Peternakan

Penyakit LSD pada Sapi, Begini Cara Penanggulangan yang Tepat

Beberapa waktu belakangan, banyak berita menggemparkan mengenai penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada peliharaan hewan ternak. Penyakit LSD pada sapi ini bisa saja menular dari satu hewan ke hewan lain di sekitarnya.

Sebagai langkah untuk mengantisipasi merebaknya penyakit ini, maka diperlukan penanggulangan yang tepat untuk perawatan ternak sapi. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui apa itu LSD, bagaimana gejala, apa penyebabnya, hingga bagaimana cara menanggulangi dan pencegahannya.

Langsung simak penjelasan tentang penyakit LSD pada ternak sapi berikut ini!

Apa itu Penyakit LSD pada Sapi?

Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit yang menyerang pada hewan ternak seperti kerbau atau sapi dan disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Virus ini merupakan genetik DNA dari Capripoxvirus dan Poxviridae, yang secara umum menyerang hewan ternak seperti kerbau dan sapi.

Sejarah LSD pertama kali ditemukan pada tahun 1929 di Zambia, Afrika dan terus menyebar hingga ke benua Eropa dan Asia. Kemudian, LSD dilaporkan kembali di India dan China pada tahun 2019.

Setahun setelahnya, penyakit ini menyebar ke beberapa negara Asia seperti Kamboja, Thailand, dan Malaysia. Hingga pada awal tahun 2023, penyakit ini menyebar untuk pertama kalinya di Indonesia.

LSD pada sapi dapat terlihat dari munculnya benjolan, gatal-gatal dan bernanah pada di bagian kulit punggung, leher, dan perut. Pada bayak kasus, sapi yang terinfeksi penyakit LSD akan mengalami demam, lesu, kehilangan nafsu makan dan jumlah produksi susu menurun.

Adapun gejala klinis LSD ini juga bergantung pada jenis ras, usia, dan status imun ternak. Tanda klinis utamanya adalah lesi kulit berupa nodul dengan ukuran 1-7cm yang terdapat pada bagian kepala, leher, kaki, dan ekor sapi.

Pada kasus LSD yang berat, nodul-nodul ini ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh sapi dan biasanya diawali dengan gejala demam hingga lebih dari 40 derajat Celcius.

Tanda lain dari penyakit ini juga bisa terlihat adanya leleran hidung, mata, serta pembengkakan pada bagian subscapular, prefemoralis, dan juga kaki. 

Penyebab Timbulnya Penyakit LSD pada Sapi

penyakit lsd pada ternak sapi (1)

Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, penyebab penyakit LSD pada sapi adalah serangan virus dari Poxviridae. Virus ini menyebar melalui gigitan serangga seperti lalat atau nyamuk hingga membuat sapi terinfeksi.

Jika sapi sudah terserang virus ini, mereka akan mengalami periode inkubasi selama 5-14 hari. Gejala penyakit ini akan cepat  menyebar jika sapi yang terinfeksi berada dalam kadang yang sama atau berdekatan dengan hewan ternak lainnya.

Itu berarti, penyebab lain dari timbulnya penyakit pada sapi ini juga bisa terjadi karena penularan secara langsung melalui kontak fisik. Penularan ini juga bisa terjadi secara tidak langsung seperti melalui perlengkapan, peralatan dan kandang ternak yang terkontaminasi oleh virus.

Maka dari itu untuk mencegah timbulnya penyakit LSD, sangat penting untuk memisahkan atau mengisolasi sapi yang terinfeksi dari hewan ternak lainnya. Jika masalah ini Anda biarkan, tentu akan bisa membuat kondisi sapi lebih parah bahkan berujung kematian.

Penanggulangan untuk mengatasi LSD pada sapi perlu Anda perhatikan agar setiap hewan ternak yang terkena virus ini bisa segera terobati. Berikut simak penjelasan lebih lanjut terkait cara pengobatan penyakit hewan ternak ini!

Cara Penanggulangan Penyakit LSD pada Sapi

Sapi yang terinfeksi penyakit LSD tentu harus mendapatkan penanganan medis dari dokter hewan setempat. Berikut cara menanggulangi penyakit LSD pada ternak sapi milik Anda:

cara menanggulangi penyakit lsd (1)

Vaksinasi

Vaksinasi merupakan tindakan medis dengan memberikan vaksin kepada hewan ternak. Fungsi dari pemberian vaksin ini adalah untuk membantu sistem imun pada hewan agar terlindungi dari penyakit. 

Dalam hal ini vaksinasi adalah langkah yang paling efektif untuk penyebaran LSD pada sapi. Tindakan medis ini dapat Anda berikan pada sapi yang belum terinfeksi ataupun yang hewan yang sedang dalam periode inkubasi.

Karantina

Karantina merupakan sistem untuk mencegah penularan penyakit pada sapi ini dalam periode waktu tertentu. Sistem karantina ini dapat Anda lakukan dengan menempatkan sapi yang terinfeksi LSD terpisah dari hewan lain.

Sapi yang dalam proses karantina dapat ditempatkan dalam kandang khusus untuk pengobatan. Lama waktunya karantina ini menyesuaikan dengan kondisi sapi, pastikan agar sapi sampai benar-benar sembuh.

Pengobatan

Sapi yang mengalami infeksi LSD akan mengalami gejala beberapa penyakit seperti demam, nyeri pada kulit, dan kurang nafsu makan. Maka dari itu perlu dilakukan pengobatan untuk menjaga daya tahan tubuhnya sampai pulih.

Cara pengobatan ini bisa dilakukan dengan memberikan obat untuk menurunkan suhu demam atau memberikan suplemen agar asupan makan tetap terjaga. Tidak lupa juga untuk memberikan obat oles untuk mengobati benjolan pada kulit sapi.

Pengendalian Serangga

Seperti dalam penjelasan sebelumnya, penyakit LSD merupakan penyebab dari virus yang menyebar melalui gigitan serangga. Beberapa hewan seperti nyamuk dan lalat menjadi vektor penyebaran virus penyakit LSD pada sapi.

Oleh karena itu, perlu melakukan pengendalian serangga sebagai bentuk penanggulangan penyakit LSD ini. Caranya bisa Anda dapat menggunakan insektisida agar kandang sapi tetap bersih.

Penggunaan Suplemen Organik untuk Ternak Sapi

Setelah mengetahui bagaimana cara penanggulangan virus LSD pada sapi, penting sekali untuk menjaga kualitas hewan ternak dengan menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan. Cara penggunaan dan fungsi dari pemakaian produk GDM ini juga sangat menguntungkan untuk hewan ternak.

Kegunaan Produk

Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan terbuat dari bahan-bahan alami yang sangat baik untuk menjaga daya imun tubuh sapi, meningkatkan nafsu makan, hingga mencegah infeksi penyakit.

Selain itu, produk ini memiliki banyak keuntungan lain, seperti:

  1. Mengandung bakteri menguntungkan untuk mencegah penularan virus dan bakteri yang masuk ke hewan ternak.
  2. Perangsang pembentukan kekebalan tubuh sehingga hewan ternak tidak mudah terserang atau tertular penyakit tertentu.
  3. Menambah kandungan mineral serta asam lemak di dalam lambung, sehingga mengurangi bau kotoran pada hewan ternak.
  4. Meningkatkan nutrisi dan penyerapan makanan secara maksimal sehingga nafsu makan hewan bertambah.

Cara Penggunaan

Penggunaan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan ini sangat mudah. Asalkan jumlah takaran atau dosisnya sesuai untuk kebutuhan jenis hewan ternak.

Sebab menggunakan suplemen organik ini tidak hanya berguna untuk hewan ternak saja. Jenis ternak kecil, hewan peliharaan, reptil, dan unggas juga bisa menggunakan produk GDM satu ini.

Cara penggunaan suplemen organik dapat dengan dicampurkan dengan air minum atau pakan ternak setiap harinya. Untuk sapi, Dulur bisa memberikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini dengan dosis 10 ml/ekor.

Mitra kami telah membuktikan bahwa penggunaan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan dapat membantu meningkatkan produktivitas sapi, membuat daya imun ternak kian baik, serta mencegah serangan penyakit pada sapi.

Dulur bisa menyimak testimoni penggunaan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan dengan mitra kami, Sumiland Farm, berikut ini:

Jadi, sudah tahu kan bagaimana cara penanggulangan penyakit LSD pada sapi dengan tepat? Penggunaan suplemen organik tentu bisa menjadi solusi yang tepat untuk menghindari hewan ternak terserah dari virus dan penyakit.

Produk GDM bisa menjadi solusi tepat untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak Anda dengan menggunakan bahan organik. Segera konsultasi untuk beternak dengan sehat bersama GDM melalui kontak WhatsApp di bawah ini!

author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan