Perikanan

Waspada Penyakit Insang Hitam pada Udang Vaname dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Sebagai petambak udang, pastinya dulur ingin dong bisa panen udang-udang yang sehat dan memiliki bobot tubuh ideal untuk komoditas unggul. Apalagi, udang vaname terbilang memiliki demand pasar yang sangat tinggi, sehingga harga tinggi tak dipermasalahkan pembeli selagi kualitas udangnya memang bagus.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau pemeliharaan udang menjadi perhatian yang serius. Jangan sampai, hasil panen dulur jadi gagal karena udang vaname peliharaan terserang penyakit mematikan.

Nah, dari sekian banyak penyakit yang biasa menimpa udang vaname, ada satu penyakit yang butuh perhatian khusus, nih, namanya adalah penyakit insang hitam. Agar udang dulur bisa terhindar dari penyakit ini, yuk kita kenali gejala dan cara penanganannya!

Apa itu Penyakit Insang Hitam?

Penyakit insang hitam atau istilah lainnya Black Gill Disease adalah jenis penyakit yang rentan menyerang udang.  Black gill disease sangat berbahaya karena apabila tidak kita tangani dengan baik, bisa menyebabkan kematian pada udang.

Kita nanti akan membahas tentang ciri-ciri khusus penyakit insang hitam. Tetapi, ada beberapa ciri umum yang secara kasat mata bisa kita lihat. Misalnya saja, insang udang akan terlihat lebih bengkak dari biasanya.

Nah, dulur juga bisa melihat bahwa pembengkakan tersebut menyebabkan insang tidak bisa tertutup dengan rapat dan akan terlihat agak terangkat.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Udang Mati Mendadak dan Cara Pencegahannya

Penyebab Infeksi Penyakit Insang Hitam pada Udang Vaname?

gejala penyakit kepala hitam udang vaname

Banyak petambak udang yang bertanya-tanya, apa sih sebenarnya penyebab infeksi penyakit insang hitam ini? Dan mengapa udang begitu mudah terserang? 

Jadi, ada dua faktor penyebab black gill disease, yaitu faktor biotik dan abiotik.

Faktor biotik

Yang dimaksud dengan faktor biotik yaitu segala sesuatu yang termasuk makhluk hidup. Jadi, mulai dari manusia, tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan, itu semua masuk ke dalam komponen biotik.

Jamur yang menjadi salah satu penyebab black gill disease adalah termasuk faktor biotik. Jenis jamur bernama Fusarium sp bisa muncul dan dengan cepat menyerang udang, dengan membuat udang tumbuh lebih lambat dan kondisinya melemah, lalu membuat insang menjadi bengkak. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab kematian udang vaname.

Jamur Fusarium sp juga bisa membuat infeksi pada jaringan yang mati. Inilah faktor yang mengakibatkan udang jadi sulit untuk bergerak, karena adanya pertumbuhan miselium.

Faktor abiotik

Faktor abiotik adalah faktor eksternal atau lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan makhluk hidup. Karena udang vaname tinggal di dalam tambak, maka yang menjadi faktor abiotiknya adalah kualitas air, dan kondisi lingkungan di sekitar tambak udang.

Jadi, ternyata perpaduan dua faktor ini saling berperan dalam menyebabkan udang terkena penyakit insang hitam.

Sebagai contoh, jika tambak udang jarang dibersihkan sehingga airnya kotor, maka ini bisa jadi salah satu penyebab kondisi tubuh udang menjadi lemah dan rentan terkena penyakit apapun, termasuk black gill disease. 

Mengapa faktor lingkungan bisa berpengaruh sedemikian besarnya pada kesehatan udang? Karena, lingkungan tambak udang yang buruk bisa memunculkan jenis jamur dan bakteri yang menjadi penyebab penyakit insang hitam.

Selain itu, kondisi tempat tinggal yang buruk juga bisa menyebabkan air pada tambah udang vaname mengandung 2 senyawa logam berat yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup udang, yaitu Cadmium (Cd), Cobalt (Co) dan Cuprum (Cu).

Cadmium merupakan unsur kimia logam yang berwarna putih keperakan yang terjadi sebagai produk sampingan dari pembuatan seng. Walaupun Cadmium banyak digunakan sebagai salah satu unsur untuk mewarnai kaca, tetapi sekarang tak terlalu banyak digunakan lagi karena Cadmium mengandung racun.

Oleh karena itu, bisa dulur bayangkan bukan jika kandungan kadmium terdapat di dalam air tambak udang? Tentu lama-lama ini akan mempengaruhi kondisi kesehatan udang vaname.

Sama seperti Cadmium, bila senyawa Kobalt dan Cuprum ada di dalam air tambak, maka keberadaannya bisa sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup udang vaname.

Biasanya, senyawa-senyawa berbahaya ini muncul karena kualitas air yang tidak bagus, sisa pakan yang bertumpuk, kotoran udang, dan jarang dilakukan penggantian air di dalam tambak udang.

Baca Juga: Penyakit Udang Vaname: Jenis, Penyebab, Cara Mengatasi dan Pengendaliannya

Bagaimana udang vaname terserang penyakit insang hitam?

Agar lebih jelas, mari kita bahas bagaimana udang vaname bisa terserang penyakit insang hitam.

Jadi, awalnya penyakit ini muncul karena ada benda asing yang mengiritasi sel insang pada udang. Apakah berhenti sampai di situ? Tentu tidak, karena bukannya lama-lama menjadi sembuh, tapi iritasi tersebut membuat enzim fenol oksidase yang ada pada tubuh udang terangsang untuk membentuk pigmen melanin.

Melanin sendiri merupakan pigmen yang memberikan kulit makhluk hidup warna alami. Jadi, semakin tinggi jumlah melanin, maka warna kulit juga akan semakin gelap.

Nah, jadi inilah awal penyebab mengapa insang udang vaname jadi menghitam, karena jumlah melaninnya yang juga tinggi. 

Sayangnya, meningkatnya jumlah melanin pada tubuh udang vaname memberikan efek samping tambahan selain warna insang yang menjadi hitam. Banyaknya melanin dalam insang juga menyebabkan udang vaname jadi sulit menyerap oksigen.

Hal tersebut, ditambah kualitas lingkungan hidup udang vaname di dalam tambak, menjadi faktor gabungan yang menyebabkan berbagai jamur dan bakteri lain turut menyerang udang, sehingga kondisi udang semakin buruk dan akhirnya mengalami kematian.

Selain jamur Fusarium sp., ada juga jenis jamur lainnya yang dapat menyebabkan black gill disease, yaitu jamur Helipthoros sp. Sedangkan, jenis bakterinya adalah Cytophaga, Vibrio sp, Filamentos, dan Flexibacter.

Gejala Penyakit Insang Hitam pada Udang Vaname

Gejala penyakit insang hitam pada udang vaname yang paling terlihat jelas adalah timbul bengkak dan warna hitam pada insangnya. 

Seperti tadi sudah kami jelaskan di atas, kalau dulur menemukan udang peliharaan mengalami gejala seperti itu, maka besar kemungkinan udang vaname dulur terkena black gill disease. 

Jadi, perhatikan baik-baik jika terlihat perubahan warna walaupun sedikit pada bagian insang ya. Normalnya, insang pada udang berwarna broken white atau putih gading. Nah, bila dari hari ke hari warnanya mengalami perubahan menjadi lebih gelap, segera ambil untuk langsung mendapatkan penanganan sebelum terlambat.

Selain perubahan warna, udang vaname yang terkena penyakit insang hitam juga biasanya mengalami kesulitan bernafas karena insangnya yang membengkak. Mereka juga jadi kehilangan nafsu makan dan lebih sering mengambang di permukaan air.

Cara Menanggulangi Penyakit Insang Hitam pada Udang Vaname

Lalu, jika udang vaname peliharaan dulur sudah terlanjur terserang penyakit insang hitam, apa yang sebaiknya dilakukan?

Pada dasarnya, ada langkah yang bisa dilakukan. Semuanya akan kita bahas satu persatu.

Pisahkan udang yang terkena penyakit

Langkah pertama ini sangat penting. Pisahkan udang vaname yang terkena penyakit insang hitam dengan udang-udang lainnya yang masih sehat. 

Jangan biarkan mereka berada di tambak yang sama lebih lama lagi ya, agar udang vaname yang masih sehat tak tertular penyakit insang hitam.

Mengganti air di dalam tambak 

Kualitas air adalah salah satu hal terpenting dalam menjaga kesehatan udang vaname. Jangan sampai mengabaikan hal yang satu ini.

Menjaga kualitas air tidaklah sulit, asalkan Anda melakukannya secara rutin. Langkah paling sederhana adalah dengan rajin melakukan penggantian air.

Lakukan hal ini tiga hari berturut-turut, dengan minimal penggantian air sebanyak  air 10-30%. Dulur juga bisa melakukan penggantian ini secara bertahap dan sesuaikan dengan adanya ketersediaan air ya.

Tapi, tentu sebaiknya jangan tunggu sampai udang vaname dulur terkena penyakit, baru dilakukan penggantian air. Mengingat kualitas air sangat penting bagi kelangsungan hidup udang, maka ini harus jadi prioritas dulur.

Dalam pemeliharaan normal (bukan saat penanganan penyakit), ganti air seminggu dua kali agar kualitas air tetap terjaga.

Untuk tata cara penggantian air yang baik dan tidak membuat udang menjadi stres akan dibahas di bagian akhir artikel ini ya.

Melarutkan kapur dalam air

Apa sih pentingnya melarutkan kapur ke dalam air? Nah, jadi dulur harus tahu nih, kalau pemberian larutan kapur di dalam air merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas saat panen udang nanti. 

Selain itu, kapur juga sangat berfungsi untuk menjaga kualitas air tambak udang. Salah satunya untuk menstabilkan derajat keasaman air, menjadi 7,8-8,5, nominal yang disarankan untuk tambak udang.

Masih ada lagi ternyata manfaat larutan kapur dalam air, yaitu untuk menaikkan kadar alkalin, terutama pada tambak-tambak yang kadar alkalinnya rendah.

Masalah sisa pakan dan kotoran udang yang sering jadi sumber penyakit pun salah satunya bisa diatasi dengan pemberian kapur. 

Hal ini karena kapur dapat membantu proses penguraian bahan organik dengan lebih cepat, sehingga sisa-sisa pakan dan kotoran tidak akan menumpuk terlalu banyak, yang berakibat kualitas air menjadi buruk.

Lalu, berapa banyak dosisnya? Nah, dulur bisa menebarkan kapur sebanyak 5-10 ppm pada malam hari ya. 

Jenis kapur untuk perawatan kolam

Berikut adalah jenis-jenis kapur yang bisa dulur gunakan untuk dilarutkan pad atambak udang

Kapur dolomit

Ini adalah salah satu jenis kapur yang paling populer di antara para petambak udang, termasuk dulur juga ya pastinya? Jadi, kapur dolomit adalah kapur yang mengandung tingkat kalsium dan magnesium yang tinggi.

Selain mampu memperbaiki kualitas air, kapur ini juga bisa jadi sumber mineral bagi udang peliharaan dulur. Hal ini karena, zat kalsium dan magnesium punya peran yang besar bagi kesehatan udang vaname, dengan membantu proses molting dan pencernaan udang.

Kapur pertanian

Kapur pertanian sangat berperan dalam menaikkan kadar alkali, hardness, dan pH dalam air. 

Perawatan biotik dan abiotik

Perawatan ini sangat penting untuk membantu dulur meningkatkan kualitas air tambak. Dulur bisa memberikan fermentasi dedak dan molase atau tetes tebu. Jangan lupa untuk menakar perbandingannya, yaitu dengan perbandingan 1:2 per 2 ppm. 

Nah, dulur bisa melakukan hal ini selama 3 hari berturut-turut. Perhatikan seksama warna air, apakah berubah menjadi jernih atau tidak.

Selain fermentasi dedak, dulur juga bisa memberikan bakteri pendukung, misalnya saja 

Rhodococcus dan Rhodobacter. Berikan ini pada sore hari, dengan dosis 0,5-1 ppm.

Hindari Memberikan Pakan Udang Berlebih

Sebagai petambak udang vaname, sudah pasti dulur menginginkan hasil panen nanti menghasilkan banyak udang yang berbobot gemuk dan sehat. Namun, bukan berarti dulur bisa seenaknya memberikan pakan dalam jumlah banyak pada mereka.

Hal ini karena udang yang kekenyangan justru tak akan menghabiskan pakan mereka. Malah, sisa pakan yang tak termakan itu kemudian akan mengotori kolam, membuat airnya keruh, dan justru dapat mengganggu kesehatan udang, termasuk membuat mereka mudah terserang penyakit insang hitam.

Masukkan Tingkat Aerasi yang Cukup

Apa sih yang dimaksud dengan aerasi? Jadi, Aerasi adalah proses untuk meningkatkan jumlah oksigen di dalam air tambak. 

Fungsinya agar udang-udang vaname yang berada di dalam tambak menjadi lebih sehat dan proses biologis udang pun lebih stabil, karena pasokan oksigennya tercukupi dengan baik.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan aerasi ke dalam tambak udang? Dulur cukup menambahkan kincir air atau aerator ke dalam tambak udang.

Aerator juga meningkatkan kualitas air di dalam tambak dan membantu penyebaran nutrisi udang vaname agar lebih merata ke seluruh kolam dan tidak menumpuk hanya di salah satu bagian saja.

Dengan begitu, tambak bisa menjadi tempat yang nyaman bagi pertumbuhan udang, dan mereka bisa tumbuh dengan optimal di lingkungan yang sehat.

Mempertahankan Jumlah Alga yang Tepat di Dalam Tambak

Seperti kita tahu, fitoplankton bisa menjadi salah satu sumber makanan sehat bagi udang vaname. Meskipun begitu, dulur tetap perlu mengendalikan jumlah mereka agar tidak terjadi blooming algae, yaitu kondisi di mana terjadi ledakan jumlah alga yang terlalu banyak di kolam.

Hal ini berbahaya, karena jumlah alga yang terlalu banyak bisa mengganggu kesehatan udang vaname dulur.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen komoditas perikanan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Bioflok - Batch 15 - 1

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya perikanan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

Cara Mencegah Infeksi Penyakit Insang Hitam

penyakit kepala hitam udang vaname

Pencegahan selalu merupakan cara terbaik daripada mengobati. Begitu pula saat berbudidaya udang vaname. Ada beberapa cara untuk mencegah udang vaname terkena penyakit, terutama infeksi penyakit insang hitam yang mematikan ini.

Langkah-langkah pencegahan ternyata dapat dimulai seawal mungkin, yaitu sejak sebelum tambak udang dibuat. Yuk, kita ikuti langkah-langkah berikut!

Mempersiapkan Kolam Budidaya 

Kolam atau tambak budidaya adalah rumah bagi para udang vaname nantinya. Oleh karena itu, segala persyaratan tempat tinggal yang baik, kondusif, dan sehat harus dapat dipenuhi.

Pilih lahan yang dekat dengan sumber air. Selain memudahkan, hal ini juga penting agar dulur tak mengalami kesulitan saat akan membersihkan dan mengganti air tambak

Apabila di dasar tambak terdapat lumpur hitam atau kotoran yang mengering, maka semua itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Jika dasar tambak dialasi dengan terpal, maka dulur bisa membersihkannya dengan cara disikat. Tetapi, jika dasar kolam berupa tanah, maka dulur bisa membajaknya tersebih dahulu.

Fungsi pembersihan ini adalah agar tambak atau kolam bebas dari unsur hidrogen sulfida yang bisa berbahaya bagi udang, karena mengandung racun.

Setelah dibersihkan, maka tambak harus dikeringkan dengan minimal 14 hari, di bawah teriknya sinar matahari. Proses ini sangat penting untuk dilakukan agar seluruh bakteri, virus, kotoran, jamur, protozoa, racun, dan unsur-unsur yang berbahaya bagi udang bisa dibasmi.

Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan tambak udang di musim kemarau agar proses pengeringan tambak bisa berlangsung sempurna dan tak terganggu hujan.

Setelah kering, tambak udang sudah bisa dulur isi air. Nah, pastikan air yang akan digunakan telah dulur disinfeksi terlebih dahulu ya, kemudian saring dengan memakai penyaring yang berukuran 1 milimeter.

Sementara itu, dulu bisa menyiapkan benur alias benih udang yang akan disebar. Pemilihan benur yang berkualitas juga sangat penting agar hasil panen melimpah. Pastikan dulur hanya memilih benur yang sudah tersertifikasi ya.

Dari proses pengisian air sampai penebaran benur, dulur harus memberi jeda 3-4 hari. Hal ini penting agar kualitas air di dalam tambak sudah baik.

Pemberian Pakan yang Tepat dan Berkualitas

Setelah benur dulur sebar ke seluruh tambak kolam, tentu pekerjaan tak hanya berhenti sampai di situ saja. Dulur pun sekarang punya tanggung jawab untuk memberi pakan udang secara teratur dan dengan jumlah yang tepat.

Artinya, jangan sampai dulur memberi pakan udang terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak, karena itu tidak baik.

Jenis pakan yang diberikan pun harus memenuhi beberapa unsur, di antaranya memiliki kualitas yang baik, setidaknya mengandung 40% protein, kondisi pakan kering dan tidak lembab atau berjamur, usia pakan maksimal 6 bulan, dan pakan diberikan 4 kali sehari, tentunya sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

Oh ya, banyak yang bertanya, kenapa pakan tidak boleh kita berikan secara berlebihan. Hal itu karena, nanti akan banyak sisa pakan yang tidak termakan, dan malah akan mengotori kolam.

Di atas, kami sudah menjelaskan bahwa sisa pakan udang vaname sangat berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, karena selain bisa mengotori kolam, sisa pakan itu juga bisa membuat udang mudah jatuh sakit.

Pengelolaan Kualitas Air

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu hal terpenting dalam menjaga kesehatan udang vaname. Dulu harus mengganti air secara teratur supaya air kolam tak keruh dan kotor. 

Pada dua bulan pertama pemeliharaan, dulur bisa melakukan tukar air sebanyak 5% per hari. Nah, setelah itu air bisa dulur tukar sebanyak 10% per hari, dan naik kembali menjadi 20% per hari sampai waktunya udang memasuki siklus panen.

Itulah sebabnya tadi kami menyarankan agar menempatkan tambak udang dekat dengan sumber air, sehingga proses penggantian seperti ini tak akan menyulitkan dulur.

Tadi di atas, kami sekilas sudah menyinggung pentingnya aerator. Nah, dulur bisa lho menaruh beberapa aerator di dalam tambak. Intinya, aerator harus dapat memenuhi kebutuhan oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen sebanyak lebih dari 5 ppm.

Oh ya, jangan lupa ya untuk selalu mengecek kualitas air tambak udang vaname. Ada banyak alat dan metode yang bisa dulur gunakan, salah satunya adalah dengan menggunakan salinometer.

Buat juga jurnal untuk mencatat kondisi udang dan tambak secara rutin. Sehingga, jika ada perubahan sedikit saja bisa dulur deteksi sejak awal.

Pemberian Probiotik Khusus untuk Udang Vaname

Pemberian pakan yang bergizi dan menjaga kualitas air tambak saja tidaklah cukup. Dulur juga perlu memberikan tambahan suplemen untuk meningkatkan imunitas udang vaname agar tak mudah terserang infeksi penyakit insang hitam. 

Salah satu suplemen yang bisa dulur pilih adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Ini adalah suplemen berbahan organik spesialis perikanan yang memiliki banyak manfaat, yaitu:  

Membuat Panen Udang Vaname Lebih Cepat

Panen udang vaname biasanya membutuhkan waktu tiga sampai 4 bulan, atau jika bobot udang sudah mencapai 16-20 gram/ekor. Nah, jika dulur ingin bisa panen lebih cepat, maka dulu bisa melakukannya dengan meningkatkan nafsu makan udang.

Inilah salah satu manfaat Suplemen Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Karena, dengan meningkatkan nafsu makan udang, maka bobot panen pun dapat segera tercapai dan tak perlu menunggu hingga 3-4 bulan.

Mengurangi Biaya Pakan Udang Vaname

Dulur juga bisa menghemat biaya pakan lho. Karena, usia panen yang berkurang pastinya langsung berpengaruh pada jumlah pakan yang udang vaname butuhkan. 

Meningkatkan Produksi Plankton Dalam Kolam

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan juga membantu meningkatkan produksi plankton dalam air, yang juga berguna sebagai salah satu sumber nutrisi bagi udang vaname.

Membantu Menjaga Kondisi Air

Seperti sudah kita bahas di atas, kualitas air yang baik adalah hal terpenting yang perlu dulur jaga. Nah, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung berbagai bakteri baik seperti Micrococcus roseus, Bacillus brevis, Pseudomonas alcaligenes, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, dan Micrococcus roseus yang bisa membantu menjaga kualitas air dalam tambak menjadi lebih baik.

Tidak Mudah Terserang Penyakit

Walaupun dulur sudah memiliki udang yang berasal dari benur bersertifikat, tetapi untuk menambah daya tahan tubuhnya, dulur tetap memerlukan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan agar imunitas tubuh udang vaname tetap terjaga.

Hal ini karena suplemen ini bisa membantu merangsang terbentuknya sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, udang yan Anda budiayakan tak akan mudah terserang penyakit insang hitam, dan juga penyakit-penyakit lainnya. Khususnya yang muncul karena infeksi parasit, bakteri, jamur, dan virus.

Meningkatkan Nafsu Makan

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung bakteri micrococcus roseus yang mampu membantu meningkatkan metabolisme udang vaname, sehingga udang akan cepat merasa lapar dan nafsu makan meningkat.

Tak berbahaya bagi manusia

Walaupun dulur tahu bahwa Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan itu diperuntukkan bagi udang vaname dan bukan untuk konsumsi manusia, tapi jika terjadi kekeliruan dan tak sengaja terkonsumsi oleh dulur, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini tak berbahaya lho bagi kesehatan! Jadi, selain aman bagi udang, suplemen ini juga tak berbahaya bagi manusia!

Nah, bagaimana nih dulur? Sudah sangat lengkap kan penjelasan kami tentang penyakit insang hitam pada udang vaname dan bagaimana cara mengatasi serta pencegahannya? 

Semoga semua ilmu tadi bermanfaat ya. Semoga sukses berbudidaya udang vaname. Salam petambak udang!