Memulai budidaya ikan tawes kini mulai banyak digemari utamanya menggunakan kolam terpal, memang begitu? Tentu saja komoditas perikanan seperti ikan tawes memiliki rasa dan kualitas yang bisa dijamin secara lebih. Pastinya hal tersebut disesuaikan dengan teknis budidaya nya yang benar.
Ikan tawes (Puntius gonionatus) merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis penting. Selain itu, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan telah menjadikan ikan tawes sebagai salah satu jenis ikan yang diprogramkan dalam kerja sama di daerah Jabotabek sejak tahun 2000-an.
Ikan tawes sangat mudah dibudidayakan. Budidaya ikan tawes di kolam terpal menjadi salah satu cara mudah dan murah untuk memelihara ikan ini.
Ikan tawes sendiri juga mempunyai nama lain yaitu ikan wader ataupun ikan putihan. Ikan ini memiliki bentuk tubuh memanjang dan pipih dan sisiknya berwarna keabu-abuan gela, dan terdapat sungut kecil di bagian mulutnya.
Terdapat empat macam ikan tawes yang tersebar di perairan. Ada yang berukuran kecil seperti yang biasa dijual di pasar Indonesia dan ada pula yang besar.
Berikut adalah jenis-jenis ikan tawes yang telah diketahui saat ini.
Ikan tawes biasa mempunyai sisik berwarna keabu-abuan. Jenis ini merupakan yang paling sering dikenali oleh masyarakat umum dan merupakan tawes yang sering di budidayakan. Tawes ini dapat ditemukan dengan mudah di seluruh indonesia, misalnya di pulau Jawa.
Ikan tawes ini memiliki sisik albino sehingga bisa disebut juga tawes bule oleh masyarakat. Ikan tawes satu ini jarang nampak di perairan umum. Di duga ikan ini sudah mulai ada semenjak tahun 1936.
Jenis ikan tawes silap memiliki sisik berwarna putih kelabu, mirip dengan tawes biasa. Akan tetapi, sisik yang berwarna putih kelabu ini bercampur dengan sisik yang berwarna keperakan sehingga agak sulit dibedakan. Tak hanya itu, tawes silap juga jarang di temukan di perairan umum.
Ikan tawes kumpay memiliki sirip dada dan sirip ekor yang agak panjang dibandingkan tawes biasa. Ikan ini memiliki warna putih kelabu dan jarang muncul di kolam ataupun perairan umum.
Ikan tawes memiliki habitat asli yang tinggal di sungai dengan arus deras. Ikan tawes juga mampu bertahan hidup di air payau.
Contohnya saja di Cengkareng yang berair agak asin. Hal ini menjadikan ikan tawes sangat cocok dipelihara di waduk, bak, sawah dan kolam terpal.
Ikan tawes dikenal sebagai ikan yang mudah berkembang biak di alam. Karena hal tersebut, maka tidak terlalu sulit untuk mengembangbiakkannya di kolam terpal.
Biasanya, di alam, ikan ini akan memijah pada saat awal musim hujan, ketika permukaan air mulai naik. Sedangkan untuk budidaya, ikan tawes mudah di kawinkan kapan saja, tidak harus saat musim hujan dengan syarat mempersiapkan lingkungan yang cocok terlebih dahulu.
Bagi pemula yang ingin mencoba untuk budidaya ikan tawes di kolam terpal, maka langkah-langkah berikut bisa diikuti.
Ikan tawes dapat dibudidayakan di kolam terpal, kolam tembok dan kolam tanah. Kolam terpal menjadi pilihan tepat bagi Anda yang memiliki lahan terbatas, namun tetap menghasilkan.
Ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mempersiapkan kolam terpal ini. Berikut adalah caranya.
Pemberian GDM Black BOS ini bertujuan untuk menghilangkan bibit-bibit hama penyakit yang berasal dari air, kolam, maupun lingkungan sekitar. Tak hanya itu, produk GDM Organik ini juga sangat efektif dalam membantu menumbuhkan fitoplankton dan zooplankton di dalam kolam terpal.
Adapun zooplankton dan fitoplankton ini merupakan makanan alami bagi ikan tawes di habitatnya.
Jika air kolam sudah ditumbuhi fitoplankton dan zooplankton, dengan tanda air tersebut berubah menjadi kehijauan. Itu berarti, bibit ikan sudah siap untuk ditebar di air kolam tersebut.
Ikan tawes dapat dipijahkan saat memasuki umur 6 bulan untuk jantan dan 12 bulan untuk betina. Tetapi, untuk budidaya sebaiknya memakai indukan ikan tawes yang berumur lebih dari 10 bulan untuk jantan dan 14 bulan untuk betina.
Cara untuk membedakan induk jantan dan betina pada ikan tawes tidak sulit. Bentuk perut dan pipi ikan tawes betina dan jantan berbeda.Untuk induk jantan memiliki pipi yang kasar, sedangkan induk tawes betina memiliki permukaan yang halus.
Ikan tawes jantan yang telah matang akan mengeluarkan sperma berwarna putih. Sedangkan pada induk tawes betina yang sudah matang maka perut ikan akan terlihat lebih besar dan mengembang ke samping. Selain itu, pada bagian genital akan nampak kemerahan. Saat diraba, perut ikan akan terasa lebih lembek.
Karena termasuk dalam keluarga Cyprrinidae, ikan tawes juga memerlukan pemasukan air yang bersih dan segar saat proses pemijahannya.
Selain air baru, bak yang akan digunakan untuk memijah juga harus mendapatkan perlakuan khusus terlebih dahulu. Hal ini memiliki tujuan supaya pelaksanaan pemijahan dapat berlangsung dengan baik.
Proses budidaya ikan tawes di kolam terpal selagi proses pemijahan, harus selalu melakuka pergantian air. Kolam atau bak harus dilengkapi pintu pemasukan air yang menjadi jalan masuknya air.
Hal tersebut supaya, air yang masuk kaya akan oksigen dan belum terkotori oleh organisme pengganggu ataupun gas – gas beracun.
Jalan masuk dan jalan keluar kolam ikan tawes harus dilengkapi dengan saringan berupa kain kasa. Bak pemijahan ikan tawes bisa berbentuk persegi panjang dengan luas tidak kurang dari 200 m2.
Dasar bak tidak perlu berlumpur serta dilengkapi kemalir selebar 40 cm dan kedalaman 20 cm. Kemalir ini yang menghubungkan pintu pengeluaran air dan bisa membantu mempermudah penangkapan benih.
Kemalir ini nantinya harus mengikuti arah kemiringan kolam, yaitu bagian paling rendah terletak di pintu pengeluaran air dan memiliki dasar yang sama dengan pintu pengeluaran sehingga air mampu mengalir dengan lancar.
Ikan tawes memerlukan bak yang relatif lebih luas yaitu sekitar 200 – 300 m2. Selain itu, kolam pemijahan tawes juga biasanya dipakai sebagai tempat penetasan dan pendederan.
Untuk mempersiapkan pemijahan yaitu:
Alasannya karena ikan tawes mempunyai kebiasaan unik yaitu mengejar arus sehingga ikan sering melompat ke luar kolam.
Untuk memberikan rangsangan alami pada ikan tawes maka naikkan debit air yang masuk ke dalam kolam pada pukul 16.00 WIB. Biasanya, pada masa ini, induk ikan tawes akan mulai kejar – kejaran.
Selanjutnya, ikan tawes akan mulai memijah sendiri sekitar pukul 19.00 – 22.00 yang ditandai dengan bunyi berdengung. Pemijahan ini biasanya terjadi di kolam terpal pada tepi yang dangkal di depan pintu masuknya air.
Ikan tawes biasanya akan memijah di tempat air yang berbunyi gemericik selama di alam. Karena itu, demi menghindari pemijahan di tempat yang tidak diinginkan, maka untuk budidaya ikan tawes di kolam terpal perlu dilakukan pengaturan bunyi air.
Tak hanya itu, pemasangan saringan di pintu pembuangan harus tetap dilakukan supaya telur ikan tawes tidak hanyut terbawa arus air.
Ikan tawes yang telah memijah tetap dibiarkan di kolam pemijahan bersama telur – telurnya. Telur ikan tawes akan menetas sekitar 13 jam kemudian pada suhu 24 – 32 derajat celcius.
Induk ikan tawes memerlukan suplemen pakan ikan berupa pelet, cacahan singkong dan cacahan daun-daunan seperti kangkung. Selain itu, tambahkan 6 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ke dalam pakan tersebut.
Penambahan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini hanya perlu diberikan pada pakan ikan tawes saat pagi hari saja. Sedangkan untuk siang dan sore hari, tidak perlu menambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.
Tujuan dari pemberian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral essensial maupun non essensial bagi ikan.
Tak hanya itu saja, bakteri baik yang terkandung di dalamnya juga sangat baik untuk mengoptimalkan sistem pencernaan ikan tawes, sehingga pakan dapat diserap dengan sempurna oleh ikan.
Cara pemberian pakan yaitu:
Sedangkan, untuk benih – benih ikan tawes juga diberi pakan suplemen berupa bedak halus yang bisa dicampur dengan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.
Setelah 25 hari, keringkan kolam terpal tersebut untuk pemanenan benih. Sedangkan, untuk induk ikan tawes dikembalikan ke kolam pemeliharaan guna mematangkan kembali telurnya sehingga dapat dilakukan pemijahan kembali.
Proses budidaya ikan tawes di kolam terpal selanjutnya yaitu proses pendederan. Persiapan kolam pendederan untuk ikan tawes ini sama dengan ikan – ikan lainnya, yaitu;
Masa pendederan ini biasanya berlangsung selama 3 – 4 minggu. Benih ikan tawes dapat dipanen setelah mencapai ukuran 3 – 5 cm.
Tujuan dari pembesaran ikan tawes yaitu untuk mendapatkan ikan tawes siap konsumsi yang berukuran layak serta mendapatkan induk – induk yang siap digunakan untuk menghasilkan benih jika memungkinkan.
Ikan tawes termasuk dalam golongan herbivora atau pemakan tumbuhan. Di alam, untuk larva ikan tawes biasanya memakan alga dan zooplankton yang halus. Sementara itu, benih dan ikan cukup umur memakan flora ibarat chlorophyceae, characeae, ceratophyllaceae, dan polygonaceae.
Untuk budidaya ikan tawes di kolam terpal yang telah memiliki cukup umur biasanya sering ditemukan memakan daun tumbuhan darat seperti singkong, kangkung dan rumput lunak. Sedangkan untuk ikan tawes kecil diberi makan pelet halus.
Selain itu, suplemen bisa ditambahkan ke dalam makanan ikan tawes ini. Suplemen yang direkomendasikan yaitu Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.
Caranya ialah dengan menambahkan 6 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ke dalam pakan tersebut. Penambahan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini hanya perlu diberikan pada pakan di pagi hari saja. Sedangkan pada siang dan sore hari, tidak perlu ditambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.
Pemberian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral essensial maupun non essensial. Selain itu, bakteri baik yang terkandung didalamnya juga sangat baik untuk mengoptimalkan sistem pencernaan ikan tawes, sehingga pakan dapat diserap dengan sempurna.
Selanjutnya, aduk-aduk pakan dan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan supaya tercampur merata dan tebarkan secara merata keseluruh permukaan air kolam.
Untuk pakan pada ikan tawes harus diberikan setiap hari, yaitu menggunakan cacahan daun singkong, kangkung, dan dedak. Pemberian pakan dedaunan cukup di beberapa tempat saja tanpa perlu disebar ke seluruh permukaan kolam.
Sedangkan untuk dukungan pakan dedak bisa disebarkan secara merata ke seluruh kolam. Pemberian pakan dilakukan saat pagi dan sore hari.
Ikan tawes sudah bisa dipanen saat berumur 6 bulan. Pemanenan bisa dilakukan dengan menggunakan seser atau serok yang terlebih dahulu mengurangi jumlah air pada kolam.
Demikianlah cara budidaya ikan tawes di kolam terpal yang bisa langsung dipraktekkan. Semoga bisa dijadikan acuan bagi budidayawan yang hendak memulai usaha untuk beternak ikan tawes.
Tertarik memulai budidaya ikan tawes secara mudah dan tepat? Jangan ragu juga untuk meminta pendampingan terhadap ahlinya. Anda bisa menghubungi tim ahli perikanan kami melalui tombol dibawah ini: