Peternakan

Panduan Ternak Kroto untuk Pemula dan Prospek Bisnisnya

Kroto merupakan salah satu jenis pakan alami burung peliharaan yang digemari para pemelihara burung, terutama burung kicau. Sebab tingginya protein yang dimiliki kroto, mampu menunjang stamina serta kicauan burung agar semakin gacor.

Kroto sendiri merupakan telur dan juga larva dari salah satu jenis semut kecil berwarna merah atau disebut juga dengan sebutan semut rangrang. Biasanya memiliki ukuran 2 – 3 mm yang hidupnya berkoloni.  

Untuk mendapatkan kroto, dahulu hanya bisa didapatkan langsung dari alam liar, namun kini telah banyak dibudidayakan sehingga mempermudah pemilik burung peliharaan untuk mendapatkan kroto.

Tidak semua jenis semut rangrang yang bisa dulur budidayakan, melainkan hanya semut rangrang dari spesies Oecohylla smaragdina. Karena semut rangrang spesies inilah yang berhasil untuk dibudidayakan dalam skala yang besar.

Semut rangrang jenis ini memiliki habitat asli yang tersebar di berbagai daerah dari Asia hingga di daerah Australia bagian utara.

Prospek Bisnis

Memang jangkauan pasar kroto ini tak seluas ternak ayam, ternak ikan, ataupun ternak burung. Karena memang, mereka yang membutuhkan kroto hanyalah golongan tertentu, pemilik burung peliharaan misalnya.

Masih sedikit orang yang membudidayakan kroto, padahal kroto ini sangat populer sebagai pakan burung dengan protein tinggi.

Pemeliharaan yang mudah, biaya produksi yang relatif rendah, dan juga nilai jual yang tinggi, bisa membawa keuntungan yang menggiurkan untuk dulur mulai loh!

Cara Ternak Kroto

Untuk memastikan budidaya atau ternak kroto yang dulur lakukan berhasil, dulur perlu memperhatikan cara-cara ternak kroto sebagai berikut.

kroto ternak (1)

Persiapan Bibit Semut

Dulur bisa mencari sarang kroto atau juga bisa membelinya langsung dari peternak kroto lainnya. Pada umumnya, bibit semut rangrang memiliki harga relatif mahal. Dulur bisa mendapatkan bibit dalam toples atau botol plastik bening dengan ukuran 1 liter seharga Rp 150 ribu – Rp 200 ribu. 

Jika ingin menekan modal awal, dulur bisa mencari sarang kroto di alam bebas. Meski susah, namun jika berusaha pasti akan dipermudah untuk menemukan sarang kroto.

Pembuatan Sarang Semut

Sarang kroto bisa dulur buat dengan berbagai bahan. Namun sebagian besar peternak kroto biasanya memilih untuk menggunakan paralon sebagai sarang untuk kroto. Hal ini karena, paralon mudah untuk Anda temukan, praktis, dan juga perawatannya lebih mudah.

Selain itu, paralon mudah untuk diatur ukurannya sesuai keinginan. Sehingga akan mudah untuk menyesuaikan dengan tempat peletakkan dan penyusunan paralon nantinya. Paralon juga relatif lebih awet dan juga tahan lama. Bahkan media ini bisa bertahan hingga 10 tahun lamanya. 

Karena semut membutuhkan intensitas cahaya yang cukup, yakni kurang lebih 0,01 – 0,06 lumen/m2. Sehingga paralon yang kedua ujung sisinya terbuka, tentunya sangat cocok untuk dijadikan sebagai media sarang semut. Penggunaan paralon juga mampu memudahkan proses pemanenan dan pembersihan atau perawatan rutin.

Langkah membuat kandang untuk budidaya kroto

Berikut ini cara yang dapat dulur ikuti untuk membuat kandang untuk pembudidayaan kroto:

  1. Siapkan rak bersusun dengan dua tingkat yang bisa dulur buat dengan bahan besi, bambu, atau kayu. Untuk ukurannya, bisa dulur sesuaikan dengan lahan penempatan kandang nantinya.
  2. Setelahnya, letakkan kaki-kaki rak di atas wadah plastik ataupun potongan kaleng. Berilah air secukupnya. Atau bisa gunakan oli bekas, karena oli tidak akan mudah menguap dan mengering seperti air. Penggenangan ini tentunya bertujuan agar semut rangrang tidak kabur. Pastikan pula agar tiap bagian rak tidak bersentuhan dengan dinding ataupun benda lainnya. Sehingga tidak akan bisa digapai oleh semut rangrang.
  3. Siapkan paralon dengan diameter kurang lebih 12 cm. Kemudian potong paralon dengan panjang sekitar 50 cm atau sesuai dengan lebar rak yang dulur siapkan sebelumnya.
  4. Susunlah paralon yang telah dulur potong ke atas rak. Berilah dedaunan di dalamnya, agar koloni semut rangrang bisa membuat sarangnya.

Menebarkan Bibit

Setelah kandang siap, dulur bisa menebarkan bibit semut rangrang ke kandang atau paralon. Seperti dalam pembahasan di awal, biasanya bibit semut rangrang dapat kita letakkan di dalam toples atau botol plastik. 

Untuk memindahkannya cukup mudah, yakni potong botol plastik agar lubang lebih lebar. Atau bisa langsung membuka tutup toples, dan kemudian diletakkan di rak dan paralon.

Letakkan pakan dan juga air gula di sekitar sarang paralon, agar semut tidak kekurangan pangan. Setelah menyesuaikan diri, biasanya koloni semut rangrang akan membuat ekosistem koloninya sendiri. Jadi dulur tinggal melakukan perawatan simpel secara rutin.

Pakan Kroto

Kroto sendiri umumnya menyukai pakan yang tinggi akan protein. Oleh karenanya dulur bisa memberikan pakan berupa ulat, jangkrik, belalang, dan juga hewan kecil lainnya. 

Dulur juga bisa memberikan daging sapi atau daging ayam rebus. Pemberian daging yang telah dimasak ini bisa mencegah pakan untuk cepat membusuk.

Terdapat pula alternatif pakan semut rangrang lainnya. Yakni tulang-tulangan yang perlu dipecahkan terlebih dahulu. Sebab semut akan mengonsumsi sumsum dari tulang, yang dimanfaatkan untuk memenuhi asupan protein serta lemaknya.

Selain protein, semut rangrang juga membutuhkan asupan lainnya seperti asupan glukosa atau gula. Di alam liar, semut rangrang biasa mengonsumsi karbohidrat dari gula. 

Gula yang kita maksud di sini adalah nektar yang dihasilkan oleh aphid atau kutu daun. Dulur bisa menyiapkan air gula untuk memenuhi asupan gula ini.

Untuk memberikan pakan, dulur bisa meletakkan pakan di wadah bulat pipih seperti piring. Kemudian letakkan wadah di rak dekat paralon atau sarang semut.

Sedangkan untuk sumber gulanya, dulur bisa meletakkan air gula yang terdiri dari 1 – 2 sendok makan gula yang dilarutkan dengan 200 ml air bersih. Biasanya larutan gula ini bisa bertahan hingga kurang lebih 2 – 3 hari, bergantung populasi semut rangrang.

Panen Kroto

Telur dari semut rangrang biasanya memiliki siklus dari telur, larva, hingga menjadi semut rangrang selama kurang lebih 15 – 20 hari. Pemanenan dapat dulur lakukan saat sarang sudah terlihat dipenuhi telur atau kroto berwarna putih.

Penting untuk terlebih dahulu membiarkan bibit koloni berkembang dengan sendirinya sehingga populasinya bertambah lebih banyak. Kurang lebih di 6 bulan pertama, dulur perlu menahan diri agar tidak melakukan pemanenan.

Jika populasi kroto telah semakin melimpah, dulur bisa memanennya hingga dua kali tiap bulannya. Bahkan kroto bisa juga dipanen tiap hari, namun dengan mengatur jumlah sarang dan siklus pemanenan di tiap koloninya.

Untuk pemanenan sendiri, dulur perlu mempersiapkan wadah seperti ember ataupun baskom dengan ukuran besar. Juga siapkan saringan yang terbuat dari kawat, lalu letakkan di dalam baskom. Agar terhindar dari gigitan semut rangrang, dulur bisa menggunakan sarung tangan.

Setelahnya, dulur bisa mengangkut sarang kemudian ditumpahkan isinya ke saringan kawat ram dalam baskom. Semut akan tersaring sementara kroto akan langsung terjatuh ke dasar wadah. Setelahnya bersihkan paralon sebelum digunakan. 

Lalu letakkan saringan kawat ram berisi semut ke kandang atau rak. Begitulah cara panen dan ternak akan terjadi berulang kali. 

Keuntungan Ternak Kroto

ternak kroto untuk pemula (1)

Tentunya ternak kroto ini memiliki banyak sekali keuntungan, yakni sebagai berikut:

  1. Harga jual yang tinggi akan membuat dulur mendapatkan balik modal dengan cepat, dan juga mendapatkan keuntungan yang besar pula. Namun, memang harga kroto bisa terpengaruh oleh kualitas, ukuran, serta kondisi harga pasarnya.
  2. Modal usaha yang cukup rendah, sebab segala macam hal bisa Anda siapkan dan dapatkan dengan mudah.
  3. Ternak kroto ini pun bisa dulur lakukan di lahan yang terbatas. Dulur hanya membutuhkan lahan yang cukup untuk menampung rak dari sarang semut.
  4. Potensi pasar yang cukup besar karena kebutuhan akan kroto sebagai pakan burung dan ikan, serta sebagai bahan pangan juga obat-obatan, membuat kebutuhan akan kroto tetap tinggi.
  5. Budidaya atau ternak kroto ini tentunya bisa membantu menyejahterakan masyarakat. Sebab dengan adanya ternak kroto ini, bisa membantu membuka peluang usaha baru.
  6. Masih sedikitnya pembudidaya atau peternak kroto mengakibatkan sedikitnya saingan. Sehingga akan mempercepat besarnya ternak kroto milik dulur nantinya.

Pemberian Suplemen Organik untuk Ternak Kroto

Untuk menunjang agar ternak semut rangrang atau kroto ini dapat terjadi dengan baik dan akan memberikan keuntungan yang maksimal, dulur perlu memberikan suplemen tambahan. Gunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan

Sebab suplemen ini terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup ternak. Selain itu Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan  ini terbuat dari bahan-bahan organik yang tentunya akan amat untuk ternak semut rangrang milik dulur dan juga ramah untuk lingkungan pastinya. 

Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan ini memiliki kandungan mineral serta bakteri-bakteri baik yang dibutuhkan oleh semut rangrang. 

Oleh karenanya Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan ini akan membantu agar semut rangrang dapat memiliki ketahan tubuh yang baik. 

Sehingga kematian semut juga bisa dihindari, dan akan memperbanyak jumlah populasi semut rangrang. Yang mana hal tersebut akan memberikan keuntungan yang melimpah ruah.

Begitulah dulur cara ternak kroto yang bisa kami sampaikan. Apakah dulur sudah tertarik untuk memulai bisnis atau ternak semut rangrang penghasil kroto? Atau bahkan dulur malah lebih tertarik dengan produk unggulan milik GDM dan ingin berkonsultasi dengan tim ahli kami? 

Jika ingin bersegera untuk memiliki Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan, dulur bisa langsung menghubungi kami lewat tombol di bawah ini ya!

author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan