Penyakit ayam broiler karena bakteri dapat menyebar dengan cepat di peternakan dan menimbulkan kerugian besar jika tidak ditangani dengan tepat. Penyakit-penyakit ini tidak hanya mengancam kesehatan ayam, tetapi juga berdampak signifikan terhadap produktivitas dan kualitas daging yang dihasilkan.
Bakteri merupakan salah satu patogen utama yang sering menyerang ayam broiler. Beberapa penyakit bakteri yang umum dijumpai meliputi kolibasilosis, salmonellosis, dan necrotic enteritis. Gejala yang ditimbulkan bisa beragam, tergantung pada jenis bakteri yang menyerang ayam broiler.
Oleh karena itu, Anda sebagai peternak ayam broiler perlu memahami penyebab, gejala, cara mengatasi, serta cara mencegah penyakit ayam broiler karena bakteri agar dapat menjaga kesehatan dan memaksimalkan hasil produksi ayam broiler.
Penyakit Ayam Broiler karena Bakteri
Penyakit ayam broiler karena bakteri memiliki penyebab, gejala, serta cara mengatasi yang bervariasi. Berikut merupakan berbagai jenis penyakit ayam broiler yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Kolibasilosis
Kolibasilosis adalah salah satu penyakit ayam broiler karena bakteri yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar dalam peternakan ayam karena tingginya angka kematian, penurunan produktivitas, dan biaya pengobatan yang tinggi.
Gejala kolibasilosis meliputi penurunan nafsu makan, kelesuan, diare, pembengkakan perut, sesak napas, penurunan berat badan, dan kematian mendadak.
Penggunaan antibiotik yang tepat berdasarkan rekomendasi dokter hewan adalah kunci dalam mengatasi infeksi kolibasilosis. Antibiotik, seperti enrofloxacin, tetracycline, amplicin, colistin, neomycin, trimetoprim, sulfadiazin, atau sulfamethoxazole dapat digunakan, tetapi harus diberikan sesuai dosis dan durasi yang dianjurkan.
Feses Kapur (Pullorum)
Feses kapur, yang juga dikenal sebagai Pullorum, adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh Salmonella pullorum. Penyakit ini umumnya menyerang anak ayam, dan dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi dalam populasi ayam broiler muda.
Sama dengan namanya, penyakit ini memiliki gejala feses berwarna putih, lengket, dan menempel pada bulu di sekitar anus ayam broiler. Selain itu, ayam broiler juga akan mengalami kelesuan, tumbuh lebih lambat, hingga kematian mendadak.
Feses kapur dapat dapat diatasi dengan pemberian antibiotik pada ayam yang tertular serta melakukan desinfeksi pada kandang untuk menghilangkan bakteri Salmonella pullorum. Jangan lupa untuk langsung mengisolasi ayam yang terserang penyakit feses kapur.
Chronic Respiratory Disease (CRD)
Chronic Respiratory Disease (CRD) adalah penyakit pernapasan kronis yang sering terjadi pada ayam broiler dan disebabkan oleh infeksi bakteri Mycoplasma gallisepticum. Gejalanya meliputi batuk, bersin, napas tersengal, keluarnya lendir dari hidung, dan perubahan suara menjadi lebih serak hingga ngorok saat tidur.
Antibiotik seperti tetracycline atau macrolides sering kali digunakan untuk mengobati infeksi bakteri Mycoplasma gallisepticum penyebab CRD. Selain itu, cukupi kebutuhan nutrisi dan vitamin ayam broiler agar dapat meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Infectious Coryza
Infectious Coryza adalah penyakit pernapasan pada ayam broiler yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan wajah dan mata, keluarnya lendir dari hidung dan mata, kerak pada bulu di sekitar mata, batuk, bersin, dan lesu.
Untuk mengatasi penyakit ini, Anda harus segera mengisolasi ayam broiler untuk mencegah penyebaran, kemudian memberikan antibiotik seperti sulfonamide atau tetracycline yang sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri Haemophilus paragallinarum.
Necrotic Enteritis
Disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens, penyakit Necrotic Enteritis menyerang usus ayam dan dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada saluran pencernaan. Oleh karena itu ayam broiler yang terinfeksi akan mengalami diare, penurunan nafsu makan dan berat badan, kelesuan, pembengkakan perut, hingga kematian.
Untuk mengatasi serangan penyakit ini, Anda dapat memberikan antibiotik, seperti bacitracin, lincomycin, atau tiamulin. Selain itu, berikan probiotik yang dapat memulihkan keseimbangan mikroflora usus.
Omphalitis (Mushy Chick Disease)
Penyakit omphalitis akan menyerang pusar anakan ayam broiler sehingga menjadi tidak tertutup dengan baik. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri E. coli, Enterococci, Pseudomonas sp., Staphylococcus sp., Bacillus sp., Proteus sp., dan Clostridia sp. sehingga sifatnya sangat mudah menular.
Gejala yang paling mudah dipahami adalah munculnya warna kehitaman di bagian pusar. Ayam broiler juga akan mengalami lemas, sering menundukkan kepalanya, dan nafsu makan yang berkurang. Dalam kasus yang parah, nanah dapat keluar dari lubang pusar.
Dalam beberapa kasus, pemberian antibiotik oral atau injeksi serta pengaturan suhu ruangan mungkin diperlukan untuk mengatasi infeksi bakteri yang mendasarinya penyakit ini. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk rekomendasi yang tepat.
Kolera Unggas (Fowl Cholera)
Kolera unggas, yang juga dikenal sebagai Fowl Cholera, adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Penyakit ini ditandai dengan ayam yang mengalami demam, lesu, gangguan pernapasan, penurunan nafsu makan, perubahan warna pada pial dan jengger menjadi kebiru-biruan, serta diare.
Antibiotik seperti sulfonamide atau fluoroquinolone dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri Pasteurella multocida pada ayam broiler.
Cara Mencegah Infeksi Bakteri pada Ayam Broiler
Dengan menerapkan langkah-langkah preventif yang tepat, risiko infeksi bakteri pada ayam broiler dapat diminimalkan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyakit ayam broiler karena bakteri.
Kebersihan Kandang
Menjaga kebersihan kandang adalah kunci utama dalam mencegah infeksi penyakit ayam broiler karena bakteri. Kotoran, sisa makanan, dan bahan organik lainnya harus segera dibersihkan dan dibuang secara teratur. Pastikan kandang selalu kering dan bersih.
Pengelolaan Limbah
Mengelola limbah kandang dengan benar juga penting. Pastikan limbah tidak menumpuk di sekitar kandang dan lakukan pengolahan atau pembuangan yang tepat sesuai peraturan lingkungan setempat.
Biosekuriti
Terapkan langkah-langkah biosekuriti yang ketat untuk mencegah masuknya bakteri patogen ke dalam peternakan. Ini termasuk membatasi akses orang asing ke peternakan, menyediakan fasilitas cuci tangan, dan mengenakan pakaian serta sepatu khusus saat masuk ke kandang.
Pengelolaan Populasi
Hindari kepadatan populasi yang terlalu tinggi di dalam kandang. Overcrowding dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi bakteri karena kontak yang berlebihan antara ayam.
Nutrisi dan Suplemen Tambahan
Pastikan ayam menerima makanan yang berkualitas tinggi dan keseimbangan nutrisi yang tepat untuk mendukung sistem kekebalan tubuhnya. Pemberian suplemen tambahan seperti Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh ayam broiler.
Vaksinasi
Vaksinasi adalah langkah penting dalam mencegah penyakit bakterial tertentu pada ayam broiler. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk jadwal vaksinasi yang sesuai dengan kebutuhan ayam broiler.
Pengawasan Kesehatan
Lakukan pengawasan kesehatan secara rutin oleh petugas kesehatan hewan atau dokter hewan. Deteksi dini dan tindakan yang cepat dapat mencegah penyebaran infeksi bakteri yang menyerang ayam broiler.
Perawatan Lingkungan
Pastikan lingkungan kandang ayam broiler, termasuk ventilasi dan suhu, diatur dengan baik. Lingkungan yang nyaman dan stabil dapat membantu menjaga kesehatan ayam dan mengurangi risiko infeksi bakteri.
Pemberian Suplemen Organik Cair (SOC) GDM untuk Ayam Broiler
Penyakit ayam broiler karena bakteri dapat diatasi dan dicegah dengan pemberian suplemen tambahan yang tepat, yaitu dengan menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak. Suplemen ini telah terbukti dapat mencegah kematian ayam broiler akibat infeksi bakteri mematikan.
Hal tersebut dapat terjadi karena SOC GDM Spesialis Ternak dibuat dari bahan-bahan organik pilihan dengan kualitas terbaik yang mengandung mineral serta bakteri apatogen yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, perkembangan, dan pertumbuhan ayam broiler.
Terlebih, pengaplikasian SOC GDM Spesialis Ternak sangat mudah dan praktis sehingga dapat dilakukan secara rutin. Pengaplikasian pertama dapat dilakukan ketika ayam berumur 4 hari setelah chik in, yaitu dengan mencampurkan suplemen dengan dosis 0,3 ml/ekor/hari ke dalam air minum ayam broiler setiap hari pada pagi atau sore hari.
Selanjutnya, lakukan pengaplikasian kedua ketika ayam broiler berumur lebih dari 10 hari hingga panen. Caranya sama, Anda hanya perlu mencampurkan 0,3 ml/ekor/hari ke dalam air minum ayam broiler setiap hari pada sore hari saja.
Dengan pengaplikasian yang rutin, ayam broiler Anda akan merasakan berbagai manfaat dan keunggulan yang dihasilkan dari formulasi kandungan bakteri terbaik yang terkandung dalam SOC GDM Spesialis Ternak.
Lindungilah ayam broiler Anda dari berbagai infeksi bakteri dengan menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak. Jika Anda masih ragu, tekan tombol di bawah ini untuk langsung berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim ahli GDM secara GRATIS. Yuk, konsultasikan masalah kesehatan ayam broiler Anda sekarang juga!