Perikanan

4 Cara Membuat Kolam Terpal Lele: Solusi Murah dan Efisien

cara membuat kolam terpal lele

Budidaya ikan bisa dilakukan di beberapa media seperti ember atau kolam. Namun, bagi para profesional, habitat yang sering digunakan adalah jenis kolam terpal. Hal ini disebabkan cara membuat kolam terpal lele mudah dan membutuhkan alat sederhana.

Umumnya, cara membuat kolam terpal lele hanya membutuhkan pisau, lem, alat potong seperti gunting, pipa paralon dan tentu saja terpal. Pemasangan media budidaya ini juga dapat dilakukan dengan cepat.

Habitat ikan lele umumnya tidak memerlukan lokasi yang luas karena jenis ikan ini mudah untuk dibudidayakan. Lalu bagaimana cara membuat kolam terpal lele mudah untuk pemula? Temukan informasinya di bawah ini. 

4 Cara Membuat Kolam Terpal Lele

Pembuatan media budidaya ikan lele biasanya dilakukan di area sekitar rumah seperti pekarangan. Jika memiliki skala permintaan yang besar maka peternak akan menciptakan habitat di lingkungan khusus.

Media budidaya kolam terpal lele merupakan pilihan favorit bagi para peternak. Hal ini disebabkan pengolahan habitat yang mudah dan hasil panennya melimpah daripada menggunakan ember atau jenis kolam lain. 

Cara membuat kolam terpal lele juga bisa direncanakan dengan meletakkannya di area sekitar rumah. Terdapat dua variasi penempatan media budidaya ini yaitu di atas tanah atau di bawah tanah.

Selain itu, biasanya, media budidaya ini memiliki dua ukuran yang bisa disesuaikan dengan luas lahan. Kolam terpal lele memiliki dua ukuran yaitu kecil dengan luas sekitar 2x3x1 m dan besar berkisar 4x5x1 m. 

Cara menentukan jenis mana yang akan Anda pilih bisa melalui pertimbangan ekspektasi panen dan jumlah padat tebar ikan. Lalu, apa saja cara membuat kolam terpal lele? Berikut informasinya.

Memilih Posisi Peletakkan Kolam

Mengacu pada perbedaan posisi meletakkan kolam terpal di atas dan bawah tanah maka Anda perlu memperkirakan pilihan mana yang lebih sesuai dengan minat dan kondisi lahan. Biasanya, penempatan di atas permukaan lahan sering diminati.

Kolam terpal di atas tanah memiliki kelebihan yaitu Anda tidak perlu repot menggali dan lebih aman dari banjir. Namun, kekurangan dari peletakkan ini adalah robek dan perubahan suhu yang dapat terjadi akibat konstruksi media budidaya kurang kuat.

Sementara keuntungan kolam terpal di bawah tanah adalah masa gunanya lebih panjang karena tidak mudah rusak dan pergerakan suhu stabil. Layaknya media budidaya sebelumnya, pilihan ini juga punya kekurangan.

Kekurangan kolam terpal di bawah tanah adalah resiko banjir dan membuat budidaya ikan lele gagal dan proses penggalian yang membutuhkan waktu lama. Selain itu, jenis media ini membutuhkan anggaran cukup besar.

Pilihan kedua jenis kolam terpal lele di atas bisa disesuaikan dengan pertimbangan anggaran serta tujuan budidaya. Tapi secara umum, peralatan dasarnya yang dibutuhkan adalah cangkul, bambu, terpal dan meteran.

Mempersiapkan Perlengkapan Pembuatan Kolam

Setelah Anda memilih peletakkan media budidaya selanjutnya baru mulai mempersiapkan perlengkapan untuk membangun kolam. Pada tahap ini, terpal sudah bisa disterilkan menggunakan air berisi sabun.

Cara membuat kolam terpal lele pertama ini sangat penting untuk dibersihkan karena akan mempengaruhi tumbuh kembang lele di habitat baru. Tujuan dari penggunaan sabun dalam proses ini adalah untuk menghilangkan aroma lem atau zat kimia lain.

Setelah itu, keringkan terpal kurang lebih selama 1 hari dan sembari menunggu, Anda bisa berlanjut ke tahap berikutnya yaitu membuat pondasi kolam. Untuk mempercepat proses pengeringan, penggunaan lap sangat disarankan.

Membuat Pondasi Kolam

Dimanapun lokasi peletakkan kolam terpal lele, Anda harus membuat pondasi media budidaya ini dengan kokoh. Hal ini disebabkan, habitat budidaya ini akan menanggung air kolam serta jumlah ikan yang relatif banyak.

Dalam kondisi ini, peternak menggunakan rangka kayu atau bambu sebagai kelanjutan cara membuat kolam terpal lele. Bahan ini dinilai lebih kuat dan tahan lama daripada jenis lain. 

Cara membuat kolam terpal lele pada bagian ini bisa dimulai dengan persiapan denah yang salah satunya berisi tentang luas media budidaya. Ketika sudah ditentukan kini saatnya untuk menandai area menggunakan pasak.

Selanjutnya, mulai cangkul area kolam hingga mencapai luas yang diinginkan. Sebagai tambahan informasi, pastikan kondisi tanah padat dan tidak mudah longsor guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

Setelah itu, Anda bisa mulai memasang terpal di area yang sudah digali. Pastikan untuk menggunakan jenis yang tebal, cukup berat dan tidak mudah robek. 

Sebelum memasukkan benih lele, sebaiknya Anda menambahkan 250 gr/Ha pupuk GDM SaMe ke dasar air kolam saat kondisinya masih kering. Selain itu, berikan juga 100 gr/Ha GDM Black BOS dengan melarutkannya bersama air.

Pengaplikasian GDM Black BOS bisa dengan menyemprotkan ke dinding serta dasar kolam terpal lele. Setelahnya baru isi media budidaya menggunakan air. 

Merancang Saluran Pembuangan Air

Setelah lubang area kolam sudah digali dengan baik, jangan lupa untuk membangun saluran pembuangan air. Tujuannya agar sirkulasi air bergerak dengan baik dan kualitas habitat ikan lele selalu terjaga dari kadar amonia yang terlalu tinggi. 

Membangun saluran air sebagai bagian dari cara membuat kolam terpal lele bisa menggunakan pipa PVC dengan diameter sekitar 1,5 inch, 1 sok penutup, sambungan pipa, gergaji, amplas dan lem. Cara merancang bagian ini juga dapat selesai cepat.

Cara membuat saluran pembuangan air adalah dengan memotong ujung pipa paralon menjadi dua berukuran 8 hingga 10 cm. Lalu, lilitkan amplas di ujung paralon sampai seluruh bagian tertutup.

Selanjutnya, masukkan pipa yang tertutupi tersebut ke dalam sok penyambung dan putar ke arah yang sama layaknya balutan amplas. Lakukan tahapan ini hingga lubang sok kasar dan lepaskan amplas dari ujung paralon.

Kemudian, letakkan lembaran terpal di antara pipa PVC dan sok penyambung, tekan pelan hingga masuk ke dalam lubang sok. Gosok bagian tepi lubang sampai halus dan beri lem di sekitar sok penyambung bagian luar dan tutup. 


Artikel Perikanan Banner Ke 1

Panduan Perawatan Lele dalam Kolam Terpal

Melihat cara membuat kolam terpal lele yang cukup mudah diatas kini Anda semakin yakin untuk membangun media budidaya tersebut, bukan?. Selain pemilihan variasi habitat ikan lele, peternak juga perlu memahami proses perawatannya.

Proses perawatan ikan lele di kolam terpal relatif mudah. Umumnya, tahapannya hampir sama dengan peternakan ikan di media yang lain. Hanya saja, proses pembersihan dan pengecekan kualitas air perlu dilakukan dengan lebih rutin dan detail.

Selain itu, proses sterilisasi media budidaya juga perlu dilakukan secara berkelanjutan guna memastikan kesehatan ikan lele. Nah, bagaimana panduan perawatan ikan lele di kolam terpal? Berikut informasi lengkapnya.

Memantau Kualitas Air secara Rutin

Perawatan kolam terpal lele bisa dilakukan dengan rutin menguras dan mengisi kolam menggunakan air bersih. Biasanya, tahapan ini dapat dilakukan sekali per minggu di bulan pertama dan kedua.

Selanjutnya, penggantian air bisa dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu. Perubahan interval waktu berikut disebabkan oleh populasi ikan lele yang lebih padat.

Cara menguras kolam terpal adalah dengan menguras sekitar 30% air dan mengisi kembali menggunakan air bersih hingga penuh. Tahapan pengisian air dapat dilakukan menggunakan cara percikan.

Lakukan pengurasan kolam di pagi atau sore hari guna menjaga kualitas air yang optimal. Selain itu, waktu ini juga akan memberikan dampak baik bagi kesehatan ikan. 

Paket Perikanan GDM, Suplemen Organik Cair Perikanan, Black Bos, dan Same

Memberikan Suplemen Berkualitas

Selain rutin menguras kolam terpal lele, Anda juga dianjurkan untuk menggunakan suplemen ikan lele. Tujuannya adalah agar pertumbuhan ikan bisa berjalan dengan optimal.

Sebagai saran, SOC GDM Spesialis Perikanan bisa digunakan untuk menambah nutrisi. Kandungan dari vitamin ni adalah asam amino esensial dan non esensial dan ragam bakteri seperti apatogen, bacillus brevis serta bacillus pumillus.

Penggunaan SOC GDM Spesialis Perikanan pada masa pemeliharaan membutuhkan dosis 10 ml/kg pakan dengan cara pengaplikasian dicampur air lalu disemprotkan ke pakan dan diamkan selama 15 menit.

Kemudian, dosis pupuk tersebut bisa disemprotkan ke pakan lele setiap 1 minggu sekali. Selain metode pengaplikasian ini, Anda juga bisa menggunakan SOC GDM Spesialis Perikanan dengan cara menyiram 10 ml ke air kolam secara merata.

Itulah penjelasan lengkap tentang cara membuat kolam terpal lele serta panduan perawatannya. Jangan lupa gunakan SOC GDM Ikan secara rutin agar pertumbuhan ikan berjalan dengan baik.

SOC GDM Ikan bisa dapatkan di distributor terdekat dari tempat tinggal Anda. Untuk memudahkan pembelian, klik tombol di bawah ini untuk mendapatkan produk GDM resmi.