Pertanian

Cara Menanam dan Tips Perawatan Lengkap Labu Air agar Berbuah Lebat, Panen Melimpah!

Kalau mendengar kata labu, pasti kita langsung terpikir buah berbentuk bulat yang berwarna kuning. Tapi tahukah dulur kalau ada yang dinamakan labu air yang berbentuk seperti tabung? 

Nah, berbeda dengan labu kuning yang lebih sering dijadikan bahan pembuatan kolak atau minuman, labu air biasanya dapat diolah menjadi masakan yang lezat dan bergizi.

Kalau dulur tertarik untuk mulai berbudidaya labu air, maka kami akan memberikan informasi lengkap bagaimana cara menanam dan merawat labu air hingga panen. Selamat menyimak, Lur!

Syarat Tumbuh Labu Air

Salah satu hal yang membuat labu air ideal untuk dulur tanam adalah kemampuannya untuk tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Bahkan, tak sedikit petani yang menanam labu air di sawah.

Selain itu, labu air juga bisa tumbuh pada musim hujan dan musim kemarau. Sehingga, dulur tak perlu menunggu hingga musim tertentu untuk mulai menanam labu air.

Langkah-Langkah Menanam Labu Air

cara menanam labu air yang tepat

Labu air bisa ditanam langsung di tanah ataupun menggunakan pot. Jadi, dulur yang tak memiliki lahan luas pun bisa dengan mudah menanam tumbuhan ini. 

Nah, berikut adalah langkah-langkah untuk menanam labu air yang bisa Anda ikuti.

Persiapan Bibit Labu Air

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bibit labu air. Untuk melakukan hal ini, dulur harus memilih biji labu air berkualitas baik.

Perendaman Benih Labu Air

Gunakan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan untuk merendam benih labu air. Tujuannya untuk memberikan nutrisi yang cukup pada benih, sehingga nantinya tunas tanaman dapat tumbuh lebih cepat.

Berikut ini cara merendam benih labu air menggunakan produk GDM:

  1. Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan dalam 2 liter air bersih.
  2. Masukkan dan rendam benih dalam larutan tersebut selama 6 – 8 jam.

Germinasi Benih Labu Air

Germinasi adalah proses keluarnya kecambah atau tunas dari biji. Nah, untuk melakukan proses ini, siapkan tissue yang dibasahi air matang. 

Jangan rendam tissue atau kapas, melainkan semprot air hingga kapas menjadi lembab. Jika tak ada tisu atau kapas, dulur juga bisa menggunakan kain bekas yang bersih.

Taruh biji yang telah dikeringkan ke atas tissue tadi, lalu tutup dengan tisu/kapas lembab lainnya. Masukkan ke dalam wadah plastik, lalu tutup dan letakkan wadahnya di tempat yang gelap. Biasanya, kecambah akan mulai tumbuh setelah 6 sampai 10 hari.

Setelah kecambah mulai bermunculan dan akar tanaman tumbuh sekitar 1 – 3 milimeter, dulur bisa mulai memindahkan benih ke media semai.

Penyemaian Benih Labu Air

Langkah selanjutnya adalah proses penyemaian. Dulur bisa menggunakan baki atau tray semai untuk proses ini. Lubangi baki atau tray tersebut agar air tidak akan menumpuk dan menggenangi media semai, yang bisa mengakibatkan benis mengalami pembusukkan.

Sehari sebelum benih dipindahkan ke baki semai, isi terlebih dahulu tray tersebut dengan media semai hingga menutupi ¾ bagian. Dulur bisa menggunakan media semai berupa campuran tanah, sekam, dan pupuk dengan perbandingan 1:1:1.

Esok harinya, masukkan benih labu yang sudah tumbuh tunasnya ke dalam media semai. Jaga agar kedalaman bibitnya ada di rentang 0,6 – 2 cm agar dapat tumbuh maksimal, dan sebagian dari tunasnya harus muncul di permukaan tanah. Jadi, jangan sampai seluruh bagian tertutupi tanah ya.

Setelah itu, semprotkan permukaan media semai dengan sprayer. Lakukan perawatan setiap harinya dengan menjaga agar media semai tak terlalu kering atau basah. Usahakan agar tetap lembab. Jadi, dulur bisa menyemprot media semai 1 – 2 kali sehari.

Jika sudah mulai keluar 2 – 6 daun dari benih tersebut, maka sudah bisa dipindahkan ke media tanam.

Siapkan Media Tanam

Siapkan media tanam beberapa hari sebelum proses pemindahan bibit untuk ditanam. Bagi dulur yang menanam menggunakan pot, jangan lupa untuk menyediakan ajir yang nantinya akan berfungsi sebagai penyangga tanaman.

Apalagi, labu air termasuk tanaman yang merambat dan membutuhkan penyangga agar tanaman bisa tumbuh dengan maksimal.

Sedangkan bagi dulur akan menanam langsung di tanah, jangan lupa untuk melakukan pengolahan lahan minimal 7 hari sebelum penanaman dengan cara menggemburkan tanah dan mencampurnya dengan pupuk GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organik.

Cara pemupukan dasar lahan tanam labu air:

  1. Siapkan 5 kg/ha GDM Black BOS dan 150 kg/ha GDM SaMe Granule Bio Organik, Anda dapat menyesuaikannya dengan luas lahan budidaya labu air.
  2. Basahi tanah dengan air bersih hingga jadi lembap.
  3. Larutkan 250 ml GDM Black BOS pada 14 – 20 liter air bersih, aduk dalam tangki semprot hingga tercampur sempurna. Kemudian semprotkan larutan pada tanah yang basah tersebut.
  4. Tebarkan 150 kg GDM SaMe Granule Bio Organik secara merata pada lahan tanam labu air.
  5. Diamkan pupuk selama 7 (tujuh) hari sehingga kandungan-kandungan baik di dalamnya dapat terserap maksimal pada tanah budidaya labu air.

Cara Menanam Bibit Labu Air 

Keesokan harinya, buat lubang di tengah media tanam. Ambil bibit yang sudah tumbuh daun beserta akranya. Pindahkan dengan hari-hati, jangan sampai daun dan akarnya terlepas dari batang. 

Letakkan bibit ke dalam lubang yang telah dibuat dengan posisi tegak lurus. Perkuat sekitar akar dengan menambahkan tanah di sekeliling bibit. Siram sekeliling tanah hingga lembab

Di awal penanaman, letakkan tanaman labu air di lokasi yang terkena cahaya matahari, tapi tidak terlalu terbuka, apalagi sampai terkena guyuran hujan. 

Hal ini karena tanaman masih rentan dan belum kuat. Baru setelah muncul tunas-tunas baru dan tanaman sudah lebih kokoh, dulur bisa memindahkan tanaman 

Cara Merawat Tanaman Labu Air

pupuk untuk tanaman labu air

Ada beberapa langkah yang bisa dulur lakukan untuk merawat tanaman labu air, yaitu:

Penyiraman

Penyiraman pada tanaman labu air bisa dilakukan dengan melihat kondisi cuaca dan tingkat kelembaban tanah. Misalnya, jika dulur sedang menghadapi musim kemarau dan media tanam labu air terlihat kering, maka dulur bisa melakukan penyiraman dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.

Sebaliknya, jika dulur sedang menghadapi musim hujan dan tanah terlihat lembab, maka dulur bisa melakukan penyiraman sehari sekali, pada pagi atau sore hari saja.

Pemasangan Ajir

Seperti tadi kita bahas di atas, labu air adalah tanaman merambat yang butuh penyangga agar bisa merambat dan tumbuh dengan baik. 

Itu sebabnya dulu harus memasang ajir saat tanaman sudah tumbuh dengan tinggi sekitar 14 – 20 cm. Pasanglah ajir yang terbuat dari bambu atau kayu dengan jarak sekitar 4 – 11 cm dari tanaman labu air.

Penyulaman

Tak semua tanaman labu air yang ditanam akan tumbuh dengan baik. Nah, jika itu terjadi, dulur bisa melakukan penyulaman, yaitu mengganti tanaman yang sakit atau mati dengan bibit tanaman yang sehat.

Selain itu, jika dulur mendapati ada akar tanaman yang muncul di permukaan tanah, segera lakukan pembumbunan, yaitu menutup akar-akar tersebut dengan tanah. Hal ini dilakukan untuk memperkuat tanaman dan agar tidak mudah goyah.

Lakukan juga penyiangan gulma atau rumput liar di sekitar tanaman labu air agar mereka tak merebut nutrisi dan unsur hara tanah yang diperlukan labu air.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Jika tanaman labu air terserang hama, misalnya kepik labu, dulur bisa mengatasinya dengan menyemprotkan insektisida dan akarisida. Tapi ingat, semprotkan sesuai dosis dan jangan berlebihan, ya. Sedangkan apabila tanaman labu air terserang penyakit atau jamur, maka dulur bisa menyemprotkan fungisida.

Pemupukan 

Langkah terakhir dalam proses perawatan labu air adalah dengan memberikan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan. Ini merupakan pupuk yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas labu air, agar saat panen nanti hasilnya melimpah.

Selain itu, pupuk ini juga membantu meningkatkan imunitas tanaman labu air terhadap serangan hama dan penyakit. Akar tanaman juga bisa jadi lebih kuat karena Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan mengandung berbagai bakteri premium seperti:

  1. Bacillus pumilus
  2. Bacillus mycoides
  3. Pseudomonas alcaligenes, 
  4. Bacillus brevis,
  5. Pseudomonas mallei, 
  6. Micrococcus roseus, 
  7. dan Klebsiella oxytoca. 

Semua bakteri premium di atas dapat membantu meningkatkan daya tahan tanaman dan menguatkan perkembangan akar.

Cara Pemupukan Tanaman Labu Air 

  1. Siapkan 8 lt/ha Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan, Anda bisa menyesuaikannya dengan luas lahan tanam yang Anda miliki.
  2. Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan pada 14 – 20 liter air, aduk dalam tangki semprot hingga tercampur sempurna/
  3. Semprotkan larutan pupuk GDM tersebut pada seluruh tanaman labu air, khususnya pada area bawah daun. Lakukan pemupukan hingga memenuhi dosis 8 lt/ha.
  4. Ulangi pemupukan secara rutin tiap minggu, atau saat tanaman memasuki usia 7, 14, 21, 28, dan 35 Hari Setelah Tanam (HST).

Baca Juga: Jenis Pupuk Labu Air dan Panduan Pemupukan yang Tepat, Dijamin Berbuah Lebat!

Panen Labu Air

panen menanam labu air

Setelah merawat dan memelihara tanaman labu air selama kurang lebih 2 sampai 3 bulan, dulur sudah bisa panen buahnya. Jadi, panen Labu air sudah dapat dilakukan ketika tanaman menginjak usia 60 – 90 HST.

Tetapi, dulur bisa melihat kondisi yang paling tepat apakah buah sudah bisa dipanen atau belum di rentang usia tersebut. Panen dilakukan dengan cara memetik langsung buah dari batangnya, baik dengan menggunakan tangan ataupun alat.

Nah, mudah bukan cara menanam dan merawat labu air? Walaupun pamornya masih kalah dengan labu kuning atau labu siam, tetapi rasanya tak kalah lezat. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk segera menanam labu air dengan mengikuti langkah-langkah di atas ya!

cta labu air (1)
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat