Perikanan

Kolam Ikan Nila: Jenis, Sistem Budidaya, dan Kapasitas Padat Tebar

ikan nila

Daya konsumsi masyarakat Indonesia akan ikan nila cukup tinggi sehingga membuat peluang bisnis peternakan ikan nila sangat menguntungkan. Namun, ada banyak hal yang harus anda persiapkan dalam memulai bisnis budidaya ikan nila. Salah satunya adalah kolam ikan nila.

Ada banyak pertimbangan dalam membangun kolam untuk ikan nila, seperti jenis dan sistem yang tepat. Membangun kolam yang tepat akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. 

Pertimbangan dalam menentukan jenis dan sistem kolam juga dipengaruhi oleh faktor lainnya lagi. Simak penjelasan lengkapnya agar dapat memahami dan memilih jenis kolam yang paling tepat untuk ikan Anda.

Kapasitas Padat Tebar Bibit Kolam Ikan Nila

bibit nila

Padat tebar adalah jumlah ikan yang ditebarkan dalam satu kolam dengan ukuran tertentu. Jumlah padat tebar perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kesehatan ikan nila itu sendiri.

Kepadatan ikan nila yang terlalu sedikit akan membuat lahan kolam yang luas jadi tidak optimal sehingga merugikan secara bisnis. Sedangkan populasi ikan nila yang terlalu padat akan mempengaruhi kesehatannya.

Populasi yang ideal untuk ikan nila berkisar antara 15 ekor untuk luas kolam sebesar 1m2. Jadi, anda harus membuat kolam dengan ukuran yang sesuai dengan jumlah ikan yang akan anda miliki.

Penentuan Jenis Kolam Ikan Nila

kolam nila

Ada banyak jenis kolam yang dapat anda gunakan untuk budidaya ikan nila. Setiap kolam juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pertimbangkan keempat jenis kolam ini untuk membudidayakan ikan.

1. Kolam Terpal

Sesuai namanya, kolam terpal merupakan kolam ikan yang terbuat dari terpal. Anda hanya membutuhkan terpal dan kerangka untuk membuat kolam yang satu ini dalam budidaya ikan nila.

Kelebihan penggunaan kolam terpal adalah cara pembuatannya yang gampang. Kalau Anda masih harus berpindah tempat, maka kolam terpal juga cocok Anda gunakan karena lebih mudah untuk dibongkar dan dipasang kembali.

Selain mudah, biaya yang murah juga menjadi kelebihan lain dari penggunaan kolam terpal. Cukup sediakan biaya untuk membeli terpal dan kerangka kolam saja.

Dari 2 kelebihan itu, kolam terpal juga memiliki kekurangan. Membeli terpal yang tidak berkualitas memiliki risiko membuat kolam tersebut bocor. Hal ini tentu akan mengancam nyawa dari ikan nila. Selain itu, kesalahan dalam pemasangan juga berisiko membuat kolam terpal roboh.

2. Kolam Beton

Penggunaan kolam beton dalam budidaya ikan nila menawarkan kelebihan yaitu lebih aman untuk membudidayakan ikan nila. Serangan hama yang merugikan ikan nila juga jauh lebih berkurang.

Kolam beton juga memiliki kelebihan lain, yaitu tidak mudah rusak dan lebih mudah dalam pengaplikasian saluran air. Namun, kolam ini membutuhkan biaya yang cukup mahal. Hal ini akan membuat Anda harus mengeluarkan modal yang lebih besar untuk membuat kolam beton.

Kekurangan lainnya dari penggunaan beton untuk budidaya ikan nila adalah ukuran yang sulit diubah. Maka dari itu, anda harus memastikan ukuran dan banyaknya ikan sebelum membuat kolam beton.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa ikan nila yang tinggal di kolam beton lebih rentan stress karena kondisi yang tidak alami. Ada risiko kondisi air kolam selalu berubah sehingga harus anda perhatikan secara rutin.

3. Kolam Tanah

Anda juga bisa membuat kolam yang langsung berasal dari tanah. Namun, dibutuhkan lahan yang cukup luas agar anda bisa membuat kolam ini. Selain itu, pastikan juga kalau tanah yang akan anda gunakan berkualitas karena akan mempengaruhi kualitas air.

Sebelum menggunakan tanah itu, lebih baik pastikan kalau tanah tersebut sudah ideal sebagai kolam. Kekurangan lainnya adalah rawan diserang oleh hama. Beberapa hama yang biasa menyerang ikan nila bisa masuk lewat tanah yang akan mengganggu pertumbuhan ikan nila.

Pembuatan yang mudah dan tidak membutuhkan modal yang besar menjadi kelebihan dari penggunaan kolam tanah untuk budidaya ikan nila. Selain itu, banyak bukti yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan nila lebih optimal pada kolam tanah.

4. Kolam Bioflok

Kolam bioflok merupakan suatu jenis kolam yang menyediakan lingkungan yang sama persis seperti habitat asli dari ikan nila. Kelebihan dari penggunaan bioflok adalah ikan nila lebih mudah beradaptasi sehingga dapat merangsang pertumbuhannya.

Penggunaan kolam bioflok juga harus memperhatikan kualitas air yang digunakan. Hal ini akan memaksa anda untuk menyediakan air yang berkualitas untuk ikan nila.

Tentu saja penerapan kolam bioflok yang lebih sulit menjadi kekurangan dan tantangan bagi peternak ikan nila. Butuh banyak alat yang bekerja secara terus-menerus untuk membuat kolam bioflok dapat berjalan dengan lancar. Artinya, kolam bioflok untuk ikan nila butuh biaya yang tidak sedikit.

Sistem Budidaya Ikan Nila

kolam ikan nila

Selain menentukan jenis kolam, anda juga harus menentukan sistem yang akan digunakan. Kolam terpal ikan nila tentu memiliki sistem optimal yang berbeda dengan kolam tanah. Ada 3 sistem yang dapat anda gunakan untuk budidaya ikan nila, yaitu:

1. Konvensional

Sistem kolam konvensional merupakan sistem yang mengandalkan kealamian kolam. Biasanya, sistem kolam konvensional tidak perlu memberikan pakan untuk ikan nila lagi karena pakan sudah didapatkan dari alam.

Sehingga anda hanya perlu memeriksa kondisi air saja jika menerapkan sistem kolam konvensional. Salah satu jenis kolam yang dapat menggunakan sistem konvensional adalah kolam tanah.

Dari kolam tanah, ikan nila akan mendapatkan pakan alami serta mendapatkan suplemen alami yang disediakan tanah. Sistem kolam konvensional memang terlihat lebih murah dalam pelaksanaannya.

Namun, sistem konvensional juga memiliki kekurangan. Sistem kolam konvensional tidak akan berjalan dengan lancar jika lingkungan alami tidak ideal untuk pertumbuhan ikan.

2. Bioflok

Berbeda dengan sistem kolam konvensional, sistem kolam bioflok akan merekayasa sedemikian rupa sehingga kolam menyerupai habitat asli dari ikan tersebut. Semua jenis kolam bisa menggunakan sistem kolam bioflok.

Kelebihan dari penggunaan sistem bioflok adalah pertumbuhan ikan nila yang lebih sehat. Hal ini terjadi karena anda harus menyediakan air yang berkualitas dengan berbagai alat canggih. Selain itu, anda juga harus memperhatikan pemberian suplemen untuk meningkatkan kualitas air kolam serta kesehatan ikan nila.

Dengan semua keperluan tersebut, penggunaan sistem kolam bioflok akan lebih mahal dibandingkan sistem kolam konvensional. Bukan hanya masalah biaya, dibutuhkan juga keahlian yang mumpuni dalam menjalankan sistem yang satu ini.

3. Pemula

Bagi Pemula, lebih baik untuk menggunakan sistem konvensional terlebih dahulu. Karena sistem konvensional lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan sistem bioflok. Terlebih lagi kalau anda memiliki keterbatasan modal.

Namun, jika anda sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan sistem bioflok yang dibantu dengan modal yang memadai, maka anda dapat menggunakan sistem bioflok untuk budidaya ikan nila.

Bagaimana nih dulur? Tertarik untuk mencoba budidaya ikan Nila sendiri? Kebetulan nih, GDM sebentar lagi akan mengadakan pelatihan budidaya ikan Nila bioflok. Yang bisa dulur ikuti dengan mengklik gambar dibawah ini

Yuk bersama sama ramaikan pelatihan budidaya ikan Nila bioflok bersama GDM. Ada banyak sekali hal yang bisa dulur pelajari dalam pelatihan tersebut. Mulai dari pemilihan benih Nila yang tepat, pengobatan ikan Nila dari penyakit, hingga proses panen ikan Nila yang tepat. Tunggu apa lagi? Klik link berikut ini untuk daftar pelatihan Nila bioflok bersama GDM.

Probiotik Untuk Kualitas Air Budidaya Ikan Nila

Setelah membuat kolam yang tepat untuk budidaya ikan nila, anda juga harus menyediakan air yang berkualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air kolam adalah dengan penggunaan suplemen atau probiotik.

1. Periksa Kandungan Probiotik

Salah satu hal yang harus anda perhatikan ketika akan memberikan suplemen untuk ikan nila adalah kandungan dari suplemen tersebut. Pastikan suplemen tersebut terbuat dari bahan alami serta mengandung berbagai mineral dan vitamin.

Gunakan suplemen yang alami agar tidak merusak lingkungan atau kolam. Penggunaan suplemen yang tidak tepat, selain dapat merusak kolam, juga akan mengganggu kesehatan ikan nila.

Salah satu suplemen yang dapat anda gunakan untuk perawatan ikan nila adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung vitamin dan berbagai bakteri baik yang membantu melancarkan pencernaan ikan nila. Fungsi dari bakteri baik ini juga untuk memperbaiki kualitas air kolam.

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini akan menambah jumlah plankton di dalam air kolam. Dengan begitu, bisa menjadi pakan alami untuk ikan nila sehingga menghemat biaya pemberian pakan.

2. Perhatikan Dosis

Agar pemberian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dapat berjalan dengan optimal, anda harus memberikannya dengan dosis yang tepat. Dosis pemberian suplemen yang satu ini terbagi berdasarkan ukuran kolam.

  • Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan rentang waktu 10 hari sekali untuk membuat hasilnya lebih optimal. Anda juga dapat menambahkan suplemen ini pada pakan ikan dengan dosis 10 ml untuk setiap 10 kg pakan.

Itulah beberapa hal tentang kolam ikan nila yang harus anda ketahui. Pastikan anda memilih jenis dan sistem yang tepat sesuai dengan kemampuan anda.

Tambahkan juga Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan secara rutin agar ikan budidaya Anda lebih sehat dan air kolam terjaga kualitasnya.

Seperti pengalaman Bapak Nugroho dari Pati yang. Penggunaan produk GDM membuat berliau berhasil meraih keuntungan lebih dari 49 juta dari total panen 250 juta. Simak pengalaman beliau di sini.

probiotik ikan nila

Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim ahli perikanan kami dengan cara klik pada tombol di bawah ini: