Sebagai buah yang dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi variasi makanan, tahukah kurma bisa ditanam di berbagai lokasi selain Timur Tengah? Ya! Tanaman ini dapat ditanam di Indonesia namun perlu mengikuti cara merawat pohon kurma yang benar.
Cara merawat pohon kurma di Indonesia harus memperhatikan kondisi lahan, waktu penanaman serta tahapan pemeliharaan. Secara garis besar, langkahnya tidak terlalu sulit untuk membudidayakan tanaman ini.
Menjadi jenis buah yang paling dicari di bulan Ramadhan maka sebaiknya Anda segera memulai budidaya agar hasil panen datang tepat waktu dan berkualitas. Lalu, bagaimana cara merawat pohon kurma agar tumbuh subur di Indonesia? Simak informasi berikut.
3 Cara Merawat Pohon Kurma
Pohon kurma atau dikenal dengan nama latin phoenix dactylifera umumnya tumbuh subur di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Merupakan tanaman produktif, bagian akar, daun, biji dan buah kurma dapat diolah dan menghasilkan nilai ekonomi yang menguntungkan.
Buah kurma terkenal dengan rasanya yang legit dan manis. Oleh sebab itu, cocok untuk diolah dalam beberapa variasi makanan karena tidak membutuhkan perasa tambahan untuk membuat hidangan menjadi nikmat.
Sedangkan, bagian biji kurma digunakan untuk pakan ternak atau bahan pembuat sabun atau kosmetik. Lalu, daunnya sering dipakai dalam proses pembuatan tali, topi, tas, tikar bahkan keranjang.
Keuntungan ini bisa didapatkan jika Anda mengaplikasikan cara merawat pohon kurma yang tepat karena tanaman ini memiliki fase pertumbuhan lambat. Setiap tahunnya, pohon kurma bisa tumbuh sekitar 25 cm namun mencapai ketinggian 15 m.
Melihat fungsionalitas pemanfaatan seluruh bagian tanaman kurma, tentu saja Anda ingin segera mengetahui cara merawat pohon kurma, bukan? Untuk memudahkan pemahaman berikut informasinya.
Penyiraman secara Rutin
Pohon kurma populer di negara yang memiliki suhu panas, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, untuk memaksimalkan pertumbuhannya, penyiraman secara rutin perlu dilakukan.
Cara merawat pohon kurma dengan melakukan penyiraman bertujuan untuk menjaga tingkat kelembapan, khususnya saat usianya masih muda. Tanaman muda umumnya membutuhkan lebih banyak air.
Penyiraman pohon kurma bisa dilakukan 2 hari sekali di usia 1 – 6 bulan setelah periode tanam. Lalu, untuk umur 1 tahun, siram seminggu sekali dan fase 7 hingga 12 tahun, berikan air 4 hari sekali saja.
Sebagai tambahan informasi, jangan siram pohon kurma di siang hari karena akan menyebabkan daun terbakar. Sebaiknya, lakukan penyiraman di pagi atau sore hari dan berikan takaran air yang cukup.
Baca juga: “Panduan Jarak Tanam Kurma yang Ideal untuk Hasil Optimal“
Melakukan Penyerbukan Tanaman
Penyerbukan pada pohon kurma bisa dilakukan saat sudah muncul bunga. Bagi jantan bunga yang dihasilkan berwarna putih sedangkan betina kekuningan.
Saat bunga sudah tumbuh pada pohon kurma, khususnya betina, segera lakukan penyerbukan. Umumnya, proses ini dibantu oleh bantuan serangga, melalui angin atau Anda bisa melakukannya sendiri.
Untuk melakukan penyerbukan pohon kurma sendiri dimulai dengan memotong bunga jantan lalu mengikatkannya ke bunga betina. Langkah ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan buah.
Memberikan Pupuk Berkualitas
Penggunaan pupuk merupakan cara merawat pohon kurma yang penting karena suhu pertumbuhan tanaman ini panas dan memiliki curah hujan rendah. Oleh sebab itu, dibutuhkan suplemen tanah agar nutrisinya selalu terpenuhi dengan baik.
Pemberian pupuk pada pohon kurma biasanya saat akhir musim dingin atau awal musim semi. Namun, jika dalam pertumbuhannya, Anda memperhatikan ada tanda kekurangan nutrisi maka suplemen tanah dapat diberikan sesuai kondisi.
Rekomendasi pupuk pohon kurma yang unggul adalah rangkaian produk GDM Buah, GDM SaMe, dan GDM Black BOS. Sebagai suplemen tanah, pupuk GDM dapat diberikan sesuai dosis di masing-masing usia.
Manfaat rangkaian produk GDM berikut adalah menjaga daya tahan tubuh, mencegah risiko terkena penyakit tular tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Khasiat berikut bisa didapat dengan penggunaan rutin.
Panduan Pemupukan Kurma agar Cepat Berbuah
Mengacu pada rekomendasi rangkaian pupuk GDM Buah, GDM SaMe, dan GDM Black BOS, Anda tidak memerlukan dosis yang berlebihan sebab suplemen tanah ini memiliki kadar nutrisi yang cukup. Selain itu, penggunaannya juga mudah serta efisien.
Pemupukan pohon kurma bisa dilakukan secara intens pada tiga fase yaitu saat tanam, usia 0 hingga 3 tahun dan umur lebih dari 3 tahun. Lalu, bagaimana perihal dosis pupuk untuk memaksimalkan cara merawat pohon kurma? Temukan informasinya di bawah ini.
Saat Proses Tanam
Pada masa penanaman pohon kurma, Anda bisa memberikan dosis 150 kg/Ha GDM SaMe dan 10 kg/Ha GDM Black BOS. Penggunaan kedua produk ini bertujuan untuk memperkaya unsur hara makro dan mikro serta membantu penyerapan nutrisi tanah.
Cara memberikan GDM SaMe bisa langsung ditaburkan sesuai takaran ke lubang tanam. Sementara untuk GDM Black BOS diperlukan pelarutan setiap 1 kg pupuk ke dalam tangki berisi 100 liter air.
Larutkan campuran GDM BLack BOS dengan air hingga homogen. Lalu, siramkan sebanyak 5 liter ke setiap lubang tanam pohon kurma.
Fase Pemupukan I (Usia 0-3 Tahun)
Selanjutnya, pupuk bisa dilakukan setelah masa tanam hingga usia 3 tahun. Pada tahap ini, gunakan ketiga produk GDM yaitu GDM Buah, GDM SaMe, dan GDM Black BOS.
Dosis yang diperlukan adalah 10 liter/Ha GDM Buah, 200 kg/Ha GDM SaMe dan 10 kg/Ha GDM Black BOS. Pengaplikasian ketiga produk ini bisa dilakukan secara bertahap.
Cara memberikan pupuk GDM Buah bisa dengan melarutkan dosis 500 ml atau setara 2 gelas dalam setiap tangki berisi air bersih. Larutkan hingga merata lalu semprot ke seluruh bagian tanaman kurma. Lakukan tahapan ini 2 minggu sekali.
Selanjutnya, dosis GDM SaMe bisa ditaburkan per 1 kg untuk setiap pohon kurma. Anda bisa memberikan jenis pupukini setiap 4 bulan satu kali. Pastikan untuk menaburkan ke area dekat akar.
Untuk pupuk GDM Black BOS, Anda perlu melarutkan setiap 1 kg pupuk dengan 100 liter air di tangki. Aduk hingga tercampur sempurna lalu siramkan sebanyak 5 liter di masing-masing lubang tanam pohon kurma.
Fase Pemupukan II (Usia ≥ 3 Tahun)
Fase pemupukan terakhir dan berkelanjutan adalah saat pohon kurma menginjak usia lebih dari 3 tahun. Pada tahap ini, ketiga produk GDM Buah, GDM SaMe, dan GDM Black BOS juga digunakan dengan dosis dan interval waktu berbeda.
Pertama, dosis GDM Buah yang diperlukan adalah 20 liter/Ha dan diberikan setiap 2 minggu sekali. Cara pengaplikasiannya, campurkan 2 gelas pupuk atau setara 500 ml pupuk ke tangki air bersih.
Kemudian, aduk hingga merata dan semprot ke seluruh bagian pohon. Pastikan cairan pupuk mengenai bagian sela daun agar nutrisinya menyebar dengan sempurna.
Kedua, gunakan 200 kg/Ha GDM SaMe dan taburkan setiap 1 kg pupuk ke bagian akar pohon kurma. Lakukan pemupukan ini setiap 6 bulan sekali saja.
Ketiga, berikan 10 kg/Ha GDM BLack BOS setiap 6 bulan sekali. Metode pemberiannya dengan mencampurkan per 1 kg pupuk ke wadah berisi 100 liter air hingga merata. Kemudian, siramkan sebanyak 5 liter ke tiap lubang tanam.
Baca juga: “Ciri Bibit Kurma Jantan dan Betina dan Kenali Perbedaannya“
Dapatkan Rangkaian Produk GDM dengan Harga Spesial Sekarang Juga!
Penggunaan rangkaian pupuk GDM Buah, GDM SaMe, dan GDM Black BOS tidak hanya meningkatkan ritme pertumbuhan dan kualitas tanaman namun juga memperbaiki struktur tanah. Maka dari itu, sebagai langkah ekstra, Anda bisa mengaplikasikannya secara rutin.
Tanah yang subur akan menghasilkan hasil panen melimpah dan unggul kualitasnya. Dengan ragam bakteri premium, unsur hara makro dan mikro lalu 100% limbah organik, rangkaian produk GDM mampu mewujudkan peluang bisnis yang menjanjikan.
Demikian penjelasan mengenai cara merawat pohon kurma yang tepat agar bisa menghasilkan panen berkualitas bahkan saat budidayanya dilakukan di Indonesia. Bagi Anda yang berminat maka segera aplikasikan tahapan di artikel ini.
Sebagai langkah ekstra dalam cara merawat pohon kurma, rangkaian pupuk GDM Buah, GDM SaMe, dan GDM Black BOS bisa didapatkan di distributor GDM di seluruh Indonesia. Untuk memudahkan pembelian produk GDM, klik tombol di bawah ini.