Perikanan

10 Parameter Kualitas Air Tambak Udang, Pencegahan Penyakit

parameter kualitas air tambak udang

Parameter kualitas air tambak udang merupakan faktor krusial yang secara langsung mempengaruhi kesehatan dan produktivitas udang. Udang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, terutama kualitas air, yang bisa menjadi pemicu berbagai jenis penyakit.

Mengelola kualitas air yang optimal di tambak bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat merugikan petambak secara ekonomi. Upaya preventif ini tidak hanya mengurangi risiko kerugian, tetapi juga mendukung keberlanjutan budidaya udang yang ramah lingkungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas parameter kualitas air tambak udang yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan udang di tambak dan menghindari risiko penyakit. Dengan memantau secara rutin dan mengatur parameter kualitas air secara optimal Anda bisa memaksimalkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

10 Parameter Kualitas Air Tambak Udang

Ada beberapa parameter kualitas air yang penting dalam tambak udang yang perlu dipantau secara rutin untuk menjaga kesehatan udang dan mencegah penyakit. Parameter-parameter ini saling berkaitan dan mempengaruhi lingkungan hidup udang. Berikut adalah parameter kualitas air tambak udang yang ideal.

Suhu

Suhu air merupakan salah satu parameter kualitas air tambak udang yang paling penting dalam budidaya udang karena suhu berpengaruh langsung terhadap metabolisme dan pertumbuhan udang. Suhu ideal untuk air tambak udang berkisar antara 28-30°C.

Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan stres, memperlambat pertumbuhan, dan menurunkan daya tahan tubuh udang. Suhu yang tidak stabil juga dapat memicu penyakit karena bakteri patogen cenderung berkembang lebih cepat pada suhu ekstrem.

pH

Udang membutuhkan pH air yang netral hingga sedikit basa, yakni berkisar antara 7,5 hingga 8,5. Jika pH terlalu rendah (asam) atau terlalu tinggi (basa), proses fisiologis udang dapat terganggu. Kestabilan pH juga penting karena perubahan pH yang tiba-tiba dapat menyebabkan stres osmotik pada udang sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap serangan patogen.

Kadar Oksigen Terlarut (DO – Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen yang tersedia dalam air tambak dan sangat penting untuk respirasi udang dan mikroorganisme yang berguna. Tingkat DO yang ideal dalam tambak udang adalah di atas 5 ppm (parts per million).

Jika kadar oksigen turun di bawah ambang batas tersebut, udang akan mengalami stres sehingga lebih rentan terhadap penyakit dan bahkan bisa mati jika kekurangan oksigen dalam waktu lama. Aerasi tambak yang baik sangat dibutuhkan untuk menjaga kadar oksigen terlarut tetap optimal.

Salinitas

Salinitas adalah kadar garam yang terdapat dalam air tambak, dan merupakan faktor kunci dalam keberhasilan budidaya udang, terutama untuk udang vaname. Salinitas yang ideal tergantung pada jenis udang yang dibudidayakan, tetapi biasanya berkisar antara 15-30 ppt (part per thousand). Salinitas yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan stres osmotik sehingga membuat udang lebih rentan terhadap penyakit.

Baca juga: “Cara Budidaya Udang Windu Lengkap Agar Cepat Panen

Amonia dan Nitrit

Kandungan amonia dan nitrit dalam air tambak merupakan indikator kualitas lingkungan tambak. Amonia berasal dari sisa-sisa pakan, kotoran udang, dan dekomposisi bahan organik. Amonia yang tidak terurai menjadi nitrit dan nitrat dapat menjadi racun bagi udang.

Kadar amonia dan nitrit yang tinggi bisa menyebabkan keracunan yang merusak insang udang, mengganggu respirasi, dan menurunkan daya tahan tubuh. Nilai amonia total (TAN – Total Ammonia Nitrogen) ideal adalah kurang dari 0,1 ppm, sedangkan nitrit sebaiknya berada di bawah 0,2 ppm.

Alkalinitas

Alkalinitas merupakan kapasitas air untuk menetralkan asam, dan menjadi indikator penting dalam menjaga kestabilan pH. Alkalinitas yang baik akan membantu air tambak lebih tahan terhadap perubahan pH yang drastis, sehingga mengurangi stres pada udang.

Nilai alkalinitas yang ideal untuk tambak udang berkisar antara 100-200 ppm (parts per million). Alkalinitas yang terlalu rendah bisa menyebabkan fluktuasi pH yang ekstrem, mengganggu metabolisme udang dan menurunkan kemampuan mereka untuk melawan penyakit.

Kekeruhan (Turbidity)

Kekeruhan air tambak udang disebabkan oleh partikel tersuspensi, seperti lumpur, sisa pakan, dan mikroorganisme yang melayang di dalam air. Kekeruhan yang terlalu tinggi bisa menghalangi penetrasi sinar matahari, yang penting untuk pertumbuhan fitoplankton dan proses fotosintesis, yang pada gilirannya mempengaruhi produksi oksigen di tambak

Selain itu, air yang terlalu keruh bisa mempengaruhi pergerakan udang, mengurangi nafsu makan, dan memicu penyakit karena penumpukan bahan organik. Kekeruhan yang ideal di tambak udang biasanya berkisar antara 20-30 NTU (Nephelometric Turbidity Units).

Kandungan Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solids, TSS)

TSS mengukur jumlah partikel padat yang melayang di dalam air tambak. Zat padat tersuspensi yang tinggi dapat merusak insang udang, mengganggu sistem pernapasan, dan menurunkan daya tahan tubuh mereka.

Idealnya, kandungan TSS dalam tambak udang harus berada di bawah 100 mg/L. Pengelolaan yang baik terhadap sisa pakan, kotoran udang, dan pembersihan dasar tambak bisa membantu mengurangi kadar TSS.

Kandungan Karbon Dioksida (CO₂)

Kandungan karbon dioksida dalam air tambak juga harus dipantau karena bisa mempengaruhi kadar oksigen terlarut dan kestabilan pH. Kadar CO₂ yang terlalu tinggi dapat menurunkan oksigen terlarut dan membuat air lebih asam sehingga berdampak buruk bagi metabolisme udang dan mikroorganisme yang berguna di tambak. Kadar CO₂ ideal di tambak sebaiknya di bawah 10 ppm.

Kandungan Fosfat dan Nitrat

Fosfat dan nitrat merupakan nutrien penting bagi pertumbuhan fitoplankton dan mikroorganisme lainnya di tambak, tetapi kadarnya harus tetap terkendali. Kadar fosfat dan nitrat yang terlalu tinggi bisa menyebabkan eutrofikasi atau ledakan populasi alga yang menyebabkan kekurangan oksigen dan kematian massal pada udang. Idealnya, kadar fosfat harus kurang dari 0,5 ppm, sementara nitrat sebaiknya di bawah 1 ppm.


Artikel Perikanan Banner Ke 1

Panduan Perawatan Udang agar Panen Melimpah

Selain parameter kualitas air tambak udang, Anda juga harus mengimplementasikan perawatan udang secara tepat agar panen melimpah. Berikut merupakan panduan perawatan udang yang dapat Anda praktekkan secara mudah.

Pemilihan Benur yang Berkualitas

Benur yang sehat akan lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dan lebih cepat tumbuh. Benur berkualitas biasanya memiliki ciri-ciri, seperti tubuh yang transparan, ukuran seragam, aktif bergerak, dan responsif terhadap rangsangan. Pastikan benur bebas dari penyakit, terutama penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan udang nantinya. 

Karantina dan Aklimatisasi Benur

Sebelum benur ditebar ke tambak, perlu dilakukan karantina dan aklimatisasi untuk menyesuaikan udang dengan kondisi lingkungan tambak. Proses aklimatisasi meliputi penyesuaian suhu, pH, dan salinitas air secara bertahap.

Hal ini penting untuk mengurangi stres pada benur sehingga mereka bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan barunya. Karantina juga membantu meminimalkan risiko penyebaran penyakit dari benur yang baru tiba.

Manajemen Pakan

Pilih pakan dengan kandungan nutrisi yang seimbang, terutama protein, yang sangat penting untuk pertumbuhan udang. Kandungan protein yang ideal dalam pakan udang biasanya berkisar antara 30-40%.

Berikan pakan secara teratur dengan frekuensi yang disesuaikan dengan usia udang. Pada tahap awal, udang muda diberi pakan 4-5 kali sehari, kemudian berangsur-angsur dikurangi menjadi 3 kali sehari seiring pertumbuhannya. Hindari memberikan pakan secara berlebihan, karena pakan yang tidak dimakan akan membusuk dan menurunkan kualitas air.

Baca juga: “Cara Pemberian Probiotik pada Udang Vaname yang Efektif

Pengendalian Hama dan Penyakit

Salah satu tantangan dalam budidaya udang adalah pengendalian hama dan penyakit. Pasang jaring atau penghalang untuk mencegah masuknya hama seperti burung dan kepiting. Jaga kebersihan tambak dan lakukan desinfeksi secara berkala pada peralatan tambak.

Selain itu, lakukan pemantauan rutin terhadap kesehatan udang. Udang yang sakit biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti penurunan nafsu makan, perubahan warna tubuh, atau perilaku yang tidak normal. Gunakan probiotik untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam air tambak serta membantu mencegah pertumbuhan patogen dan memperbaiki kualitas air.

Pengelolaan Dasar Tambak (Sedimen)

Bagian dasar kolam sering kali menjadi tempat penumpukan bahan organik seperti sisa pakan, kotoran udang, dan alga mati. Untuk mencegah hal tersebut, lakukan siphoning atau penyedotan lumpur dasar tambak secara rutin untuk membuang endapan sisa organik.

Pengaturan Kepadatan Udang

Idealnya, kepadatan tebar untuk budidaya intensif adalah 100-150 ekor per meter kubik, tergantung pada sistem yang digunakan (tradisional, semi-intensif, atau intensif). Kepadatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan stres pada udang, meningkatkan kompetisi terhadap pakan, dan memperbesar risiko penularan penyakit. Kepadatan yang sesuai akan membuat sirkulasi air dan oksigen menjadi lebih baik.

Pemberian Suplemen dan Pupuk

Untuk memudahkan dalam menjaga parameter kualitas air tambak udang, Anda dapat menggunakan rangkaian produk GDM yang sangat direkomendasikan penggunaannya oleh para ahli. Rangkaian produk GDM terdiri dari empat produk, yaitu Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, GDM Black BOS, GDM SaMe, dan Pupuk Organik Granule GDM.

Produk GDM dibuat dari 100% bahan-bahan organik sehingga tidak akan meracuni udang yang ada di dalam tambak meskipun digunakan dalam jangka panjang. Meski begitu, dosis penggunaan dan metodenya sendiri berbeda-beda tergantung pada jenis udang yang Anda budidayakan.

Manfaat Penggunaan Rangkaian Produk GDM untuk Udang

Berdasarkan sub bab sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa rangkaian produk GDM dapat menjaga parameter kualitas air tambak udang. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya beserta manfaat lain dari penggunaan rangkaian produk GDM untuk udang.



Meningkatkan Kualitas Air Tambak

Berbagai kandungan bakteri dalam rangkaian produk GDM dapat mengurai fosfat, bahan organik, serta limbah berbahaya di air kolam atau tambak. Hal ini tentu akan berpengaruh pada peningkatan keanekaragaman plankton di dalam air sekaligus untuk menjaga parameter kualitas air tambak udang.

Meningkatkan Hasil Panen

Rangkaian produk GDM dapat meningkatkan nafsu makan dan daya cerna pakan oleh udang sehingga udang akan lebih cepat tumbuh dan berkembang. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil panen tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitasnya sehingga harga jualnya juga akan naik.

Mencegah Infeksi Penyakit

Berbagai kandungan dalam rangkaian produk GDM dapat menghambat pertumbuhan jamur. Selain itu, produk GDM juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh udang dalam menghadapi infeksi penyakit apapun. Terlebih, udang yang terinfeksi penyakit juga akan lebih cepat sembuh.

Yuk, tekan tombol di bawah ini untuk langsung merasakan semua manfaat dari rangkaian produk GDM untuk budidaya udang. Selain memesan produk, Anda juga dapat melakukan konsultasi mengenai panduan penggunaan rangkaian produk GDM sesuai dengan jenis udang yang Anda budidayakan dengan tim ahli GDM secara GRATIS.