Pertanian

8 Cara Mempercepat Pengisian Bulir Padi agar Panen Melimpah

cara mempercepat pengisian bulir padi

Proses pengisian bulir padi merupakan tahap krusial dalam pertanian padi karena hasil akhir panen bergantung pada jumlah dan kualitas bulir yang terisi penuh. Sayangnya, masih banyak petani yang tidak begitu mengerti tentang cara mempercepat pengisian bulir padi sehingga tidak begitu mendapatkan keuntungan yang baik setelah pemanenan.

Banyak petani mengeluhkan hasil panen yang tidak optimal akibat bulir yang tidak terisi dengan baik atau pertumbuhan yang kurang merata. Sebenarnya, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Untuk itu, petani perlu memahami cara mempercepat pengisian bulir padi agar hasil panen bisa lebih melimpah.

Artikel ini akan menjelaskan beberapa penyebab bulir padi kosong serta cara mempercepat pengisian bulir padi agar panen melimpah. Dengan kombinasi teknik perawatan dan pemupukan secara tepat, petani bisa mempercepat pengisian bulir padi dan mendapatkan panen yang lebih melimpah.

8 Cara Mempercepat Pengisian Bulir Padi

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat pengisian bulir padi agar hasil panen lebih maksimal dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa cara mempercepat pengisian bulir padi yang dapat Anda implementasikan secara mudah.

Pemberian Nutrisi yang Tepat

Tanaman padi memerlukan unsur hara makro, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), untuk menunjang dan mempercepat proses pertumbuhan dan pengisian bulir. Nitrogen membantu proses fotosintesis dan pembentukan hijau daun, fosfor memperkuat akar dan meningkatkan energi tanaman, sedangkan kalium memperkuat daya tahan tanaman.

Pemupukan dengan Pupuk Organik

Penggunaan pupuk organik seperti pupuk organik GDM merupakan cara mempercepat pengisian bulir padi yang paling penting. Pupuk organik GDM dapat memperbaiki struktur tanah sehingga proses penyerapan nutrisi dapat dilakukan dengan lebih mudah oleh akar tanaman padi. Selain itu, unsur makro dan mikro dalam pupuk organik juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara menyeluruh.

Pengaturan Irigasi yang Tepat

Air merupakan kebutuhan esensial bagi tanaman padi, terutama saat fase pengisian bulir. Pengelolaan irigasi yang baik akan membantu menjaga kelembapan tanah dan mempercepat proses fotosintesis.

Pada fase pengisian bulir, hindari tanah yang terlalu kering atau terlalu basah, karena keduanya dapat menghambat penyerapan nutrisi. Idealnya, tanah dibiarkan sedikit basah tetapi tidak tergenang untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi.

Baca juga: “Dosis Pupuk Organik Cair untuk Padi agar Hasil Maksimal

Pengendalian Hama dan Penyakit

Serangan hama dan penyakit dapat merusak tanaman padi dan menghambat proses pengisian bulir. Beberapa hama yang biasa menyerang tanaman padi adalah wereng, penggerek batang, dan tikus, kemudian penyakit yang sering menyerang adalah penyakit blas dan busuk batang.

Pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan cara alami, seperti menjaga kebersihan lahan, rotasi tanaman, serta pemanfaatan pestisida alami. Jika diperlukan, penggunaan pestisida kimia juga bisa dilakukan namun tetap perhatikan dosisnya agar tidak merusak lingkungan.

Pemilihan Varietas Unggul

Pemilihan varietas padi yang unggul bisa membantu meningkatkan produktivitas dan mempercepat pengisian bulir. Varietas unggul biasanya memiliki daya tahan lebih baik terhadap hama penyakit serta memiliki kemampuan adaptasi yang baik pada lingkungan tertentu.

Beberapa varietas padi unggul juga memiliki waktu pengisian bulir yang lebih singkat sehingga lebih cepat dipanen. Contoh varietas unggul padi di Indonesia adalah Ciherang, Inpari, dan Mekongga, yang dikenal memiliki ketahanan dan produktivitas tinggi.

Pengelolaan Jarak Tanam yang Ideal

Umumnya, jarak tanam padi yang ideal adalah 20 hingga 25 cm. Padi yang ditanam terlalu rapat bisa menyebabkan persaingan dalam penyerapan nutrisi, sementara padi yang ditanam terlalu jauh akan mengurangi efisiensi lahan. Jarak tanam yang ideal juga meningkatkan sirkulasi udara sehingga mengurangi risiko serangan penyakit yang dapat muncul dalam keadaan lembab.

Penyiangan Secara Teratur

Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman padi bisa menyerap nutrisi yang seharusnya diperuntukkan bagi padi, sehingga menghambat pengisian bulir. Penyiangan, atau penghilangan gulma di sekitar tanaman padi, merupakan langkah penting untuk memastikan tanaman padi mendapatkan nutrisi dan air secara maksimal.

Penyiangan juga membantu memperbaiki sirkulasi udara di antara tanaman dan mengurangi kelembapan yang dapat memicu penyakit mematikan. Biasanya, penyiangan dilakukan pada fase awal pertumbuhan hingga fase vegetatif akhir karena pada fase ini gulma tumbuh dengan cepat dan bisa mengganggu perkembangan padi.

Penggunaan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), seperti gibberellin auxin, dan sitokinin, bisa membantu mempercepat pertumbuhan serta pengisian bulir padi. ZPT biasanya diberikan pada fase generatif atau saat tanaman padi mulai membentuk bulir.

ZPT dapat meningkatkan kualitas bulir padi, mempercepat pengisian, dan mengurangi kemungkinan bulir padi kosong. Namun, penggunaan ZPT harus dilakukan dengan dosis yang sesuai karena penggunaan berlebih dapat berdampak buruk pada tanaman padi.



Penyebab Bulir Padi Kosong

Selain cara mempercepat pengisian bulir padi, Anda juga perlu memahami tentang penyebab bulir padi menjadi kosong. Bulir padi yang kosong merupakan masalah yang umum dihadapi oleh petani karena dapat mengurangi hasil panen dan kualitas beras yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa penyebab utama bulir padi kosong beserta penjelasannya.

Kekurangan Nutrisi Esensial

Kekurangan nutrisi seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dapat menyebabkan bulir padi tidak terisi dengan baik. Kekurangan salah satu dari unsur hara ini bisa mengakibatkan tanaman tidak mampu menyuplai energi dan nutrisi yang cukup untuk mengisi bulir padi.

Pengairan yang Tidak Optimal

Pada fase pengisian bulir, tanaman padi membutuhkan air yang cukup untuk mendukung proses fotosintesis dan distribusi nutrisi. Kekurangan air menyebabkan biji padi tidak berkembang secara maksimal, sedangkan kelebihan air dapat menyebabkan akar terendam terlalu lama sehingga menghambat penyerapan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan biji padi.

Serangan Hama dan Penyakit

Hama, seperti wereng, penggerek batang, atau tikus, seringkali merusak batang atau akar padi yang mengakibatkan suplai nutrisi ke bulir terhambat. Selain itu, penyakit tanaman seperti busuk akar atau hawar daun bakteri juga dapat mengganggu proses fotosintesis dan penyerapan nutrisi sehingga bulir tidak dapat terisi penuh.

Cuaca dan Iklim yang Tidak Mendukung

Faktor lingkungan seperti suhu yang terlalu tinggi, hujan berlebihan, atau kekeringan bisa memengaruhi pengisian bulir padi. Suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan penguapan yang berlebihan sehingga tanaman padi kekurangan air.

Sementara itu, curah hujan yang terlalu tinggi bisa meningkatkan kelembapan dan risiko serangan penyakit yang bisa menghambat pengisian bulir. Kondisi iklim yang ekstrem juga bisa mengganggu proses penyerbukan dan pembuahan pada tanaman padi.

Ketidakseimbangan Hormon Tanaman

Hormon tanaman seperti auksin, giberelin, dan sitokinin berperan dalam proses pembelahan sel, pembentukan bunga, dan pengisian biji. Ketidakseimbangan hormon, baik karena kekurangan atau kelebihan, dapat menghambat pengisian bulir padi. Selain itu, penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tidak sesuai dosis atau tidak tepat waktu juga bisa mengganggu keseimbangan hormon alami tanaman.

Varietas Padi yang Tidak Sesuai dengan Kondisi Lahan

Penggunaan varietas yang kurang tahan terhadap hama, penyakit, atau iklim lokal dapat meningkatkan risiko bulir kosong. Memilih varietas yang kurang sesuai dengan jenis tanah, tingkat curah hujan, atau suhu di suatu daerah bisa memengaruhi produktivitas tanaman dan mengakibatkan bulir padi tidak terisi penuh.

Dengan mengetahui berbagai faktor tersebut, petani bisa lebih waspada dalam menerapkan cara mempercepat pengisian bulir padi yang tepat. Pemberian nutrisi yang seimbang, pengelolaan air yang baik, pengendalian hama secara berkala, dan pemilihan varietas yang sesuai adalah langkah yang harus Anda lakukan untuk mencegah faktor penyebab di atas.

Baca juga: “6 Cara Membuat Benih Padi Cepat Tumbuh dan Panen Banyak

Panduan Pemupukan Padi agar Bulirnya Cepat Terisi dan Tidak Kosong

Salah satu cara mempercepat pengisian bulir padi yang paling efektif adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman padi dengan pemupukan yang baik. Berikut adalah panduan pemupukan padi agar bulirnya cepat terisi dan tidak kosong dengan menggunakan rangkaian produk GDM.

Pengolahan Tanah (7 Hari Sebelum Tanam)

Untuk mengolah tanah yang akan digunakan untuk membudidayakan tanaman padi, mula-mula aplikasikan GDM Black BOS dosis 0,5 kg/Ha. Untuk metode pengaplikasiannya, cukup campurkan segelas (250 ml) GDM Black BOS ke air di dalam satu tangki hingga homogen dan semprotkan pada tanah yang masih dalam keadaan basah atau lembab. Setelah itu, tebarkan 15 kg/Ha GDM SaMe secara merata di tanah yang sudah diaplikasikan GDM Black BOS sebelumnya.

Perendaman Benih 

Untuk perendaman benih padi yang akan disemai, campurkan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan atau GDM Pangan dengan air menggunakan perbandingan 1:20. Anda dapat mencampurkan 500 ml/Ha GDM Pangan dengan 10 liter air bersih hingga homogen, kemudian rendam benih selama 10 hingga 12 jam sebelum disemai.

Persemaian (7 Hari Setelah Semai)

Ketika benih yang disemai sudah berumur 7 hari, campurkan 0,5 liter atau 500 ml GDM Pangan dengan air bersih dalam satu tangki hingga homogen. Setelah itu, semprotkan campuran tersebut secara merata ke seluruh benih padi yang sedang disemai.



Pemupukan I – III (10, 17, dan 21 Hari Setelah Tanam)

Untuk pemupukan pertama hingga ketiga atau ketika tanaman padi berumur 10, 17 dan 21 hari, siapkan GDM Pangan dengan dosis 1 liter/Ha. Campurkan setiap 500 ml GDM Pangan ke dalam air bersih di satu tangki hingga tercampur merata, kemudian semprotkan ke seluruh tanaman padi secara merata.

Pemupukan IV (30 Hari Setelah Tanam)

Untuk pemupukan keempat atau ketika tanaman padi sudah berumur 30 hari, tebarkan Pupuk Organik Granule GDM atau POG GDM dengan dosis 15 kg ke lahan padi secara merata. Setelah itu, siapkan 0,5 kg GDM Black BOS, kemudian campurkan setiap 1 gelas GDM Black BOS tersebut ke dalam air di satu tangki hingga homogen dan semprotkan ke bagian sekitar perakaran tanaman padi.

Pemupukan V (40 Hari Setelah Tanam)

Untuk pemupukan kelima atau ketika tanaman padi sudah berumur 40 hari, siapkan GDM Pangan dengan dosis 1 liter/Ha. Campurkan setiap 500 ml GDM Pangan ke dalam air bersih di satu tangki hingga tercampur merata, kemudian semprotkan ke seluruh tanaman padi secara merata.

Pemupukan VI (60 Hari Setelah Tanam)

Untuk pemupukan keenam atau pemupukan terakhir, aplikasikan kembali Pupuk Organik Granule GDM atau POG GDM dengan dosis 15 kg. Cara pengaplikasiannya sama dengan pemupukan keempat, yaitu dengan menebarkannya secara merata ke seluruh lahan padi secara merata

Dengan menerapkan panduan pemupukan tersebut, Anda bisa mempercepat pengisian bulir padi. Selain itu, penggunaan rangkaian produk GDM juga akan meningkatkan kekebalan tubuh tanaman padi terhadap berbagai infeksi hama penyakit dan meningkatkan kualitas tanah di lahan yang digunakan.

Tekan tombol di bawah ini sekarang juga untuk memesan pupuk GDM dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen tanaman padi secara signifikan. Selain itu, Anda juga dapat mencoba untuk berkonsultasi dengan tim ahli GDM secara GRATIS apabila masih kesulitan untuk mengimplementasikan cara mempercepat pengisian bulir padi di atas.



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat