Perkebunan

Cara Budidaya Kopi Arabika, Agar Hasilkan Panen Berkualitas

budidaya kopi arabika

Cara Budidaya Kopi Arabika – Taukah dulur? Budidaya kopi arabika menjadi salah satu usaha yang paling menguntungkan sejak dulu.  Sebab pamor kopi arabika yang terus meningkat dan bagus dipasaran

Namun sangat disayangkan, mungkin dulur pembudidaya atau pemula tidak banyak yang tau. Jika potensi kopi arabika sangat ditentukan oleh mutu hasil panennya, dilansir dari kementerian pertanian sendiri,  kualitas kopi ditentukan oleh:

  • 60% budidaya
  • 30% pasca panen
  • 10% pengolahan barista

Potensi disetiap wilayah di Indonesia sendiri sangatlah besar, namun belum bisa maksimal jika panduan budidayanya belum tepat

Terlebih dengan teknis organik, tentu lebih menguntungkan petani serta meningkat kualitas mutu dan nilai ekonomi komoditas biji kopi Indonesia.

Penasaran dengan panduan budidaya kopi arabika secara organik?

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan kopi arabika? Serta teknis yang sesuai untuk pemula dan poin penting bagi para pembudidaya kopi dalam perbaikan mutu  

Sebelum itu, dulur perlu tau potensi kopi arabika dari segi permintaan pasar. Berikut penjelasannya:

CTA cara budidaya kopi arabika 1

Potensi Pasar Kopi Arabika

Salah satu jenis kopi yang memiliki cita rasa yang menarik dan sangat diminati oleh semua orang

Kopi arabika menjadi salah satu komoditas yang tidak boleh dipandang sebelah mata, sebab kualitas mutu kopi arabika dapat mendatangkan keuntungan seperti:

  • Memiliki karakteristik lebih kaya rasa
  • Kandungan kafein yang tidak terlalu pahit
  • Segi perawatan yang relatif lama membuat kualitas mutunya bagus

Permintaan pasar memang stabil dan cenderung meningkat, terlebih untuk kebutuhan ekspor

Maka dari itu peningkatan mutu atau kualitas kopi arabika yang dihasilkan juga sangat ditentukan

Terlebih hasil kopi yang bagus, tentu berdampak pada harga jual dan yang pasti dulur minim untuk terkena manipulasi harga.

Ingin seperti itu bukan?

Untuk memenuhi beberapa poin diatas, tentu dulur perlu memahami teknis atau cara menanam kopi arabika yang tepat

Tujuannya untuk meminimalisir kegagalan serta mengetahui poin penting dalam menunjang hasil panen biji kopi arabika yang bermutu

Bagaimana menarik bukan? Maka dari itu dulur bisa menerapkan setiap tahapan berikut ini:

Syarat Tumbuh Kopi Arabika

Perlu dulur ketahui, syarat tumbuh kopi arabika cukup berbeda dengan syarat tumbuh kopi jenis lainnya. Inilah yang menciptakan rasa khas dari kopi arabika.

syarat tumbuh kopi arabika

Berikut ini bisa dulur pahami detailnya:

a. Iklim

Kopi arabika tumbuh di tempat yang memiliki iklim:

  1. Ketinggian tempat 1000-2.000 mdpl.
  2. Suhu udara yang disarankan: 15-25 oC.
  3. Curah hujan optimal 1250 – 2500 mm/th.
  4. Bulan kering 1-3 bulan (curah hujan < 60 mm/bulan).

b. Tanah

Tanah, sebagai media tumbuh harus sangat diperhatikan. Oleh karena itu, dulur harus memperhatikan beberapa detail berikut:

  1. Kopi arabika tidak menyukai kemiringan tanah yang terlalu ekstream. Oleh karena itu, kemiringan tanah yang disarankan adalah kurang dari 30 %.
  2. Mengingat perakarannya yang kuat, maka kedalaman tanah yang efektif haruslah lebih dari 100 cm.
  3. Kopi arabika menyukai tanah yang memiliki sifat fisik dengan tekstur lempung (loamy) pada lapisan kedua, dan gembur/remah pada lapisan atasnya..
  4. Tanah lapisan atas selain memilik sifat fisik gembur, Anda juga harus memperhatikan sifat kimia tanah atasnya, seperti:
  5. Kadar bahan organik harus lebih dari 3,5 %
  6. b. Kadar C organik harus > 2 %.
  7. Nisbah C/N minimum 10 – 12.
  8. Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) haruslah >15 me/100 g tanah.
  9. Kejenuhan basa pada tanahnya harus > 35 %.
  10. pH tanah optimal adalah antara 5,5 – 6,5.
  11. Kadar unsur hara makro (N, P, K) dan unsur hara mikro seperti Ca & Mg harus tinggi.

Setelah memastikan bahwa lahan tanam kopi telah memenuhi syarat tumbuh, maka selanjutnya dulur bisa melakukan persiapan lahan.

Cara Budidaya Kopi Arabika Untuk Pemula

Dalam persiapan lahan, ada beberapa langkah yang harus dulur perhatikan. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan berikut:

1. Persiapan Lahan Kopi

Untuk persiapan lahan menjadi factor yang mesti dulur pahami, terlebih untuk dulur pemula

Sebab persiapan lahan kopi haruslah dilakukan dengan benar, yang nantinya kondisi lahan inilah yang menentukan keberhasilan budidaya kopi arabika.

Persiapan lahan kopi ini perlu dilakukan setidaknya 1-2 tahun sebelum tanaman kopi di pindah tanam.  

Untuk lebih jelasnya, dulur bisa menyimak penjelasan berikut:

a. Pembukaan lahan

Ketika lahan yang dulur pilih masih berupa lahan kosong bekas hutan atau bekas tanaman lain, maka dulur perlu melakukan pembukaan lahan terlebih dahulu.

Dalam proses pembukaan lahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:

  1. Bongkar sisa tanaman-tanaman sebelumnya, beserta dengan tunggul/tunggak hingga perakarannya. Pembognkaran perlu dilakukan dengan menggunakan alat linggis atau lainnya. Agar pembongkaran bisa bersih.
  2. Tumbuhan kayu-kayuan/pohon yang masih hidup, tidak perlu dibongkar. Karena tumbuhan tersebut memiliki manfaat sebagai penaung tetap.
  3. Bersihkan lahan dari tanaman perdu, gulma atau rerumputan. Namun, pastikan bahwa proses pembukaan lahan dilakukan tanpa dibakar dan tidak menggunakan herbisida secara berlebihan. dulur bisa membersihkan gulma dengan cara manual/konvensional ataupun secara kimiawi (menggunakan herbisida sistemik maupun kontak)
  4. Selagi melakukan pembukaan lahan, pastikan juga Anda membangun jalan-jalan produksi (jalan setapak) dan memastikan saluran drainase nya tepat.
  5. Pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 30%, dulur bisa membuat teras-terasan, untuk mencegah terjadinya longsor.

Itu adalah cara pembukaan lahan untuk tanaman kopi arabika. Selanjutnya, dulur bisa melakukan proses pembuatan lubang tanam dengan cara berikut:

b. Pembuatan Lubang Tanam

pembuatan lubang tanam kopi

Lubang tanam sangat penting dilakukan sebelum proses pindah tanam bibit dari lahan pembibitan ke lahan besar. Untuk lebih jelasnya, dulur bisa melihat panduan berikut:

  1. Siapkan alat untuk pembuatan lubang tanam. Lubang tanam sebaiknya dibuat 6 bulan sebelum tanam
  2. Ajir lubang tanam dibuat berdasarkan jarak tanam yang dibuat.
  3. Jarak tanam kopi arabika disesuaikan dengan jenisnya. Berikut ini detailnya:
  4. Kopi arabika tiper katai,jenis Kartika 1 dan Kartika 2, jarak tanam yang disarankan adalah 2,0 m x 1,5 m
  5. Kopi arabika tipe agak katai, jenis AS1, AS2K dan Sigagar Utang, jarak tanam yang disarankan adalah 2,5 m x 2 mKopi arabika jenis jangkung, seperti jenis S795, Gayo 2 dan Gayo 1, jarak tanam yang disarankan adalah 2,0 m x 3 m
  6. Setelah menentukan jenis kopi yang akan dibudidayakan, maka ukuran lubang tanam yang dibuat juga menyesuaikan jarak tanam kopi arabika dan tekstur tanahnya.
  7. Buat lubang tanam berdasarkan jarak tanam dan teksturnya. Jika tekstur tanah budidaya ringan, maka lubang tanam tidak perlu terlalu besar. Namun, jika tekstur tanah lebih berat, maka lubang tanam harus lebih besar.
  8. Meski begitu, secara umum, lubang tanam yang baik perlu memiliki ukuran 60 cm x 60 cm pada permukaan (atas) dan 40 cm x 40 cm pada bagian dasar (dikedalaman 60 cm).
  9. Tebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic dilubang tanam yang sudah dibuat. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
  10. Sirami dengan air hingga tanah lembab dan basah.
  11. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air, kemudian aduk hingga homogen.
  12. Semprotkan larutan GDM Black BOS tersebut keseluruh lubang tanam, hingga memenuhi dosis 10 kg/ha.

Untuk meningkatkan kualitas saat pengolahan lahan tanam, penggunaan GDM Granule SAME memiliki fungsi penting untuk meningkatkan unsur hara tanah, memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologis tanah sebab adanya kandungan bakteri premium Lactobacillus sp

Blackbos dan SaMe

Serta adanya kandungan bakteri premium Micrococcus roseus pada GDM Black Bos yang menunjang tanah menjadi gembur dan subur

Dari sinilah dulur bisa menunjang pertumbuhan tanaman kopi nantinya, terlebih pemupukan dasar saat olah tanahnya menggunakan pupuk organik yang kaya unsur hara

c. Pembuatan Pohon Penaung Tetap

Sebagai rangkaian persiapan lahan, penanaman pohon penaung memiliki peran penting. Sangat disarankan untuk menanami tanaman penaung tetap yang memiliki nilai ekonomis.

Usahakan arah penaung tetap ditanam dengan arah utara-selatan, agar pencahayaan optimal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini syarat pohon penaung:

  1. Tanaman memiliki perakaran yang dalam dan kuat, sehingga dapat melindungi tanah dari erosi/longsor.
  2. Percabangan tidak terlalu banyak dan mudah diatur.
  3. Disarankan untuk memilih tanaman yang memiliki daun berukuran relatif kecil dan tidak mudah rontok. Sehingga dapat memberikan cahaya yang menyebar (diffusing).
  4. Memiliki umur panjang, dan termasuk jenis leguminosa.
  5. Sangat disarankan untuk menanam tanaman penaung yang tidak memiliki sifat alelopati (berbahaya bagi ternak), sehingga daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan.
  6. Tidak berpotensi untuk menjadi tempat hidup/inang hama dan penyakit kopi.
  7. Beberapa jenis pohon penaung tetap yang banyak dipakai di Indonesia diantaranya adalah lamtoro (Leucaena sp.), sengon (Paraserianthes falcataria), dadap (Erythrina sp.), Kasuari (Casuarina sp.), jeruk keprok,bahkan juga tanamankelapa.

Setelah selesai dengan tahapan pengolahan tanah dan mengetahui tanaman penaung , saatnya dulur mengetahui beberapa jenis kopi arabika yang cocok untuk budidaya dan yang pasti mendatangkan potensi harga yang bagus seperti berikut ini:

2. Pertimbangan Sebelum Melakukan Pembibitan Kopi Arabika

Pembibitan tanaman kopi arabika tentu saja sangat penting. Sebab, proses pembibitan ini adalah penentu awal keberhasilan budidaya kopi.

Dulur disarankan untuk melakukan penggunaan bahan tanam unggul dan yang berasal dari varietas unggul.

Namun, selain memilih varietas dan jenis kopinya, dulur perlu juga untuk memilih metode perbanyakannya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pembibitan kopi arabika:

a. Jenis Kopi Arabika Unggul

Ada beberapa jenis kopi arabika unggul yang disarankan oleh pemerintah. Secara umum kopi arabika unggul dibagi menjadi 2, anjuran baru dan anjuran lama.

pembibitan kopi

Untuk lebih jelasnya, simak anjuran varietas berikut:

  1. Anjuran lama (>10 tahun), diantaranya adalah Kartika 2, Kartika 1, S795, USDA 762 dan AB3.
  2. Anjuran baru (<10 tahun), diataranya adalah Gayo 1, Gayo 2, Sigagar Utang, Andungsari 2 (AS2) dan Andungsari 1 (AS1).
  3. Masing-masing varietas kopi tersebut bisa dulur pilih. Namun, pastikan dulur memilih varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dulur.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak tabel berikut ini:

NoVarietas Yang Dianjurkan Pada Daerah Tipe Iklim A/BVarietas Yang Dianjurkan Pada Daerah Tipe Iklim C/DKetinggian Tempat
1S 795S 795700-1000 mdpl
2Sigarar Utang, AS 1, Gayo 1, Gayo 2, dan AS 2KAS 1, Gayo 1, USDA 762dan AS 2K>100 mdpl
3AB 3, AS 1, Gayo 1, Gayo 2, Sigarar Utang, AS 2KAB 3, S 795, USDA 762, AS 1, AS 2K>1250

b. Cara Pemilihan Varietas Dan Jenis Bibit

Setelah dulur  mengetahui jenis kopi arabika mana yang sesuai untuk jenis iklim dan ketinggian tempat di lahan budidaya dulur

Selanjutnya ada beberapa cara pemilihan varietas kopi arabika yang perlu dulur ketahui. Berikut ini adalah detailnya:

  1. Pilih varietas dan jenis bibit yang memiliki kesesuaian dengan lingkungan tempat penanaman. Ini harus dilakukan dengan seksama, karena dapat mempengaruhi cita rasa dan produktivitasnya.
  2. Pilih perbanyakan bibit melalui generatif maupun vegetatif, berdasarkan dengan varietasnya. Beberapa jenis perbanyakan yang disarankan adalah dengan cara menyemai bibit kopi yang berasal dari biji kopi, stek,  sambungan klon unggul dan Somatic Embryogenesis (SE).
  3. Metode perbanyakan bibit tersebut juga dipengaruhi oleh serangan hama penyakit yang endemik di lahan budidaya. Contohnya, pada beberapa daerah yang memiliki endemik nematoda parasit, dulur bisa memilih metode pembibitan sambungan batang bawah/stek klon kopi varietas Robusta BP 308 yang tahan nematoda dengan varietas kopi arabika yang memiliki cita rasa nikmat dan produktivitas tinggi.

3. Pembibitan Kopi Arabika

Pembibitan tanaman kopi bisa melalui generatif dan vegetatif. Cara pembibitan kopi secara vegetatif dan generatif ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Nah, agar dulur bisa memutuskan cara pembibitan kopi mana yang akan dulur pilih, berikut ini penjelasannya:

a. Cara Pembibitan Kopi Arabika Secara Generatif (Benih)

bibit dari benih kopi
  1. Pastikan dulur membeli benih dari produsen benih terpercaya dan sudah mendapat SK Menteri Pertanian sebagai produsen benih terpercaya.
  2. Segera lakukan pengecambahan sesaat seteah benih diterima.
  3. Jumlah kebutuhan benih untuk 1 ha disesuaikan dengan jenis dan jarak tanamnya. Namun, pastikan jumlah benih diberikan lebihan sebanyak ditambah 20% untuk seleksi dan sulaman jika terjadi masalah.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah contoh kebutuhan benih berdasarkan varietasnya:

NoVarietas AS 1 dan Sigagar Utang
1Benih ditanam dengan jarak tanam: 2,0 m x 2,0 m, maka jumlah yang dibutuhkan= 4.375 benih.
2Benih ditanam dengan jarak tanam: 2,0 m x 2,5 m, maka jumlah yang dibutuhkan= 3.500 benih.
3Benih ditanam dengan jarak tanam: 2,5 m x 2,5 m, maka jumlah yang dibutuhkan= 3000 benih.
NoVarietas Gayo 1, Gayo 2, S 795, AB3, dan USDA 762:
1Benih ditanam dengan jarak tanam: 2,0 m x 2,0 m, maka jumlah yang dibutuhkan= 2500 benih.
2Benih ditanam dengan jarak tanam: 3,0 m x 1,5 m, maka jumlah yang dibutuhkan= 2200 benih.
Syarat pembuatan bedengan persemaian:
  • Lokasi bedengan mudah diakses.
  • Sistem drainase baik, dekat dengan sumber air untuk penyiraman, dan mendapatkan sinar matahari cukup, namun tidak terlalu terik. Untuk menghindari sinar matahari terlalu terik, Anda bisa memanfaatkan jaring filter untuk atap/penaung.
  • Terbebas dari hama-penyakit endemik.
Cara membuat Bedengan
  1. Bedengan dibuat dengan Utara-Selatan, untuk mendapatkan sinar matahari yang baik.
  2. Cangkuli tanah untuk membalik tanah dan menghilangkan hama penyakit, sekaligus menggemburkan tanah.
  3. Bersihkan dari sisa akar dan rumput.
  4. Buat gundukan dengan ketinggian sekitar 20 cm dan lebar bedengan sekitar 80-120 cm, panjang disesuaikan menurut kebutuhan
  5. Jika tanah terlalu liat, tambahkan pasir halus dengan ketebalan 5 cm diatasnya.
  6. Berikan bambu, batu, ataupun batu bata disampingnya agar tidak longsor.
  7. Tebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic dengan takaran 1,6 Kg untuk 40/m2 diseluruh permukaan bedengan.
  8. Sirami dengan air hingga basah dan lembab.
  9. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot, kemudian aduk hingga homogen.
  10. Semprotkan secara merata ke seluruh permukaan bedengan.
  11. Berikan atap/naungan pada bedengan. Dulur bisa memanfaatkan alang-alang, daun tebu, kelapa, dll, dengan posisi ketinggian disebelah barat setinggi 120 cm, dan sebelah Timur 180 cm.
Cara Menyemai Bibit Kopi
Pupuk Kopi
  1. Benih kopi unggul yang sudah dipilih perlu direndam dalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan untuk menghilangkan bibit hama-penyakit serta meningkatkan daya tumbuh benih.
  2. Cara membuat Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan adalah dengan mencampurkan 100 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan kedalam 1 liter air, kemudian aduk rata.
  3. Masukkan benih kedalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan tersebut selama 12 jam.
  4. Tiriskan benih.
  5. Benamkan biji kedalam tanah bedengan yang sudah disiapkan, sedalam 0,5 cm.
  6. Tutupi dengan jerami/alang-alang secara tipis untuk meningkatkan kelembaban.
  7. Sirami dengan air menggunakan sprayer setiap hari, pada pagi/sore hari.
  8. Larutkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan kedalam tangki semprot. Semprotkan keseluruh bedengan, dengan dosis 10 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan/tanaman atau 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan untuk setiap 25 tanaman.
  9. Lakukan pemupukan setiap 2 minggu.
  10. Terus lakukan perawatan (penyiraman, pemupukan, pencabutan gulma dan pemantauan) hingga siap pindah tanam.

Itulah perlakuan pada pembibitan dengan metode generative, selanjutnya dulur bisa mengetahui juga perlakuan pembibitan dengan metode vegetatif

CTA cara budidaya kopi arabika 2

b. Cara Pembibitan Kopi Arabika Secara Vegetatif.

bibit kopi vegetatif

Cara pembibitan kopi arabika secara vegetatif dengan cara sambungan. Berikut ini adalah cara pembibitan kopi arabika secara vegetatif dengan teknik sambungan:

  1. Pilih batang bawah bibit dengan menggunakan benih stadium serdadu atau kepelan. Pastikan calon bibit bebas dari serangan hama-penyakit.
  2. Teknik penyambungan menggunakan metode celah.
  3. Cara penyambungan:
  4. Bagian atas tanaman dari batang bawah (sekitar 5 cm di leher akar) dibelah, hingga membuat celah sepanjang sekitar 1 cm.
  5. Bagian bawah dari batang atas ( sekitar 4 cm dari kopi kepel) disayat dengan posisi miring pada kedua sisinya agar terbentuk lancip seperti huruf V.
  6. Sisipkan batang berbentuk V ke celah yang telah dibuat di batang bawah.
  7. Setelah ditautkan, selanjutnya lakukan pengikatan dengan menggunakan parafilm, hingga sayatan tertutup rapat.
  8. Lakukan pemantauan dan perawatan dengan mencabut gulma dan menyirami tanaman setiap 2 hari sekali.
  9. Jika bibit sudah tumbuh, terus lakukan perawatan dan pemupukan, hingga bibit siap pindah tanam.

Itu adalah cara pembibitan kopi arabika, baik secara generatif maupun vegetatif. Keduanya bisa dulur tentukan salah satu, tentunya sesuaikan saja dengan kebutuhan sebab setiap pertumbuhan bibit memiliki daya tumbuh yang berbeda.

Maka pada tahapan selanjutnya, dulur dapat menerapkan tahapan cara menanam kopi arabika.

4. Cara Menanam Kopi Arabika

Cara menanam kopi yang benar perlu diperhatikan agar proses pertumbuhan dan perkembangannya bisa optimal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara kopi arabika:

cara menanam kopi
  1. Cara menanam kopi yang benar harus dilakukan setelah tanaman panaung sudah siap, atau cahaya yang diteruskan adalah 30-50%.
  2. Gunakan benih yang sudah siap tanam, diantaranya adalah sehat/kekar, telah memiliki 6-8 pasang daun normal, sudah memiliki sepasang cabang primer
  3. Lakukan pindah tanam saat musim hujan.
  4. Cabut bibit tanaman dari media pembibitan.
  5. Benamkan bibit tanaman pada lubang tanam yang sudah dibuat.
  6. Tutup hingga sebatas leher akar, kemudian padatkan tanah.
  7. Sirami dengan air secukupnya.
  8. Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan kedalam tangki sprayer. Kemudian siramkan keseluruh bagian tanaman.
  9. Lakukan hingga memenuhi dosis 16 kg/ha.
  10. Terus lakukan perawatan dan penyiraman. Jika didapati ada tanaman yang mati, segera lakukan penyulaman.

Peran bakteri premium Bacillus pumillus dalam Pupuk Organik Cair Spesialis Perkebunan yang menghasilkan hormon yang bagus untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Sehingga dapat meningkatkan tinggi & besar batang tanaman dengan cepat. Itu adalah panduan cara menanam kopi arabika. Selanjutnya, berikut ini adalah cara merawat kopi arabika.

5. Cara Merawat Tanaman Kopi

Setelah menanam kopi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan tanaman kopi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tanaman, diantarnaya adalah:

Pemangkasan

Pemangkasan tanaman kopi Arabika bermanfaat untuk:

  • Menjaga tinggi tanaman agar tidak terlalu tinggi. Sehingga lebih mudah perawatannya.
  • Membentuk cabang-cabang produktif, sehingga buahnya akan semakin banyak dan berkesinambungan (continue).
  • Pemangkasan mempermudah cahaya untuk masuk dan memperlancar proses sirkulasi udara didalam tajuk.
  • Mempermudah pemantauan dan pengendalian terhadap hama penyakit.
  • Meningkatkan produktifitas tanaman, karena nutrisi semuanya fokus untuk produktifitas tanaman.
  • Pemangkasan dapat memperkuat percabangan.

Cara Memangkas tanaman kopi arabika:

  1. Saat ada cabang berlebih, maka pangkas/potong cabang yang tidak produktif.
  2. Kriteria cabang yang tidak produktif: cabang telah berbuah 2-3 kali, jenis cabang balik, jenis cabang liar, jenis cabang cacing, jenis tunas air dan cabang yang sakit akibat terserang hama dan penyakit.
  3. Pada cabang B3 (berbuah tiga kali), Anda perlu memelihara, namun juga harus dipangkas secara selektif. Potong cabang produksi pada cabang yang sudah mengeluarkan tunas dan pilih yang sedekat mungkin dengan batang.

6. Pengelolaan Penaung Tanaman Kopi

Selain pengelolaan tanaman kopi, dulur juga perlu melakukan pengelolaan penaung. Berikut ini adalah caranya:

Tanaman Penaung Kopi
Tanaman Penaung Kopi
  1. Lakukan pemangkasan secara rutin pada cabang tanaman penaung.
  2. Lakukan rempesan pada tanaman penaung sementara.
  3. Lakukan penjarangan penaung secara sistematis jika sudah cukup rimbun menutupi tanaman kopi.

7. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Ada beberapa jenis hama penyakit yang sering menyerang kopi. Beberapa jenis hama ayng sering mengganggu tanaman kopi diantaranya adalah Nematoda parasit dan Penggerek Buah Kopi (PBKo).

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pengendaliannya:

a. Penggerek Buah Kopi (PBKo) oleh hama Hypothenemus hampei

Lakukan pengendalian secara kultur teknis dengan caraL

  1. Petik buah yang sudah masak lebih awal/mengawali panen sebelum musim panen besar, setidaknya 15-30 hari menjelang panen besar.
  2. Jangan biarkan ada buah matang yang jatuh, dengan melakukan Lelesan (pemungutan semua buah kopi yang jatuh di tanah)
  3. Jika ada tanda-tanda serangan PBKo, segera panen semua buah dengan cara Racutan/rampasan.
  4. Untuk memastikan serangan PBKo tidak mempengaruhi hasil pasca panen, maka hasil panen dari lelesan dan racutan harus direndam didalam air panas bersuhu 60 oC selama 5 menit.

b. Nematoda Parasit (Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis)

Akibat serangan nemaoda parasit (Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis), gejala yang ditimbulkan seperti:

  • tanaman ini menjadi kerdil
  • daun menguning dan gugur
  • pertumbuhan cabang primer terhambat, bunga dan buah premature
  • serta akar membusuk dan akhirnya mati. 

Untuk mencegah serangan nematoda parasit, disarankan menggunakan varietas yang tahan nematoda seperti bahan tanam tahan hama seperti BP 308 dan sudah direndam dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan.

hama dan penyakit tanaman kopi

Sebab kandungan bakteri premium Micrococcus roseus dalam Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit pada tanaman

Jangan lupa untuk mengaplikasikan GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS untuk pengolahan lahan.  Bisa juga dengan memasang alat perangkap, seperti Hypotan didalam trap.

7. Cara Memupuk Kopi Arabika

Salah satu cara mencegah serangan hama penyakit pada kopi adalah dengan memberikan;

Ini dikarenakan Pupuk GDM Organik mengandung bakteri baik, unsur hara makro mikro, dan pH seimbang.

Sehingga dapat menjaga kondisi ekosistem tanaman untuk tetap baik dan seimbang. Oleh karena itulah serangan hama-penyakit akan berkurang.

Maka beberapa tahapan yang bisa dulur terapkan untuk meningkatkan kualitas tanaman kopi secara keseluruhan

Berikut ini adalah langkah cara memupuk kopi arabika secara organik:

a. Pemupukan Kopi Arabika Usia 0-3 Bulan

  1. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  2. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 10 ml/tanaman.
  3. Ulangi pengaplikasian setiap 2 minggu.
pupuk untuk kopi

b. Pemupukan Kopi Arabika Usia 6 Bulan

  1. Sebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
  2. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  3. Sirami dengan air hingga basah.
  4. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  5. Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.

c. Pemupukan Kopi Arabika Usia 3-12 Bulan

  1. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  2. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 20 ml/tanaman.
  3. Ulangi pengaplikasian setiap 1 minggu
GDM Black BOS

d. Pemupukan Kopi Arabika Usia 1-4 Tahun

  1. Sebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
  2. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  3. Sirami dengan air hingga basah.
  4. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  5. Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  6. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  7. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 50 ml/tanaman.
  8. Ulangi pengaplikasian setiap 3 bulan.
Granule Bio Organik GDM SaMe

e. Pemupukan Kopi Arabika Usia >4 Tahun

  1. Sebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
  2. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  3. Sirami dengan air hingga basah.
  4. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  5. Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  6. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  7. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 75 ml/tanaman.
  8. Ulangi pengaplikasian setiap 3 bulan

Pemupukan kopi sangat berpengaruh terhadap kualitas tanaman kopi secara keseluruhan, dan itu sangatlah berpengaruh terhadap kualitas mutu biji kopi yang dihasilkan

Selain itu juga kualitas mutu kopi arabika yang dirawat dari pemupukan organik akan lebih berkualitas.

Sebab kombinasi produk Pupuk GDM Organik sangat berpengaruh terhadap kualitas bobot yang tentunya sangat menentukkan harga jual nantinya

Jadi ingin mendapatkan hasil panen yang memuaskan? Jangan sembarangan untuk mengombinasikan pemupukannya

Pastikan organik dan bagus untuk meningkatkan nutrisi pada tanaman kopi secara optimal, selain itu juga dulur menerapkan tahapan budidaya yang sesuai seperti sudah dijelaskan diatas

Ingat juga dulur! 60% ditentukan oleh teknis budidaya yang tepat dan pasti penunjangnya atau perawatannya yang tepat sangat mempengaruhi kualitas kopi nantinya

Nah tentu saja dulur harus ingin tau juga penggunaan Pupuk GDM Organik untuk tanaman kopi arabika?

Tenang, Untuk secara detailnya dulur bisa menghubungi tim teknis kami melalui tombol whatsapp dibawah ini :

CTA cara budidaya kopi arabika 3
author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.