Perkebunan

Penyakit Kerdil pada Tanaman Lada, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengendaliannya!

penyakit kerdil tanaman lada

Lada adalah salah satu tanaman yang cukup populer karena buahnya yang bisa diolah sebagai bumbu masak agar terasa lebih lezat dan beraroma. Untuk budidaya tanaman lada terbilang cukup mudah karena bisa panen dalam waktu cepat. Namun, ada pula kendala yang sering ditemukan seperti munculnya penyakit kerdil pada tanaman lada.

Sayangnya, belum banyak yang begitu paham bagaimana cara mengendalikan penyakit satu ini agar tidak merusak pertumbuhan tanaman lada. Maka dari itu penting untuk memahami seperti apa penyebab, gejala, serta cara pengendaliannya yang tepat.

Karena terdapat beberapa jenis pengendalian yang bisa dilakukan, itu berarti tanaman satu ini bisa diatasi dengan mudah. Simak selengkapnya terkait penyakit kerdil yang menyerang pada tanaman lada satu ini.

Apa itu Penyakit Kerdil pada Tanaman Lada?

Produktivitas tanaman lada masih relatif rendah karena beberapa faktor yang salah satunya adalah serangan hama atau penyakit pada tanaman. Penyakit ini sering disebut juga dengan penyakit keriting karena membuat tanaman menjadi sakit dengan bentuk seperti kerdil. 

Di Indonesia sendiri, penyakit ini sudah banyak dijumpai terutama di pertanaman Jawa Barat, Kalimantan, Bangka, hingga Lampung. Penyakit kerdil menjadi salah satu penyakit yang cukup mematikan sehingga sangat berpengaruh terhadap penurunan kualitas budidaya lada.

Penyakit kerdil pada tanaman lada ini muncul karena adanya infeksi virus bernama Piper Yellow Mottle Virus (PYMV) dan Cucumber Mosaic Virus (CMV). Kerugian produksi akibat penyakit kerdil ini menempati urutan ketiga setelah penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) dan penyakit kuning pada tanaman.

Penyebab Timbulnya Penyakit Kerdil pada Tanaman Lada

Pada awalnya, penyakit ini belum dapat diketahui penyebab pastinya. Hingga pada tahun 2015 penyakit kerdil dapat teridentifikasi penyebabnya akibat virus bernama Piper Yellow Mottle Virus (PYMV) dan Cucumber Mosaic Virus (CMV). 

Kemudian, penyakit ini bisa ditularkan oleh serangga seperti kutu, yaitu Planococcus minor dan Ferrisia virgata yang menularkan PYMV. Akibatnya, tanaman yang terserang penyakit kerdil akan menghasilkan bibit yang berpotensi akan terserang penyakit tersebut juga.

Maka dari itu, untuk mencegah penyebab timbulnya penyakit ini, budidaya lada harus mengambil dari tanaman yang sehat. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanaman ini, sulit sekali untuk mendapatkan tanaman yang bebas dari penyakit kerdil terutama pada daerah yang memiliki potensi besar terhadap penyakit ini.

Gejala Penyakit Kerdil

Gejala tanaman dengan penyakit kerdil dapat dikenali dengan bentuk daun yang tidak sempurna. Tanaman yang terinfeksi tanaman ini akan menampilkan bentuk daun yang kecil dan mengalami malformasi pada bagian pucuk.

Gejala lainnya dapat kita amati dari warna daun yang menguning dengan bentuk tidak teratur, keriput, dan kaku. Pada tingkat serangan yang parah ini menyebabkan tanaman tidak mampu memproduksi buah secara optimal.

Dari semua gejala yang timbul, ini membuat proses fotosintesis pada tanaman terganggu. Dampaknya, penyakit ini membuat produktivitas budidaya lada terhambat karena jumlah buah yang dihasilkan sangat kecil dan sedikit.

Pengendalian Penyakit Kerdil pada Tanaman Lada

Jika sudah mengetahui apa gejala dan penyebab timbulnya penyakit kerdil pada lada, maka perlu melakukan pengendalian secara tepat. Terdapat beberapa pilihan cara mengendalikan tanaman yang bisa menghambat produktivitas lada.

Secara Kultur Teknis

Cara paling utama untuk mencegah terjadinya serangan penyakit ini, Anda perlu memahami kultur teknis pada budidaya lada. Tentunya berawal dari penggunaan bibit lada yang sehat dan berkualitas. 

Selain itu, hindari memakai bibit dari tanaman yang sebelumnya pernah terinfeksi dari penyakit kerdil. Untuk menjamin kualitas tanaman bisa menghasilkan panen yang baik, pastikan Anda menggunakan bibit yang telah memiliki sertifikat. 

Secara Mekanis

Bentuk pengendalian lainnya, perlu Anda lakukan dengan menerapkan mekanis yang tepat dan sesuai. Salah satu caranya adalah dengan membongkar dan memusnahkan sumber-sumber infeksi pada tanaman.

Perlu diperhatikan juga bagaimana mekanisme pada saat membongkar tanaman yang terinfeksi penyakit kerdil. Disarankan untuk tidak memakai gunting stek bekas yang sudah dipakai pada tanaman sakit.

Secara Hayati/Nabati

Sebagai tindakan pencegahan, pengendalian lainnya juga dapat dilakukan secara hayati atau nabati. Cara ini bisa dengan memberikan agen hayati seperti Pseudomonas fluorescens, Trichoderma spp., atau mikoriza.

Pemberian agen hayati ini berguna untuk menginduksi ketahanan pada tanaman lada dengan menyediakan bibit dan lubang tanam sebelum dilakukan penanaman. Selain itu, pemberian insektisida nabati juga disarankan dengan menggunakan rendaman daun tembakau untuk mencegah penyebaran kutu sehingga penyakit tidak meluas.

Secara Kimia

Langkah terakhir untuk membasmi penyakit kerdil bisa Dulur lakukan dengan metode kimiawi dengan menggunakan insektisida kimia. Anda bisa mengaplikasikan insektisida kimia berbahan aktif klorfenapir atau amitraz.

Aplikasikan insektisida ke bagian tanaman terinfeksi penyakit yang telah Dulur isolasikan. Langkah ini merupakan alternatif untuk membatasi penyebaran penyakit oleh serangga vektor agar tidak menyebar ke penyakit lainnya.

Pengaplikasian Pupuk Organik untuk Tingkatkan Daya Imun Tanaman Lada

Selain bentuk pencegahan dan pengendalian, Dulur bisa menggunakan rangkaian pupuk untuk perawatan intensif pada perkebunan lada, yang juga dapat meningkatkan sistem imun pada tanaman.

Sebab, penyakit kerdil pada tanaman lada juga bisa terjangkit pada tanaman faktor imun yang kurang sehingga rentan terserang virus di sekitar.

Untuk pemupukan, Dulur bisa menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan. Sebab produk satu ini terdiri dari rangkaian yang memiliki keuntungan untuk produktivitas lada.

Rangkaian Pupuk Tanaman Lada

Beberapa jenis pupuk untuk tanaman cukup beragam, yang mana rangkaian pupuk untuk tanaman lada dari GDM terdiri dari:

Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan

pupuk organik cair untuk tebu

Formulasinya sangat baik untuk merawat perkebunan lada yang mengandung unsur hara makro dan mikro untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. 

Produk ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya sehingga sangat aman dan tidak menimbulkan efek samping pada lada. Dengan pemberian pupuk secara rutin, ini memberikan banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tanaman pada lada.

GDM SaMe Granule Bio Organik

Produk ini banyak digunakan sebagai bahan pupuk dasar dan pupuk susulan untuk budidaya tanaman lada. Pupuk ini terdiri dari kandungan organik berkonsentrat tinggi yang baik untuk pertumbuhan lada.

GDM SaMe Granule Bio Organik juga mampu mencegah terjadinya penularan pada berbagai jenis penyakit sehingga bisa menghasilkan tanaman yang subur. 

Tidak hanya itu saja, paduan produk ini juga bisa membantu mengembalikan kualitas tanah yang sebelumnya rusak.

GDM Black BOS

Produk ini merupakan pasangan dari GDM SaMe Granule Bio Organik yang khusus untuk menutrisi tanah pada tanaman lada. Formula produk ini terdiri dari mineral, vitamin, dan unsur penting lainnya yang sangat menguntungkan untuk budidaya di perkebunan.

Manfaat dari produk ini juga bagus untuk mengurangi polutan dan logam berat yang ada di dalam tanah. Itu berarti produk GDM Black BOS memiliki kemampuan untuk mengurangi limbah polusi yang ada. Sehingga pertumbuhan lada akan lebih optimal dan bisa memperoleh panen berkualitas dalam jumlah banyak.

Keuntungan Penggunaan Pupuk

Dari rangkaian produk pupuk yang tersedia, tentu ada banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari setiap penggunaan pupuk GDM. Produk yang praktis ini memberikan banyak manfaat terutama terhadap keberlangsungan budidaya lada. Apa saja itu?

  1. Merangsang pertumbuhan pada akar, batang, dan daun tanaman lada.
  2. Mendorong produktivitas pertumbuhan tanaman lada.
  3. Mempercepat proses pembentukan bunga untuk menghasilkan buah yang berkualitas.
  4. Meningkatkan kesehatan tumbuhan agar tidak mudah terserang penyakit.
  5. Meningkatkan ketahanan tumbuhan lada dari perubahan cuaca ekstrim.
  6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen perkebunan.
  7. Menyuburkan lahan perkebunan karena bisa mengurangi polutan yang ada di dalam tanah.
  8. Membentuk sistem imun tanaman menjadi lebih kuat sehingga mengurangi resiko gagal panen.

Cara Pemupukan Tanaman Lada

cara budidaya lada

Tertarik untuk menggunakan rangkaian produk ini? Baik Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan, GDM SaMe Granule Bio Organik, serta GDM Black BOS tentu memiliki panduan penggunaan yang berbeda.

Begitu pula dosis yang Anda gunakan juga harus sesuai dengan syarat dan petunjuk pemakaian. Secara umum, pemakaian pupuk untuk tanaman lada ada beberapa tahap di antaranya seperti berikut:

Pemupukan Dasar

Pemupukan dasar ini dapat Anda lakukan pada tahap awal hingga tanaman siap melakukan masa pembibitan serta pemindahan tanaman. Pada tahap ini Anda bisa menggunakan GDM SaMe Granule Bio Organik dan GDM Black BOS sesuai takaran pada petunjuk pemakaian.

Pemupukan bisa Dulur lakukan 7 hari sebelum melakukan pemupukan susulan untuk memindahkan bibit ke lahan perkebunan.

Pemupukan Susulan

Pada proses pemupukan ini, jenis pupuk yang bisa Dulur gunakan adalah Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan dengan dosis takaran sesuai petunjuk.

Dulur bisa melakukan pemupukan pada tanaman lada dengan produk GDM ini setidaknya seminggu sekali hingga mencapai usia produktif. Proses pemupukan ini bisa melalui beberapa tahap hingga 3 kali pemupukan susulan.

Cara pakai pupuk harus sesuai dengan dosis dan takaran yang tepat tergantung dengan lahan atau media tanam yang Anda miliki. 

Informasi mengenai pemupukan lada bisa Anda cek di sini.

Untuk menghindari penyakit kerdil pada tanaman lada memang harus menerapkan pengendalian serta pencegahan agar tidak menyebar ke tanaman lainnya. Sehingga penting sekali untuk menerapkan pengendalian secara teknis maupun mekanismenya dengan tepat.

Mulai dari pemilihan benih yang berkualitas, penggunaan pupuk bermutu tinggi, hingga pengendalian insektisida baik secara hayati maupun kimiawi. Dengan melakukan upaya pengendalian yang tepat, tentu ini bisa meningkatkan produktivitas hasil panen dalam jumlah besar.

Jadi bagaimana? Sudah bisa mengatasi penyakit kerdil yang menyerang tanaman Anda? Konsultasikan saja masalah Anda bersama tim ahli GDM yang profesional dalam mengatasi penyakit lada. Klik kolom di bawah berikut untuk informasi lebih lanjut!

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat