Sudahkah Anda mengenal sorgum? salah satu komoditas pangan yang saat ini sangat potensial sekali untuk dikembangkan khususnya untuk ekspor. Anda yang memulai budidaya sorgum perlu tau teknis yang tepat untuk menjalankannya.
Memiliki lahan besar maupun kecil, saat ini sangat potensial sekali jika dikembangkan dalam skala besar, khususnya untuk komoditas pangan seperti sorgum.
Meski bukan termasuk komoditas pasar yang saat ini banyak dipasaran, tapi sorgum sangat potensial untuk bahan baku industri salah satunya untuk makanan maupun untuk kebutuhan pakan ternak.
Banyaknya potensi yang didapatkan jika Anda melirik komoditas yang satu ini, berikut penjelasan lebih lengkapnya:
Apa Itu Sorgum
Tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman sejenis biji-bijian atau serealia yang berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal sebagai penghasil pangan dan dibudidayakan di daerah kering seperti di Afrika. Dari benua Afrika kemudian menyebar luas ke daerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia.
Tanaman ini memiliki adaptasi yang luas, toleran terhadap kekeringan sehingga sorgum menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama sorgum adalah Amerika, Argentina, China, India, Nigeria, dan beberapa negara Afrika Timur, Yaman dan Australia.
Biji sorgum mempunyai kualitas nutrisi sebanding dengan jagung dan beras, bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi, namun kandungan lemaknya lebih rendah. Oleh karena itu, sorgum dimanfaatkan sebagai penyangga pangan penduduk di lebih 30 negara. Selain sebagai bahan pangan, biji sorgum juga digunakan sebagai bahan baku industri pangan seperti gula, monosodium glutamate, asam amino, minuman, dan hijauannya digunakan sebagai pakan ternak.
Sebelum lanjut ke cara budidaya sorgum, lebih baik anda ketahui dulu karakteristik tanaman yang satu ini.
Karakteristik Tanaman Sorgum
- Biji sorgum memiliki iri fisik berbentuk bulat dan ujungnya mengerucut.
- Tinggi rata-rata tanaman sorgum mencapai 2,6 meter – 4 meter.
- Pohon dan daunnya sangat mirip dengan jagung.
- Tidak berkambium.
- Daun sorgum memiliki bentuk lurus memanjang.
- Satu pohon sorgum mempunyai satu tangkai buah yang memiliki beberapa cabang buah.
Setelah mengetahui karakteristik tanaman sorgum, untuk melanjutkan ke cara budidaya sorgum kita juga perlu mengetahui syarat tumbuh serta bagaimana cara menanamnya. Berikut syarat tumbuh tanaman sorgum.
Syarat Tumbuh Tanaman Sorgum
Tanaman sorgum termasuk tanaman semusim yang mudah dibudidayakan dan mempunyai kemampuan adaptasi yang luas. Tanaman ini dapat berproduksi walaupun diusahakan di lahan yang kurang subur, ketersediaan air terbatas, dan masukan (input) yang rendah.
- Tanaman sorgum dapat tumbuh dengan suhu 27 – 32 derajat Celcius.
- Tanaman sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0 – 700 meter di atas permukaan laut.
- Kelembaban relatif yang dibutuhkan tanaman sorgum adalah 20 – 40%.
- pH tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sorgum adalah 5,5 – 7,5.
- Sorgum dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah, kecuali pada tanah Podsolik Merah Kuning yang masam, dan mempunyai kemampuan adaptasi yang luas.
- Curah hujan 50-100 mm per bulan pada 2,0-2,5 bulan sejak tanam, diikuti dengan periode kering, merupakan curah hujan yang ideal untuk keberhasilan produksi sorgum.
Cara Budidaya Sorgum Agar Cepat Tumbuh
Langkah-langkah yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal dari budidaya sorgum, berikut penjelasannya:
1. Pengolahan Lahan Budidaya Sorgum
Sebelum mulai menanam sorgum, sebaiknya kita menyiapkan tanah yang akan digunakan sebagai media tanam sorgum. Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya atau gulma tanaman perdu yang dapat mengganggu pengolahan tanah. Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menggemburkan tanah, meningkatkan aerasi tanah dan mengendalikan gulma.
Pada lahan yang tingkat ketersediaan airnya cukup atau beririgasi, pengolahan tanah dapat dilakukan secara optimum, yaitu dibajak dua kali dan di garu satu kali. Setelah tanah diratakan, dibuat beberapa saluran drainase, baik di tengah maupun di pinggir lahan.
Untuk lahan yang mengandalkan residu air tanah, pengolahan hanya dilakukan secara sederhana dengan mencangkul permukaan tanah untuk mematikan gulma. Pengolahan tanah sederhana efektif menghambat penguapan air tanah.
- Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan dengan menggunakan GDM Black BOS sebanyak 5 kg dengan takaran 1 gelas air mineral per tangki kemudian disemprotkan ke tanah dengan kondisi lembab/basah.
- Setelah menggunakan GDM Black BOS, gunakan juga GDM SaMe untuk meningkatkan kualitas tanah dan mencegah terjadinya penyakit tular tanah. Gunakan GDM SaMe sebanyak 150 kg dan cukup disebar merata di tanah yang akan ditanam sorgum.
2. Pemilihan Varietas dan Benih Sorgum
Varietas sorgum sangat beragam, baik dari segi daya hasil, umur panen, dan warna biji maupun rasa dan kualitas bijinya. Varietas unggul umumnya berumur genjah, tinggi batang sedang, biji putih, dan rasa nasi cukup enak.
- Untuk keperluan konsumsi pangan manusia (pangan) varietas yang dianjurkan antara lain UPCA SI, Keris, Badik dan Hegari Genjah. Karena varietas ini mempunyai keunggulan berumur genjah, tinggi batang sedang, berbiji putih.
- Varietas Numbu dan Kawali yang dilepas tahun 2001 juga mempunyai rasa olah sebagai nasi cukup enak, namun umurnya relatif lebih panjang.
- Sedangkan untuk pakan ternak dipilih varietas sorgum yang tahan hama dan penyakit, tahan rebah, tahan disimpan dan dapat diratun. Pada lingkungan yang ketersediaan airnya terbatas dan masa tanam yang singkat dipilih varietas-varietas umur genjah seperti Keris, Badik, Lokal Muneng dan Hegari Genjah.
- Ditinjau dari segi hasil, varietas umur genjah memang hasilnya jauh lebih rendah daripada varietas umur sedang atau dalam, tetapi keistimewaannya dapat segera dipanen, menyelamatkan dari resiko kegagalan hasil akibat kekeringan.
Setelah memilih varietas yang unggul untuk tanaman sorgum, sekarang adalah waktunya untuk menyiapkan benih. Kebutuhan benih sorgum untuk satu hektar lahan berkisar antara 10 – 15 kg, bergantung pada varietas yang akan ditanam, ukuran benih, jarak tanam, dan sistem tanam.
Beberapa varietas memiliki masa dormansi benih satu bulan pertama setelah panen. Benih sorgum dapat dipertahankan kemampuan tumbuhnya selama periode tertentu asal disimpan dengan baik dalam kemasan yang dapat mempertahankan kadar airnya +10% dan disimpan pada ruangan yang bersuhu 10 – 160 C.
3. Penyemaian Benih Sorgum
- Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 1 – 2 m. Luas persemaian untuk lahan 1 hektar adalah sekitar 400 m atau 4% dari luas lahan.
- Benih yang hendak disemai harus direndam dahulu sekitar 2 x 24 jam.
- Persemaian dilakukan selama 25 hari sebelum masa tanam, usahakan tempat menyemai benih padi berdekatan dengan lokasi tanam agar pemindahan benih tersebut dilakukan dengan cepat dan benih tetap segar.
- Benih yang disemai tidak harus terbenam seluruhnya, karena justeru akan menyebabkan kecambah terinfeksi patogen dan akhirnya membusuk.
4. Cara Penanaman Sorgum
Sorgum dapat ditanam di berbagai musim asalkan pada saat tanaman muda, tidak tergenang atau tidak kekeringan.
Waktu tanam yang baik untuk tanaman sorgum dilakukan pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau untuk lebih memaksimalkan hasil produksi panen.
- Buat lubang tanam dengan jarak antar tanam disesuaikan dengan varietas yang digunakan.
- Kedalaman lubang tanam tidak lebih dari 5 cm.
- Setiap lubang tanam diisi 3 – 4 benih, kemudian ditutup dengan tanah ringan atau pupuk organic.
- Jarak antar tanaman 75 X 25 Cm atau 75 X 20 Cm dengan masing-masing 2 tanaman per lubang.
- Penutupan lubang tanam dengan pupuk organik atau abu atau tanah ringan memudahkan benih tumbuh, 5 hari setelah tanam.
- Pada umur 2-3 minggu setelah tanam dapat dilakukan penjarangan tanaman dengan meninggalkan dua tanaman/rumpun.
5. Cara Perawatan Tanaman Sorgum
a. Pengairan
dilakukan jika tanaman kekurangan air. Sebaliknya, kelebihan air justru harus segera dibuang melalui saluran drainase. Sorgum termasuk tanaman yang toleran kekeringan, namun pada periode tertentu memerlukan air dalam jumlah yang cukup, yaitu pada saat tanaman berdaun empat (pertumbuhan awal) dan periode pengisian biji sampai biji mulai mengeras.
b. Penyiangan
Pengendalian gulma dapat menggunakan herbisida 2,4-D atau herbisida pra tumbuh. Penyiangan dapat dilakukan secara manual menggunakan sabit atau cangkul, dua kali selama pertumbuhan tanaman. Penyiangan kedua bergantung pada keadaan gulma di lapangan.
c. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan dengan cara menggemburkan tanah disekitar tanaman sorgum, kemudian menimbunkan tanah tersebut pada pangkal batang tanaman sorgum sehingga membentuk gundukan-gundukan kecil yang bertujuan untuk mengokohkan batang tanaman agar tidak mudah rebah dan merangsang terbentuknya akar – akar baru pada pangkal batang.
d. Pengendalian Hama
Pengendalian hama dilakukan jika tanaman sorgum menunjukan gejala-gejala serangan. Cara dan waktu pengendalian bergantung pada jenis hama dan penyakit yang menyerang.
6. Cara Pemupukan Sorgum
Pemupukan dasar dilakukan agar benih yang tersebar bisa tumbuh dengan baik. pemupukan dasar lebih baik dilakukan dengan pupuk organik. Pupuk organik yang dapat dipilih untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sorgum yaitu GDM SaMe Granule Bio Organik, GDM Black BOS, dan juga Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan.
GDM SaMe Granule Bio Organik mengandung 6 jenis bakteri premium yang memiliki fungsi ganda. Unsur hara makro dan mikro-nya berfungsi sebagai pupuk untuk menutrisi tanaman, sedangkan 6 jenis bakterinya berfungsi untuk menghasilkan enzim, hormon, dan antibiotik alami untuk meningkatkan pertumbuhan, produktivitas dan imunitas.
GDM Black BOS juga menjadi salah satu kombinasi terbaik bersama dengan GDM SaMe, GDM Black BOS sendiri mengandung 4 macam bakteri menguntungkan yang secara enzimatis dan sinergis menguraikan berbagai residu dan limbah serta mengembalikan kondisi tanah menjadi subur kembali. Dalam waktu 3 bulan mampu menurunkan cemaran logam berat Timbal (Pb) dan Kromium (Cr) hingga lebih dari 80%.
Selain menggunakan kedua pupuk di atas, untuk memaksimalkan tanaman mentimun bertumbuh optimal diperlukan juga Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan. Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, serta meningkatkan hasil produksi tanaman.
Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dapat menunjang perbanyakan anakan tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit, serta dapat meningkatkan produksi hingga 50%.
Untuk pemupukan rutin tanaman sorgum perhatikan kangkah-langkah berikut:
- Pemupukan HST 10
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
- Pemupukan HST 17
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
- Pemupukan HST 21
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
- Pemupukan HST 28
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
- Pemupukan HST 30
Gunakan GDM SaMe sebanyak 100kg kemudian disebar secara merata pada tanah.
Lalu gunakan GDM Black Bos sebanyak 5kg dengan masing-masing 1 gelas air mineral per tangki yang disemprot merata ke sekitar perakaran.
Pemupukan HST 35
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
Masa Panen Sorgum
- Tanaman sorgum sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan setelah tanam, bergantung pada varietas yang ditanam. Saat panen dapat ditentukan berdasarkan umur tanaman setelah biji terbentuk atau melihat ciri-ciri visual biji atau setelah lewat masak fisiologis.
- Pemanenan juga dapat dilakukan setelah melihat adanya chiri-chiri seperti daun telah berwarna hijau tua sebelum menuju ke warna kuning dan mengering, biji-biji bernas dan keras serta berkadar tepung maksimal.
- Keadaan daun tanaman sorgum yang demikian dimaksudkan agar batang dan daun sorgum setelah ditebang untuk diratun (budidaya lanjutan), dapat diberikan kepada ternak ruminansia karena masih mengandung zat gizi yang tinggi bagi ternak tersebut. Cara panen dengan memotong tangkai bulir tepat di bawah dekat dengan cincin yang melingkar pada tangkai bulir, kemudian dijemur.
Untuk Anda para pemula yang memulai agribisnis khususnya komoditas sorgum, tentu dengan panduan budidaya sorgum secara tepat. Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim ahli pertanian kami secara GRATIS, melalui tombol dibawah ini: