Cabe merupakan bahan dapur yang setiap hari dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya untuk memasak atau pelengkap makanan. Menanam cabe hidroponik tergolong fleksibel karena bisa dilakukan di rumah oleh pemula sekali pun.
Meski begitu, terdapat cara khusus menanam cabe hidroponik agar bisa tumbuh dan panen sesuai dengan harapan. Berikut tahapan menanam cabe hidroponik.
Menanam cabe hidroponik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penggunaan botol minuman bekas atau pipa merupakan cara umum dan mudah untuk dilakukan bagi pemula. Oleh sebab itu, siapkan sampah botol minuman plastik atau pipa, kain flanel atau sumbu, tanah, dan bibit cabe.
Pemilihan bibit cabe terbaik sangat penting dilakukan agar proses penanaman cabe hidroponik bisa tumbuh subur. Bibit cabe hibrida dan cabe lokal merupakan dua pilihan yang bisa Anda pertimbangkan.
Kedua bibit tersebut memiliki kelebihan masing-masing, dimana bibit cabe lokal tergolong sangat mudah dibudidayakan di Indonesia karena bisa tumbuh dan mampu beradaptasi dengan iklim dan jenis tanah. Sedangkan bibit cabe hibrida memiliki kualitas yang lebih unggul.
Sebelum menanam bibit cabe, rendam bibit pada air hangat kurang lebih 3 jam. Pilih biji cabe yang tenggelam dalam air, karena biasanya biji cabe yang tenggelam memiliki kualitas yang lebih baik.
Setelah menyiapkan alat, bahan dan memilih bibit cabe, selanjutnya lakukan penyemaian benih cabe. Adapun tahapan yang perlu Anda lakukan sebagai berikut;
Siapkan polybag dengan ukuran kecil, baki serta petakan tanah, arang sekam dan pupuk kandangan kering untuk pembuatan media semai.
Selanjutnya, campur tanah humus, arang sekam dan pupuk kandang kering dengan perbandingan 3:1:1 secara merata pada media semai yang telah disiapkan. Perlu diingat, pengisian campuran tanah jangan diisi terlalu penuh agar bibit bisa tumbuh maksimal.
Setelah media semai telah siap, taburkan bibit cabe yang telah dipilih. Pastikan memberikan ruang yang lebar di dalam semai agar bibit cabe bisa tumbuh secara maksimal.
Dalam menunggu pertumbuhan bibit cabe, siram penanaman bibit pada pagi dan sore secara rutin hingga bibit tumbuh tunas dan siap untuk dulur pindahkan. Biasanya bibit cabe akan tumbuh pada usia sekitar 25 sampai 30 hari.
Menanam cabe hidroponik dengan kultur polybag merupakan budidaya tanaman pengganti tanah. Metode ini sangat sederhana dan mudah tanpa perlu lahan tanah yang luas untuk pembudidayaannya.
Bahkan metode ini minim resiko gagal, sehingga cocok untuk petani pemula sekalipun. Adapun langkah-langkahnya meliputi;
Langkah pertama siapkan lahan sesuai dengan bibit yang sudah Anda siapkan. Selanjutnya siapkan beberapa alat dan bahan seperti arang sekam, pasir, kerikil, serbuk kayu, polybag (ukuran minimal 30 cm), wadah nutrisi atau bak, selang pompa utama dan selang-selang plastik.
Dalam menyiapkan wadah dan media tanam, pastikan Anda memasang semua peralatan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pasang satu selang plastik pada setiap polybag, lalu hubungkan selang-selang plastik pada selang pompa utama bak nutrisi.
Dalam menanam cabe hidroponik, polybag ukuran 40 cm adalah yang efektif untuk digunakan. Isi polybag dengan mencampurkan arang sekam dan pasir dengan perbandingan 2:1.
Kedua komponen tersebut mampu menahan larutan nutrisi yang baik dengan memiliki aerasi yang baik. Selanjutnya, media tanam dimasukkan dalam polybag dengan memberi lubang di tengah-tengah media dengan kedalaman kurang lebih 5 sampai 7 cm.
Tahap selanjutnya adalah pemindahan dan penanaman bibit cabe yang sudah siap. Dalam mengambil bibit cabe, pastikan akar tidak terputus atau rusak.
Caranya dengan merobek polybag mini dari tempat penyemaian, lalu masukkan langsung ke dalam lubang media hidroponik pada polybag besar yang sudah dulur siapkan sebelumnya.
Lakukan pemindahan bibit cabe pada sore hari agar benih tidak terpapar sengatan matahari. Biasanya bibit cabe terlihat layu setelah dua sampai tiga hari pemindahan, akan tetapi benih akan segar kembali jika akar tidak rusak atau terputus.
Dalam menjaga kesuburan tanaman cabe hidroponik, Anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi yang meliputi unsur makro seperti N, P, K, Ca dan Mg.
Pastikan polybag tersusun secara teratur, sehingga selang-selang plastik dalam mengalirkan nutrisi pada setiap polybag. Selain itu, penggunaan pupuk hidroponik lainnya juga dapat digunakan dalam memenuhi nutrisi tanaman cabe.
Caranya, campurkan pupuk dan air di bak hingga menjadi homogen. Kemudian campuran nutrisi tersebut dialirkan pada masing-masing bibit tanaman cabe pada polybag.
Pemeliharaan pada penanaman cabe hidroponik adalah rutin melakukan penyiraman, pengajiran dan pemangkasan. Selain itu, terdapat beberapa hal dalam pemeliharaan tanaman cabe hidroponik sebagai berikut;
Nutrisi tanaman cabe hidroponik harus selalu terpenuhi dengan melakukan penyiraman tanaman dengan larutan nutrisi sebanyak lima sampai delapan kali setiap hari. Gunakan sistem timer atau penyiraman otomatis pada selang pompa utama untuk menghemat tenaga.
Seperti tanaman pada umumnya, penanaman cabe hidroponik juga bisa terserang penyakit seperti kutu daun, tungau, ulat, bercak daun, busuk buah dan lainnya.
Adapun beberapa cara untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melakukan penyemprotan pestisida organik secara berkala.
Pastikan Anda tidak memberikan pestisida pada tanaman cabe hidroponik secara berlebihan, karena akan pertumbuhan tanaman cabe akan rusak dan tidak tumbuh maksimal.
Selain memberikan nutrisi dan mencegah penyakit, memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman cabe hidroponik juga penting. Caranya dengan menyemprot pupuk cair dari pupuk kandang.
Pemenuhan kebutuhan tersebut bermanfaat untuk proses pertumbuhan yang subur dan pembuahan cabe secara maksimal.
Tahap terakhir adalah masa panen tanaman cabe hidroponik. Biasanya cabe berumur 80 sampai 90 hari memiliki warna merah dan memiliki sedikit garis hijau. Perubahan warna tersebut menunjukkan bahwa tanaman cabe hidroponik sudah siap dipanen.
Pada mas panen, hal yang perlu dulur perhatikan adalah pemilihan waktu dalam memetik tanaman cabe. Adapun waktu terbaik dalam memanen cabe hidroponik adalah pagi dan sore hari.
Jika panen dilakukan pada siang hari, bobot cabai akan turun dan bahkan rusak, hal tersebut disebabkan karena adanya paparan sinar matahari.
Demikian cara menanam cabe hidroponik mulai dari pemilihan bibit hingga panennya. Cukup mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas bukan?
Pemberian pupuk merupakan hal yang sangat penting dalam cara menanam cabe hidroponik. Sebab, media tanam yang digunakan bukan lagi tanah, sehingga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman cabe dari luar lewat pemupukan.
Dalam hal ini, dulur bisa menggunakan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan. Sebab pupuk organik cair ini memiliki banyak manfaat untuk tanaman cabe hidroponik, antara lain:
Sementara untuk menggunakan pupuk organik tanaman hidroponik ini, dulur bisa melakukannya secara berkala. Caranya cukup mudah, seperti berikut ini:
Nah, dulur itu adalah cara menanam cabe hidroponik dan perawatannya menggunakan pupuk organik GDM. Apakah dulur berminat untuk mencobanya di rumah?
Kalau masih ragu dan bingung untuk memulai, dulur bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mulai budidaya hidroponik bersama tim kami. Bisa lewat tombol WhatsApp di bawah atau pada kolom komentar, ya.
Meski pemula, jangan ragu untuk memulai budidaya tanaman pangan yang dulur mau. Sebab bersama GDM Organik, siapapun bisa panen!