Perkebunan

5 Cara Membuat Baglog Jamur Tiram, Mudah dan Berkualitas

cara membuat baglog jamur tiram

Para petani jamur profesional tentu tidak asing dengan baglog namun bagaimana dengan Anda yang baru ingin memulai budidaya jamur tiram? Tidak perlu khawatir, karena di artikel ini kami akan membahas cara membuat baglog jamur tiram secara lengkap. 

Cara membuat baglog jamur tiram sebenarnya tidak sulit namun membutuhkan ketelatenan dan ketelitian. Hal ini disebabkan, tekstur bahan yang digunakan mudah terurai. Nah, apa saja bahan tersebut dan bagaimana metode membentuk baglog? Simak informasi berikut.

Apa Itu Baglog Jamur Tiram?

Sebelum membahas mengenai cara membuat baglog jamur tiram, sebaiknya Anda memahami bahwa baglog adalah media tanam jamur. Isi dari media ini adalah bekatul atau dedak, serbuk kayu dari proses gergaji, kapur, dan air. 

Bahan-bahan tersebut lalu dibungkus menggunakan plastik. Bentuk baglog jamur tiram umumnya seperti balok atau menyerupai botol dengan lubang di salah satu sisinya. Tujuan pemberian lubang ini supaya jamur bisa tumbuh.

Media tanam jamur umumnya memiliki tekstur lembap namun tidak lembek. Untuk mencapai konsistensi yang tepat, Anda perlu mengikuti cara membuat baglog jamur tiram secara seksama.



5 Cara Membuat Baglog Jamur Tiram

Membahas perihal bahan-bahan yang dibutuhkan dalam cara membuat baglog jamur tiram, Anda juga perlu mengetahui kandungan di dalam materi yang digunakan. Misalnya, serbuk kayu dari proses gergaji dikenal mengandung karbohidrat, serat, selulosa, dan lignin.

Dengan penggunaan serbuk dari kayu kering dan berkualitas seperti albasia untuk baglog jamur tiram, tanaman ini akan mendapatkan kandungan protein sehingga bisa tumbuh dengan baik. Selain itu, sebaiknya pilih serbuk yang tidak mengandung getah atau minyak.

Lebih lanjut, hindari menggunakan serbuk kayu dari pohon pinus karena terdapat kandungan zat terpenoid dan belerang. Kedua zat ini mampu memperlambat bahkan membuat jamur susah tumbuh.

Selanjutnya, penggunaan bekatul atau dedak juga merupakan aspek penting. Hal ini disebabkan, mampu membentuk karbohidrat serta protein dan kaya akan vitamin B kompleks. Kandungan ini bisa merangsang pertumbuhan jamur tiram.

Setelah mengetahui peran masing-masing bahan pembuat media tanam, kini Anda harus mempelajari cara membuat baglog jamur tiram yang benar. Simak informasi berikut secara seksama.

Mempersiapkan Bahan dan Takaran Baglog

Langkah pertama dalam cara membuat baglog jamur tiram adalah mempersiapkan bahans esuai anjuran takarannya. Pertama, serbuk kayu harus diayak hingga halus supaya mudah diolah. 

Lalu, serbuk kayu tersebut, dedak atau bekatul dan air perlu ditakar supaya tidak mengubah tekstur baglog yang seharusnya. Untuk takaran masing-masing bahan ini adalah 80 % serbuk kayu, 17% bekatul atau dedak serta 20% air.

Setelah semua bahan sudah tersedia, cara membuat baglog selanjutnya adalah proses pencampuran supaya media tanam ini bisa terbentuk. Sebenarnya, langkah yang paling penting ada di penambahan air.

Saat Anda menambahkan air, perhatikan takarannya karena jika terlalu banyak akan membuat baglog lembek dan sulit ditanami jamur tiram. Apabila memberi air sedikit, teksturnya menjadi keras sehingga bibit tanaman susah menempel.

Membungkus Baglog 

Cara membuat baglog jamur tiram selanjutnya adalah melakukan pembungkusan. Apabila Anda tidak melakukan pengomposan maka campuran bahan-bahan yang sudah disiapkan bisa langsung dilanjutkan ke tahap ini. 

Membungkus campuran baglog bisa menggunakan plastik tahan panas berukuran sekitar 2 kg. Anda bisa menemukan wadah ini di toko dengan meminta ukuran 18 x 33 cm. 

Setelah bahan pembungkus siap, kini Anda perlu menakar campuran baglog dengan timbangan. Pastikan bahwa berat maksimal masing-masing porsi adalah 1,2 kg. Lalu, isi plastik menggunakan takaran ini hingga ¾ bagian. 

Sembari mengisi plastik, ada baiknya Anda juga memadatkan isinya supaya tidak ada ruang kosong. Selanjutnya, pasang penutup seperti cincin paralon di bagian leher plastik supaya membentuk layaknya botol.

Baca juga: “Inilah Petunjuk Budidaya Jamur Enoki Lengkap Buat Pemula

Sterilisasi dan Inokulasi Baglog

Beralih ke cara membuat baglog jamur tiram selanjutnya, kini Anda perlu melakukan sterilisasi. Caranya, media tanam berbentuk botol ini dikukus di alat autoclave hingga panasnya mencapai 9 derajat celcius. 

Proses pemanasan ekstrem ini bertujuan untuk membunuh jamur liar maupun bakteri lain yang ada di campuran baglog. Dengan sterilisasi, media tanam ini akan lebih kondusif sebagai habitat utama jamur tiram. 

Setelah sterilisasi,  jangan menanam jamur tiram secara langsung melainkan lakukan pendinginan baglog yang berlangsung sekitar 24 jam. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan suhu normal yaitu 25 sampai 40 derajat celcius.

Saat sudah 24 jam, kini lanjut ke proses inokulasi atau fermentasi baglog yang dilakukan selama 6 sampai 7 hari. Cara ini dilakukan dengan menusuk area tengah baglog dan memasangkan cincin. Tujuannya untuk membuat sirkulasi udara.

Umumnya, dalam proses inokulasi suhu baglog meningkat hingga 60 – 70 derajat celcius. Aksi ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan jamur tiram.

Proses Inkubasi Baglog

Langkah terakhir dalam cara membuat baglog jamur tiram adalah melewati proses inkubasi. Saat ini, Anda harus berfokus untuk membuat media tanam ini mampu menumbuhkan misellium.

Miselium adalah bagian jamur (dianggap menyerupai akar) yang mendukung pertumbuhan jamur tiram. Cara melakukan inkubasi dengan meletakkan baglog di suhu 23 – 28 derajat celcius supaya kelembapannya bisa mencapai 90 – 100%.

Biasanya, proses inkubasi berlangsung selama 15 hari hingga 1 bulan, tergantung wilayah budidaya serta kesehatan baglog. Untuk mempercepat prosesnya, Anda bisa meletakkan media ini di tempat yang bisa terkena cahaya 500 – 1000 lux.

Setelah miselium sudah mulai terlihat, Anda bisa memindahkan baglog ke kumbung. Kumbung adalah tempat seperti rak dimana media tanam ini diletakkan untuk mendukung pertumbuhan jamur tiram. 

Panduan Merawat Jamur Tiram agar Panen Banyak

Memahami cara membuat baglog jamur tiram di bagian sebelumnya cukup mudah, bukan? Namun, Anda juga perlu mengetahui bahwa hasil panen yang berkualitas tidak hanya bertumpu pada kesuksesan pembuatan media tanam ini melainkan mengacu ke perawatan.

Perawatan dalam budidaya jamur tiram melakukan aspek vital yang menentukan bahwa tanaman ini bisa tumbuh dengan lebat dan sehat. Lalu, apa saja rangkaian pemeliharaan jamur tiram? Temukan jawabannya di bagian ini.

Baca juga: “Budidaya Jamur Shimeji Bagi Pemula Agar Hasilkan Panen Maksimal

Menjaga Suhu dan Kelembapan

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam merawat jamur adalah menjaga suhu serta kelembapan. Sebagai acuan, Anda perlu memastikan suhu standar baglog dan kumbung di 28 derajat celcius dengan tingkat lembap mencapai 80-90%.

Meskipun membutuhkan suhu yang lembap dan panas, sebaiknya hindari meletakkan baglog di area terbuka dimana sinar matahari terik secara langsung. Hal ini disebabkan habitat asli jamur tiram adalah di bawah pepohonan rindang.

Lokasi yang sangat direkomendasikan untuk membudidayakan jamur tiram di rumah adalah area dekat kamar mandi, kebun atau halaman belakang. Lalu. untuk menjaga kelembapannya, lakukan penyiraman secara konsisten atau menggunakan alat.

Rutin Menyiram Baglog

Mengacu pada kelembapan, menyiram baglog jamur tiram dengan air secara rutin, khususnya di cuaca panas bisa mendukung pertumbuhan tanaman. Untuk hasil penyiraman supaya menghasilkan penyerapan yang sempurna, gunakan sprayer.

Pastikan sprayer yang Anda pilih berukuran besar dan bisa membuat kabut karena teknik ini bisa mencegah gumpalan air yang melekat di jamur tiram. Tetesan air di tanaman bisa mengganggu tumbuhnya jamur. 

Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 kali tergantung dengan suhu serta kelembapan udara di kumbung. Pastikan setiap baglog mendapatkan kadar air yang cukup. Untuk lebih memaksimalkan hasilnya, semprot juga area tanah di ruang penyimpanan.

Memberikan Suplemen Tambahan 

Suplemen tambahan yang diberikan berperan sebagai pupuk bagi jamur tiram. Penggunaan produk ini berfungsi sebagai pelengkap nutrisi bagi baglog serta tanaman.

Namun, jangan sampai salah memilih pupuk jamur tiram karena akan membuat tanaman susah tumbuh. Sebagai rekomendasi, Anda bisa menggunakan POC GDM Pangan yang telah dipakai oleh petani jamur profesional.

Penggunaan POC GDM Pangan hanya dilakukan 5 hari sekali ketika jamur tiram sudah berusia 7 HST. Dosis yang dibutuhkan adalah 1 liter namun dibagi menjadi 50 ml per pemakaian. 

Dosis POC GDM Pangan tersebut perlu dicampur dengan air terlebih dulu lalu diaplikasikan menggunakan semprotan. Pastikan Anda memilih wadah yang bisa menciptakan kabut. 


Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Pangan

  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
  • Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen
  • Mencegah Serangan Penyakit
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Dapatkan Pupuk Organik Cair GDM dengan Harga Spesial Sekarang Juga!

POC GDM Pangan terbuat dari 100% bahan organik dan rangkaian bakteri premium sehingga mampu mempercepat pertumbuhan jamur tiram. Penggunaan pupuk ini juga tidak perlu dipakai setiap hari sehingga menghemat anggaran.

Apabila Anda ingin mendapatkan hasil panen berkualitas dan optimal, jangan lupa gunakan POC GDM Pangan. Untuk mendapatkan produk ini serta anjuran pemakaian lebih detail melalui konsultasi GRATIS dengan tim ahli GDM, klik tombol di bawah ini. 



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat