Perkebunan

Cara Budidaya Lada Agar Cepat Berbuah, Untuk Kualitas Ekspor

cara budidaya lada

Perlu dulur tau, budidaya lada saat ini sangat berpeluang besar untuk ekspor.

Meskipun begitu, hanya sedikit petani lada yang menyadari hal tersebut.

Padahal jika dilihat dari kacamata bisnis dan ekonomi, inilah peluang yang tidak boleh dilewatkan.

Lalu apa yang membuat pembudidaya lada harga jualnya tidak maksimal?

Apakah perawatannya? atau teknisnya?

Tentu saja hal tersebut yang berkaitan dengan kualitas mutu tanaman lada.

Potensi lada Indonesia saat ini memang terbilang besar, rempah-rempah yang memiliki nilai dan cita rasa ini tentu dapat menembus pasar manca negara.

Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan mutu kualitas.

Dimulai darimana? tentu saja dari teknis budidayanya.

Lahan Budidaya Lada
Lahan Budidaya Lada

Salah satunya dengan budidaya tanaman merica secara organik terbukti lebih ramah lingkungan, mampu meningkatkan kesuburan tanah.

Serta mencegah serangan hama secara massif dan tentu saja mampu meningkatkan hasil panen dan keuntungan.

Luar biasa bukan?

Sebelum membicara teknis secara keseluruhan, dulur perlu tau hal yang menunjang potensi budidaya lada berikut ulasannya:

Bisnis Budidaya Lada Organik

Komoditas rempah memang tidak lepas dari kualitas mutu dan harga jual yang selalu diperbincangkan.

Namun taukah dulur? budidaya lada terlebih untuk beberapa daerah di Indonesia sangatlah bisa dikembangkan.

Seperti yang dilansir oleh finace.detik.com , petani lada Lampung yang bisa memasok lada untuk beberapa negara di Eropa.

Menarik sekali bukan? terlebih harga jualnya bernilai dolar.

Namun ada beberapa kendala juga yang perlu dulur tau, ketika kebutuhan lada yang tinggi pasokannya.

Beberapa negara juga vacum untuk menerima pasokan lada, tentu itu sangat mempengaruhi ekspor lada Indonesia.

Adakah solusinya?

Tentu saja ada, solusi yang tentu bisa dulur tingkatkan salah satunya kualitas lada masing-masing daerah.

Terutama juga bisa memanfaatkan untuk memasok beberapa industri untuk mengolah lada dengan berbagai produk.

Poin utamanya tentu kualitas mutu lada yang dihasilkan harus bagus bukan?

Maka dari itu, dulur petani lada perlu tau juga teknis budidaya lada yang tepat dan secara organik.

Sebab membudidayakan lada sistem organik lebih meningkatkan mutu, dan tentu saja itu akan memberikan nilai tersendiri untuk kualitas lada.

Terlebih mulai dari pembibitan hingga nanti perawatannya, seperti pada tahapan berikut ini:

Iklim Dan Jenis Tanah Untuk Budidaya Lada

Perbedaan iklim disetiap daerah di Indonesia, tentu tidak menjadi kendala. Namun untuk dulur yang ingin membudidayakan lada, terlebih memperhatikan daerah sekitarnya.

syarat tumbuh tanaman lada

Iklim dan jenis tanah yang sesuai untuk tanaman lada diantaranya adalah:

  1. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman lada adalah 0-500 mdpl.
  2. Curah hujan antara 2000-3000 mm/th, dengan hari hujan 110-170 hari dan 2-3 bulan/th.
  3. Kelembaban udara yang disarankan adalah 70-90%.
  4. Suhu minimum yang bisa ditolerir adalah 25oC dan maksimu 35oC.
  5. Jenis tanah yang cocok adalah tanah berpasir, gembur dan tinggi hara.
  6. pH tanah yang cocok adalah berkisar antara 5-6,5.

Setelah memilih lokasi budidaya, maka langkah selanjutnya adalah memilih lada dengan varietas yang paling cocok untuk lokasi dulur. Berikut ini adalah cara memilihnya:

Jenis Atau Varietas Lada Terbaik

Sebelum membudidayakan lada, maka dulur harus memastikan bahwa jenis atau varietas lada yang dulur budidayakan cocok untuk ditanam didaerah dulur.

varietas lada

Bagaimana cara memilih varietas lada terbaik? Yuk simak penjelasan berikut:

Macam-Macam Varietas Lada

Di Indonesia ada beberapa macam varietas lada yang bisa Anda pilih. Beberapa diantaranya adalah:

Bengkayang, Natar 1 (N1), Natar 2 (N2), Lampung Daun Kecil (LDK-RS), Petaling 1 (P1), Petaling 2 (P2) dan Chunuk RS.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini karakteristik dari masing-masing varietas tersebut:

Varietas lada

Berdasarkan tabel diatas, Dulur bisa memilih jenis lada yang paling cocok untuk dibudidayakan di tempat dulur.

Pertimbangan utamanya tentu saja tipe iklim dan ketahanan terhadap hama penyakit tertentu.

Cara Budidaya Lada yang Baik dan Benar

Ada beberapa tahapan yang bisa Anda terapkan dalam budidaya lada berikut ini:

1. Persiapan Lahan Budidaya Lada

Sebelum menanam lada, maka dulur harus melakukan pengolahan lahan. Ini tujuannya untuk mempersiapkan lahan tanam agar sesuai dengan keinginan lada.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, jenis tanah yang cocok untuk lada adalah tanah berpasir, gembur dan tinggi hara. Pastikan juga pH tanahnya berkisar antara 5-6,5.

Lahan yang perlu dulur persiapkan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • lahan pembibitan
  • lahan tanam.

Berikut ini cara mempersiapkan lahan pembibitan untuk lada:

a. Pengolahan Lahan Pembibitan Lada

Pembibitan lada dapat dilakukan dengan menggunakan lahan pembibitan ataupun dengan menggunakan polybag.

Berikut ini adalah cara mengolah lahan untuk pembibitan lada:

Blackbos dan SaMe
  1. Masukkan tanah yang gembur, berpasir dan tinggi hara kedalam polybag hingga 3 cm dari bibir polybag.
  2. Tebarkan 200 gram GDM SaMe Granule Bio Organic ke seluruh permukaan media tanam. Lakukan saat -7 HST.
  3. Sirami tanah dengan air hingga lembab.
  4. Masukkan 2 gelas air mineral GDM Black BOS kedalam tangki semprot, kemudian aduk hingga homogen.
  5. Semprotkan larutan GDM Black BOS tersebut ke seluruh permukaan media tanam yang sudah disirami air. Lakukan hingga memenuhi dosis 2 kg/ha (1100 tanaman). Lakukan saat -7 HST.
  6. Masukkan 2 gelas air mineral Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan
  7. kedalam tangki semprot, kemudian aduk hingga homogen.
  8. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan tersebut ke seluruh permukaan media tanam. Lakukan saat -7 hari sebelum pembibitan.
  9. Diamkan media tanam selama beberapa hari, agar bakteri dalam produk GDM Organik bekerja secara optimal.

Setelah proses persiapan lahan pembibitan, selanjutnya dulur juga harus melakukan pengolahan lahan untuk penanaman lada. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

b. Pengolahan Lahan Budidaya Lada

Pengolahan lahan untuk tanaman lada harus dilakukan secara seksama. Pengolahan lahan lada ini perlu dilakukan ketika tanah akan digunakan untuk pindah tanam bibit lada.

Sangat disarankan untuk melakukan persiapan lahan dengan menggunakan produk organik. Ini dikarenakan pupuk organik bermanfaat untuk:

  • meningkatkan kesuburan tanah
  • menggemburkan tanah
  • meningkatkan performa mikroba baik yang ada didalam tanah.

Dengan begitu, ketika tanaman lada dipindah tanam, maka tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pengolahan lahan lada:

Pupuk Kopi
  1. Pastikan lahan bukan berasal dari lahan bekas kebun karet ataupun bekas lahan kebun merica yang terkena serangan hama penyakit.
  2. Jika topografi tanah miring, maka lakukan terasiring dan tanami tanaman penutup tanah.
  3. Buat saluran drainase dengan kedalaman 30 cm dan lebar 20 cm, untuk mencegah genangan air ketika hujan.
  4. Balik tanah dengan cara dicangkul.
  5. Buat gundukan untuk media tanam
  6. Sebarkan 300 gram GDM SaMe Granule Bio Organic ke seluruh media tanam.
  7. Sirami dengan air hingga basah.
  8. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  9. Semprotkan keseluruh bagian media tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha.
  10. Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  11. Semprotkan keseluruh bagian media tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 11 lt/ha.
  12. Diamkan selama 7 hari, agar bakteri premium dalam produk GDM Organik dapat bekerja untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah. Sehingga bibit yang dipindah tanam ke lahan bisa tumbuh dengan baik.

Itu adalah cara mempersiapkan lahan untuk pembibitan dan penanaman lada. Selanjutnya, dulur perlu memahami cara pembibitan lada. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduannya:

2. Cara Pembibitan Tanaman Lada

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ada banyak jenis lada yang biasa dibudidayakan di Indonesia, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Tentu saja, dulur perlu memilih bibit lada dari jenis lada yang baik.

Dulur bisa melakukan pembibitan lada/merica dengan cara stek merica ataupun melalui biji. Meski begitu, pembibitan lada melalui stek terbukti lebih banyak dipilih, karena memiliki banyak kelebihan, seperti:

  • sifat yang identik dengan indukan
  • lama proses pembibitan lebih pendek
  • proses pembibitan yang lebih mudah.

Jika dulur ingin membibitkan lada melalui biji, tentu dulur bisa mendapat kelebihan dari cara menanam bibit lada dari biji ini.

Seperti cara mendapatkan benih yang lebih mudah, proses pengiriman benih lebih luas, dan harga benih yang lebih murah.

Nah, setelah menimbang kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode, selanjutnya berikut ini adalah cara pembibitan lada:

pembibitan merica

a. Cara Stek Merica Sulur Panjang:

  1. Pilih indukan yang sehat, bebas dari hama penyakit, dan memiliki sifat unggul.
  2. Pilih sulur dari merica yang memiliki akar lekat yang sehat pada setiap buku, sudah berkayu, namun tidak terlalu tua.
  3. Potong sulur dengan panjang 5-7 buku.
  4. Buang daunnya, agar proses pertumbuhan daun baru saat penyemaian dapat optimal.
  5. Buat larutan GDM Organik dengan cara: Tuangkan 100 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam air didalam bak, kemudian aduk hingga homogen.
  6. Rendam sulur yang sudah disiapkan kedalam cairan tersebut selama 1 jam.
  7. Perendaman ini bertujuan agar bibit merica terbebas dari bibit hama penyakit. Selain itu, perendaman ini juga bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan tunas dan akar setelah ditanam ketanah.
  8. Angkat sulur yang sudah direndam, kemudian tiriskan.
  9. Benamkan sulur kedalam tanah pembibitan yang sudah disiapkan.
  10. Sirami dengan air hingga lembab pada pagi dan sore hari.
  11. Tutupi polybag dengan daun pisang ataupun bahan penutup lain, untuk meningkatkan kelembaban selama 10-14 hari. Ini bertujuan agar proses pertumbuhan akar dan tunas bisa lebih optimal.
  12. Dulur bisa membuka penutup polybag setiap kali menyiram.

Itu adalah cara stek merica dengan sulur panjang. Selain dengan sulur panjang, dulur juga bisa memilih pembibitan dengan sulur pendek.

b. Cara Stek Merica Sulur Pendek:

Cara stek merica dengan sulur pendek ini lebih banyak dipilih oleh petani. Ini dikarenakan stek lada dengan sulur pendek terbukti lebih hemat bahan tanam.

pembibitan lada dulur pendek

Dengan begitu, dulur tidak perlu kesulitan mencari stok sulur lada dalam jumlah banyak. Nah, berikut ini adalah cara stek merica dengan sulur pendek:

  1. Pilih indukan yang sehat, bebas dari hama penyakit, dan memiliki sifat unggul.
  2. Pilih sulur dari merica yang sudah berkayu, namun tidak terlalu tua.
  3. Potong sulur dengan panjang 1 buku saja.
  4. Buat larutan GDM Organik dengn cara: Tuangkan 100 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam air didalam bak, kemudian aduk hingga homogen.
  5. Rendam sulur yang sudah disiapkan kedalam cairan tersebut selama 1 jam.
  6. Perendaman ini bertujuan agar bibit merica terbebas dari bibit hama penyakit. Selain itu, perendaman ini juga bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan tunas dan akar setelah ditanam ketanah.
  7. Angkat sulur yang sudah direndam, kemudian tiriskan.
  8. Benamkan sulur kedalam tanah pembibitan yang sudah disiapkan.
  9. Sirami dengan air hingga lembab pada pagi dan sore hari.
  10. Tutupi polybag dengan daun pisang ataupun bahan penutup lain, untuk meningkatkan kelembaban selama 10-14 hari. Ini bertujuan agar proses pertumbuhan akar dan tunas bisa lebih optimal.
  11. Anda bisa membuka penutup polybag setiap kali menyiram.

Itu adalah cara stek merica dengan sulur pendek. Selanjutnya, dulur perlu melakukan pemupukan dan perawatan bibit dengan cara berikut:

c. Cara Menyemai Biji Lada

Selain melalui sulur, dulur juga bisa memilih metode menyemai biji lada. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara menanam bibit lada dari biji:

pupuk untuk lada
  1. Pilih biji lada yang unggul dan terbebas dari bibit hama penyakit.
  2. Ciri-ciri biji lada unggul yang baik untuk pembibitan diantaranya adalah: sudah tua (cukup umur), warna, bentuk dan ukuran seragam (tidak terlalu kecil/besar serta bergantung dengan jenis dan varietas) dan tidak ada tanda-tanda serangan hama penyakit seperti bercak, atau lubang mikro.
  3. Siapkan tempat penyemaian, seperti nampan berukuran 20X30 cm yang sudah diberi lubang untuk sirkulasi air.
  4. Isi dengan media semai yang sudah disiapkan, seperti pada bab pengolahan lahan pembibitan.
  5. Buat larutan GDM Organik dengan cara: Tuangkan 100 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam air didalam ember, kemudian aduk hingga homogen.
  6. Rendam benih yang sudah disiapkan kedalam cairan tersebut selama 1 jam.
  7. Perendaman ini bertujuan agar benih merica terbebas dari bibit hama penyakit. Selain itu, perendaman ini juga bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan benih.
  8. Angkat benih yang sudah direndam, kemudian tiriskan.
  9. Letakkan benih diatas media pembibitan yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis..
  10. Letakkan diruangan gelap, agar proses pengecambahan bisa lebih cepat.  Umumnnya, benih mulai tumbuh saat berusia 12-19 hari. Kemudian, persemaian siap untuk pindah tanam saat bibit sudah memiliki 4 helai daun.

Itu adalah cara menanam bibit lada dari biji. Setelah biji berkecambah dan tumbuh, Selanjutnya, dulur perlu melakukan pemupukan dan perawatan bibit dengan cara berikut:

3. Cara Perawatan Bibit Lada

Bibit merica yang sudah ditanam, baik melalui biji maupun dengan cara stek merica harus dirawat dengan baik.

Perawatan ini meliputi pembersihan gulma, penyiraman, pemantauan terhadap hama penyakit. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan berikut:

a. Pembersihan Gulma

  1. Pembersihan gulma sangat disarankan untuk dilakukan secara mekanik, artinya tidak menggunakan herbisida. Ini bertujuan agar lada organik yang Anda budidayakan tidak terkena racun, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, serta kualitas bibit yang dihasilkan.
  2. Pembersihan gulma secara mekanik dilakukan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh disekitar bibit.
  3. Lakukan pembersihan gulma sesering mungkin, setidaknya 2 kali seminggu, agar gulma tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

b. Penyiraman

  1. Penyiraman bibit lada harus dilakukan secara rutin pada pagi dan sore hari.
  2. Lakukan penyiraman menggunakan sprayer agar air tidak mengganggu pertumbuhan tunas pada bibit.   
  3. Jangan lupa untuk menutup kembali bibit lada dengan penutup setelah dilakukan penyiraman.

c. Pemantauan Terhadap Serangan Hama Dan Penyakit

Bibit lada sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Berikut ini cara pemantauan terhadap serangan hama-penyakit lada:

  1. Lakukan pemantauan terhadap serangan hama-penyakit secara rutin pada pagi dan sore hari.
  2. Agar lebih mudah, lakukan pemeriksaan benih bersama dengan ketika menyiram tanaman.
  3. Pastikan tidak ada bercak putih pada tanaman maupun media tanam, sebagai gejala serangan jamur.
  4. Pastikan bibit tumbuh dengan baik dan tidak ada yang layu, sebagai gejala serangan virus ataupun bakteri.

Itu adalah cara perawatan bibit lada. Selanjutnya, dulur juga harus melakukan pemupukan bibit, untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

4. Cara Pemupukan Bibit Lada

Bibit lada harus dipupuk dengan cara dan dosis yang tepat. Sangat disarankan untuk memupuk lada menggunakan pupuk organik.

Salah satu pupuk organik untuk bibit lada adalah Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan sebab mengandung unsur hara makro-mikro lengkap, bakteri menguntungkan, dan pH seimbang.

  • Unsur hara makro yang terdapat didalamnya adalah N,P,K
  • Unsur hara mikro yang terkandung diantaranya adalah Na, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, Mn, B, Co, dan Mo.
pupuk untuk lada

Sedangkan macam-macam bakteri menguntungkan yang terdapat dalam produk Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan diantaranya adalah

  • Bacillus brevis
  • Bacillus pumillus
  • Bacillus mycoides
  • Klebsiella oxytoca
  • Pseudomonas alcaligenes
  • Micrococcus roseus
  • Pseudomonas mallei.

Cara memupuk bibit lada dengan menggunakan produk GDM Organik adalah:

a. Pemupukan Bibit Lada Usia 7-45 HST

Pada saat bibit lada berusia 7-45 HST, dulur perlu melakukan pemupukan dengan sangat intensif.

Ini dikarenakan bibit diusia ini masih sangat rentan kematian, serta masih membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang sangat banyak.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berikut ini adalah cara pemupukan bibit lada usia 7-45 HST:

  1. Siapkan tangki semprot berisi air.
  2. Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan kedalam tangki semprot tersebut.
  3. Aduk hingga merata.
  4. Semprotkan pupuk ke lubang bibit, dan pastikan terkena bibit ketika bibit sudah tumbuh.
  5. Ulangi pengaplikasian setiap minggunya.

b. Pemupukan Bibit Lada Usia >45 HST

  1. Siapkan tangki semprot berisi air.
  2. Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan kedalam tangki semprot tersebut.
  3. Aduk hingga merata.
  4. Semprotkan pupuk ke lubang bibit, dan pastikan terkena bibit ketika bibit sudah tumbuh.
  5. Ulangi pengaplikasian setiap 2 minggu sekali..

Itu adalah cara pemupukan bibit lada sejak usia 7 HST hingga siap untuk di pindah tanam.

5. Cara Menanam Merica

Setelah melewati proses pembibitan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pindah tanam ke lahan budidaya.

Sangat disarankan untuk melakukan pindah tanam bibit merica pada pagi atau sore hari. Ini bertujuan agar bibit yang dipindah tanam tidak layu dan mati.

lahan tanam lada

Berikut ini cara pindah tanam bibit lada, baik yang berasal dari biji maupun stek:

  1. Jarak tanam lada yang disarankan adalah 1m X 1,5m atau 1m X 2m.
  2. Ukuran lubang tanam 40X40X60 cm.
  3. Cabut bibit lada yang sudah siap pindah tanam dari media pembibitan.
  4. Tanamkan bibit lada ke lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah, hingga seluruh akar dan pangkal batang tertutup tanah
  5. Padatkan tanah disekitar tanaman, agar tanaman tidak rebah.
  6. Sirami dengan air.

Diatas adalah panduan cara pindah tanam lada. Selanjutnya dalam proses budidaya merica, dulur perlu melakukan pemeliharaan tanaman lada.

6. Pemeliharaan Tanaman Lada

Pemeliharaan tanaman lada perlu dilakukan untuk mengoptimalkan produktivitas tanaman. Sebab, tanaman lada membutuhkan pemeliharaan khusus.

perawtaan tanaman lada

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduan pemeliharaan tanaman lada:

a. Pemangkasan Lada

Pemangkasan ini bertujuan untuk merangsang pembentukan sulur baru. Sehingga nantinya, sulur baru tersebut dapat menghasilkan biji dan produktif.

Dulur harus rutin melakukan pemangkasan, sesuai dengan usia tanaman. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduan cara pemangkasan lada:

  1. Ketika tanaman lada muda sudah berumur 5-6 bulan dan memiliki >8 buku, maka perlu dilakukan pemangkasan.
  2. Pemangkasan pertama perlu dilakukan dengan memotong dibatas 2 buku batang bawah atau diketinggian 25-30 cm dari permukaan tanah.
  3. Pemangkasan kedua perlu dilakukan saat tanaman berumur 12 bulan. Ketika berumur 12 bulan, umumnya tanaman sudah mencapai 7-9 buku.
  4. Pada pemangkasan di usia 12 bulan ini, Anda hanya perlu memangkas sulur yang tidak produktif saja.
  5. Pemangkasan ketiga perlu dilakukan saat tanaman berumur 2 tahun. Sama halnya dengan pemangkasan kedua, di pemangkasan ketiga ini dulur juga perlu memangkas sulur yang tidak produktif.
  6. Apabila terjadi pembungaan di usia sebelum 2 tahun, maka dulur harus membuangnya. Ini bertujuan agar nutrisi yang terserap hanya berfikus pada pertumbuhan vegetatifnya saja.
  7. Setelah berumur 2 tahun, maka biarkan tanaman berbunga dan menghasilkan biji lada berkualitas.

b. Pembersihan Gulma

  1. Lakukan pembersihan gulma secara rutin, setidaknya setiap 2 minggu atau maksimal setiap 1 bulan.
  2. Pembersihan gulma secara mekanik dilakukan dengan cara mencabut gulma atau mencangkuli permukaan tanah yang ditumbuhi gulma disekitar tanaman.

c. Penyiraman

  1. Penyiraman lada harus dilakukan secara rutin pada pagi dan sore hari, ketika tanaman masih muda (sekitar 3 bulan setelah pindah tanam).
  2. Penyiraman dapat dilakukan 1 hari sekali pada pagi/sore hari ketika tanaman sudah berusia >3 bulan.
  3. Ketika tanaman sudah berumur >2 tahun, dulur bisa menyirami 2 hari sekali. Sedangkan saat musim hujan, dulur tidak perlu menyirami.

d. Pemantauan Terhadap Serangan Hama Dan Penyakit

Hama dan penyakit tanaman lada ada beberapa macam. Oleh karena itu, dulur perlu memperhatikan dengan seksama tanaman merica.

Hama Tanaman Lada

Mulai dari media tanam merica, daun, batang hingga buahnya. Beberapa jenis hama yang sering mengganggu tanaman merica diantaranya adalah:

  • hama penggerek batang (Lophobaris piperis)
  • hama penghisap bunga atau nyamuk lada (Diconocoris hewetti)
  • hama penghisap buah/kepik (Dasynus piperis).
Penyakit Tanaman Lada

Selain serangan hama, lada juga sering diganggu oleh beberapa jenis penyakit, seperti penyakit busuk pangkal batang yang diakibatkan oleh:

  • jamur phytopthora capsica
  • penyakit kuning yang disebabkan oleh nematoda Radopholus similis
  • Meloidogyne incognita
  • jamur Fusarium oxysporum.

Penyakit lain yang juga sering menyerang tanaman merica adalah penyakit kerdil/keriting. Penyakit ini disebabkan oleh virus jenis Pepper Yellow Mottle Virus (PYMV). Akibat serangan ini, hasil budidaya merica akan turun drastis.

Mencegah Serangan Penyakit dan Hama

Itu adalah beberapa jenis penyakit yang seringkali menyerang usaha budidaya merica. Untuk mencegah serangan hama penyakit tersebut, maka dulur disarankan:

  • untuk melakukan proses budidaya dengan baik
  • menjaga kelembaban seimbang, pH tanah
  • pastikan dulur menjaga ekosistem lahan agar tetap lestari.

Menjaga ekosistem lahan untuk tetap lestari tentu harus memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan.

Seperti pemupukan dan cara pengendalian hama penyakit tanpa bahan-bahan kimia berbahaya.

  • Gunakan pupuk organik yang mengandung bakteri menguntungkan, pH seimbang
  • Melengkapi unsur hara makro-mikro lengkap untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Salah satu produk pupuk organik terbaik yang direkomendasikan adalah rangkaian produk GDM Organik yang terdiri dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan, GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organic.

7. Cara Pemupukan Tanaman Lada

Pemupukan merica menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan, GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organik

Terbukti bisa mencegah ledakan hama, serta mencegah serangan penyakit, baik akibat bakteri, jamur maupun virus.

Ini dikarenakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan terbuat dari bahan-bahan organik terbaik dan diproses dengan teknologi modern.

Sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem lahan.

lahan  budidaya lada

Untuk lebih jelasnya, berikut ini cara pemupukan lada menggunakan rangkaian produk GDM Organik:

a. Pemupukan Lada Usia 1-6 Bulan Setelah Pindah Tanam

Saat tanaman lada berumur 1-6 bulan, Anda disarankan untuk melakukan pemupukan dengan dosis berikut:

  1. Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  2. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Lakukan hingga memenuhi dosis 11 lt/ha.
  3. Ulangi pengaplikasian setiap bulannya.

b. Pemupukan Lada Usia 6 Bulan:

  1. Sebarkan 300 gram GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam.
  2. Sirami dengan air hingga basah.
  3. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  4. Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha.
  5. Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  6. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Lakukan hingga memenuhi dosis 11 lt/ha.

Dosis pemupukan ini perlu diberikan ketika tanaman berusia 6 bulan. Selanjutnya, untuk dosis pemupukan lada usia 6-12 bulan, dulur bisa mengikuti panduan berikut:

c. Pemupukan Lada Usia 6-12 Bulan:

  1. Sebarkan 300 gram GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  2. Sirami dengan air hingga basah.
  3. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  4. Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  5. Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  6. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Lakukan hingga memenuhi dosis 11 lt/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 2 bulan.
  7. Dosis pemupukan ini diaplikasikan ketika tanaman lada berusia 6-12 bulan. Pada usia ini, sangat penting untuk memberikan GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organic.
  8. Selanjutnya, saat usia tanaman 1-2 tahun, maka dosis pemupukan juga berubah, sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman. Berikut ini adalah panduannya:

d. Pemupukan Lada Usia 1-2 Tahun:

  1. Sebarkan 300 gram GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  2. Sirami dengan air hingga basah.
  3. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  4. Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  5. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  6. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Lakukan hingga memenuhi dosis 22 lt/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 3 bulan.

Itu adalah panduan pemupukan lada usia 1-2 tahun. Selanjutnya, penting bagi dulur untuk memberikan pupuk diusia >2 tahun. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduannya:

e. Pemupukan Lada Usia >2 Tahun

Ketika tanaman memasuki usia >2 tahun, maka kebutuhan nutrisi bukan lagi untuk pemenuhan pertumbuhan vegetative.

Melainkan untuk perkembangan generatif, yaitu untuk pembungaan dan pembuahan. Oleh karena itu, Anda harus mengikuti panduan pemupukan berikut:

  1. Sebarkan 300 gram GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  2. Sirami dengan air hingga basah.
  3. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  4. Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  5. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
  6. Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Lakukan hingga memenuhi dosis 33 lt/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 3 bulan.

Membudidayakan lada untuk skala besar hingga ekspor, tentu perlu teknis yang tepat ya dulur.

Hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas dan mutu lada yang berpotensi meningkatkan harga jualnya.

Jadi sudahkah dulur pembudidaya lada menerpakan teknis diatas? Atau sama sekali belum sesuai?

Tak perlu khawatir dulur, saatnya untuk meningkatkan kualitas mutu lada. Dimulai dari budidaya lada secara organik.

Inilah mengapa, hasil rempah-rempah yang bagus berawal dari teknis dan pastinya yang menunjang adalah pemupukannya.

Proses pemupukan yang tepat dosis serta organik, terbukti lebih menunjang hasil lebih maksimal.

produk pupuk lada

Penasaran secara detail penggunaan tanaman lada dengan Produk Pupuk Organik GDM?

Tak perlu ragu, dulur bisa langsung menghubungi tim teknis kami dengan menekan tombol whatsapp dibawah ini: