Sebagai salah satu produsen cengkeh terbesar, Indonesia bisa menghasilkan petani cengkeh berkualitas hingga menembus pasar global. Permintaan yang terus-menerus dari pasar internasional memberikan peluang yang baik bagi petani untuk menjual hasil produksi mereka.
Selain itu, cengkeh termasuk komoditas rempah-rempah yang memiliki nilai jual tinggi. Budidaya cengkeh dapat memberikan pendapatan yang cukup besar, namun memiliki tantangan tersendiri.
Bagi Anda yang membudidayakan cengkeh tentu akan mendapati proses budidaya pada cengkeh dan prosesnya. Maka salah satu yang menjadi perhatian yang cukup besar dalam tanaman cengkeh adalah hama dan penyakit tanaman cengkeh yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Artikel ini akan memberikan gambaran mengenai cara yang mudah untuk mencegah terjadinya penyakit dan hama pada tanaman cengkeh.
Dampak Petani Cengkeh Gagal Panen
Kegagalan panen cengkeh akan berdampak langsung pada petani, menyebabkan penurunan pendapatan ekonomi mereka. Tanaman cengkeh yang gagal panen tidak hanya mengurangi hasil penjualan, tetapi juga menimbulkan biaya yang telah petani keluarkan untuk pemeliharaan dan pengelolaan pertanaman.
beberapa daerah, khususnya yang bergantung pada budidaya cengkeh sebagai sumber pendapatan utama, kegagalan panen dapat berdampak pada perekonomian lokal secara keseluruhan. Hal ini dapat mempengaruhi bisnis terkait, termasuk pengolahan dan perdagangan cengkeh.
Jenis Penyakit dan Hama Tanaman Cengkeh
Nah, ternyata dampak dari gagalnya tanaman cengkeh dari hasil panen ini membuat banyak kerugian nih dulur. Maka Anda harus mulai waspada dengan jenis penyakit dan hama pada tanaman cengkeh. Simak ini beberapa diantaranya:
Penggerek Batang
Serangga penggerek merupakan hama yang paling merugikan dan sering kali menyerang tanaman cengkeh. Terdapat tiga kategori utama serangga penggerek yang dapat menyerang tanaman cengkeh, yakni penggerek pada batang, cabang, dan ranting.
Gejala serangan hama ini bisa terlihat dengan adanya lubang-lubang pada permukaan batang dan keluarnya cairan kental. Jumlah lubang dalam satu pohon berkisar antara 20-100 buah. Penggerek ini umumnya menyerang tanaman yang telah berumur lebih dari 6 tahun, dan semakin tua tanaman, tingkat serangan cenderung meningkat. Dampak serangan hama ini terlihat dari perubahan warna daun-daun muda yang awalnya hijau menjadi kuning, kemudian rontok, dan pada akhirnya, pucuk-pucuk daun mati. Serangan yang berat dapat menyebabkan kematian tanaman.
Penggerek Cabang
Dua varietas penggerek cabang yang sering menyerang tanaman cengkeh adalah Xyleborus sp. dan Ardela sp. Hama Xyleborus sp. merupakan kumbang berukuran kecil dengan warna hitam. Kumbang jantan dalam spesies ini tidak memiliki sayap dan memiliki ukuran yang lebih kecil dan bisa menggangu tanaman. Selain itu, ada sejumlah gejala yang perlu Anda waspadai misalnya pada lubang-lubang hasil gerakan dengan ukuran sekitar 1 mm terdapat pada permukaan kulit cabang. Dampak dari serangan hama ini menyebabkan cabang-cabang tanaman menjadi lemah, mudah patah, tunas-tunas mati, dan daun serta ranting mengalami kekeringan.
Akar Putih
Jenis penyakit ini ternyata kerap kali Anda temukan di berbagai tanaman. Tidak hanya menyerang cengkeh namun juga tanaman lainnya. Simak ini penyakit tanaman cengkeh dengan gejalanya. Penyakit ini terlihat dari tanaman terlihat kurang segar, kehilangan kilau, dan melengkung ke arah bawah, berbeda dengan bentuk daun sehat yang menyerupai perahu. Selanjutnya, daun-daun mengalami perubahan warna menjadi kuning dan akhirnya rontok.
Pada tanaman yang telah dewasa, kehilangan daun diikuti dengan matinya ranting, menyebabkan tanaman memiliki mahkota yang lebih jarang. Tanaman yang terkena penyakit kadang-kadang bahkan dapat membentuk bunga dan buah sebelum waktunya.
Pada tahap lanjut, akar mengalami pembusukan sehingga membuat pohon mudah rebah. Untuk deteksi dini, di sekitar pangkal batang yang bisa menutupi dari mulsa atau serasah, dapat terlihat benang-benang miselium jamur (rizomorf) berwarna putih menjalar sepanjang akar.
Cara Mencegah Hama dan Penyakit Tanaman Cengkeh
Setelah Anda mengetahui berbagai jenis hama dan penyakit yang paling umum akan berdampak pada cengkeh maka Anda bisa mulai untuk mencegahnya. Pengendalian hama dan penyakit dapat terbagi menjadi dua yakni preventif dan kuratif.
Tahap Pencegahan Hama Tanaman Cengkeh
Upaya preventif yang bisa Anda lakukan di awal pembudidayaan melibatkan beberapa langkah penting. Pertama-tama, pemilihan lokasi harus cermat, dengan memahami sejarah lahan agar bisa menghasilkan cengkeh terbaik. Hindari lokasi yang merupakan daerah endemik bagi hama dan penyakit, terutama yang dapat menular melalui tanah seperti Armillaria dan masih banyak lagi.
Setelah lokasi telah Anda tentukan, langkah berikutnya adalah melakukan sanitasi pada lahan. Hal ini melibatkan pembersihan gulma yang dapat menjadi inang bagi hama dan patogen. Jika pada budidaya sebelumnya terdapat serangan penyakit, sanitasi dapat melibatkan eradikasi sisa-sisa tanaman.
Selanjutnya, dalam pemilihan tanaman yang akan Anda budidayakan, perlu mengetahui tentang asal usul tanah. Hal ini bisa memudahkan Anda dalam menghindari hama dan penyakit yang mungkin muncul berdasarkan pengalaman budidaya sebelumnya. Selain itu, pilih tanaman dengan jenis famili yang berbeda dari tanaman yang Anda budidayakan sebelumnya.
Terakhir, cari benih atau bibit yang memiliki resistensi terhadap hama dan penyakit yang rendah, varietas yang tahan penyakit ini membuat Anda mudah dalam melakukan budidaya cengkeh dengan hasil berkualitas. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan keberhasilan dalam budidaya tanaman.
Tahap Kuratif Penyakit Tanaman Cengkeh
Dalam pertanian organik dan berbagai jenis pertanian lainnya, langkah yang penting dan disarankan adalah melakukan pengontrolan secara berkala pada kegiatan budidaya. Apabila terjadi serangan dari hama atau penyakit, disarankan untuk mengendalikannya dengan tepat dan tetap mematuhi prinsip-prinsip alamiah yang sesuai dengan pertanian organik.
Pada serangan hama dalam jumlah kecil, pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengambil hama secara mekanik dan mematikannya di tempat. Sedangkan untuk serangan dalam jumlah besar, dapat digunakan pestisida alami sebagai alternatif untuk menjaga status keorganikan hasil budidaya.
Penggunaan Pupuk Cengkeh agar Tidak Mudah Terserang Penyakit
POC spesialis perkebunan, yang merupakan suplemen organik cair, dirancang untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan, termasuk tanaman cengkeh. Formula kandungannya dapat merangsang pembentukan bunga, sehingga secara efektif mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan buah cengkeh. Dengan penggunaan POC ini, diharapkan panen cengkeh dapat mencapai hasil yang lebih optimal. Nah, bagi Anda yang mengalami masalah penyakit dan hama yang menyerang cengkeh, maka penggunaan pupuk ini bisa mencegah tanaman mudah terserang penyakit. Konsultasikan masalah Anda dengan tim GDM kami secara gratis dengan klik link button di bawah ini: