Tertarik bisnis pakan alami untuk ikan? Anda bisa mencoba membudidayakan cacing sutra yang kini memiliki peluang besar untuk dikembangkan khususnya bagi pemula. Anda bisa memulai budidaya cacing sutra tanpa lumpur.
Cacing sutra atau yang memiliki nama latin Tubifex sp sudah akrab di kalangan pembudidaya bibit ikan sebagai salah satu pakan alami. Jenis cacing yang satu ini biasanya digunakan sebagai pakan ikan hias seperti cupang atau air tawar lainnya seperti lele, gurami, patin dan belut.
Karena banyaknya pelaku usaha pembenihan atau pembudidaya ikan tawar, tentunya permintaan pasar akan cacing sutra juga ikut meningkat. Oleh karena itu, cacing sutra yang masuk sebagai pakan berkualitas dan bergizi tinggi ini bisa menjadi pilihan Anda yang ingin mulai berbisnis.
Cacing sutra memiliki kandungan nutrisi yang baik dalam tumbuh kembang bibit ikan. Didalamnya terkandung 57% protein dan 13,3% lemak air yang diperlukan oleh ikan dan 3,6% kadar abu, 87,7% serta mengandung 13 macam asam amino yaitu 7 asam amino esensial dan 6 asam amino non esensial. Untuk itu, cacing sutra adalah peluang usaha yang menjanjikan, dengan modal kecil dan permintaan yang relatif tinggi, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang banyak.
Terlebih sekarang terdapat cara baru yang lebih modern dalam berbudidaya cacing sutra. Anda bisa membudidayakan cacing sutra tanpa lumpur dan bisa dilakukan oleh pemula. Keunggulan dari tidak menggunakan lumpur sebagai media adalah resiko cacing tidak sehat dan ikan hias yang mengonsumsinya bisa terserang penyakit sisik nanas.
Cacing yang memiliki karakteristik berwarna merah dengan panjang 1-2 cm ini hidup secara berkelompok dan merupakan organisme hermaprodit atau berkelamin ganda. Cacing sutra dapat hidup diperairan tawar yang jernih. Namun, habitat yang paling disenanginya adalah kondisi air yang mengandung lumpur. Terdapat beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika membudidayakan cacing sutra. Berikut keuntungannya:
Budidaya cacing sutra jadi salah satu bisnis yang menjanjikan untuk Anda geluti karena tingginya kebutuhan pakan dari pembudidaya ikan tawar. Cacing ini cukup sulit ditemukan di sungai sehingga cacing ini banyak dicari.
Seperti dilansir dari neraca.co.id, salah satu pembudidaya cacing sutra di Depok, Jawa Barat mengatakan dirinya mampu menjual sebanyak 10 liter cacing sutra dengan harga Rp20.000 per liter yang mana berarti pendapatannya dalam sebulan bisa mencapai Rp6 juta. Harga jual dari cacing sutra sendiri di pasaran cukup tinggi yakni mencapai Rp20.000 hingga Rp40.000 per liter.
Dilansir dari antaranews.com, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga mendukung budidaya cacing sutra sebagai pakan alami, menurutnya cacing sutra merupakan pakan alami paling efektif untuk usaha pembenihan ikan air tawar karena tingginya kandungan nilai gizi di dalamnya.
Dukungan ini diberikan untuk mengurangi ketergantungan pembenih ikan terhadap tangkapan hasil cacing sutra di alam dan agar pasokan ikan air tawar bisa merata dan tidak terpusat di Jawa. Sebelumnya, KKP juga sudah merilis inovasi budidaya cacing sutra dengan menggunakan sistim apartemen yang menggunakan nampan bertingkat yang simpel dan ramah lahan. Sehingga, usaha cacing sutra bisa menjadi alternatif usaha atau usaha sampingan untuk pelaku usahanya.
Musim hujan juga menjadi salah satu faktor pendukung kebutuhan cacing sutra meningkat karena cacing sutra biasanya akan sulit ditemukan saat musim penghujan. Dirinya pun mengatakan budidaya cacing sutera merupakan peluang usaha yang menjanjikan karena masa pemeliharaanya yang tidak memakan waktu lama dan menyebabkan perputaran uang menjadi lebih cepat serta modal yang dikeluarkan juga bisa kembali lebih cepat.
Anda bisa membeli cacing sutra atau mengambilnya dari sungai untuk dijadikan bibit. Sediakan wadah plastik dan lakukan karantina terhadap cacing sutra yang Anda miliki selama 1-2 hari dengan media air bersih yang mengalir dengan tekanan yang tidak terlalu deras agar cacing tidak hanyut.
Anda hanya cukup memberinya air bersih mengalir tanpa perlu memberi makanan sama sekali. Ini dilakukan agar bakteri yang menempel pada cacing dapat terbuang.
Setelah mendapatkan bibit cacing sutra, Anda perlu menyediakan media untuk berbudidaya. Karena tidak menggunakan lumpur, Anda bisa melakukan budidaya cacing sutra dengan mudah dan simpel.
Anda memerlukan nampan plastik yang berukuran besar dan bersih dan disusun di rak kayu atau besi. Kemudian disusun dari tinggi ke rendah sehingga air dapat mengair dari wadah yang paling tinggi ke wadah lainnya yang berada lebih rendah. Nantinya tiap wadah akan dilengkapi dengan saluran pembuangan air yang menuju ke bak filter.
Dalam membudidayakan cacing sutra, air mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangbiakkannya. Oleh karena itu kualitas air yang baik sangat perlu diperhatikan seperti berikut:
Setelah melakukan karantina selama 1-2 hari terhadap cacing sutra, Anda bisa memindahkannya ke media budidaya dengan hati-hati agar tidak stres menggunakan jaring ikan kecil.
Setelah dilakukan karantina terhadap cacing sutra, Anda perlu memberikan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Cacing sutra mengonsumsi jumlah makanan 2-8 kali lebih banyak dari bobot tubuhnya. Makanan utama cacing sutra adalah bahan organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan, biasanya berkuran kecil dan lembek. Pada budidaya cacing sutra, bahan organik diberikan melalui pakan organic yang sudah di frementasi
Pupuk kandang diberikan sebagai pakan cacing sutra sebagai sumber nutrisi berdasarkan habitat alami dari cacing sutra yang memakan bahan organik yang sudah bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan.
Setelah berumur 1 minggu, Anda bisa memberikan makanan tambahan untuk cacing sutra berupa ampas tahu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Ini dilakukan karena setelah 1 minggu, cacing sutra akan membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya.
Ampas tahu menjadi pilihan sebagai pakan cacing sutra karena mengandung cukup banyak nutrisi baik seperti 17,4% protein kasar dan 69,41% karbohindrat. Kedua kandungan nutrisi tersebut sangat cukup untuk mendukung pertumbuhan serta sebagai sumber energi untuk cacing sutra.
Cacing sutra sebenarnya dapat mencerna berbagai jenis organik yang telah terurai. Namun, ampas tahu yang telah mengalami proses fermentasi kandungan nutrisinya lebih tinggi dan baik untuk pengembangbiakan cacing sutra. Berikut cara melakukan fermentasi ampas tahu:
Tak hanya ampas tahu dan kotoran ayam, Anda juga bisa memberikan fermentasi tepung tapioka sebagai makanan lain untuk cacing sutra. Tepung tapioka mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi serta pertumbuhan cacing sutra.
Selain mengandung karbohidrat, tepung tapioka juga mengandung protein 1% dan >8% serat kasar yang baik untuk dikonsumsi cacing sutra.
Tepung ikan juga bisa menjadi pilihan Anda untuk memberikan makan tambahan untuk cacing sutra. Memberikan tepung ikan ke pada cacing sutra bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangannya menjadi lebih baik karena terdapat kandungan protein tinggi di dalamnya.
Hal tersebut dapat terjadi karna terdapat kandungan protein sebesar 66,02% di dalam tepung ikan yang sangat efektif menunjang proses pertumbuhan cacing sutra. Selain itu, di dalamnya juga terdapat kandungan lemak sebesar 10,82%.
Sebagai contoh, setelah proses fermentasi ampas tahu selesai, Anda bisa memberikan cacing sutra makan dengan tahapan sebagai berikut:
Setelah cacing sutra berada di dalam wadah, ada beberapa hal penting yang harus selalu dilakukan untuk menjaga cacing agar bisa hidup dengan baik dan tidak stres. Berikut pemeliharaannya:
Untuk mencegah dari serangan penyakit, Anda bisa menambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan yang dapat menjaga kualitas air agar tetap baik, meningkatkan keanekaragaman plankton, dan meningkatkan kekebalan cacing sutra.
Serta terdapat manfaat lainnya seperti mengubah amoniak yang ada dalam kolam, melawan bakteri, jamur, dan virus penyebab penyakit, dan menjaga kandungan bahan organik yang ada dalam kolam tetap stabil. Di dalam Suplemen Organik Cair GDM mengandung beragam bakteri baik seperti:
Berikut cara penambahan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan:
Jika telah menerapkan seluruh tahapan di atas, Anda bisa masuk ke tahapan terakhir dari budidaya cacing sutra yaitu melakukan panen. Cacing sutra bisa Anda panen jika umurnya kurang lebih sudah menginjak 40-45 hari. Berikut beberapa tahapan untuk melakukan panen:
Anda bisa memanen di pagi atau sore hari dan setelah melakukan panen yang pertama Anda dapat memanen cacing sutra setiap 2 minggu sekali.
Berikut merupakan cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur yang bisa Anda coba praktekkan. Harapannya dengan melakukan pembudidayaan cacing sutra, Anda bisa menjadi penyedia cacing sutra yang dicari banyak pembudidaya bibit ikan air tawar dan meningkatkan kesejahteraan Anda maupun orang sekitar.
Bagi Anda yang merupakan seorang pemula yang ingin beternak cacing sutra, Anda bisa melakukan konsultasi dengan ahli perikanan kami yang hanya cukup dengan klik tombol di bawah ini: