Tanaman padi adalah salah satu komoditas pertanian utama di Indonesia. Oleh sebab itu, dalam proses pemeliharaannya, suplemen tanah, khususnya dalam bentuk cair, rutin diberikan. Dosis pupuk organik cair yang digunakan biasanya disesuaikan dengan anjuran.
Penggunaan pupuk organik cair (POC) dikenal dapat memberikan manfaat besar bagi tanaman padi karena kemudahan penyerapannya di tanah. Selain itu, komposisinya yang alami menjadi nilai lebih daripada jenis pupuk kimia.
Meskipun banyak manfaat, dosis pupuk organik cair untuk padi yang tepat masih sering dijadikan bahan diskusi oleh para petani. Hal ini karena setiap merek memiliki kandungan nutrisi berbeda sehingga mempengaruhi takarannya,
Lalu, sebenarnya berapa dosis pupuk organik cair untuk padi dan bagaimana cara memberikannya di lahan budidaya? Temukan informasi lengkapnya di bawah ini.
Rekomendasi Pupuk Organik Cair untuk Padi
Sebelum membahas mengenai rekomendasi serta dosis pupuk organik cair untuk padi, sebaiknya Anda memahami terlebih dulu mengenai varian pupuk berikut daripada jenis lain. Secara umum, keunggulan dari POC adalah mudahnya penyerapan nutrisi oleh tanaman.
Selain itu, jenis pupuk organik cair (POC) biasanya diaplikasikan pada budidaya tanaman padi organik. Maka dari itu, hasil panen dari persawahan yang menggunakan suplemen tanah ini biasanya lebih bernutrisi dan nilai ekonomisnya lebih tinggi.
Keunggulannya ada pada kandungan unsur hara dan ketiadaan zat kimia layaknya di pupuk anorganik atau kimia. Nutrisi alami yang terkandung dalam POC akan memberikan efek baik pada tumbuh kembang padi sekaligus ramah lingkungan.
Pemberian POC biasanya dilakukan di masa pengolahan lahan budidaya, sebelum semai dan di antara masa tanam. Fungsi pupuk ini bukan hanya sebagai pelengkap dalam proses pemeliharaan namun sebagai tambahan nutrisi sehingga hasil panen lebih maksimal.
Melihat fungsinya, pemilihan jenis POC merupakan langkah vital yang perlu dilakukan dengan hati-hati. Hal ini disebabkan, kadar nutrisi di dalam kandungannya harus dipastikan bisa mencukupi kebutuhan tanaman padi.
Umumnya, terdapat 2 tipe POC yaitu mengandung nitrogen untuk mendukung pertumbuhan daun dan kalium atau fosfor yang berguna sebagai pemicu tumbuhnya buah. Maka dari itu, sebelum membeli sebaiknya lakukan pengecekan terhadap kebutuhan tanaman.
Apabila salah memilih maka kesuburan tanah bisa terganggu dan lahan budidaya akan cenderung cepat rusak di masa depan. Selain itu, dosis pupuk organik cair untuk padi yang berlebihan juga membahayakan proses pertumbuhan tanaman.
Sebagai rekomendasi pupuk organik cair untuk tanaman padi, Anda bisa menggunakan pupuk GDM Pangan dan Black BOS. Dikenal serta digunakan oleh petani profesional, produk GDM membantu meningkatkan hasil panen berkualitas unggul.
GDM Pangan
GDM Pangan dapat mudah diserap dengan tanah karena konsistensinya yang cair dan komposisinya dibuat dari 100% bahan organik berkualitas unggul. Fungsi dari suplemen tanah ini adalah meningkatkan kesuburan serta hasil panen.
Jenis pupuk ini bekerja melalui akar dengan mendukung dan memperkuat jaringannya agar tanaman tidak mudah layu sekaligus terserang penyakit. Dengan penggunaan rutin, tanaman padi akan menjadi lebih produktif.
Bagi para petani padi yang sudah mengaplikasikan GDM Pangan, hasil panennya meningkat hingga 50%. Tentu saja pencapaian ini bisa didapat dengan penggunaan rutin.
GDM Black BOS
GDM Black BOS merupakan jenis POC yang memiliki tekstur layaknya pasta. Meskipun memiliki bentuk lebih padat, tanaman akan mudah menyerapnya karena cara pengaplikasiannya dicampur dengan air terlebih dahulu.
Komposisi pupuk ini kaya dengan bakteri berkualitas sekaligus unsur hara. Maka dari itu, penggunaannya secara rutin dapat memelihara kualitas tanah serta memperkuat tanaman dari infeksi jamur, hama atau penyakit.
Fungsi utama pemberian GDM Black BOS adalah untuk memulihkan tanah yang telah mengalami penurunan atau degradasi logam berat. Selain itu, pupuk ini juga bisa mengurangi kadar timbal dan kromium serta polutan.
Dosis Pupuk Organik Cair untuk Padi yang Tepat
Pupuk GDM Pangan dan Black BOS mengandung nutrisi lengkap untuk kebutuhan tanaman padi seperti bahan organik segar yang membantu mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu, komposisi ini juga bisa memperbaiki sifat fisik dan kimia di tanah
Kandungan lain dari rangkaian produk GDM Pangan dan Black BOS adalah rumput laut, algae serta minyak hewani. Ketiga komposisi ini membantu menjaga kualitas unsur hara, mencegah pertumbuhan infeksi jamur serta sebagai antibiotik alami sekaligus agen bioremediasi.
Sebagai tambahan informasi, untuk mendapatkan hasil memuaskan, gunakan juga varian pupuk GDM lain seperti GDM SaME. Kandungan bakteri baik dalam jenis pupuk ini dapat menghasilkan antibiotik, enzim, serta hormon guna meningkatkan produktivitas tanaman.
Fungsi dari penambahan GDM SaMe adalah untuk menjaga kesuburan tanah serta membantu ketersediaan unsur hara makro dan mikro dalam jangka panjang. Langkah tambahan ini bisa menghasilkan panen melimpah jika dilakukan secara rutin.
Dosis pupuk organik cair untuk padi disesuaikan dengan fungsi masing-masing jenis produk GDM di bagian sebelumnya. Sebagai tambahan informasi, pengaplikasian pupuk GDM Pangan, GDM SaMe dan Black BOS juga berbeda.
Dosis pupuk organik cair untuk padi menggunakan GDM Pangan, GDM SaMe dan Black BOS bisa disesuaikan dengan usia tanaman. Pemupukan tanaman padi dapat dimulai saat masa semai hingga usianya menginjak 60 Hari Setelah Tanam (HST).
Baca juga: “6 Cara Membuat Benih Padi Cepat Tumbuh dan Panen Banyak“
Pada masa pengolahan tanah, berikan dosis 5 kg/Ha pupuk GDM Black BOS dan 150 kg/Ha GDM SaMe. Cara pengaplikasian GDM SaMe bisa langsung ditebarkan ke lahan sementara Black BOS dengan membagi per 1 gelas air mineral di tangki lalu semprot ke lahan basah.
Selanjutnya, berikan 500 ml atau setara dengan 2 gelas GDM Pangan saat bibit padi menginjak 7 HSS atau dalam masa persemaian. Kemudian, semprotkan larutan ini ke seluruh bagian tanaman.
Pada fase pemupukan pertama (10 HST), kedua (17 HST), ketiga (21 HST) dan kelima (40 HST), dosis pupuk organik cair untuk padi adalah 8 liter/Ha pupuk GDM Pangan. Metode pengaplikasiannya dengan membagi per 500 ml atau gelas air ke tangki lalu semprot merata ke tanaman.
Selanjutnya, di fase pemupukan keempat (30 HST), dosis pupuk organik cair yang dibutuhkan adalah 5 kg/Ha GDM Black BOS. Cara menggunakan GDM Black BOS bisa disemprotkan per 1 gelas air mineral pupuk ke bagian akar.
Baca juga: “4 Gejala Penyakit Blas pada Padi dan Cara Pengendaliannya“
Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Cair GDM untuk Padi
Penggunaan dosis pupuk organik cair untuk padi menggunakan kedua rangkaian GDM dapat memberikan manfaat melimpah. Selain disebabkan oleh komposisinya menggunakan bahan berkualitas, kandungan bakteri di dalamnya mendukung kesuburan tanah.
Manfaat dari pengaplikasian POC GDM Pangan, GDM SaMe dan Black BOS antara lain adalah memperbanyak anakan padi disebabkan oleh bakteri phytohormon, memaksimalkan keluarnya malai karena terdapat bakteri bacillus brevis serta menjaga daya tahan tubuh.
Selain itu, khasiat lainnya adalah membantu mencegah timbulnya penyakit asam-asaman yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan penguraian bahan organik atau busuk leher. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri pyricularia grisea.
Melihat manfaat dari penggunaan dosis pupuk organik cair untuk padi dari produk GDM, kini Anda semakin yakin akan mulai mengaplikasikannya di lahan budidaya, bukan? Cara mendapatkan rangkaian pupuk GDM bisa melalui distributor di seluruh Indonesia.
Apabila Anda membutuhkan informasi lebih detail terkait penggunaan rangkaian produk GDM di artikel ini, tim ahli GDM dapat memberikan penjelasan lengkap melalui sesi konsultasi GRATIS. Klik tombol di bawah ini untuk mulai bercakap dengan kami.