Dulur sedang mencari hewan peliharaan yang unik, namun cukup mudah dirawat dan dibesarkan? Tupai, jawabannya. Sebab, merawat tupai ini tak begitu sulit, juga tak memerlukan ruang besar sebagai kandangnya.
Hewan yang termasuk sebagai mamalia ini sempat begitu populer di kalangan pecinta binatang. Apalagi tak sedikit jenis tupai-tupai hias eksotis yang lucu dan menarik untuk dipelihara, hingga dibudidayakan.
Meski cara merawat tupai ini cukup mudah, bukan berarti dulur bisa memeliharanya secara sembarangan. Agar tupai tumbuh sehat, lincah, dan dapat beranak pinak dengan baik, perlu adanya pemeliharaan yang ideal.
Nah, seperti apa sih cara merawat tupai yang dianjurkan itu? Untuk lebih jelasnya, langsung sikat habis artikel di bawah ini, ya, dulur!
Perbedaan Tupai dan Bajing
Memang seringkali tupai dan bajing dianggap sama, padahal nyatanya tidak. Jika diperhatikan dengan sekilas, memang tupai dan bajing memiliki penampilan dan juga bentuk fisik yang serupa.
Hal inilah yang menyebabkan banyak orang menganggap kedua hewan ini merupakan hewan yang sama. Namun, pada dasarnya tupai dan bajing ini berbeda fisik, preferensi makanan, hingga garis kekerabatan yang sebenarnya cukup jauh secara ilmiah loh!
Berikut ini perbedaan secara jelas yang dapat dulur simak:
- Perbedaan pertama dapat diketahui lewat cara penyebutannya yang dalam bahasa Inggris, tupai disebut Tree Shrew, sementara bajing disebut Squirrel.
- Sedangkan secara ilmiah ordo mereka pun berbeda, yakni tupai termasuk ordo Scandentia, sedangkan bajing merupakan ordo Rodentia.
- Seperti yang disebutkan di awal bahwasannya bentuk fisik mereka ini berbeda, tupai memiliki bentuk mulut atau moncong yang lebih lancip dengan bentuk wajah yang cenderung memanjang, sedangkan bajing memiliki moncong yang tidak begitu lancip dengan wajah yang lebih membulat.
- Bentuk ekor mereka pun tak sama, bentuk ekor milik tupai cenderung lurus dan lebih kecil, sedangkan bajing memiliki ekor yang mengembang, nampak lebat, dan biasa tegak ke atas.
- Ukuran tubuh dari tupai biasanya relatif lebih kecil ketimbang ukuran tubuh bajing, namun hal ini memang bergantung dari spesies dari bajing ataupun tupai itu sendiri.
- Preferensi atau pilihan makanan dari tupai biasanya berupa serangga karena tupai ternasuk ke dalam kelompok hewan insektivora, sedangkan bajing yang termasuk ke dalam kelompok hewan herbivora memilih memakan biji-bijian dan juga buah-buahan.
Meski keduanya merupakan hewan yang berbeda, namun cara perawatan dari tupai dan juga bajing ini sama loh dulur.
Cara Merawat Tupai Agar Sehat dan Selalu Lincah
Walaupun nampak sangat menggemaskan, namun tupai sendiri merupakan hewan eksotis yang membutuhkan perhatian serta keseriusan dalam pemeliharaannya.
Sebab, tupai bisa saja masih memiliki naluri yang liar sehingga dulur perlu berhati-hati dan berusaha untuk menjinakkannya. Agar tupai tidak akan menyerang orang-orang di sekitarnya.
Jika dulur sudah yakin untuk memelihara tupai, maka berikut ini cara yang dapat dulur ikuti untuk membuat tupai tetap lincah dan terjaga kesehatannya.
Kenali Karakteristik dan Jenis Tupai
Daripada bajing, tupai ternyata memiliki jumlah spesies yang cenderung sedikit yakni hanya 20 spesies yang umumnya tersebar di Asia Tenggara hingga sebagian daerah di India.
Hanya beberapa jenis spesies dari 20 spesies tupai yang dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan dan memiliki kemampuan adaptasi yang cukup tinggi. Beberapa jenis tupai tersebut yakni sebagai berikut:
- Tupai tanah atau Tupaia tanah juga sering disebut sebagai tupai puwar, merupakan tupai yang memiliki bentuk tubuh yang paling besar di antara tupai-tupai lainnya. Jenis tupai ini tersebar di daerah Sumatera dan Kalimantan.
- Tupai akar atau Tupaia glis yang banyak disebut juga sebagai tupai tanah oleh banyak kalangan. Jenis tupai ini tersebar secara luas di berbagai daerah di Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Juga terdapat di Semenanjung Malaya, Palawan, dan di pulau-pulau kecil di dekatnya.
- Tupai kekes atau Tupaia javanica, merupakan tupai dengan tubuh ramping yang cenderung kecil. Jenis tupai ini banyak terdapat di kawasan Pulau Jawa, Bali, Sumatera Barat (Kerinci), dan Pulau Nias.
Pada umumnya harga tupai sendiri cukup terjangkau, bergantung dari tingkat kejinakan serta umur dari tupai yang dipasarkan. Umumnya tupai-tupai ini berharga mulai Rp 25 ribu – Rp 100 ribu per ekornya.
Pilih Tupai yang Sehat dan Aktif
Tupai memang terkenal lincah dan cenderung liar. Oleh karenanya, dulur dapat memilih tupai yang berumur kurang dari 3 bulan, sebab di umur ini tupai lebih mampu untuk beradaptasi dengan manusia sehingga mudah untuk menjinakkannya. Namun, jika dulur tak ingin kesusahan, maka dulur dapat memilih tupai yang memang sudah jinak.
Dulur juga dapat memilih tupai yang nampak sehat. Yang bisa kita lihat lewat tampilan fisik serta gerakan tupai yang lincah.
Jika tupai nampak lesu dan kurang lincah, dulur dapat membawanya ke Puskeswan (Puskesmas Hewan) atau ke dokter hewan guna berkonsultasi dan melakukan penanganan awal.
Siapkan Kandang Tupai yang Tepat
Sebelum dulur memelihara tupai, sebaiknya dulur mengetahui cara menyiapkan kandang tupai secara tepat. Agar tupai nyaman dan tak akan kabur dari kandang mereka.
Idealnya, kandang tupai berukuran 60 x 100 cm. Karena tupai merupakan hewan pengerat yang suka menggerogoti kandang mereka, dulur perlu menggunakan kandang dengan material yang kuat seperti kandang besi, sehingga kandang tidak rawan rusak.
Dulur juga perlu memperhatikan isi dari dalam kandang itu sendiri. Dulur perlu menyiapkan alas glodokan sebagai tempat beristirahat untuk tupai. Beri alas yang cukup nyaman seperti kain, jerami, ataupun serutan kayu agar tetap terjaga kehangatannya.
Dulur juga bisa menambahkan aksen lainnya, seperti cabang pohon dan daun sebagai tempat tupai untuk memanjat dan bermain.
Pilih Lokasi Kandang yang Sesuai
Selain keadaan dalam kandang, dulur juga perlu memerhatikan tempat peletakan kandang. Agar tupai tetap sehat, tupai memerlukan sinar matahari agar tupai tetap merasa berada di habitat aslinya.
Letakkan kandang di tempat yang terkena sinar matahari namun secukupnya saja, karena matahari yang terlalu terik juga tidak baik untuk tupai.
Selain itu, dulur perlu memastikan agar meletakkan kandang tupai jauh dari jangkauan peliharaan lain atau predatornya, agar tupai tidak stres.
Pemberian Pakan untuk Tupai
Seperti dalam penjelasan di awal, tupai merupakan hewan insektivora atau pemakan serangga. Namun selain serangga, di habitat aslinya, tupai juga mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.
Jadi dulur bisa memberikan tupai buah dan atau sayur-sayuran sebagai pendamping pemberian serangga sebagai pakannya.
Selain itu, dulur juga bisa memberikan pelet khusus yang bisa dibeli di pet shop atau lewat e-commerce. Pelet khusus biasanya memiliki nutrisi yang sudah disesuaikan untuk memenuhi asupan nutrisi harian tupai.
Namun, dulur tetap perlu memberikan pakan alami juga seperti jangkrik, ulat, brokoli, apel, dan lain sebagainya.
Dulur juga perlu menjaga tupai agar terhidrasi dengan baik. Dengan cara memberikan air minum bersih yang diganti tiap harinya.
Cek Kondisi Kesehatan Tupai Secara Berkala
Sebagai makhluk hidup yang bisa terkena penyakit, tupai juga perlu dicek dan dijaga kesehatannya. Pemeriksaan rutin untuk mengecek kondisi tupai mampu mencegah tupai mengidap penyakit yang serius. Karena apabila terdeteksi terkena penyakit, tupai akan langsung ditangani sebelum terlambat.
Selain pengecekan rutin, dulur juga perlu berkonsultasi terkait kebiasaan tupai sehari-hari, pakan yang diberikan, perawatan, dan hal-hal lain untuk menjaga kesehatan tupai. Karena jika tupai sehat, tentunya tupai akan nampak ceria dan lincah.
Berikan Vitamin untuk Tupai
Selain pakan dan pemeriksaan rutin, dulur juga bisa memberikan vitamin atau suplemen tambahan dalam merawat tupai. Karena untuk menjaga imun tupai, tidak cukup dengan buah dan sayuran saja.
Dulur dapat menggunakan vitamin dan suplemen yang organik, agar tupai tidak mengalami kondisi buruk sebab terpapar bahan kimia. Dalam hal ini, dulur bisa menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak, yang telah terjamin kualitasnya dan juga khasiatnya.
Penggunaan produk GDM ini dapat memberikan banyak manfaat untuk tupai, misalnya:
- meningkatkan nafsu makan tupai,
- membantu melancarkan metabolisme pencernaan tupai,
- meningkatkan daya tahan tubuh tupai,
- mempercepat pembesaran tupai,
- memperbaiki kualitas pakan tupai.
Penggunaan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan ini juga cukup mudah. Dulur bisa mengaplikasikan 10 ml produk GDM pada makanan atau minuman tupai, ulangi pemberian suplemen ini tiap 3-4 kali dalam seminggu.
Cara Merawat Anakan Tupai Tanpa Induk
Jika suatu hari dulur menemukan atau memelihara anak tupai tanpa induknya, tentunya akan menyusahkan jikalau belum memiliki pengalamannya.
Cara merawat anak tupai apalagi tanpa induk yang menemaninya terbilang cukup susah karena membutuhkan perhatian ekstra. Namun, dulur dapat mengikuti beberapa hal berikut ini untuk merawat anakan tupai hingga tumbuh dewasa.
Siapkan Kandang Bayi
Apabila anak tupai baru lahir atau berwarna kemerahan dan belum memiliki bulu, dulur perlu menjaga kehangatan tubuh dari anak tupai tersebut.
Dulur perlu menyiapkan kandang bayi atau bahkan membuat kotak penghangat semacam inkubator dengan memberikan lampu yang cukup hangat ke dalam kotak. Pastikan ukuran pandang tidak terlalu besar.
Selain itu dulur juga perlu menaruh kandang di tempat yang strategis, serta pastikan alas dari kandang dapat membantu agar tubuh anakan tupai tetap hangat.
Dulur juga dapat mengisi kaos kaki dengan beras, kemudian memanaskannya dalam microwave kurang lebih selama 30 detik. Setelahnya tempelkan ke tubuh anak tupai. Jika terasa mulai mendingin, panas kembali kaos kaki berisi beras tersebut.
Berikan Pakan sesuai Umur Tupai
Karena anakan tupai rentan dan perlu bertahap dalam memberikan pakan, jadi dulur perlu memberikan pakan sesuai umur tupai.
Dulur bisa memberikan susu anjing atau susu kucing kepada bayi tupai, karena jika menggunakan susu sapi dikhawatirkan laktosa yang ada tidak cocok untuk tupai. Hal ini akan menyebabkan alergi atau gejala berbahaya lainnya.
Atau dulur bisa membuat campuran susu kambing, yoghurt tawar, krim, dan juga kuning telur hingga tupai berumur 6 – 7 minggu. Berikan juga menggunakan pipet atau spuit setetes demi setetes. Agar cepat besar, bayi tupai juga bisa diberi pisang yang telah dihaluskan.
Saat anak tupai berusia di bawah 5 minggu, anak tupai belum bisa buang air sendiri. Oleh karenanya, dulur perlu menstimulasi dengan menggunakan cotton bud yang telah dibasahi menggunakan air yang hangat. Usapkan cutton bud basah tersebut pada area genital anak tupai.
Saat anak tupai mulai menginjak usia 6 minggu, dulur sudah bisa mulai menyapih dan mulai mengganti makanannya dengan rodent block atau pelet khusus. Ketika anak tupai sudah cukup pandai mengunyah makanannya, dulur bisa memberikan pakan lain seperti biji-bijian, buah, sayur, dan bahkan serangga.
Kalau anakan tupai sudah berumur 10 minggu, dulur bisa menaruh anakan tupai di kandang seperti tupai dewasa agar anakan tupai bisa mengeksplor dan bergerak bebas.
Rutin Memberikan Minum
Selain tupai dewasa, dulur juga perlu memastikan anakan tupai untuk tidak dehidrasi. Dulur dapat memberikan campuran air hangat, gula, dan garam menggunakan spuit atau pipet setetes demi setetes.
Pastikan anak tupai menyesap larutan tersebut. Lakukan sesering mungkin atau tiap 15 menit sekali, hingga anak tupai tidak lagi mengalami dehidrasi.
Vitamin untuk Tupai Agar Sehat dan Aktif
Selain memperhatikan kandang dan juga pakan, dulur perlu memberikan vitamin tambahan agar tupai tetap terjaga kesehatannya. Sehingga tupai dapat semakin aktif dan lincah.
Dulur dapat memberikan tupai Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan. Karena pada suplemen ini terbuat dari bahan organik yang mengandung mineral dan mengandung bakteri apatogen yang sangat tupai perlukan.
Dulur cukup memberikan 3 ml per ekor, yang dapat dulur campurkan pada air minum ataupun pakan tupai tiap harinya. Sehingga imun tupai akan lebih terjaga tentunya.
Penggunaan vitamin ini dapat memberikan banyak manfaat untuk anakan tupai, seperti:
- Mempercepat pertumbuhan dan pembesaran tupai,
- Meningkatkan kekebalan anakan tupai terhadap penyakit,
- Membuat nafsu makan anakan tupai meningkat,
- Juga, membuat metabolisme pencernaan anakan tupai kian lancar.
Nah, dulur itu adalah penjelasan mengenai cara merawat tupai, baik dewasa maupun anakannya bagi pemula. Apakah dulur berminat untuk memulai memelihara hewan berbulu satu ini?
Jangan lupa untuk menggunakan produk GDM seperti dalam penjelasan di atas. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hewan peliharaan dulur, agar selalu sehat dan lincah.
Selain itu, dulur juga bisa mengonsultasikan kendala dalam memelihara dan merawat tupai lainnya dengan tim ahli peternakan kami. Caranya sangat mudah, tinggal klik tombol di bawah ini.