Perkebunan

Cara Budidaya Tanaman Tebu, Perawatan, dan Tips Pengendalian Hama

cara budidaya tebu (1)

Budidaya tanaman tebu menawarkan sejumlah peluang yang bagus untuk bisnis. Permintaan gula yang tinggi, membuat komoditas gula sangat dibutuhkan di pasar global. 

Oleh karena itu, budidaya tanaman tebu memberikan peluang untuk memproduksi gula secara komersial. Permintaan gula yang tinggi dari industri makanan, minuman, dan sektor lainnya menciptakan potensi pasar yang stabil dan berkelanjutan. 

Selain gula, tanaman tebu juga merupakan bahan baku utama dalam produksi bioetanol. Permintaan akan bioetanol semakin meningkat sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan. Budidaya tanaman tebu dapat menjadi sumber bahan baku yang handal untuk industri bioetanol. 

Budidaya tanaman tebu bukan hanya tentang produksi gula atau bioetanol, tetapi juga membuka peluang dalam industri pengolahan dan peningkatan nilai tambah. 

Pengolahan tebu dapat melibatkan proses ekstraksi nira, pengolahan gula, pembuatan sirup, produksi molase, dan produk-produk turunannya.

Untuk memahami lebih lanjut bagaimana cara budidaya tanaman tebu, mari simak penjelasan artikel berikut.

Syarat Tumbuh

Tanaman tebu memiliki beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, syarat tumbuh juga mampu meningkatkan hasil produksi dengan optimal. Adapun syarat tumbuh tanaman tebu dijelaskan sebagai berikut.

pupuk untuk tebu 2

Iklim

Tanaman tebu tumbuh baik di daerah dengan iklim tropis atau subtropis. Tanaman ini membutuhkan suhu yang hangat dengan kisaran optimal antara 20 hingga 35 derajat Celcius. 

Curah hujan yang ideal adalah sekitar 1.000 hingga 2.000 mm per tahun. Curah hujan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Pencahayaan

Tanaman tebu membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup. Idealnya, tanaman ini membutuhkan sinar matahari selama 6-8 jam setiap hari. Oleh karena itu, pilihlah lokasi tanam yang terbuka dan terkena sinar matahari secara langsung.

Tanah

Tanaman tebu tumbuh baik di tanah yang subur dan gembur. Tanah yang ideal memiliki tekstur lempung berpasir atau lempung berlanau. pH tanah yang optimal untuk tanaman tebu adalah antara 5,5-7,5. 

Pastikan juga tanah memiliki drainase yang baik agar tidak terjadi genangan air yang dapat merusak akar tanaman

Ketinggian Tempat

Tanaman tebu dapat tumbuh pada ketinggian tempat antara 0-1.200 meter di atas permukaan laut. Namun, tanaman ini tumbuh lebih baik pada ketinggian rendah hingga sedang, yaitu antara 0-500 meter di atas permukaan laut.

Kelembaban

Tanaman tebu membutuhkan kelembaban yang cukup untuk pertumbuhannya. Kelembaban relatif yang ideal adalah sekitar 60-80 persen. Namun, pastikan juga tidak ada kelembaban berlebih yang dapat menyebabkan perkembangan penyakit atau hama

Drainase

Syarat tumbuh lainnya yaitu pastikan tanah memiliki sistem drainase yang baik. Stagnasi air dapat merusak akar tanaman tebu dan mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitasnya. 

Oleh karena itu, pastikan adanya saluran drainase atau sistem irigasi yang efektif untuk mengatur ketersediaan air.

Teknik Budidaya Tanaman Tebu

Setelah mengetahui berbagai syarat lingkungan agar tebu dapat tumbuh subur dan sehat, dulur bisa mulai langkah budidaya berikut ini:

  1. Persiapan Lahan Budidaya Tanaman Tebu

Langkah pertama yang harus dulur lakukan dalam budidaya tebu adalah menyiapkan lahan tanam. Berikut ini cara mempersiapkan lahan budidaya untuk tanaman tebu:

a. Pembersihan lahan

Lakukan pembersihan lahan dari gulma, bebatuan, sampah, dan benda-benda lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan serta perkembangan tanaman tebu nantinya. 

Pembersihan gulma perlu dilakukan agar tanaman tebu tidak bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan nutrisi, sehingga penting untuk dilakukan pembersihan sebelum penanaman. 

Untuk lahan tanam lama atau pemakaian ulang, dulur juga harus membersihkan sisa tanaman tebu dari periode tanam sebelumnya. Sebab, jika dibiarkan hal ini akan menjadi sumber infeksi penyakit pada akar atau batang tanaman tebu itu sendiri. Pembersihan ini dilakukan ± 2 bulan sebelum proses penanaman tebu.

b. Pengolahan tanah

Selain proses pembersihan, dulur juga perlu melakukan proses pengolahan tanah. Nah, dalam proses ini dulur harus melewati dua langkah, yakni pembajakan dan penggemburan.

  1. pembajakan: Merupakan langkah pembongkaran tanah untuk memperdalam batas olahan tanah budidaya. Tujuannya untuk membuat sirkulasi udara di tanah lebib baik.
  2. penggemburan: Lakukan penggemburan tanah dengan menggunakan alat seperti bajak atau cangkul. Kemudian gunakan pupuk organik atau pupuk khusus untuk memperbaiki kesuburan tanah. 
  3. buat drainase atau got: Selanjutnya Pastikan lahan memiliki sistem drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang berlebihan. Jika diperlukan, buat saluran drainase atau parit agar air dapat mengalir dengan baik. Genangan air yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit dan gangguan pertumbuhan tanaman.

c. Pemupukan dasar

Pemupukan dasar merupakan langkah penting untuk membuat tanah budidaya jadi lebih sehat. Selain itu, langkah ini juga penting agar tanah memiliki nutrisi yang cukup dan pH yang tepat, sehingga tebu tumbuh subur dan produktif.

Untuk pemupukan dasar pada lahan budidaya ini, dulur bisa menggunakan dua produk GDM Organik, yakni GDM SaMe Granule Bio Organik dan GDM Black BOS. Simak cara penggunaannya berikut ini:

  1. Siapkan GDM SaMe 150 Kg untuk tiap 1 hektar lahan perkebunan tebu yang dulur miliki. Kemudian taburkan produk tersebut secara merata pada juringan.
  2. Siapkan GDM Black BOS berukuran 10 Kg untuk tiap 1 hektar lahan budidaya tebu. Cara penggunaannya: larutkan 250 ml GDM Black BOS dalam setangki penuh air.
  3. Aduk larutan GDM Black BOS tersebut hingga merata, kemudian semprotkan pada lahan perkebunan tebu yang telah dibasahi sebelumnya.
  4. Lakukan pemupukan dasar lahan perkebunan tebu 14 hari sebelum proses penanaman Anda lakukan.

2. Persiapan Bibit Tanaman Tebu

Nah, dulur berkaitan dengan budidaya, pembibitan merupakan salah satu langkah yang paling penting. Namun dulur tak perlu khawatir, karena pada umumnya, khusus untuk budidaya tebu bibit sudah pemerintah sediakan dan banyak pabrik  gula yang mengajak para petani untuk bekerja sama.

a. Pemilihan bibit unggul

Agar dapat menghasilkan rendemen yang tinggi, kualitas bibit tebu haruslah baik. Beberapa kriteria tersebut adalah: 

  1. bibit tersebut memiliki daya tumbuh ≥ 90%,
  2. mempunyai tingkat kemurnian ≥ 95%, 
  3. batang normal sesuai varietas tebu yang dipilih (tidak tampak adanya gejala pertumbuhan yang terhambat/kerdil), 
  4. dalam kondisi sehat (tidak kering, keriput, ataupun berjamur),

Selain kriteria di atas, ada juga standar benih tebu sehat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni sebagai berikut:

  1. serangan hama penggerek batang harus kurang dari 2% dari jumlah ruas bibit tebu,
  2. penggerek pucuk juga harus kurang dari 5% dari jumlah ruas bibit tebu,
  3. serangan hama lain kurang dari 5%,
  4. dan benih baiknya tidak terserang penyakit sistemik (RSD, mosaik, dan blendok).

b. Macam-macam bibit tebu

Berikut ini macam-macam jenis tebu berdasarkan pemerolehannya:

  1. Rayungan, merupakan bibit tebu yang mata tunasnya telah tumbuh. Jenis bibit ini cocok untuk lahan dengan perairan yang cukup.
  2. Bagal, merupakan bibit tebu yang mata tunasnya belum tumbuh. Jenis bibit ini cocok untuk budidaya di lahan sawah maupun tegalan.
  3. Lonjoran, jenis bibit tebu yang belum dipotong-potong menjadi stek.
  4. Beberan, merupakan bibit bagal yang melewati proses semai terlebih dahulu sampai keluar tunasnya.
  5. Bibit tebu pucuk, diperoleh dari ujung batang tebu  dengan panjang 2-3 ruas.

3. Cara Menanam Tebu

cara menanam tebu (1)

Setelah persiapan lahan selesai, langkah selanjutnya yaitu proses penanaman. Ada beberapa hal yang harus dulur perhatikan dalam proses penanaman tebu, seperti:

  1. Jarak tanam: Berikan jarak tanam yang sesuai untuk varietas tebu yang akan ditanam. Biasanya, jarak yang digunakan antara 1-1,5 meter antar lubang tanam. 
  2. Pola penanaman:  tentukan pola tanam tebu yang optimal sesuai dengan desain kebun atau petak tanaman yang dulur inginkan. 
  3. Lubang tanam: Kemudian, buatlah lubang tanam dengan ukuran yang cukup untuk menampung bibit tebu. Biasanya, lubang tanam memiliki kedalaman sekitar 15-20 cm dan lebar sekitar 20-25 cm. Pastikan jarak antara lubang tanam sudah sesuai dengan rekomendasi untuk varietas tebu yang Dulur gunakan.
  4. Kedalaman tanam: Letakkan bibit tebu ke dalam lubang tanam dengan hati-hati, pastikan akar terjaga dengan baik. Jangan menanam bibit terlalu dalam, cukup masukkan batang bibit sekitar 2-3 cm di bawah permukaan tanah. Tumpukkan tanah di sekitar bibit, padatkan secara ringan, dan pastikan bibit berdiri tegak.

4. Pemeliharaan Tanaman Tebu

Pemeliharaan budidaya tanaman tebu sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan mengoptimalkan hasil panen. 

Dulur dapat melakukan pemeliharaan tebu dengan berbagai cara, seperti penyulaman, pemberian air, pemeliharaan got, pembunuhan, pemupukan, dan penyiangan. 

a. Penyulaman

Penyulaman merupakan proses yang dilakukan untuk mengganti bibit tebu yang mati dengan bibit tebu yang baru. Hal tersebut dilakukan agar perkembangan pertumbuhan tebu dapat berkembang dan tumbuh merata. 

b. Pemberian Air

Pastikan tanaman tebu yang Dulur tanam mendapatkan asupan air yang cukup. Tanaman tebu membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi gula yang baik. Pada masa pertumbuhan 4-5 bulan, tanaman tebu membutuhkan lebih banyak air. 

Ketika tebu sudah berusia tua kebutuhan air semakin berkurang. Oleh karena itu, hindari pemberian air yang berlebihan hingga menyebabkan genangan air pada tanah tanaman. Hal tersebut dapat menyebabkan perakaran tanaman tebu menjadi rusak dan cepat busuk.

c. Pemeliharaan Got

Penting untuk menjaga got tetap bersih, lancar, dan berfungsi dengan baik agar tanaman tebu mendapatkan pasokan air yang cukup. Lakukan pembersihan got secara rutin untuk menghilangkan endapan, lumpur, dan material organik yang dapat menyumbat saluran. 

Pastikan got tetap bersih dan lancar agar air irigasi dapat mengalir dengan baik. Bersihkan juga gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar got untuk menghindari gangguan aliran air. 

Selain itu, lakukan perbaikan atau pemeliharaan rutin pada got yang mengalami kerusakan atau kebocoran. Pastikan tutup got atau pintu air dalam kondisi baik untuk mengatur aliran air dengan tepat. Bersihkan atau ganti bagian yang rusak jika diperlukan. 

d. Pembumbunan

Pembumbunan memberikan dukungan pada batang tanaman tebu, terutama saat tanaman mulai tumbuh tinggi. Hal ini mencegah batang tanaman terjatuh atau patah akibat angin atau faktor lainnya. 

Pembumbunan dilakukan untuk membentuk gundukan tanah di sekitar pangkal batang tanaman tebu. Tujuan utama pembumbunan yaitu untuk memberikan dukungan fisik pada tanaman, meningkatkan sirkulasi udara di sekitar akar, dan mencegah genangan air. 

Selain itu, pembumbunan juga membantu mengendalikan gulma dan melindungi tanaman dari kerusakan fisik.

Pembumbunan biasanya dilakukan beberapa minggu setelah penanaman bibit tebu. Hal ini memberikan waktu bagi bibit untuk mengakar dengan baik sebelum dilakukan pembumbunan. 

Proses pembumbunan ini kemudian dapat dilakukan secara berkala, tergantung pada kondisi pertumbuhan tanaman dan kebutuhan tanah. 

e. Penyiangan

Penyiangan ini berguna untuk menghilangkan gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman tebu. Tujuan utama penyiangan adalah untuk mengurangi persaingan nutrisi, air, cahaya, dan ruang antara tanaman tebu dengan gulma.

Penyiangan dapat dulur lakukan secara rutin sejak awal tanam hingga masa pertumbuhan tanaman dewasa. Pada awal penanaman, penyiangan perlu dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada akar tanaman muda. 

Selanjutnya, penyiangan dapat dilakukan sesuai kebutuhan, dengan melihat pertumbuhan gulma.

f. Pemupukan 

Pemupukan memegang peranan yang penting untuk memastikan tanaman memperoleh kebutuhan nutrisi yang cukup. Dalam hal ini, dulur bisa memberikan Pupuk Organik Cair (POC) Spesialis Tanaman Perkebunan untuk merawat kebun dan tanaman tebu.

Berikut cara pemupukan tanaman tebu dengan pupuk organik GDM:

  1. Siapkan 8 Liter Pupuk Organik Cair (POC) Spesialis Tanaman Perkebunan untuk tiap 1 hektar lahan perkebunan/budidaya  tebu.
  2. Larutkan 2 gelas (setara 500 ml) Pupuk Organik Cair (POC) Spesialis Tanaman Perkebunan per tangki semprot, aduk hingga homogen.
  3. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair (POC) Spesialis Tanaman Perkebunan tersebut secara merata pada tanaman tebu.
  4. Ulangi pemupukan ini tiap minggu sekali, hingga tanaman mencapai usia 60 hari setelah tanam (HST). Setelah berumur lebih dari 60 hari, kurangi intensitas pupuk jadi 1 bulan sekali.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit merupakan bagian penting dalam pemeliharaan tanaman tebu. Lakukan pengamatan rutin terhadap tanaman tebu untuk mengidentifikasi adanya tanda-tanda serangan hama atau penyakit. 

Perhatikan adanya perubahan pada daun, batang, atau buah, seperti bercak, kerusakan, atau deformasi. Selanjutnya, lakukan langkah-langkah pencegahan untuk mencegah masuknya hama dan penyakit ke lahan tanaman tebu. 

Hal ini dapat meliputi penggunaan benih yang sehat, penggunaan bibit yang bebas penyakit, dan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman tebu.

Lakukan sanitasi untuk menjaga kebersihan lahan, termasuk membuang sisa-sisa tanaman yang terinfeksi, serangga mati, dan gulma yang dapat menjadi tempat berkembang biak hama dan penyakit.

Gunakan pestisida jika serangan hama atau penyakit terdeteksi dalam jumlah besar dan mengancam tanaman tebu. Gunakan pestisida sesuai dengan petunjuk dan penggunaan secara hati-hati untuk menghindari overdosis atau kerusakan pada tanaman dan lingkungan.

6. Panen Tebu

Panen tebu dilakukan ketika tanaman telah mencapai tingkat kematangan yang optimal untuk diambil nira atau tebu untuk pengolahan menjadi gula. 

Proses panen tebu bisa dulur lakukan pada saat tanaman telah mencapai tingkat kematangan yang tepat. Tingkat kematangan ini dapat ditentukan berdasarkan umur tanaman, tinggi tanaman, dan kandungan gula dalam nira. Biasanya, panen dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 9-12 bulan setelah penanaman.

Pada saat panen, tebu dipotong dekat pangkal batang dengan menggunakan alat pemotong tebu yang tajam. Pastikan dulur memotongnya dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada tanaman. 

Setelah pemotongan, tebu harus segera diangkut dan dimuat ke kendaraan pengangkut seperti kereta atau truk. Pastikan tebu dikemas dengan rapi dan aman untuk menghindari kerusakan atau kehilangan kualitas selama proses pengangkutan. 

Selanjutnya tebu dipanen dan diangkut ke pabrik gula atau pabrik pengolahan tebu, nira akan diekstraksi dari tebu melalui proses penggilingan dan penyulingan. Nira ini kemudian akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan gula. 

Setelah panen selesai, pastikan untuk membersihkan lahan dari sisa-sisa tebu, batang, atau daun yang tertinggal. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan lahan dan mencegah penyebaran hama atau penyakit pada musim tanam berikutnya.

Rangkaian Produk GDM Organik untuk Meningkatkan Panen Tebu

Itu adalah panduan cara budidaya tanaman tebu untuk pemula, dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, cara tanam, hingga pemupukan dan perawatannya. Apakah dulur sudah siap untuk memulai budidaya tebu sendiri?

Nah, untuk membuat produktivitas perkebunan tebu kian optimal, sangat direkomendasikan untuk dulur menggunakan rangkaian produk dari GDM Organik. Sebab, dulur bisa memperoleh banyak keuntungan sebagai berikut:

  1. menyuburkan tanah/lahan perkebunan tebu,
  2. membuat daya tahan tanaman tebu lebih baik, sehingga terhindar dari berbagai infeksi penyakit,
  3. meningkatkan produktivitas tanaman tebu dan kuantitas panen lebih besar,
  4. batang tebu lebih besar, air perasan tebu lebih manis, dan memiliki aroma yang manis,
  5. mempercepat masa panen, karena pertumbuhan tebu berjalan lebih optimal.

Bagaimana dulur? Sudah berminat untuk budidaya dan pakai pupuk tebu dari GDM Organik? Langsung pesan produknya dan konsultasi dengan tim riset kami dengan klik tombol di bawah ini:

author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.