Perikanan

Takut Gagal Panen Udang Vaname Saat Musim Hujan? Ini Solusinya

budidaya udang vaname saat musim hujan (1)

Udang vaname mempunyai keunggulan seperti mampu beradaptasi tinggi dengan lingkungan suhu rendah dan perubahan salinitas. Bahkan jenis udang ini relatif memiliki pertumbuhan yang sangat pesat dengan kelangsungan hidup yang tinggi. Oleh sebab itu, budidaya udang jenis ini banyak diminati oleh petambak di Indonesia. 

Meski mudah beradaptasi, budidaya udang vaname saat musim hujan bisa menghambat pertumbuhannya. Jadi, diperlukan sebuah alternatif agar budidaya udang vaname bisa tumbuh sesuai dengan semestinya. 

Nah, sebelum membaca cara budidaya udang vaname saat hujan, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang prospek budidaya udang vaname;  

Mengintip Peluang Budidaya Udang Vaname di Indonesia

Udang Vaname menjadi salah satu seafood yang masuk dalam komoditas unggulan di pasar global. Bahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi udang di Indonesia bisa mencapai 2 ton di tahun 2024, sehingga ekspor udang Indonesia meningkat hingga 250 persen. 

Target ekspor tersebut disebabkan banyaknya permintaan pasar yang mengkonsumsi udang, baik karena kelezatan dan juga khasiatnya. 

Beberapa khasiatnya seperti memberikan kesehatan tubuh, khususnya kesehatan otak dan tulang, mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, gangguan jantung dan lainnya. Oleh sebab itu, budidaya udang vaname menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan bagi para petambak. 

Kendala Saat Melakukan Budidaya di Musim Hujan 

Pada musim hujan terdapat beberapa kendala yang akan dialami oleh petambak udang vaname, sehingga penting untuk mempelajari lebih dalam tentang karakteristik udang tersebut. 

Adapun dampak buruk yang akan terjadi meliputi kesehatan udang mudah menurun, rentan terserang penyakit dan mudah stress. 

Hal tersebut disebabkan karena suhu air, oksigen, pH, alkalinitas dan kadar garam (salinitas) pada tambak menurun. Tentunya hal tersebut disebabkan karena pengenceran air tambak dari air hujan. 

Selain itu, saat curah hujan tinggi akan menyebabkan keluarnya gas beracun seperti Hidrogen Sulfia (H2s) dari dasar tambak, sehingga bakteri patogen akan muncul dan menggeser bakteri baik bagi pertumbuhan budidaya udang. 

Apalagi jika tambak tinggi akan fitoplankton, saat hujan mampu mengakibatkan kematian massal fitoplankton tersebut.  

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Budidaya Udang di Musim Hujan

Langkah yang harus diperhatikan petambak saat budidaya udang vaname di musim hujan adalah menjaga kandungan oksigen tambak. 

Caranya dengan mengoperasikan semua aerator agar kandungan oksigen lebih tinggi sekitar 20 persen dari biasanya. Selanjutnya, pastikan membuat saluran khusus untuk mengeluarkan air hujan dari tambak. 

Upaya tersebut bisa dilakukan melalui sistem pembuangan atas atau overflow. Pemberian pakan juga perlu ditahan saat hujan turun, alternatifnya dengan melakukan pengecekan kualitas air setelah hujan reda. 

Menjaga kadar pH tambak atau kolam harus dioptimalkan pada kisaran 7.8 sampai 8.5. Anda bisa mengurangi terjadinya penurunan pH saat hujan turun dengan memberikan kapur di sepanjang tepi kolam saat kondisi tepi tambak kering atau sebelum hujan turun. 

Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga kondisi salinitas tambak. Air tambak budidaya udang vaname harus  dibuang sedikit demi sedikit saat hujan deras. Agar tidak terjadi penurunan secara mendadak dari kondisi salinitas atau tambak. 

Cara Budidaya Udang Vaname saat Musim Hujan

Terdapat beberapa cara yang perlu Anda ketahui saat budidaya udang vaname di musim hujan, seperti selalu menjaga kandungan oksigen lebih tinggi 20 persen dari biasanya. 

Melakukan pengecekan kualitas ait setelah hujan reda secara rutin agar kadar air tambak tetap terjaga. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengecekan warna kolam atau tambak, kecerahan, pencernaan udang dan juga pakan udang di anco. 

Selanjutnya,  mengatur kotoran pada tambak pada musim hujan juga sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan mengurangi sisa pakan dengan memantau pakan di anco. 

Anda bisa menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Perikanan dan GDM Black BOS secara reguler dengan tujuan memperlancar pertumbuhan bakteri pengurai kotoran. Selain itu, membuang kotoran yang ada di dasar kolam bisa dilakukan dengan sifon. 

Mengurangi jumlah pakan juga harus dilakukan saat budidaya udang vaname di musim hujan. Agar tambak tidak dipenuhi dengan pakan yang tidak dimakan oleh udang. 

Upaya ini juga bisa mencegah pertumbuhan plankton biru-hijau (blue green algae) yang berbahaya dan merusak kondisi air tambak. Bahkan plankton ini juga bisa menyebabkan udang mudah terserang penyakit insang hitam, merubah pH secara drastis di siang hari dan membuat kondisi DO rendah di pagi hari.

Tips Sukses Bertambak Udang di Musim Hujan

Adapun beberapa tips budidaya udang vaname saat musim hujan sebagai berikut;

Usahakan Segera Membuang Air Hujan yang Masuk ke Tambak

Usahakan segera membuang air hujan yang masuk ke dalam tambak dengan membuang air tambak dari permukaan. 

Intinya adalah menjaga ketinggian air tambak sama seperti sebelum hujan turun. Upaya tersebut mampu mengantisipasi terjadinya pengenceran pada air tambak budidaya udang vaname. 

Stabilkan pH Tambak

Selalu menjaga kestabilan pH dan alkalinitas air tambak. Dalam mengantisipasi hal tersebut, Anda bisa memberikan kapur pada sekeliling tambak dan tanggul-tanggul tambak. 

Mengoperasikan kincir juga membantu menjaga agar oksigen air tambak tetap tinggi. Lalu, hal yang perlu diingat adalah tidak memberikan pakan pada udang vaname hingga cuaca kembali normal.

Berikan Pakan dan Suplemen

Saat cuaca sudah mulai kembali normal, Anda bisa memberikan makan dan juga suplemen untuk udang vaname. Berikan pakan dengan mengurangi dosis 10 hingga 20 persen pada takaran pakan sebelumnya. 

Selanjutnya, jangan lupa menambahkan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Perikanan 10 ml/kg pakan dan vitamin C sebanyak 5 mg/kg pakan. Selama memberikan pakan dan suplemen pada udang vaname, Anda juga perlu melakukan pengecekan kondisi dasar kolam atau tambak. 

Pastikan tidak ada bangkai udang atau kult udang (sisa molting), jika ditemukan bangkai tersebut segera lakukan siphon untuk menjaga kesehatan udang lainnya.  

Operasikan Semua Aerator

Mengoperasikan semua aerator sangat penting dilakukan saat melakukan budidaya udang vaname saat musim hujan. Hal tersebut karena akibat paparan air hujan secara terus-menerus dapat menyebabkan kondisi udang menjadi stress, molting massal, maupun mengalami softshell karena sedikitnya mineral dalam tambak. 

Dalam mengantisipasi hal tersebut, pengoperasian semua aerator sangat penting. Pada proses tersebut, pastikan setiap aerator mampu mencapai kecepatan putar hingga 80 sampai 85 putaran/menit. 

Anda bisa mengujinya dengan menaburkan 5 sampai 10 kg saponin ke dalam tambak. Aerator terpasan dan bekerja dengan baik jika gelembung-gelembung terkumpul di tengah tambak.

Nah, penjelasan di atas merupakan gambaran dan tips budidaya udang vaname saat musim hujan. Pelajari dengan saksama dan praktikan dengan baik saat melakukan budidaya udang, terlebih saat musim hujan telah tiba. 

Jangan lupa untuk gunakan semua produk GDM Organik untuk memaksimalkan hasil panen udang vaname.

Jika dulur mengalami kesulitan saat membudidayakan vaname di musim hujan, langsung diskusikan keluhan dulur dengan tim kami. Klik tombol di bawah untuk mulai konsultasi, ya!

udang vaname
author-avatar

About Dyah Sunaring Fitri, S. Pi

Spesialis dibidang Aquaculture parasit dan penyakit pada ikan & udang.