Pertanian

8 Cara Merawat Padi MR 219 dari Penanaman hingga Panen Melimpah

cara merawat padi mr 219

Padi MR 219 merupakan salah satu varietas unggulan yang banyak diminati oleh petani di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Untuk memastikan hasil panen yang maksimal, diperlukan pemahaman tentang cara merawat padi MR 219 yang tepat mulai dari tahap penanaman hingga masa panen.

Karena keunggulannya, padi MR 219 menjadi pilihan tepat bagi petani yang ingin meningkatkan produktivitas lahan mereka. Selain itu, perawatan yang konsisten hingga masa panen juga menjadi kunci keberhasilan mendapatkan hasil melimpah dari jenis padi ini.

Maka dari itu, kami akan membahas cara merawat padi MR 219 secara komprehensif, mulai dari persiapan lahan hingga masa panen. Dengan menerapkan langkah-langkah perawatan sesuai dengan artikel ini, Anda tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga keberlanjutan lahan pertanian untuk musim tanam berikutnya.

Mengenal Padi MR 219

Sebelum mempelajari lebih jauh tentang cara merawat padi MR 219, Anda harus mengenal padi ini secara umum terlebih dahulu. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, padi MR 219 adalah salah satu varietas padi yang banyak diminati oleh petani di berbagai wilayah, khususnya di Asia Tenggara.

Varietas ini pertama kali dikembangkan oleh Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) sejak 9 januari 2001. Sejak diluncurkan pertama kali, padi MR 219 telah menjadi pilihan utama bagi petani karena keunggulannya dalam produktivitas dan adaptabilitas terhadap berbagai kondisi lingkungan.

MR 219 dikenal memiliki siklus tanam yang relatif singkat dan mampu memberikan hasil panen yang melimpah jika dirawat dengan baik. Namun, keberhasilan budidaya padi MR 219 tidak lepas dari penerapan teknik perawatan yang tepat. Dengan memahami karakteristik dan cara merawat padi MR 219, petani dapat lebih mudah mengoptimalkan produktivitas padi jenis ini.



Keunggulan Padi MR 219

Cara merawat padi MR 219 dapat dilakukan lebih mudah karena padi jenis ini memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya banyak diminati oleh petani. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai keunggulan-keunggulan padi MR 2019 yang perlu Anda ketahui.

Produktivitas Tinggi

MR 219 dikenal mampu menghasilkan panen yang melimpah jika dirawat dengan baik. Dalam kondisi optimal, varietas ini dapat menghasilkan gabah hingga 8–10 ton per hektar. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan varietas padi lokal lainnya sehingga cocok untuk mendukung kebutuhan pangan dalam skala besar.

Siklus Tanam Relatif Singkat

Padi MR 219 memiliki waktu tanam hingga panen yang relatif singkat, sekitar 105–120 hari, tergantung pada kondisi lingkungan. Dengan siklus yang lebih cepat, petani dapat mempercepat rotasi tanam dan meningkatkan frekuensi panen dalam satu tahun sehingga lebih efisien secara waktu dan ekonomi.

Adaptasi Luas terhadap Berbagai Kondisi Lingkungan

MR 219 mampu beradaptasi dengan baik di berbagai jenis lahan, termasuk lahan dengan kesuburan sedang. Varietas ini juga dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian rendah hingga menengah, menjadikannya pilihan yang fleksibel untuk ditanam di berbagai wilayah.

Ketahanan terhadap Beberapa Hama dan Penyakit

Padi MR 219 memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap sejumlah hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman padi, seperti wereng batang coklat dan hawar daun bakteri. Hal ini membantu mengurangi risiko gagal panen akibat serangan hama dan penyakit.

Kualitas Gabah dan Beras yang Baik

MR 219 mampu menghasilkan gabah dengan ukuran seragam dan kadar air yang sesuai untuk masa penyimpanan. Oleh karena itu, beras yang dihasilkan oleh tanaman padi MR 219 biasanya memiliki rasa dan tekstur yang baik dan disukai oleh konsumen sehingga memiliki nilai jual yang tinggi di pasar.

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Air

Varietas ini memerlukan pemupukan yang terukur tetapi tidak berlebihan sehingga lebih hemat biaya. Selain itu, MR 219 juga dapat tumbuh dengan baik pada sistem irigasi yang dikelola secara efisien sehingga ramah untuk lahan yang memiliki sumber daya air terbatas.

Baca juga: “Mewaspadai Hama Kepik pada Padi Sedini Mungkin

Perawatannya Lebih Mudah

Dibandingkan beberapa varietas lainnya, cara merawat padi MR 219 lebih mudah karena sifatnya yang toleran terhadap kondisi lingkungan tertentu. Hal ini membuat petani pemula maupun berpengalaman lebih mudah mengelola tanaman ini dengan hasil yang memuaskan.

8 Cara Merawat Padi MR 219

Untuk merawat padi MR 219 Anda perlu memberi perhatian pada setiap tahap pertumbuhannya, mulai dari persiapan lahan hingga masa panen untuk memastikan hasil panen yang optimal. Berikut adalah langkah-langkah dari cara merawat padi MR 219 yang perlu Anda lakukan.

Persiapan Lahan yang Optimal

Persiapan lahan merupakan langkah awal dari cara merawat padi MR 219 yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhannya. Mula-mula, lakukan pembajakan dan perataan tanah untuk memperbaiki struktur tanah dan meminimalkan genangan air berlebih.

Setelah itu, berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah. Terakhir, pastikan lahan memiliki sistem drainase yang baik untuk menjaga pasokan air stabil selama musim tanam.

Pemilihan Benih Berkualitas dan Penyemaian

Pilih benih padi MR 219 yang telah disertifikasi untuk menjamin mutu dan daya tumbuhnya. Kemudian, rendam benih dalam air selama 24 – 48 jam, lalu peram hingga muncul tanda-tanda kecambah sebelum disemai. Terakhir, gunakan media persemaian yang subur dan bebas dari gulma atau hama untuk memastikan bibit tumbuh sehat.

Penanaman yang Tepat

Gunakan pola tanam jajar legowo untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan memaksimalkan serapan sinar matahari. Anda juga dapat menggunakan jarak tanam 20 cm × 25 cm atau yang sesuai dengan sistem tanam yang dipilih untuk memberikan ruang yang cukup bagi tanaman berkembang.

Pemupukan dan Nutrisi Tanaman

Pemupukan berperan penting dalam menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh padi MR 219. Oleh karena itu, gunakan pupuk terbaik dari GDM, yaitu Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur dengan metode dan dosis yang sesuai dengan panduan dalam artikel ini.

Pengairan yang Efisien

Jaga lahan tetap tergenang setinggi 2–5 cm untuk mendukung pertumbuhan awal atau pada fase vegetatif. Kemudian, kurangi genangan saat memasuki fase generatif, terutama mendekati panen untuk mencegah tanaman roboh dan menjaga kualitas gabah.

Baca juga: “Jenis Jenis Wereng Padi yang Perlu Diwaspadai Petani

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pantau secara berkala untuk mendeteksi adanya serangan hama seperti wereng, penggerek batang, dan tikus, serta penyakit seperti hawar daun bakteri. Terapkan rotasi tanaman, gunakan pestisida nabati, dan pasang perangkap hama seperti lampu UV atau jebakan tikus. Jika diperlukan, gunakan pestisida kimia dengan dosis yang sesuai dan pada waktu yang tepat agar tidak merusak ekosistem.

Pembersihan Gulma dan Pemangkasan

Lakukan penyiangan secara rutin setiap 2–3 minggu untuk menghilangkan gulma yang bersaing dengan tanaman dalam mendapatkan nutrisi. Gunakan herbisida atau lakukan penyiangan secara manual agar tanah tetap subur dan tidak merusak akar tanaman.

Pemanenan pada Waktu yang Tepat

Panen dapat dilakukan saat bulir padi berwarna kuning keemasan, umumnya saat tanaman padi sudah berumur 105 hingga 130 hari atau saat sekitar 85–90% gabah sudah matang. Gunakan alat panen seperti sabit atau combine harvester untuk meminimalkan kerusakan tanaman padi dan keringkan gabah segera setelah melakukan pemanenan untuk menjaga kualitas dan mencegah serangan jamur.

Panduan Pemupukan Padi MR 219

Dalam cara merawat padi MR 219 di atas, dijelaskan bahwa Anda sebaiknya melakukan pemupukan dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur. Berikut merupakan panduan pemupukan padi MR 219 dengan menggunakan pupuk GDM agar mendapatkan hasil panen melimpah.

Pengolahan Tanah (7 Hari Sebelum Tanam)

Sebelum lahan digunakan, Anda perlu mengolah tanah dengan membajaknya terlebih dahulu, kemudian aplikasikan GDM Black BOS dosis 0,5 kg/Ha dan GDM SaMe dosis 15 kg/Ha. Aplikasikan GDM Black BOS terlebih dahulu dengan mencampurkan hingga homogen tiap 250 ml pupuk ke dalam satu tangki berisi air bersih, kemudian semprotkan ke tanah yang dalam kondisi basah. Langkah terakhir, taburkan GDM SaMe sesuai dosis secara merata ke tanah.

Perendaman Benih 

Untuk mempersingkat proses perendaman benih padi MR 219, Anda dapat menggunakan campuran Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur dengan air menggunakan perbandingan 1:20. Cukup campurkan 2 gelas GDM Pangan atau setara dengan 500 ml/Ha ke dalam 10 liter air, kemudian rendam benih padi MR 219 selama 10 hingga 12 jam saja.

Persemaian (7 Hari Setelah Semai)

Berikan Pupuk Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur pada tanaman padi yang sedang disemai. Larutkan atau campur hingga homogen 500 ml pupuk GDM dengan air bersih di dalam satu tangki, kemudian semprotkan secara merata larutan tersebut ke seluruh semaian padi MR 219 yang sudah berumur 7 hari.

Pemupukan I, II, III (10, 17, dan 21 Hari Setelah Tanam)

Larutkan atau campur hingga homogen 500 ml GDM Pangan dengan air bersih di dalam satu tangki, kemudian semprotkan secara merata larutan tersebut ke seluruh tanaman padi. Perlu diperhatikan bahwa pemupukan satu, dua, dan tiga dapat dilakukan ketika tanaman tepat berumur 10, 17, dan 21 hari dengan GDM Pangan dosis 1 liter.


Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Pangan

  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
  • Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen
  • Mencegah Serangan Penyakit
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Pemupukan IV (30 Hari Setelah Tanam)

Langkah pertama, tebarkan secara merata Pupuk Organik Granule GDM atau dapat disingkat POG GDM dosis 15 kg/Ha ke seluruh tanaman padi. Selanjutnya, aplikasikan GDM Black BOS dosis 500 ml/Ha dengan mencampurkan hingga homogen tiap 250 ml pupuk tersebut ke dalam satu tangki berisi air bersih, kemudian semprotkan ke daerah perakaran tanaman padi MR 219 secara merata.

Pemupukan V (40 Hari Setelah Tanam)

Larutkan atau campur hingga homogen 500 ml GDM Pangan dengan air bersih di dalam satu tangki, kemudian semprotkan secara merata larutan tersebut ke seluruh tanaman padi. Perlu diperhatikan bahwa pemupukan keempat dapat dilakukan ketika tanaman padi tepat berumur 40 hari dengan GDM Pangan dosis 1 liter, sama dengan pemupukan pertama hingga ketiga.

Pemupukan VI (60 Hari Setelah Tanam)

Tahap terakhir, lakukan pemupukan keenam dengan menggunakan POG GDM yang dapat meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah sehingga hasil panen semakin melimpah. Cukup tebarkan POG GDM dengan dosis 15 kg/Ha ke seluruh lahan tanaman padi Anda secara merata.

Yuk, tekan tombol di bawah ini sekarang juga jika Anda tertarik untuk membudidayakan padi MR 219 dengan menggunakan rangkaian pupuk GDM. Jika masih ada yang ingin Anda tanyakan tentang cara merawat padi mr 219, langsung hubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini untuk melakukan konsultasi dengan tim ahli GDM secara GRATIS.



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat