Perkebunan

Cara Menanam Nilam Agar Cepat Tumbuh, Komoditi Ekspor Yang Menjanjikan!

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan flora dan fauna, salah satunya budidaya nilam, atau dikenal Progestemon Cablin Benth, ialah kelompok tanaman yang menghasilkan minyak atsiri.

Sebagai salah satu komoditi yang memiliki daya jual ekspor, tanaman nilam menjadi peluang yang bagus untuk dikembangkan. Sebab menjadi komoditas budidaya yang masih jarang ditanam, meskipun begitu tanaman nilam memiliki banyak manfaat terlebih memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Nah bagi Anda, yang tertarik untuk membudidayakan komoditas yang satu ini tentu hal pertama yang dilakukan dengan mengenali potensi ekonomi secara keseluruhan. Berikut penjelasan selengkapnya:

Potensi Bisnis Budidaya Nilam

Minyak Atsiri mempunyai prospek yang besar, hal ini dikarenakan harga yang tinggi serta permintaan semakin lama semakin meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara yang memasok minyak atsiri terbesar di dunia, hal ini dapat diketahui dari kontribusi pemasok minyak atsiri 70% berasal dari Indonesia dan memberikan sumbangan devisa yang besar bagi Indonesia, data ini tercatat pada Ditjen Perkebunan.

Walaupun sebagai salah satu negara eksportir minyak atsiri yang berasal dari tanaman nilam, produksi tanaman nilam di Indonesia masih terbatas dan belum optimal. Perkiraan kebutuhan dunia akan minyak atsiri yang berasal dari tanaman nilam saat ini berkisar 600 – 800 ton/tahun

Minyak nilam oleh Negara konsumen digunakan sebagai bahan pengikat dalam industri minyak wangi (parfum) atau dalam industri kosmetik lainnya.Nilam biasanya diekspor dalam bentuk minyak atsiri kasar atau yang telah dimurnikan.

Negara tujuan ekspor nilam antara lain adalah Singapura, Amerika Serikat dan Spanyol. Di Indonesia daerah sentra produksi tanaman nilam terdapat di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, dan Nangroe Aceh Darussalam, kemudian berkembang di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan daerah lainnya

Karakteristik Tanaman Nilam

Nilam merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Labiateae dengan ordo Lamiales, kelas Angiospermae. Indonesia memiliki beberapa jenis tanaman nilam yang memiliki karakter morfologi yang berbeda-beda, diantaranya ialah :

  1. P. Cablin Benth Syn O,patchouli Pellet var Suavis Hook atau Nilam Aceh
  2. P. heyneanus Benth atau Nilam Jawa
  3. P. Hortensis Becker atau Nilam Sabun

Tanaman Nilam Aceh dan nilam sabun tidak memiliki bunga, sementara Nilam Aceh memiliki wilayah persebaran yang luas serta kerap dibudidayakan, adapun hal-hal yang patut diperhatikan ialah cara tanam nilam dengan melihat beberapa faktor, yakni :

  1. Garis lintang 20 º LS – 20 º LU 
  2. Curah hujan 2.000 – 3.500 mm/th.
  3. Tinggi tempat 200 – 600 m dpl
  4. Kecepatan angin : bukan daerah angin kencang
  5. Suhu maksimum 30 – 32 º C, minimum 18 – 21 º C. dengan suhu optimal 27 º C
  6. Jenis tanah Regosol, Latosol merah atau dan Aluviall
  7. Lahan sawah, tegalan/pekarangan atau tanah hutan yang baru dibuka
  8. Air tanah dalam dan berdrainase baik
  9. Tekstur tanah lempung berpasir atau lempung berdebu
  10. Struktur gembur dan solum yang dalam, subur dan banyak mengandung bahan organis
  11. pH 6 – 7, 0

Syarat Tumbuh Nilam

syarat tumbuh nilam
  • Tanaman nilam mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 hingga 700 mdpl. Tanaman Nilam menyukai intensitas matahari yang berkisar 75-100%, tanaman yang kurang mendapat cahaya matahari maka  kadar minyaknya akan rendah
  • Usahakan dalam menanam tanaman Nilam memiliki pH 6-7 serta kemiringan tanah tidak lebih dari dari 15o.
  • Nilam akan tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah, dan dapat tumbuh subur pada tanah yang mengandung banyak humus dan tanah bukan tanah berpasir
  • Tanaman Nilam menyukai curah hujan sedang dengan rata-rata curah hujan 2000 hingga 3500 mm/tahun. Suhu maksimum 30 – 32 º C, minimum 18 – 21 º C. dengan suhu optimal 27 º C, adapun kelembaban berkisar 70 % hingga 90%.
  • Lahan harus bebas dari kontaminasi hama dan penyakit,  terutama  penyakit nematode, layu bakteri dan budog.

Cara Budidaya Nilam Agar Cepat Tumbuh

Hal-hal yang akan diulas pada artikel mengenai tata cara menanam nilam, diantaranya ialah proses penentuan daerah tanam atau lokasi hingga panen, adapun penjelasannya ialah :

1. Penentuan Daerah Tanam

Lokasi daerah tanam yang akan dipilih merupakan daerah yang memiliki akses transportasi yang mudah untuk memudahkan pengangkutan bibit yang akan ditanam, pengangkutan pupuk hingga pengangkutan tanaman yang dipanen, tidak terkontaminasi oleh hama dan penyakit, memiliki tekstur tanah lempung dan tidak berpasir, gembur, akses air yang mudah, tanah memiliki pH yang normal yakni berkisar 6 hingga 7.

2. Persiapan Bahan Tanaman dan Persemaian Pemilihan Varietas

Upaya yang dilakukan untuk memperoleh tingkat produksi yang tinggi ialah dengan memilih varietas yang baik dan unggul yang mampu menghasilkan mutu minyak yang berkualitas. Beberapa hal yang wajib dilakukan ketika hendak menanam tanaman nilam ialah memperhatikan :

a. Menyiapkan Media Semai, dan Rumah Atap :

GDM Blackbos dan SaMe
  1. Memilih area yang sehat dan terbebas kontaminasi hama dan penyakit
  2. Atap memiliki tinggi 2 meter (apabila akan ditanam secara indoor)
  3. Memilih polybag dengan ukuran kurang lebih 15 cm x 10 cm yang telah diisi dengan media tanah dan kemudian disiram
  4. Pertahankan kelembaban dengan memberikan sungkup tanaman
  5. Menambahkan pupuk cair organik spesialis perkebunan, yakni  GDM Granule SAME dengan cara menaburkan secara merata di atas bedengan yang telah dibuat dengan takaran 150 kg untuk 1 hektarnya dan GDM Black Bos dengan cara disemprotkan merata dengan takaran 10 kg per hektarnya yang mana digunakan 1 gelas air mineral yang dimasukkan ke dalam tangki semprot.

b. Memperbanyak Penyemaian dan Bahan Tanam

Pupuk organik cair GDM Spesialis Perkebunan

Nilam yang akan ditanam, hendaknya disemai terlebih dahulu sebelum langsung ditanam di lapang, hal ini dilakukan untuk mencegah kematian tanaman.

  • Untuk memperbanyak bahan tanam umumnya dilakukan secara vegetatif (stek). Stek yang baik ialah stek pucuk serta sisakan 1 hingga 2 pasang daun muda dan membuang daun tua untuk mengurangi terjadinya penguapan.
  • Sebelum dilakukan penyemaian menggunakan polybag, stek hendaknya direndam di dalam larutan menggunakan pupuk organik cair spesialis perkebunan, yakni Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kebun yang direndam selama 5 hingga 10 menit dengan dosis pupuk dan air ialah 1 : 10.
  • Penyemaian dilakukan dengan menanam satu ruas ke dalam tanah atau media semai, kemudian ditutup rapat sambil dipadatkan.
  • Untuk penanaman langsung di lapangan, stek diambil dari batang cabang yang sudah tua dan dipotong kurang lebih 30 cm. Perbanyakan bibit dikarenakan kebutuhan tanaman untuk satu hektar berkisar antara 40.000 pohon

c. Pemeliharaan di Persemaian

  • Kelembaban merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman nilam.
  • Penyiraman yang dilakukan pasca penyemaian dilakukan 2-3 hari dengan catatan adanya sungkup yang mampu menjaga kelembaban tanaman.
  • Sungkup yang telah berusia 2 minggu kemudian dibuka dan dilakukan pemberian pupuk.

3. Persiapan Lahan Media Tanam Nilam

persiapan lahan tanam nilam

Dilakukan pembersihan lahan tanah apabila terlihat terdapat gulma serta menggemburkan tanah dengan cara digaru dan diratakan

  1. Membuat lubang tanam dengan ukuran berkisar 30cm x 30 cm x 30 cm, jarak tanam yang terdapat antar kolom adalah berkisar 90 cm hingga 100 cm, sementara jarak tanam antar baris berkisar 40 cm hingga 50 cm, jarak tanam juga harus memperhatikan kondisi lahan yang akan ditanami.
  2. Saat telah memiliki lokasi tanam yang sesuai, maka hendaknya tanah diberi pupuk organik GDM dengan jenis GDM Granule SAME yang diberikan dengan cara menaburkan secara merata di atas tanah yang akan ditanam tanaman nilam dengan takaran 150 kg untuk luas lahan 1 hektar dan GDM Black Bos yang disemprot menggunakan tangki semprot dengan takaran 10 kg per hektarnya.
  3. Fungsinya dari kombinasi keduanya untuk media tanam, memenuhi kualitas kesuburan lahan agar lebih maksimal. GDM Granule SAME dan GDM Black BOS memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang memenuhi kebutuhan N,P dan K.
  4. Selain itu, kandungan bakteri premium yang menunjang kesuburan dan kualitas tanaman nilam saat ditanam maupun saat nanti memasuki masa panen.
  5. Saluran drainase penting untuk dibuat, mengingat air merupakan salah satu komponen penting dalam pertumbuhan tanaman, selain itu adanya saluran drainase dilakukan untuk mencegah adanya tanaman yang tergenang oleh air.
  6. Pembuatan saluran drainase dilakukan pada sekeliling area lahan tanam dengan ukuran lebar x dalam yakni 30 cm x 30 cm

4. Cara Penanaman Nilam

  1. Tanaman yang telah berusia 1,5 bulan di persemaian dapat dipindahkan ke lapangan dan menanam nilam dengan cara menyobek polybag dan ditanam pada lubang yang telah dibuat sebelumnya, kemudian tanah diratakan dan dipadatkan.
  2. Stek yang langsung ditanam dan telah berkayu dibenamkan sebanyak 2 ruas ke dalam tanah dan langsung diratakan dan dipadatkan.

5. Cara Perawatan Tanaman Nilam

Pemeliharaan dilakukan secara rutin dengan memperhatikan tanaman secara seksama, selain itu juga dilakukan pemupukan, adapun hal-hal yang wajib diperhatikan ketika melakukan pemeliharaan dan perawatan ialah mencegah terjadinya penyakit.

perawatan nilam

Penyiangan dan Pemangkasan

  • Kualitas tanaman nilam dapat meningkat dengan perlakuan perawatan secara tepat. Salah satunya Penyulaman adalah kegiatan merawat nilam dengan cara mengganti nilam yang mati dengan nilam yang baru. Agar efektif, penyulaman ini sebaiknya segera dilakukan jika ada nilam yang mati.
  • Salah satu waktu dimana nilam banyak mati adalah pasca pemindahan dari tempat semai kearea lahan karena tidak bisa beradaptasi pada lingkungan yang baru.
  • Penyiangan ini biasa dilakukan dengan dua cara. Secara manual dan juga kimiawi. Cara manual dilakukan dengan cara mencabut secara langsung tanaman liar atau gulma dari area lahan. Sedangkan cara kimiawi adalah dengan cara menyemprotkan cairan kimawi untuk membunuh gulma. Penyemprotan dengan zat kimiawi ini sangat tidak disarankan karena jika dilakukan secara terus menerus, zat kimia tersebut dikhawatirkan akan merusak tanah.
  • Pemangkasan ini biasanya dilakukan pada saat daun nilam berusia 3 bulan atau pada saat daun nilam mulai banyak dan lebat pada cabang ketiga dari atas. Salah satu ciri daun yang harus dipangkas adalah daun yang berbentuk perdu dan saling menutupi karena dikhawatirkan akan menghalangi sinar matahari menyinari seluruh bagian nilam. Daun yang jarang terkena sinar matahari dikhawatirkan akan menjadi sarang penyakit dan hama.

Pengendalian Hama dan Penyakit Nilam

Penyakit Layu Bakteri
  • Penyakit layu bakteri ini sering ditemukan menyerang tanaman nilam, penyebabnya adalah bakteri yang bernama Ralstonia solanacearum. Penyakit ini menyebabkan kerugian yang besar bagi petani nilam.
  • Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini adalah menyebabkan daun muda ataupun tua menjadi layu dan mampu menyebabkan kematian
  • Penyakit ini mampu mengakibatkan kerugian hingga 60 – 95%. Penyakit ini mampu menulari tanaman nilam atau bibit yang mengandung penyakit. Upaya untuk mencegah tertularnya tanaman nilam dengan penyakit ini adalah dilakukannya pencegahan secara kimiawi, namun upaya tersebut dinilai masih kurang efektif.
  • Untuk menghindari tertularnya tanaman, maka sebaiknya mencegah mengambil stek tanaman yang terindikasi tertular serta langsung memangkas tanaman yang terindikasi terkena penyakit layu bakteri.
Penyakit yang disebabkan Nematoda
  • Penyakit nematode akan menyerang akar tanaman, penyebab akar tanaman yang diserang ini mampu mengurangi jumlah suplai air menuju daun, sehingga menyebabkan terhambatnya aktivitas fotosintesis dengan tertutupnya stomata pada daun.
  • Beberapa jenis nematoda yang menyerang tanaman nilam antara lain Pratylenchus brachyurus, Meloidogyne incognita, Radhopolus similis
  • Tanaman nilam memiliki senyawa fenol dan lignin yang mampu menjadi penghambat dari gangguan nematode.
  • Penanggulangan serangan penyakit akibat nematoda ini adalah dengan memilih varietas yang tahan dan toleran, Gejala yang timbul akibat serangan nematoda ialah warna daun berubah menjadi kemerahan dan kecoklatan
Penyakit budok
  • Penyebab dari penyakit budok adalah virus. Penyakit ini banyak menyerang pada daerah Aceh dan Sumatera Barat, namun masih belum ditemukan kasus pada budidaya tanaman nilam di Jawa.
  • Gejala dari penyakit ini adalah timbulnya bengkak pada batang, daun yang menebal dan berkerut, permukaan bawah daun berwarna merah, serta bagian atas permukaan daun berwarna kuning akibat kurangnya unsur hara.
  • Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi penyakit budok hingga saat ini masih belum ditemukan cara yang efektif, hal ini dikarenakan masih belum ditemukannya varietas yang tahan terhadap virus budog.
  • Penyebaran penyakit diduga akibat dari serangga yang kerap hinggap pada berbagai tanaman. Untuk itu maka dilakukan penyemprotan insektisida untuk mencegah adanya serangga pembawa virus budog. Tanaman yang sudah terserang penyakit tidak boleh  diambil seteknya untuk perbanyakan. 
Tungau merah (Tetranychus sp.) 

Tungau merupakan salah satu hewan yang umum menyerang tanaman nilam. Tungau umumnya hidup berkelompok pada bagian bawah daun dan mampu merusak tanaman.  

Gejala yang diperlihatkan saat tanaman ini diserang nilam ialah adanya bercak-bercak putih yang semakin lama semakin melebar, selain itu juga terlihat adanya lekukan pada daun, lekukan tersebut terlihat tidak teratur. Serangan yang berat akan mengakibatkan kerontokan pada daun.

Kerugian yang disebabkan oleh tanaman ini mencapai 15-25% dari modal awal, adapun tata cara pengendalian hama ini adalah :

  1. Pemangkasan daun dilakukan untuk mencegah semakin lebarnya daerah penyerangan. Lakukan pemangkasan pada saat awal mula terindikasi adanya gejala atau pada saat populasi tungau masih rendah. Pemetikan yang dilakukan sedemikian rupa dapat menyebabkan terbuangnya telur-telur dan tungau dewasa
  2. Lakukan penanaman tanaman perangkap, yakni dengan menggunakan tanaman ubi kayu dan jarak (Ricinus communis) sebagai barrier
  3. Penggunaan musuh alami seperti, Phytosentulus persimilis, P. Macro pelis
  4. Penyemprotan tanaman nilam dengan insektisida

Belalang Belalang (Orthoptera)

Belalang merupakan salah satu serangga yang kerap menyerang tanaman nilam. Belalang akan memakan daun sehingga daun tanaman nilam akan habis dan menjadi gundul. Serangan berat akan mengakibatkan batang tanaman juga ikut dimakan dan berefek pada matinya tanaman.

Kerugian akibat hama ini mampu mencapai 20 hingga 25% dari modal awal, belalang akan berpindah-pindah dari lahan satu ke lahan lainnya, selain itu efek dari gigitan belalang juga mampu menghambat pertumbuhan tanaman, adapun langkah yang dilakukan untuk mencegah hama ini adalah :

  1. Melakukan sanitasi lingkungan
  2. Menggunakan musuh alami seperti cendawan Metarhizium anisopliae.
  3. Melakukan pengolahan tanah yang baik karena dapat membunuh telur belalang kayu sebelum menetas; dan 

Criket pemakan daun (Gryllidae)

Cricket merupakan salah satu hama yang kerap memakan daun tanaman nilam hingga berlubang, sehingga menyebabkan produksi tanaman menurun. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir serangan hama ini adalah dengan cara mensanitasi lingkungan, seperti :

  1. Mengumpulkan, memangkas dan memusnahkan bagian tanaman yang terserang.
  2. Melakukan pengamatan pada area yang terserang
  3. Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala awal timbulnya daun berlubang dan menghitung masa hidup hama yang berkisar 38 hingga 42 hari, sehingga dapat dilakukannya antisipasi.
  4. Menggunakan ekstrak daun mimba dan insektisida untuk mensanitasi lingkungan sekitar.

Untuk meminimalisir serangan penyakit maupun hama untuk tanaman nilam memang menjadi salah satu hal yang harus dipulihkan. Salah satunya dengan menggunakan pemupukan yang tepat dosis dan guna. Inilah pemilihan pupuk organik salah satunya berikut ini:

6. Cara Pemupukan Nilam

Pemupukan yang dilakukan bisa dilakukan 3x selama masa pemeliharaan, yakni :

Pupuk organik cair GDM Spesialis Perkebunan
  1. Pada usia tanaman mencapai 1 hingga 6 bulan, maka dapat dilakukan pemupukan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan yang disemprotkan pada tanaman secara merata dengan dosis 10 liter per hektarnya dan diaplikasikan setiap 1 bulan sekali
  2. Pada usia tanaman mencapai 6 bulan, maka dapat dilakukan pemupukan menggunakan Pupuk Organik yakni GDM Granule SAME yang ditaburkan secara merata di atas permukaan dengan dosis 150 kg per hektarnya dan GDM Black Bos yang disemprotkan menggunakan semprotan dengan dosis 10 kg per hektarnya dimana digunakan tangki semprot yang diaplikasikan setiap 6 bulan sekali.
  3. Pada usia tanaman mencapai 6 hingga 12 bulan, maka dapat dilakukan perawat dengan menggunakan pupuk cair organik spesialis perkebun dengan jenis Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan yang disemprotkan secara merata dengan dosis 15 liter per hektar  dan dilakukan setiap 2 bulan sekali.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanaman nilam menyukai air, sehingga usahakan memiliki tandon air ketika musim kemarau tiba. Tanaman nilam tidak toleran kekeringan, terutama setelah pemangkasan (panen). Kekeringan yang panjang dapat mematikan tanaman.

Masa Panen Nilam

panen nilam

Pemanenan dilakukan pada umur 3 hingga 4 bulan pada tanaman yang ditanam berupa stek, sementara pada tanaman yang bukan stek kayu panen pertama dilakukan saat umur tanaman 6 bulan dan panen berikutnya dilakukan setiap 4 bulan sampai tanaman berumur tiga tahun setelah itu tanaman nilam harus diremajakan.

  • Panen dilakukan dengan cara memangkas cabang atau batang dengan tinggi 20 cm hingga 30 cm di atas permukaan tanah menggunakan alat untuk panen seperti sabit. Kandungan minyak tertinggi terdapat pada  3 pasang daun muda yang berwarna hijau, sisakan satu hingga dua pasang daun untuk dapat merangsang tunas baru tumbuh
  • Waktu pemanenan yang baik adalah dilakukan pada pagi hari atau sore menjelang malam, apabila pemanenan dilakukan tidak pada waktu tersebut maka akan pemanenan akan kurang efektif hal ini dikarenakan sel-sel daun pada waktu tersebut sedang melakukan proses fotosintesis dan respirasi, sehingga laju pembentukan minyak berkurang, selain itu daun menjadi kurang elastis dan mudah robek.
  • Hasil panen dikeringkan dengan cara didinginkan selama 2 hingga 3 hari untuk mengurangi kadar air daun hingga  15%, lapisan daun rutin dibalik 2-3 kali sehari.  Daun yang sudah cukup kering dapat disimpan atau langsung disuling
  • Usahakan pengeringan tidak dilakukan secara cepat ataupun terlalu lambat, daun yang dikeringkan terlalu cepat menyebabkan daun menjadi mudah rapuh dan sulit disuling, sementara jika terlalu lambat makan memungkinkan mudah untuk terjadinya kontaminasi oleh hama.

Pergiliran Tanaman Nilam

Pergiliran ini dilakukan setiap satu siklus pertanaman nilam selesai, yakni setelah 3 tahun. Pergiliran tanaman nilam dilakukan untuk memotong siklus hama dan penyakit, serta memperbaiki kondisi tanah. Tanaman yang dapat digunakan diantaranya ialah legum dan palawija, setelah itu dapat dilakukan penanaman nilam kembali.

Untuk Anda yang ingin memaksimalkan budidaya nilam maupun mencoba mengembangkan tanaman nilam, bisa Anda berkonsultasi dengan tim ahli perkebunan kami mengenai penggunaan pupuk organik melalui tombol dibawah ini:

author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.