, jika asupan nikel dapat terserap optimal. Dengan begitu, tanaman akan tumbuh dengan reproduksi yang baik.
Ciri-Ciri Tanaman Kekurangan Unsur Hara
Peran unsur hara bagi tanaman sangatlah penting. Sebab, jika tanaman kekurangan unsur hara, maka secara visual terlihat jelas kondisi fisik tanaman yang melemah, seperti perubahan bentuk dan warna daun, perubahan pertumbuhan, dan lainnya. Adapun ciri-ciri tanaman yang kekurangan unsur hara adalah sebagai berikut.
- Pertumbuhan tanaman melambat sehingga membuat tanaman menjadi kerdil dan kecil.
- Daun berubah warna menjadi hijau kekuningan, kecil, dan tegak. Sedangkan untuk saun yang sudah tua akan berubah warna menjadi hijau muda kekuningan dan layu. Hal ini dapat menyebabkan kematian pada tanaman.
- Buah tumbuh dengan ukuran kecil, masak sebelum waktunya, dan mudah rontok.
- Warna daun tanaman yang tidak merata, daun sedikit mengkilap, dan berwarna coklat.
- Batang tanaman menjadi kecil, kurus, dan pendek.
- Kualitas biji tanaman kurang baik.
- Sistem perakaran tidak sempurna, kuncup daun mengering dan mati. sehingga mengakibatkan kuncup muda mudah mengalami kematian. Daun mengalami perubahan warna dan beberapa jaringan pada daun akan mati.
Peran unsur hara bagi tanaman dapat maksimal jika Dulur menambahkan pupuk sebagai alternati untuk membantu mencukupi asupan nutrisi dan unsur hara bagi tanaman. Dulur sebaiknya memilih dan menggunakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara makro-mikro agar tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik yang nantinya akan bergantung pada hasil panen.
Penuhi Kebutuhan Unsur Hara Tanaman dengan GDM SaMe Granule Bio Organik
Peran unsur hara bagi tanaman juga ditunjang dengan penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan. Kebutuhan unsur hara dapat dipenuhi dengan menggunakan GDM SaMe Granule Bio Organik. Mengapa demikian?
GDM SaMe Granule Bio Organik adalah pupuk organik yang diekstrak dengan konsentrat tinggi, dilengkapi kandungan bakteri premium, dan unsur hara makro-mikro yang lengkap. Pupuk ini dapat memaksimalkan hasil tanaman, baik pertanian, perkembangan, tanaman sayur, tanaman hias, dan lainnya.
GDM SaMe Granule Bio Organik mengandung 6 jenis bakteri premium dengan unsur hara makro-mikro berfungsi sebagai pupuk yang menutrisi tanaman. Sedangkan 6 jenis bakteri lainnya berfungsi menghasilkan enzim, hormon, dan antibiotik alami agar pertumbuhan menjadi semakin meningkat, dan produktivitas serta imunitas terjaga dengan baik.
Kandungan bakteri premium dalam GDM SaMe Granule Bio Organik berperan sebagai stimulan alami bakteri apatogen. Hal ini dapat menunjang peningkatan kualitas tanah, mencegah penularan penyakit tular tanah (busuk akar, busuk batang, bercak daun, layu tanaman, rebah semai, bulai, aeromonas, vibrio, dll), dan mengembalikan kesuburan kondisi tanah yang rusak.
GDM SaMe dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman perkebunan dan pertanian semusim. Dosis penggunaannya untuk pertanian semusim adalah dengan menyebar 150 kg GDM SaMe per hektar lahan, aplikasikan dua kali (saat olah tanah dan 30 hari setelah tanam.
Sedangkan untuk tanaman perkebunan adalah dengan menyebar 150 kg GDM SaMe per hektar lahan, aplikasikan saat olah tanah dan setiap tiga bulan sekali. Klik tombol di bawah ini untuk mengetahui cara mengaplikasikan GDM SaMe untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman Anda!