Salah satu komoditas yang jarang dilirik, Pare menjadi komoditas yang sangat patut untuk dibudidayakan. Budidaya pare dalam skala besar sangat menjanjikan jika dikembangkan secara tepat.
Pare atau paria (Momordica charantia L) berasal dari India Barat dan Burma. Pare atau Paria adalah salah satu tanaman merambat dari suku Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Sayuran Pare adalah sayuran yang terkenal akan rasanya yang terbilang pahit, rasa pahit dari tanaman pare ini memiliki khasiat tersendiri untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit.
Sebagai contoh, mengobati pencernaa, obat cacing, diabetes, serta antibotik. Khasiat sebagai obat ini didapatkan dari tanaman pare yang ternyata kaya akan gizi seperti vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin C, natrium, kalsium, zat besi. Selain itu, pare juga dapat memperlancar pencernaan, menyembukan penyakit demam dan malaria. Daunnya dapat menurunkan demam pada balita dengan cara dibalutkan dengan bantuan air.
Budidaya pare akan sangat terasa mudah dilakukan sendiri dengan mengikuti langkah-langkah berikut, karena pada artikel ini akan menjelaskan bagaimana cara budidaya pare yang mudah namun menghasilkan buah yang lebat pada saat panen. Perhatikan langkah-langkah cara budidaya pare di bawah ini:
Membudidayakan pare menggunakan teknis yang tepat dan sesuai tentu bisa Anda terapkan, berikut langkah-langkah budidaya pare:
Sebelum mulai menanam pare, sebaiknya kita menyiapkan tanah yang akan digunakan sebagai media tanam pare. Pengolahan tanah untuk budidaya pare biasanya dilakukan seminggu sebelum penanaman pare dilakukan.
Pengolahan tanah dilakukan bertujuan menyuburkan tanah agar tanaman pare dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang lebat.
Jika sudah menyiapkan tanah menggunakan Pupuk Organik GDM, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam untuk tanaman pare. Perhatikan langkah-langkah berikut:
Pemilihan bibit pare juga memiliki syarat karena kita membutuhkan bibit yang berkualitas unggul. Cara menanam pare yang pertama dan paling yang penting agar pare dapat berbuah lebat adalah dengan memilih bibit yang berkualitas. Di bawah ini adalah ciri-ciri bibit pare yang berkualitas unggul:
Jika kesulitan memilih benih pare seperti yang sudah dijelaskan, jangan khawatir, karena kita bisa membelinya di toko yang memang khusus untuk penjualan pada peralatan serta perlengkapan pertanian. Selain itu kita juga perlu memperhatikan bahwa biji pare yang dibeli adalah biji yang memiliki sertifikat.
Setelah memilih benih atau bibit bakal tanaman pare, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah proses penyemaian. Proses penyemaian benih pare dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ditanam langsung atau disemai.
Tetapi sebelum menyemai bibit pare, ada baiknya biji yang sudah disiapkan direndam terlebih dahulu untuk mengetahui bibit mana saja yang layak tanam.
Setelah proses perendaman bibit, penyemaian bibit dilakukan dengan dua cara yaitu:
Biasanya ini dilakukan pada saat musim hujan. Karena kondisi tanah tidak memerlukan banyak penyiraman sehingga benih pun dapat berkecambah dengan mudah tanpa melalui proses penyiraman.
Proses ini biasanya dilakukan pada musim kemarau. Ini bertujuan untuk menekan jumlah bibit yang mati juga untuk menghemat penggunaan benih.
Sebelum bibit pare dipindahkan ke lahan tanam sebaiknya para-para sudah harus disiapkan. Para-para digunakan untuk lanjaran pembuahan tanaman pare dan biasanya tanaman pare akan mulai berbuah setelah mencapai atas para-para. Berikut cara pembuatan para-para untuk tanaman pare:
Penyiangan dilakukan rutin seminggu sekali bersamaan dengan pertumbuhan. Untuk mengendalikan gulma dapat juga menggunakan mulsa. Tanaman pare tidak tahan kekeringan sehingga pada musim kemarau sebaiknya dilakukan penyiraman setiap hari.
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Namun apabila curah hujan tinggi harus diperhatikan selokannya agar air tidak menggenang di lahan.
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan dua cara yang pertama menutupi pare mneggunakan plastik dan penggunaan perangkap.
Cara kedua adalah jika ditemukan penyakit umum seperti embun tepung, layu bakteri, layu fusarium, serkospora dan virus dapat dilakukan pencegahan dengan menggunakan fungisida secara selektif.
Hal yang paling penting dalam budidaya tanaman pare adalah dengan melakukan pemupukan rutin. Hal ini akan membantu tanaman pare tumbuh dengan buah yang lebat atau produktifitas yang tinggi.
Pemupukan dasar dilakukan agar benih yang tersebar bisa tumbuh dengan baik. pemupukan dasar lebih baik dilakukan dengan pupuk organik. Pupuk organik yang dapat dipilih untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman pare yaitu GDM SaMe Granule Bio Organik, GDM Black BOS, dan juga Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Tanaman Pangan.
GDM SaMe Granule Bio Organik mengandung 6 jenis bakteri premium yang memiliki fungsi ganda. Unsur hara makro dan mikro-nya berfungsi sebagai pupuk untuk menutrisi tanaman, sedangkan 6 jenis bakterinya berfungsi untuk menghasilkan enzim, hormone, dan antibiotik alami untuk meningkatkan pertumbuhan, produktifitas dan imunitas.
GDM Black BOS juga menjadi salah satu kombinasi terbaik bersama dengan GDM SaMe, GDM Black BOS sendiri mengandung 4 macam bakteri menguntungkan yang secara enzimatis dan sinergis menguraikan berbagai residu dan limbah serta mengembalikan kondisi tanah menjadi subur kembali. Dalam waktu 3 bulan mampu menurunkan cemaran logam berat Timbal (Pb) dan Kromium (Cr) hingga lebih dari 80%.
Selain menggunakan kedua pupuk di atas, untuk memaksimalkan tanaman mentimun bertumbuh optimal diperlukan juga Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan. Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, serta meningkatkan hasil produksi tanaman.
Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dapat menunjang perbanyakan anakan tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit, serta dapat meningkatkan produksi hingga 50%.
Untuk pemupukan rutin tanaman pare perhatikan kangkah-langkah berikut:
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan masing-masing 500ml atau 2 gelas air mineral per tangki kemudian disemprot secara merata di seluruh tanaman.
Gunakan GDM SaMe sebanyak 100kg dan tebar secara merata di sekitar akar. Setelah itu gunakan GDM Black BOS sebanyak 5kg dengan masing-masing 1 gelas air mineral per tangki yang disemprot merata ke sekitar perakaran.
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Tanaman Pangan sebanyak 8 liter dengan masing-masing 1 gelar air mineral per tangki yang disemprot secara merata di sekitar perakaran, aplikasikan setiap 1 minggu sekali.
Panen buah pare konsumsi dilakukan saat buah masih belum terlalu tua, bintil dan keriputnya masih rapat. Panen sebaiknya dilakukan menggunakan pisau tajam. Panen untuk benih dilakukan pada buah yang sudah matang, berwarna kuning dan pembungkus bijinya berwarna merah.
Setelah mengetahui bagaimana cara menanam serta budidaya pare, apakah Anda tertarik untuk mencoba sendiri? Nah teknis budidaya pare diatas sangat mudah diterapkan jika Anda juga menunjangnya dengan penggunaan pupuk organik.
Selain itu Anda juga bisa berkonsultasi secara GRATIS dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: