Perkebunan

Hama Tanaman Cabe: Jenis, Penyebab Hingga Cara Mencegah yang Tepat 

hama tanaman cabe

Sebagai salah satu komoditas terbesar di lahan pertanian, dengan tingkat petani cabe yang besar, maka tidak heran jika cabe sebagai salah satu sayuran pangan dengan penggemar yang besar. Namun, budidaya cabai seringkali terhambat oleh serangan hama yang dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan penurunan hasil panen. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis hama tanaman cabai, penyebabnya, dan cara-cara pencegahan yang tepat.

Tanaman ini juga terkenal sebagai salah satu komoditas yang banyak digemari petani sayur sebab bisa menghasilkan keuntungan bisnis yang tidak melimpah. Terutama jika Anda bisa dengan maksimal dalam hal perawatannya maka bisa saja menghasilkan tanaman cabe bisa panen maksimal dengan untung yang besar.

Jenis-jenis Hama Tanaman Cabe

Simak beberapa jenis hama tanaman cabe yang harus dulur tahu. Beberapa jenis hama ini bisa saja mengganggu tanaman cabe milik anda. Pastikan, Anda tahu jenis hama tanaman cabe dan cara mengatasi yang tepat. 

Ulat Grayak

Ulat grayak merupakan jenis hama yang menyerang tanaman cabai dengan cara menyerang daun dan buahnya. Dampak serangan ulat grayak dapat terlihat dari lubang-lubang pada daun cabai dan pembusukan buah cabai yang diserang. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan pengendalian perlu diterapkan untuk melindungi tanaman dari kerusakan lebih lanjut.

Kutu Putih

Kutu putih adalah jenis hama yang menyedot cairan pada daun cabai. Dampak dari serangan kutu putih dapat terlihat dari daun cabai yang menguning dan mengalami layu. Pengendalian kutu putih perlu dilakukan secara efektif untuk mencegah penyebaran dan mengurangi kerusakan yang disebabkannya pada pertumbuhan tanaman cabai.

Thrips

Thrips, serangga kecil lainnya, juga menyerang daun cabai dengan cara menghisap cairannya. Serangan thrips dapat mengakibatkan daun cabai tampak bercak-bercak dan mengalami keriting. Penanganan yang cepat dan tepat perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran thrips dan menjaga kesehatan tanaman cabai.

Wereng

Wereng menyerang tanaman cabai dengan menghisap cairan pada batang dan daunnya. Serangan wereng dapat menyebabkan layu dan bahkan kematian tanaman cabai. Oleh karena itu, langkah-langkah pengendalian yang efektif perlu diambil untuk melindungi tanaman cabai dari dampak merugikan yang disebabkan oleh serangan wereng.

Cara Mengatasi Hama Tanaman Cabe 

Nah, setelah Dulur tahu apa saja hama pada tanaman cabe, maka Anda perlu tahu mengenai cara mencegah yang tepat serta penyebab tanaman cabe mudah terkena hama. 

1. Gunakan Cara Manual 

Gunakan sarung tangan taman dan singkirkan serangga dengan tangan secara manual. Ini merupakan metode yang efektif untuk mengatasi hampir semua jenis serangga yang dapat mengganggu tanaman cabai, termasuk kutu daun, thrips, dan tungau laba-laba. Untuk membuang siput secara manual, tunggulah hingga malam saat aktivitas mereka meningkat, kemudian letakkan mereka di tempat sampah di luar ruangan.

2. Semprotkan Air 

Semprotkan air pada tanaman cabai menggunakan selang taman atau penyemprot wastafel, terutama jika tanaman cabe berada di kotak jendela, karena semprotan air yang kuat memiliki efek efektif dalam menghilangkan serangga dari tanaman. Pastikan untuk menyemprotkan air ke bagian bawah daun tanaman.

3. Pastikan Tanah Berkualitas 

Penggunaan pupuk yang tepat bisa menjadi solusi untuk mencegah datangnya hama. Pupuk Organik dari GDM merupakan langkah yang tepat dalam menyiapkan tanaman agar tetap berkualitas. 

Cara Mencegah Hama Pada Tanaman Cabe 

hama tanaman cabe

Serangan hama pada tanaman cabe membuat produktivitas cabe menurun. Maka dari itu, Dulur harus bersiap dengan tanaman yang cabe kembali menyerang, untuk Anda harus mencegahnya dengan melakukan beberapa cara. 

1. Menjaga Kelembaban Lingkungan 

Anda telah menyadari bahwa kelembaban lingkungan dapat mempercepat pertumbuhan penyakit pada tanaman cabai. Oleh karena itu, Anda butuhkan usaha untuk menjaga tingkat kelembaban di sekitar tanaman cabai agar dapat mencegah terjadinya serangan penyakit.

2. Proses Pemupukan yang Tepat 

Pemberian pupuk dengan cara yang benar merupakan langkah yang efektif dalam mencegah berbagai penyakit berbahaya pada tanaman cabe. Proses pemupukan yang sesuai mencakup pemberian jenis pupuk yang tepat dengan dosis yang sesuai pula.

Anda dapat memanfaatkan Pupuk Organik GDM dengan produk GDM Black Bos, GDM SAME, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan. Ketiga jenis pupuk ini dapat Anda gunakan sejak tanaman cabe mencapai usia 7 hari.

Pada Usia 7 Hari 

Dulur bisa memberikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter, Anda bisa semprotkan secara merata untuk lahan tanaman cabe seluas satu hektar. Terapkan pemberian Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan secara berkala, yakni sekali seminggu hingga tanaman mencapai usia 28 hari.

Setelah tanaman mencapai usia 30 hari, berikan GDM Black Bos sebanyak 5 kg dan GDM SAME sebanyak 100 kg untuk satu hektar lahan tanaman cabe. Ratakan pemberian GDM Black Bos dan taburkan GDM SAME dengan merata.

Pada Usia >35 Hari 

Pada usia lebih dari 35 hari, Anda dapat kembali menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan dengan dosis yang sama. Namun, frekuensi pemberian yang bisa Anda lakukan 5 hari sekali. Pemberian rutin Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan akan membantu melindungi tanaman cabe dari penyakit dan mendukung pertumbuhannya yang sehat.

Beberapa jenis penyakit yang umum menyerang tanaman cabe dapat Anda atasi dengan langkah-langkah tersebut. Adalah penting untuk mencegah penyakit yang berbahaya dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan terlebih dahulu dan melaksanakan perawatan yang optimal untuk tanaman cabe.

Untuk konsultasi mengenai kualitas tanaman cabe atau cara mengatasi penyakit, Anda dapat berkonsultasi dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol di bawah ini:

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat