Sebagai penghobi burung kicau dulur pasti sudah tak asing dengan jalak suren. Terlebih jenis burung ini memiliki suara kicau dan tampilan yang khas. Nah, tahukah dulur untuk dapat membuat jalak suren berkicau merdu dan memiliki produktivitas tinggi, kita harus menerapkan cara ternak dan perawatan yang tepat.
Jalak suren memang sangat populer dan banyak diminati oleh penghobi burung. Sayangnya, populasi alami jalak suren sempat jadi sangat langka, dan masuk dalam satwa dilindungi.
Namun pada tahun 2018, dari laman informasi UGM, jalak suren dikeluarkan sebagai daftar satwa dilindungi. Hasilnya, burung ini bebas untuk dipelihara atau diternak oleh masyarakat umum.
Nah, dulur mengingat habitat dan jumlah populasi jalak suren yang tak begitu besar, tentu sangat penting bagi Anda untuk menerapkan cara ternak yang tepat dan bijak. Seperti yang akan kami jelaskan dalam ulasan berikut ini:
Peluang Usaha Ternak Burung Jalak Suren
Burung jalak ini diketahui merupakan burung jinak yang biasa dipelihara di rumah-rumah. Selain karena tampilan dan suaranya yang khas, burung ini disebut-sebut sebagai burung penjaga rumah yang jinak.
Sebab burung jalak ini termasuk ke dalam burung yang cukup peka. Selain itu jika ada orang yang datang ke rumah atau dekat dengan tempat tinggal burung jalak, burung ini akan mengeluarkan suara nyaring dan bervariasi. Sehingga burung ini akhirnya dianggap bisa menjaga rumah.
Burung jalak ini diketahui menjadi burung yang digemari oleh banyak orang. Oleh karenanya, apabila dulur membudidayakan burung jalak ini, tentunya dulur akan mendapatkan profit yang tinggi.
Bahkan untuk anakan pun, burung jalak bisa dihargai mulai dari Rp 150 ribu per ekor hingga Rp 500 ribu per pasangnya. Jika sukses mengembangbiakkan banyak burung jalak, tentunya keuntungan yang akan didapat berlipat ganda pula.
Burung jalak suren bisa berkembangbiak kapan pun sepanjang tahun. Namun, puncak perkembangbiakkan burung jalak ini terjadi di pertengahan tahun, yakni di antara bulan Januari – Juni.
Sedangkan di bulan setelahnya yani Juli – Desember, burung jalak akan mengalami masa penurunan perkembangbiakan.
Karakteristik Burung Jalak Suren
Burung jalak suren ini sendiri memiliki karakteristik yang terbilang cukup unik. Jalak suren rata-rata memiliki ukuran tubuh sedang, dengan besaran kurang lebih 20 – 24 cm, dengan berat badannya kurang lebih 75 – 100 gram.
Burung jalak suren ini memiliki bulu berwarna hitam dan putih. Pada jantan warna hitam dan putih ini terkesan jelas dan bersih, sedangkan pada betinanya warna hitam dan putih cenderung kusam.
Warna putih berada di dahi, garis sayap, pipi, perut, dan tunggir atau tulang ekor. Sedangkan warna hitamnya berada di tenggorokan, dada, dan tubuh bagian atas. Namun, warna hitam ini cenderung berwarna coklat pada burung jalak suren yang masih remaja.
Cara Ternak Burung Jalak Suren
Cara untuk menernakan atau membudidayakan burung ini, tergolong cukup mudah. Karena pada dasarnya dulur perlu memperhatikan pemilihan indukan, kebersihan habitat, kualitas pakan, dan lain sebagainya.
Berikut ini langkah yang dapat dulur lakukan untuk melakukan ternak burung jalak suren secara optimal.
Pemilihan Calon Indukan
Dulur perlu memilih calon indukan yang bagus agar anakan yang dihasilkan akan bagus pula. Karena anakan jalak suren hasil ternak lebih bagus untuk pemeliharaan rumahan, nilai pasaran tinggi, dan juga bisa mengangkat nama dari peternak atau pembudidaya jika hasil anakan terbukti baik performanya. Oleh karenanya, berikut ini persiapan yang dapat dulur ikuti untuk memilih indukan.
Memiliki Kualitas yang Baik
Keberhasilan dari pembudidayaan burung jalak suren tentunya terletak pada pemilihan indukan, karena indukan yang baik, akan menghasilkan anakan jalak suren dengan kualitas yang baik pula.
Selain melihat dari kicauan burung jalak suren, dulur juga perlu memperhatikan kondisi fisik, mental, dan juga daerah burung jalan suren itu berasal.
Kondisi dan Kesehatan Burung
Kondisi kesehatan burung tentunya perlu diperhatikan dengan baik secara rutin. Sebab indukan yang sehat dan memiliki imun yang kuat, akan menghasilkan anakan yang sehat dan kuat pula. Burung jalak suren yang sehat dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
- Indukan burung jalak suren harus memiliki mata dengan sinar mata bercahaya terang dan tajam.
- Nafsu makan yang tinggi dan lahap juga jadi penentu bahwasannya indukan dalam kondisi sehat.
- Gerak tubuh yang lincah, energetik, dan selalu berkicau dengan lantang.
- Memiliki bulu yang lebat dan rapi, serta berkilau.
- Kotoran yang dikeluarkan dalam kondisi baik, yakni tidak terlalu berbau, tidak terlalu keras, dan tidak encer. Kotoran yang berbau biasanya berasal dari pakan yang dikonsumsi oleh burung jalan suren.
Memiliki Kicau yang Baik
Seperti yang telah disebutkan, bahwasannya kicauan burung yang baik menandakan burung jalak suren dalam kondisi yang sehat.
Selain itu, kicau yang baik bisa diperhatikan berdasarkan volume kicauan yang keras, nada dan iramanya enak untuk didengar, bersih dan atau jelas, kicauannya panjang atau lama, dan memiliki tempo yang tidak terputus-putus.
Tidak Cacat Fisik dan Mental
Dulur perlu memastikan agar calon indukan burung jalak suren tidak mengalami kecacatan, baik secara mental maupun fisik.
Cacat fisik pada burung jalak suren dapat dilihat lewat bentuk tubuhnya, yakni kaki sempurna tidak pincang, paruh utuh, mata normal, serta memiliki ekor yang utuh dan dalam kondisi yang baik.
Dulur juga perlu memastikan calon indukan memiliki mental yang baik, yang mana indukan tidak penakut, mudah beradaptasi dengan lingkungannya, dan tidak mudah stress.
Produktivitas Tinggi
Untuk calon indukan burung jalak suren, perlu dipastikan agar indukan betina dan jantan mampu melakukan perkawinan dengan baik dan mampu menghasilkan telur dengan daya tetas yang tinggi.
Selain itu, pastikan indukan pandai dalam mengasuh anak-anaknya. Sehingga anak-anak yang dimiliki indukan bisa cepat tumbuh dengan sehat.
Namun, indukan produktif ini baru dapat diketahui setelah telur-telurnya menetas. Indukan yang baik biasanya memiliki ciri-ciri seperti tidak bengis, mampu mencari makan dengan rajin, tidak mudah kaget atau indukan selalu tenang, dan indukan mudah bersosialisasi.
Menentukan Jenis Kelamin Indukan Jalak Suren
Sebelum mengawinkan indukan jantan dan indukan betina, tentu saja dulur perlu mengetahui jenis kelaminnya. Bagi dulur yang masih pemula tentu saja hal ini cukup sulit untuk dilakukan. Sebab membedakan bentuk fisik dan suara kicauannya memang susah, karena sangat mirip.
Namun, pengamatan lebih lanjut secara teliti, dapat membantu dulur untuk bisa membedakan indukan jantan dan indukan betina. Berikut ini langkah yang dapat dulur cermati dan lakukan untuk menentukan jenis kelamin burung jalak suren.
Bentuk Luar
Bentuk luar dari burung jalak suren tentunya adalah ciri yang paling mudah untuk diamati. Untuk membedakannya, dulur perlu memperhatikannya dengan seksama.
Untuk burung jalan suren jantan, bentuk tubuh keseluruhannya cenderung lebih lonjong dan juga panjang, kepalanya bulat besar, dan paruhnya berukuran besar.
Bulu yang ada di kepala, punggung, dan juga dada pada burung jantan berwarna hitam legam dan juga mengkilap. Untuk warna putih pada bulunya, biasanya akan tampak lebih bersih, ekornya menyatu dan juga lebih panjang. Yang mana akan lebih nampak saat burung berkicau sembari bergerak.
Sedangkan burung jalak suren betina, pada umumnya memiliki ciri fisik yang berseberangan dengan burung jalak suren jantan.
Cirinya dapat terlihat dari bentuk badan burung jalak suren yang lebih bulat serta lebih pendek, warna hitam dan juga putih pada bulunya lebih kusam dibandingkan bulu pejantan, paruh dan ekor burung betina juga lebih pendek.
Gerakan dan Tingkah Laku
Gerakan dan tingkah laku dari burung jalak suren jantan berbeda tentunya dengan betina. Dulur dapat memperhatikan dan akan segera mengetahui perbedaannya.
Karena pada burung jalak suren jantan, jambul miliknya ini mengembang lebih tinggi dan besar, kepalanya tegak mendongak ke atas, nampak seperti sedang menantang dan nampak pemberani.
Sedangkan burung jalak suren betina sebaliknya, ia nampak lebih lembut. Bulu kepalanya agak lebih ramping saat mengembang. Serta gerakannya saat berkicau lebih lembut dan ramah.
Suara Kicauan
Dulur bisa membedakan jenis kelamin burung jalak suren lewat suara kicauannya. Burung Jalak suren jantan memiliki suara kicauan yang lebih kencang dan memiliki banyak variasi.
Saat berkicau bersama-sama, biasanya burung jalak suren memulainya terlebih dahulu seolah-olah memimpin kicauan. Sedangkan burung jalak suren betina, kicauannya memiliki variasi yang terbatas dan biasanya ia akan mengikuti kicauan burung jantan.
Bentuk Alat Kelamin
Bentuk alat kelamin pada burung jalak suren biasanya terlihat kecil namun lebih menonjol. Apabila alat kelamin atau kloaka dipencet dan kemudian dibalik, alat kelamin seperti hendak dikeluarkan, terlihat pada ujung permukaan atasnya berbentuk runcing yang keluar seperti ujung dari suatu pipa kecil.
Sedangkan pada burung jalak betina, lubang kolakanya nampak lebih lebar, halus, lembut, dan lebih basah. Bila burung dibalik, kemudian dipencet atau dikeluarkan, akan nampak belahan menuju suatu sudut.
Tulang rawan yang berada di bawah dubur atau bisa disebut tulang supit pada burung betina, lebih lebar ketimbang burung jantan.
Persiapan Kandang Ternak Jalak Suren
Dulur perlu mempersiapkan kandang yang dibuat mendekati habitat asli burung jalak suren di alam bebas. Berikut ini syarat yang perlu dulur penuhi dalam mempersiapkan kandang.
Pilih Lokasi yang Cocok dan Strategis
Dulur perlu memilih lokasi yang cocok dan strategis. Sebab hal ini akan mempermudahkan dulur untuk menjangkau dan mengamati burung jalak suren. Tempatkan kandang di tempat yang lebih tenang, jauh dari keramaian, sehingga burung tidak rawan stress dan merasa di habitat aslinya.
Tempatkan pula kandang burung jalak suren di tempat yang tidak akan dijamah oleh predatornya. Juga carilah lokasi yang tidak terlalu jauh dari pasar burung, tempat memperoleh makanan burung, tidak jauh dari sumber air, dan lain sebagainya.
Bentuk dan Kontruksi Kandang Ternak yang Memadai
Setelah menentukan lokasi yang cocok dan strategis, dulur bisa merancang bentuk dan atau konstruksi dari kandang. Kandang yang akan dibangun harus kokoh, mampu melindungi burung dari panas terik sinar matahari, hujan, dan juga predator atau hewan lain yang bisa mengganggu burung jalak suren.
Ketahanan kandang pun harus tahan lama, yakni jika diperkirakan akan tetap kokoh berdiri dalam kurun waktu 5 – 10 tahun ke depan. Bahan pembuatan kandang juga perlu dulur pilih yang bagus materialnya, sebab bahan perlu tahan banting terhadap panas, hujan, keropos, dan lain sebagainya.
Disarankan ukuran kandang untuk ternak burung jalak suren ini adalah sepanjang 1 meter, selebar 1 meter, dan setinggi 2 meter.
Cara Penjodohan Indukan Burung Jalak Suren
Dulur dapat melakukan penjodohan indukan atau perkembang biakan saat burung jalak Suren berusia 10 – 12 bulan.
Idealnya penjodohan ini lebih tepat ketika betina berusia 1 tahun, dan 1,5 – 2 tahun untuk jantan. Memang biasanya, betina lebih cepat matang organ reproduksinya dibandingkan pejantan.
Dalam penjodohan indukan, dulur bisa menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut:
Penjodohan untuk jumlah indukan yang banyak
Jika jumlah indukan banyak, dulur dapat melakukan penjodohan yang dilakukan secara bebas. Yang mana memiliki artian bahwa dulur bisa melepaskan burung untuk memilih jodohnya masing-masing.
Penjodohan akan berhasil dilakukan ketika sepasang burung saling berkicau sahut menyahut, nampak berdekatan, dan bercumbu. Jika sudah pasti akan berjodoh, segera masukkan pasangan burung jalak suren ke dalam kandang yang sama.
Karena biasanya jika burung sudah berjodoh akan merajai dan menyerang sesamanya. Atau bahkan sebaliknya, mereka akan diganggu bahkan berebut jodoh. Yang mana hal tersebut tentunya akan mengganggu penjodohan.
Penjodohan untuk dua ekor indukan burung jalak atau sepasang
Jika hanya ada dua burung ekor jalak suren atau sepasang, penjodohan dapat langsung dulur lakukan dengan memasukkan burung betina ke dalam sangkar kecil.
Burung jalak suren jantan akan menghampiri betina jika memang berjodoh. Karena memang musim kawin terjadi sepanjang tahun, juga karena jantan dan betinanya dalam kondisi birahi, maka sepasang burung ini akan dengan segera berjodoh
Burung sudah berhasil berjodoh, akan kawin dalam kurung waktu 2 – 4 minggu. Kemudian, burung akan mempersiapkan sarang untuk bertelur di tanaman dengan cabnag yang banyak.
Proses Bertelur dan Penetasan Anakan Burung Jalak Suren
Dalam kandang budidaya, Burung Jalak Suren ini bisa dirangsang untuk membuat sebuah sarang. Yakni dengan mempersiapkan tanaman bercabang banyak, kemudian di tempat yang sekiranya kuat, dulur dapat menaruh bahan-bahan pembuat sarang.
Bahan tersebut yakni akar sulur, ranting, dedaunan, jerami, serat kayu, dan lain sebagainya. Bahan-bahan tersebut dapat dulur susun secara melingkar dengan tumpukan yang teratur.
Cara ini akan membuat burung jalak suren dengan segera mulai membangun sarangnya. Ya meskipun burung jalak suren ini akan memilih tempat bersarangnya sendiri.
Telur jalak suren ini berwarna biru dengan ukuran kurang lebih 19 mm x 27 mm, sebanyak kurang lebih 3 – 4 butir. Telur yang dierami secara bergantian itu akan menetas setelah 14 hari.
Setelah menetas, anakan burung jalak suren akan diasuh oleh induknya hingga mencapai usia 1,5 bulan. Setelahnya, dulur sudah bisa mengambil dan memisahkan anakan dengan indukan di waktu yang tepat.
Cara Mempercepat Produksi
Jika dulur merasa cara alami dengan mengasuh indukan selama kurang lebih 1,5 bulan, dulur bisa mempercepat proses tersebut, yakni seperti berikut ini.
Proses Pengeraman dan Penetasan Telur
Berikut ini langkah yang dapat dulur ikuti untuk mempercepat proses pengeraman serta penetasan telur:
- Siapkan kotak listrik dengan lampu bohlam 5 watt. Kotak tersebut sebaiknya berukuran panjang x lebar x tinggi kurang lebih 60 cm x 50 cm x 60 cm. Dengan jarak bohlam dengan alas kurang lebih 18 cm.
- Setelah kotak listrik sudah siap untuk digunakan, ambillah telur atau bahkan anakan burung jalak suren yang telah berumur 1 hari dari sarang, pindahkan ke dalam kotak listrik.
- Jangan lupa untuk memberi makan anakan dengan kroto secukupnya selama kurang lebih 5 hari.
- Kemudian saat anakan berusia 6 – 30 hari, beri voer basah sebagai pakan.
- Setelah anakan burung jalak suren berusia lebih dari 30 hari, dulur bisa mulai memberikan pakan voer atau pelet kering.
Cara Memelihara Anakan Burung Jalak Suren
Setelah mengetahui cara menjodohkan hingga mempercepat proses produksi, dulur perlu mengetahui cara memelihara anakan burung jalak suren yang tepat.
Karena meski anakan burung jalak suren bisa dirawat oleh induknya, namun dulur tetap harus memastikan agar anakan burung terpelihara dengan baik. Dulur bisa menyediakan makanan dalam jumlah secukupnya untuk mempermudah induk memberi makan anakan burung jalak suren.
Jenis dan Pemberian Pakan Burung Jalak Suren
Selain kroto, dulur bisa memberikan alternatif makanan lainnya. Jenis pakan yang dulur berikan tiap harinya kepada indukan maupun anakan burung jalan suren ini mampu menentukan tingkat keberhasilan dalam proses ternaknya.
Makanan yang biasa dulur berikan adalah voer atau pelet, dengan menambahkan tambahan pakan seperti kroto, jangkrik, ulat hongkong, pisang kepok, pepaya, dan lain sebagainya.
Pemberian tambahan dalam pakan untuk burung jalan suren ini, bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian burung jalak suren.
Pemberian Suplemen Organik untuk Burung Jalak Suren
Selain tambahan pakan, dulur bisa menambahkan suplemen tambahan pula. Seperti menambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak.
Karena Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak ini mengandung mineral serta bakteri patogen yang dibutuhkan dalam pertumbuhan segala jenis ternak terutama Burung Jalak Suren.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak ini juga bisa membantu menurunkan kadar amonia sehingga kotoran dari burung Jalak Suren ini tidak akan menimbulkan bau yang menyengat.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak yang terbuat dari bahan organik ini sangat aman dan bisa mengurangi limbah.
Selain itu bakteri Bacillus brevis dalam suplemen ini bisa membantu memperkuat kekebalan tubuh ternak, sehingga burung jalak suren ini akan cukup kebal terhadap penyakit.
Untuk pengaplikasiannya sendiri, dulur dapat memberikan 30ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak untuk 100 ekor per aplikasinya.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak ini dapat dulur campurkan pada pakan atau minuman burung jalak suren tiap harinya secara rutin agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Jika dulur tertarik untuk menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak dan atau ingin berkonsultasi dengan tim ahli kami, dulur bisa menekan di tombol di bawah ini ya!