Kegiatan

Cara Budidaya Jamur Kancing untuk Pemula hingga Panen

budidaya jamur kancing

Jamur kancing merupakan salah satu jenis jamur yang populer di Indonesia dan mudah untuk dibudidayakan di rumah. Seperti namanya jamur ini berbentuk bulat menyerupai kancing. 

Jamur kancing atau biasa disebut dengan jamur kompos (Champignon) memiliki ciri fisik berwarna putih, krem, atau coklat muda. Jamur kancing dikenal dengan cita rasanya yang enak dan kaya akan nutrisi, seperti protein, serat, dan berbagai macam vitamin. 

Biasanya Jamur kancing digunakan sebagai campuran olahan makanan, seperti pizza, kaserol, dan omelet. Selain itu, jamur kancing juga memiliki banyak manfaat kesehatan seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah berbagai jenis penyakit. 

Peluang Usaha Tani Jamur Kancing

Permintaan pasar yang terus meningkat budidaya jamur kancing menjadi salah satu peluang usaha yang banyak diminati masyarakat. Selain itu, biaya produksi yang relatif terjangkau dan hasilnya yang cukup memuaskan.

Biaya produksi dalam budidaya jamur kancing tidak terlalu tinggi karena, media tanam yang digunakan bisa didapatkan dengan mudah dan harganya terjangkau. 

Budidaya jamur kancing juga bisa Dulur lakukan di tempat sempit sekalipun. Selain itu, untuk persiapan alat dan bahannya juga tak begitu rumit.

Dulur hanya perlu menyiapkan alat tanam biasanya dan media tanam, seperti serbuk gergaji, sekam, atau campuran antara serbuk gergaji dan sekam. 

Di Indonesia, jamur kancing memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan jamur lain seperti jamur tiram. 

Selain mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh, jamur kancing ini juga bisa dijadikan olahan camilan, seperti sosis jamur. Oleh karena itu, budidaya jamur kancing ini memiliki potensi yang besar untuk ide bisnis Dulur semua. 

Cara Budidaya Jamur Kancing

cara budidaya jamur kancing

Perlu Dulur ketahui sebelum melakukan budidaya jamur kancing ini, dulur harus mengetahui jenis-jenis jamur kancing yang akan ditanam. 

Persiapan Bibit

Langkah awal dalam melakukan budidaya jamur kancing adalah memilih bibit yang berkualitas. Bibit yang berkualitas akan mempengaruhi kesuksesan dalam budidaya. 

Gunakan bibit jamur kancing yang segar, tumbuh dengan baik, dan bebas dari penyakit dan hama. Benih untuk bibit jamur dapat dibeli dari produsen jamur kancing atau toko-toko terpercaya lainnya. 

Dalam budidaya jamur kancing Dulur dapat membuat bibit jamur sendiri. Bibit jamur kancing dibuat dengan menyiapkan beberapa bahan seperti

  1. Benih jamur kancing
  2. Serbuk gergaji kayu
  3. Kapur
  4. Tepung beras
  5. Kalsium sulfat (gipsum)
  6. Setelah beberapa bahan tersebut terkumpul ikuti dan lakukan langkah-langkah berikut.
  7. Campurkan serbuk gergaji kayu dengan kapur dan kalsium sulfat (gipsum) hingga merata.
  8. Tambahkan air hingga serbuk gergaji kayu tercampur dengan baik dan memiliki konsistensi yang lembab.
  9. Masukkan benih jamur kancing yang sudah disiapkan ke dalam campuran tersebut dan aduk rata.
  10. Biarkan campuran tersebut selama 1-2 minggu hingga benih jamur kancing mulai tumbuh. 

Dalam budidaya jamur kancing sebaiknya, gunakan bibit jamur kancing yang siap pakai. Hal ini akan memudahkan proses pembibitan dan lebih praktis dalam budidaya jamur kancing. 

Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Dulur lebih memfokuskan diri pada tahap budidaya dan pemeliharaan jamur kancing.

Persiapan Media Tanam

Setelah memilih bibit jamur kancing yang baik, langkah selanjutnya yang Dulur dapat lakukan adalah dengan mempersiapkan media tanaman. Biasanya untuk media atau tempat budidaya jamur kancing Dulur harus membuat kumbung (semacam rak untuk media tanam jamur). Kumbung dapat dulur buat dari bambu atau bisa juga dengan menggunakan plastik untuk menghemat biaya. 

Ukuran standar kumbung berkisar 6×4 m dan tinggi 3,5 meter, dengan 2 baris rak yang memiliki panjang 5×0,8 m (biasanya memiliki 5 tingkatan). 

Hal penting yang harus Dulur perhatikan adalah Dulur harus menjaga suhu udara di dalam kumbung dengan cara memasang lampu di dalamnya. Suhu yang baik berkisar antara 28-35 ˚C. 

Media tanam yang digunakan untuk budidaya jamur kancing terdiri dari bahan-bahan organik, seperti serbuk kayu, jerami padi, dan kapur dolomit. Campur ketiga bahan tersebut hingga merata. 

Kemudian tambahkan urea, ZA, dan TSP untuk menambah kandungan fosfor, nitrogen, serta kalium pada media tanam. Penambahan tersebut perlu dilakukan untuk membantu meningkatkan kesuburan pada media tanam.

Pengomposan

Dalam budidaya jamur kancing, langkah yang tidak boleh terlewatkan yaitu pengomposan. Pengomposan berfungsi mematikan mikroba liar yang merugikan. Adapun cara yang dapat Dulur ikuti dalam pengomposan diuraikan sebagai berikut.

  1. Potong jerami dengan panjang sekitar 10-15 cm. Cuci bersih dan keringkan hingga kering dengan kelembaban sekitar 65%.
  2. Susunlah jerami dengan ketinggian 10-15 cm. Kemudian taburkan media tanam berupa campuran serbuk kayu dan kapur dolamit. Susun secara bersilangan antara jerami, serbuk kayu, dan kapur dolomit. 
  3. Tunggu selama 24 jam dan campurkan dengan jerami, kapur dolamit, dan serbuk kayu aduk hingga merata. Usahakan media pada tahap pengomposan tersebut tidak sampai mengering.
  4. Langkah selanjutnya tambahkan ZA pada hari ke-6 dan TSP pada hari ke-10, aduk hingga campuran semua bahan merata. Kemudian biarkan selama 12-17 hari.

Sterilisasi Media Tanam dalam Kumbung

Setelah melakukan pengomposan media tanam. Tahap selanjutnya yaitu dengan melakukan sterilisasi media tanam dalam kumbung. 

Sterilisasi digunakan untuk menyempurnakan proses media penanaman. Adapun tahapan-tahapan yang dapat Dulur lakukan dalam melakukan proses sterilisasi kumbung antara lain:

Persiapkan alat dan bahan 

Pastikan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam sterilisasi kumbung jamur kancing telah disiapkan. Alat-alat tersebut, seperti termometer, oven atau alat sterilisasi uap, bahan kimia (jika diperlukan), dan perlengkapan pengaman lainnya seperti sarung tangan serta masker.

Membersihkan kumbung

Sebelum sterilisasi dilakukan, kumbung jamur kancing harus dibersihkan terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada kotoran atau sisa-sisa jamur kancing yang tertinggal. Gunakanlah lap bersih dan cairan pembersih yang sesuai untuk membersihkan kumbung (jika diperlukan).

Pemanasan kumbung

Setelah kumbung bersih, panaskan kumbung dengan suhu tertentu selama beberapa jam untuk membunuh mikroorganisme yang ada di dalam kumbung. Suhu umum yang digunakan dalam sterilisasi kumbung jamur kancing yaitu berkisar antara 80-90 ˚C dengan durasi waktu selama 2-3 jam.

Sterilisasi dengan bahan kimia (opsional)

Jika Dulur menggunakan bahan kimia, maka bahan kimia yang digunakan harus sesuai dengan prosedur. Bahan kimia dicampur dengan air dan disemprotkan ke dalam kumbung. Pastikan untuk menggunakan bahan kimia yang aman dan sesuai dengan dosis yang disarankan.

Pengeringan

Setelah proses sterilisasi ini selesai, biarkan kumbung kering terlebih dahulu sebelum dulur gunakan kembali. Jangan lupa untuk memeriksa suhu kumbung menggunakan termometer yang sudah disiapkan sebelum menempatkan jamur kancing ke dalam kumbung.

Pastikan Dulur melakukan sterilisasi kumbung jamur kancing secara teratur untuk menjaga kebersihan dan kesehatan jamur kancing yang tumbuh di dalamnya.

Penanaman Bibit

Setelah media tanam dan bibit jamur kancing siap, langkah selanjutnya adalah menanam jamur bibit jamur kancing ke dalam kumbung. Penanaman bibit dilakukan ketika suhu kumbung turun menjadi 32 ˚C. Sebarkan biji jamur kancing ke dalam media tanam yang sudah disiapkan di atas rak tanam (kumbung). 

Perlu dulur ketahui, jumlah bibit yang disebar tidak mempengaruhi jumlah tanaman yang akan dihasilkan. Setelah periode 12-14 hari, miselium akan mulai tumbuh di sekitar media tanam. Suhu ideal penanaman jamur kancing di dataran rendah berkisar 24-26 ˚C dan 28-30 ˚C pada dataran tinggi.

Casing

Langkah selanjutnya adalah casing. Casing adalah proses melapisi media tanam dengan lapisan tanah yang memiliki ketebalan sekitar 3-5 cm. Pelapisan dilakukan di atas media tanam  yang ditumbuhi miselium. 

Proses casing ini bisa membantu memicu pertumbuhan tubuh jamur, mendukung proses penguapan air, serta mengurangi adanya kemungkinan kerusakan pada media kompos.

Masa Panen

Setelah masa pertumbuhan yang tepat, yaitu sekitar 2-3 bulan setelah penanaman bibit jamur kancing, jamur kancing siap dipanen. Potong pangkal batang jamur kancing menggunakan pisau yang bersih dan kering. 

Pastikan jamur kancing ini dulur panen secara teratur untuk mencegah pertumbuhan jamur kancing yang tidak diinginkan.

Maksimalkan Produktivitas Jamur Kancing dengan Pemupukan

Nah, Dulur selain memahami cara budidaya jamur kancing yang tepat, untuk membuat tanaman tumbuh sehat dan menghasilkan panen berkualitas, pastikan untuk melakukan perawatan terbaik. Salah satunya dengan memberi Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan dan Sayur.

Pemupukan menggunakan produk GDM Organik ini bisa membantu memberikan nutrisi terbaik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan jamur kancing. Sebab, produk ini terbuat dari bahan-bahan murni dan mengandung unsur makro, mikro, serta bakteri apatogen.

Banyak petani di berbagai wilayah Indonesia telah mencoba dan menggunakan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan dan Sayur ini sebagai perawatan tanaman budidaya mereka. Dan, hasilnya sangat memuaskan.

Dulur bisa melihat testimoni dari para petani tersebut di sini.

Tertarik untuk budidaya jamur kancing dan menggunakan pupuk GDM Organik? Langsung diskusikan kebutuhan dulur sekalian dengan klik link WhatsApp di bawah, ya!

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat