Penelitian dan pengembangan varietas padi di Indonesia akan tetap berjalan guna menyejahterakan rakyat dan memajukan pertanian. Varietas unggul hasil pengembangan yang sering dijumpai adalah padi Inpari. Salah satu usaha petani dalam memajukan pertanian Indonesia adalah mengetahui cara pemupukan padi Inpari yang tepat.
Memilih bibit atau varietas yang tepat untuk budidaya padi, varietas padi inpari merupakan jenis bibit padi yang sangat bagus kualitas dari segi bulirnya dan tentunya kualitas yang didapatkan.
Untuk Anda yang memilih varietas inpari untuk budidaya padi skala besar, Anda harus memahami teknis pemupukan dan apa saja proses perawatan yang tepat untuk varietas padi inpari seperti berikut ini:
Inbrida Padi Sawah Irigasi atau biasa disebut Inpari adalah jenis padi inbrida yang ditanam di lahan sawah. Inbrida memiliki arti suatu varietas yang dikembangkan melalui penyerbukan sendiri dari satu tanaman. Hal ini membuat tingkat homozigositas atau tingkat kemurnian padi yang dihasilkan tinggi.
Beberapa jenis padi Inpari di Indonesia antara lain Inpari 16 Pasundan, Inpari 17, Inpari 18, Inpari 19, Inpari 20, Inpari 2, Inpari 36 Lanrang, Inpari 37 Lanrang, Inpari 38 Tadah Hujan Agritan, Inpari 47 WBC hingga varietas ternama seperti padi Inpari 42.
Beberapa jenis inpari lainnya, yang memiliki spesifikasi berbeda-beda juga keunggulan lainnya. Anda bisa mempelajari padi inpari lainnya berikut Jenis Padi Inpari Paling Bagus Hasilnya.
Sebuah studi menunjukkan hasil bahwa cara pemupukan padi Inpari dengan melakukan pemberian pupuk organik 2 ton per ha berpengaruh baik pada tanaman. Hal ini terjadi karena pemberian pupuk ini berpengaruh pada peningkatan aktivitas cacing tanah dalam mengubah hal atau bahan organik yang ada.
Apabila cacing tanah dapat beraktivitas secara maksimal, maka senyawa lain yang bermanfaat bagi kesuburan tanah akan terbentuk. Hal ini pada akhirnya akan memengaruhi kualitas dan kuantitas padi yang dihasilkan.
Cacing tanah diketahui memakan bahan pupuk organik granula, kemudian mereka menjadikannya partikel-partikel yang kecil yang selanjutnya akan dirombak oleh mikroba yang ada.
Hasil dari dekomposisi tersebut akan disebarkan ke lapisan tanah yang lebih dalam dan akan meningkatkan aerasi pada tanah. Cacing tanah yang sudah mati dapat menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme lain di tanah dan juga dapat menjadi sumber hara bagi suatu tanaman, termasuk padi.
Penambahan pupuk yang berbahan organik juga diketahui memberikan kontribusi yang baik atas ketersediaan unsur hara N, P, dan unsur K. Pupuk organik juga dinilai dapat mengefisiensikan jumlah penggunaan pupuk anorganik pada penanaman padi di Indonesia.
Meski dinilai baik dan ramah bagi lingkungan, penelitian menunjukkan bahwa sejumlah petani di Indonesia belum berani menggunakan pupuk organik bagi tanaman padinya sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh penyuluh. Beberapa petani masih ragu-ragu dan belum yakin akan menggunakan pupuk organik pada padi yang akan atau sedang digarapnya.
Beberapa petani yang menjadi responden penelitian enggan untuk menerapkan cara yang dianjurkan dan dijelaskan oleh penyuluh pada tahap atau proses persemaian. Hal ini dikarenakan petani merasa pencampuran pupuk organik dengan media tanam terlalu menghabiskan waktu yang banyak dan cara yang perlu dilakukan dinilai terlalu rumit.
Meski demikian, cara pemupukan padi Inpari dengan mencampurkan media tanam dan pupuk organik dinilai sangat bagus karena cara ini dapat membuat kandungan pupuk tidak akan mengendap di atas media tanam. Selain itu, cara ini akan membuat pupuk dan media tanam tidak hanyut ketika musim hujan tiba.
Penelitian yang sama menunjukkan hasil bahwa sebagian petani belum mampu untuk menerapkan jenis pupuk yang dianjurkan oleh penyuluh pertanian. Selain itu, para petani juga masih menggunakan pupuk kimia berjenis urea.
Bukan karena tidak mau menggunakan pupuk organik, alasan petani masih menggunakan pupuk urea adalah karena cara pemupukan padi Inpari dengan pupuk urea dinilai baik saat pertumbuhan dan saat pembibitan.
Hasil studi menunjukkan bahwa petani memilih untuk menggunakan semua produk pupuk organik yang didapat pada waktu persemaian dan juga pada saat pemupukan dasar. Kemudian, pada waktu pemupukan setelah tanam para petani diketahui masih tetap memilih produk pupuk kimia jenis urea.
Dalam hal waktu pemupukan, sebagian petani dinilai menerapkan waktu pemupukan pupuk organik di waktu yang belum tepat. Misal, pada tahap persemaian petani seharusnya melakukan pemupukan pada waktu tujuh hari sebelum benih disebar. Akan tetapi, petani lebih memilih untuk melakukan pemupukan pada saat benih akan disebar.
Pada saat pemupukan dasar, petani perlu untuk melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik di step pembajakan sawah dan juga sekitar tujuh hari sebelum padi siap untuk ditanam. Akan tetapi, petani lebih memilih untuk menebar semua pupuk yang dimiliki oleh mereka sebelum proses pembajakan.
Kemudian di saat proses pemupukan setelah tanam, petani hanya memberi pupuk di saat padi berumur dua minggu setelah tanam dan juga saat padi memiliki umur empat minggu setelah tanam. Para petani tersebut merasa dua kali pemupukan sudah cukup untuk dilakukan untuk budidaya padi di sawah.
Dari berbagai sikap yang dimiliki oleh petani terhadap pupuk organik tersebut, dapat disimpulkan bahwa beberapa petani di Indonesia belum berani mencoba pupuk organik sebagai pupuk dalam tanaman padinya.
Mengingat betapa bermanfaatnya pupuk organik ini, penyuluh juga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan juga penerapan petani terkait pupuk organik.
Cara pemupukan padi Inpari dengan menggunakan pupuk cair organik merupakan salah satu langkah yang dapat Anda lakukan agar tidak hanya menggunakan pupuk padi Inpari 42 anorganik saja. Sifat yang ada dalam pupuk cair organik ini adalah tidak kimiawi dan dikenal ramah dan aman untuk lingkungan.
Meski perbedaan dalam setiap percobaan penggunaan pupuk cair organik pada padi Inpari tidak menunjukkan hasil yang signifikan, cara pemupukan padi Inpari menggunakan pupuk organik diyakini dapat berpengaruh baik terhadap panjang ukuran malai, hasil gabah kering dari panen, dan berat atau bobot seratus butir gabah yang dihasilkan.
Cara pemupukan padi Inpari yang sesuai akan mempengaruhi hasil tanaman di masa mendatang. Selain itu, pemilihan pupuk yang baik pun akan berpengaruh terhadap hasil panen padi di masa depan.
Petani Indonesia perlu memperhatikan cara pemupukan padi Inpari yang baik, benar, dan sesuai prosedur, kemudian memilih produk pupuk terbaik bagi tanaman padinya. Cara pemupukan padi Inpari yang baik tidak akan menghasilkan padi yang baik apabila tidak disertai pemilihan produk pupuk yang tepat.
Pemupukan padi yang baik, melewati beberapa proses yang sesuai. Antara lain saat persiapan lahan hingga perawatan.
Jenis pupuk yang digunakan juga bisa dalam bentuk granule dan booster pasta, untuk pengolahan lahan bisa menjadi salah satu penunjang kualitas tanah.
Penggunaan pupuk organik cair, tidak hanya menutrisi dan menumbuhkan kualitas saja tapi meminimalisir serangan penyakit maupun hama.
Agar tidak bingung dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan sejalan dengan cara pemupukan padi Inpari yang benar, kami menyajikan produk-produk pupuk berkualitas untuk hasil panen padi yang baik.
Pemahaman yang baik terhadap cara pemupukan padi Inpari dan berbagai pilihan pupuk berkualitas untuk padi sangat diperlukan bagi petani agar hasil panennya maksimal. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam memupuk padi agar tanaman yang dihasilkan akan baik.
Jika Anda memiliki kendala dalam pemupukan padi, utamanya Anda baru pertama kali menggunakan varietas padi inpari? Anda bisa berkonsultasi dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: