Perkebunan

Penyakit dan Hama Kebun Kopi Arabika: Jenis, Penyebab, Gejala dan Pengendaliannya

hama dan penyakit kopi arabika

Hasil panen kopi arabika Anda menurun sebab mudahnya terserang hama dan penyakit? Sebagai petani kopi tentu saja hal ini perlu Anda perhatikan dengan baik secara penyebab, jenis hingga penanganan yang tepat.

Agar hasil panen bisa maksimal, maka pencegahan terbaik adalah dengan meminimalisir penyakit dan hama pada kebun dan tanaman kopi. Hal ini berkaitan dengan perawatan dari hama dan penyakit bisa menurunkan hasil produktivitas budidaya kopi arabika bisa menurun. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan sejumlah hal berikut agar menghindari hasil budidaya kebun kopi arabika Anda terganggu. Artikel ini akan menjelaskan mengenai penyebab, jenis, dan cara pencegahan tanaman kopi arabika Anda rusak karena hama dan penyakit. 

Penyebab Tanaman Kopi Arabika Terkena Hama dan Penyakit 

Berikut beberapa sejumlah penyakit dan hama yang bisa menyerang kebun kopi arabika milik Anda. Mengetahui penyakit dan hama yang ada pada tanaman kopi arabika agar tanaman kopi arabika tetap berkualitas dan baik. Selain itu, mengetahui penyebab dari tanaman kopi arabika bisa memaksimalkan perawatan.

Pemberian Pupuk yang Tidak Maksimal

Pemberian pupuk yang tidak optimal dapat menyebabkan tanaman kopi arabika mengalami kekurangan unsur hara. Sementara pemberian pupuk secara berlebihan juga dapat menimbulkan masalah kesehatan pada tanaman tersebut.

Ketidakseimbangan unsur hara, baik kelebihan maupun kekurangan, dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada tanaman kopi arabika. Oleh karena itu, metode pemupukan yang tidak tepat dapat menjadi faktor pemicu infeksi bakteri pada tanaman kopi arabika.

Pemberian pupuk yang tidak sesuai dapat menurunkan imunitas tanaman kopi arabika, membuatnya lebih rentan terhadap serangan penyakit. Sehingga, penting untuk melakukan pemupukan dengan tepat guna menjaga kesehatan dan pertumbuhan optimal tanaman arabika.

Keliru Pada Sistem Penyiraman 

Banyaknya penyakit yang menyerang tanaman kopi arabika umumnya disebabkan oleh keberadaan jamur. Jamur-jamur yang menjadi penyebab penyakit pada tanaman kopi dapat tumbuh karena adanya kondisi lingkungan yang tidak optimal. Pertumbuhan jamur memiliki kecenderungan untuk berkembang pesat di lingkungan yang memberikan dukungan bagi perkembangannya.

Faktor-faktor seperti cuaca yang lembab dan kondisi tanah yang kotor dapat memicu pertumbuhan jamur dan berbagai penyakit pada tanaman kopi. Salah satu hal yang dapat membuat sekitar tanaman kopi menjadi lebih lembap adalah penyiraman yang berlebihan.

Tidak melakukan penyiraman pada tanaman kopi sama sekali dapat menyebabkannya mengalami kekeringan dan mati. Sebaliknya, melakukan penyiraman berlebihan pada tanaman kopi dapat berujung pada pembusukan dan kematian tanaman tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tanaman kopi tetap baik pada alur penyiraman agar terhindar dari hama dan penyakit.

Jenis-jenis Penyakit dan Hama Tanaman Kopi Arabika 

Nah, setelah Anda mengetahui tentang penyebab tanaman kopi arabika, maka beriktunya Anda harus mengetahui berbagai jenis penyakit dan hama pada tanaman kopi.

Penyakit Karat Daun Kopi 

Penyakit ini menyerang semua varietas tanaman kopi, baik Arabika maupun Robusta. Gejala dari penyakit karat daun dapat Anda kenali melalui adanya bercak serbuk berwarna kuning pada kedua sisi daun. Daun yang terinfeksi akan mengalami perubahan warna menjadi coklat, kemudian mengering dan akhirnya gugur. Serangan parah oleh jamur ini dapat menyebabkan penurunan drastis daun kopi dan membuat pohon tampak gundul.

Para petani dapat mengatasi penyakit ini melalui pendekatan kultur teknis, seperti melakukan penyiangan, memberikan pemupukan yang seimbang, melakukan pemangkasan, dan mengelola naungan untuk mengurangi intensitas serangan penyakit karat daun.

Penyakit Bercak Daun Kopi 

Penyakit ini menyerang tanaman kopi mulai dari masa pembibitan hingga tanaman mencapai dewasa, terutama menyerang bagian daun dan buah kopi. Gejala serangan pada daun dan buah kopi dengan gejala munculnya bercak-bercak bulat berwarna kuning, coklat kemerahan, atau coklat tua. Pada buah kopi yang terinfeksi, gejala ini dapat membuat kulit buah menjadi keras dan kering, mengakibatkan kesulitan dalam proses pengupasan buah.

Para petani dapat mengontrol penyebaran penyakit ini dengan menerapkan teknik sanitasi, seperti memotong dan membuang daun yang terinfeksi. Selain itu, pengurangan kelembaban tanah dengan cara mengurangi frekuensi penyiraman, penjarangan tanaman naungan untuk memastikan sinar matahari langsung masuk, pemberian pupuk yang seimbang, dan penggunaan fungisida yang sesuai juga merupakan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi penyakit ini.

Jamur Upas 

Buah kopi. Ciri khas dari serangan jamur ini adalah layu mendadak pada cabang atau ranting. Stadium awal dari gejala ini terlihat dari adanya lapisan jala yang menyerupai sarang laba-laba berwarna putih yang muncul di bagian bawah cabang atau ranting. Kemudian, lapisan ini berkembang menjadi kerak berwarna merah pada cabang dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna orange kemerahan pada kayu. Faktor kelembaban menjadi penyebab utama penyebaran penyakit jamur upas, terutama di daerah dengan tingkat curah hujan yang tinggi dan kebun yang lembab akibat pemangkasan yang kurang serta kurangnya paparan sinar matahari.

Petani dapat mengendalikan penyebaran penyakit ini dengan cara memotong cabang yang terinfeksi hingga mencapai batas yang sehat beserta memastikan dengan adanya jarak sekitar 30 cm. Selain itu, pengaturan kelembapan dapat Anda lakukan melalui pemangkasan pada tanaman kopi dan pohon naungan.

Kumbang Penggerek Buah Kopi 

Hama jenis ini dapat menyerang berbagai jenis tanaman kopi ketika berada dalam fase pembungaan dan juga pada buah yang bijinya sudah mengeras. Tanda-tanda dari serangan hama ini dapat terlihat melalui adanya jejak bekas gerekan di ujung buah. Pada tahap pembungaan, serangan ini menyebabkan ketidakmampuan buah untuk berkembang, menjadikan buah berwarna kuning kemerahan, dan pada akhirnya mengalami kerontokan. Serangan pada buah kopi yang bijinya telah mengeras dapat mengakibatkan penurunan kualitas kopi karena biji menjadi berlubang.

Hama Penggerek Cabang dan Ranting 

Kumbang ini menjadi ancaman serius bagi para petani kopi sebab hama ini mampu beradaptasi dengan mudah di lingkungannya. Tanda-tanda serangan kumbang ini dapat dikenali melalui adanya lubang gerek pada cabang atau ranting, menghentikan aliran nutrisi ke bagian atas cabang yang mengakibatkan kekeringan pada area tanaman tersebut. Daun di cabang atau ranting yang terkena gesekan akan mengalami layu, kuning, dan kering, diikuti oleh kekeringan ranting di sekitar area lubang gerekan.

Petani dapat mengontrol serangan hama ini dengan cara memangkas dan menghilangkan bagian tanaman yang terinfeksi atau dengan membakar bagian tanaman yang terkena, sehingga telur, ulat, dan kumbang yang masih berada di dalamnya dapat mati.

Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Kopi Arabika 

Setelah Anda mengetahui berbagai jenis penyakit yang bisa saja menyerang tanaman kopi arabika beserta dengan gejalanya, maka selanjutnya Anda harus mengetahui penyakit tanaman kopi arabika dan cara pengendaliannya. Setiap penyakit dan hama pada tanaman ini Anda bisa saja berbeda secara penanganan, Anda bisa melakukan hal tersebut:  

Pemangkasan 

Pada tanda-tanda serangan penyakit yang belum mencapai tingkat keparahan yang signifikan yakni dengan adanya pemangkasan sebagai langkah awal untuk menghentikan penyebaran yang lebih parah. Pastikan bahwa saat memangkas beberapa bagian yang terinfeksi penyakit, tidak ada bekas luka yang parah yang terdapat pada tanaman kebun kopi.

Setelah melakukan pemangkasan, Anda bisa membakar bagian yang telah dipangkas tadi. Maka dari itu, proses pemangkasan ini bertujuan untuk mengindari tanaman dari penyakit dan hama.

Petik Bubuk 

Mengambil buah yang terinfeksi penyakit, lalu buah tersebut dapat dimasukkan ke dalam tanah atau direndam menggunakan air panas agar serangga hama di dalamnya dapat mati.

Lelesan 

Caranya adalah mengumpulkan semua buah yang jatuh, kemudian buah-buah di tanah yang kemudian berubah menjadi kompos karena telah terbakar, sehingga penyakit di dalam buah dapat mati.

Cara Mencegah Hama dan Penyakit Tanaman Kopi Arabika 

Menjaga Kelembaban Lingkungan 

Anda telah mengetahui bahwa banyak faktor penyebab penyakit pada tanaman kopi dapat tumbuh dengan cepat dalam lingkungan yang lembab. Oleh karena itu, perlu menjaga kelembaban lingkungan di sekitar tanaman kopi sebagai langkah pencegahan terhadap serangan penyakit.

Proses Pemupukan yang Tepat 

Memberikan tanaman kopi secara teratur dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan dapat menjaga kebebasannya dari penyakit dan meningkatkan pertumbuhan yang lebih sehat.

Berbagai jenis penyakit yang umum menyerang tanaman kopi telah diidentifikasi. Beberapa di antaranya bahkan belum memiliki penanganan yang efektif. Menggunakan pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan untuk memastikan perawatan yang optimal untuk tanaman kopi.

Agar bisa menambah produktivitas perkebunan kopi arabika, maka Anda bisa semakin optimal dengan merekomendasikan kepada dulur dengan menggunakan rangkaian produk dari GDM Organik.

Pupuk Organik cair ini memilki sejumlah manfaat bagi tanaman kopi arabika yang baik bagi pertanian dan rangkaian produk dari GDM Organik. Antara lain:

  1. Pupuk ini bisa menyuburkan tanah/lahan perkebunan kopi arabika,
  2. Memberikan daya tahan tanaman tebu lebih baik agar bisa terhindar dari berbagai infeksi penyakit,
  3. Mampu meningkatkan produktivitas tanaman kopi dengan kuantitas penan yang lebih besar,
  4. Mampu mempercepat masa panen sebab pertumbuhan kopi arabika berjalan dengan maksimal,

Jika Anda ingin berkonsultasi mengenai kualitas tanaman kopi Anda, baik yang baru atau yang sudah terserang penyakit, Anda dapat menghubungi tim ahli pertanian kami melalui tombol di bawah ini:

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat