Perikanan

Kolam Udang Vaname: Jenis, Sistem, dan Kapasitas Padat Tebar

Kualitas udang vaname tidak hanya ditentukan oleh perawatannya saja, namun juga berkaitan dengan intensitas kolam udang vaname. Salah satu syarat agar hasil panen udang vaname berkualitas adalah kolam yang berkualitas.

Kolam menjadi hal yang krusial dalam budidaya udang vaname, maka dari itu perlunya perlakuan yang tepat untuk membuat kualitas kolam udang vaname lebih baik. Salah satunya dengan menyediakan teknis yang tepat dan sesuai untuk udang vaname.

Ada banyak upaya yang harus anda lakukan agar udang vaname mendapatkan kolam yang berkualitas sebagai tempat tinggalnya. Kolam udang vaname yang bagus haruslah memiliki jenis, sistem, dan kepadatan tebar yang ideal.

Ketahui Kapasitas Padat Tebar Udang Vaname

Keberadaan udang vaname yang terlalu padat di dalam satu kolam akan menyebabkan kondisi kesehatan udang vaname terganggu. Stress hingga serangan penyakit menghantui udang vaname yang terlalu pada dalam satu kolam. Karena itu, kamu harus tahu kapasitas padat tebar udang vaname yang ideal:

padat tebar udang vaname

1.    Tingkat Teknologi

Dalam membangun kolam atau tambak udang vaname, ada beberapa teknologi yang harus anda gunakan untuk memudahkan proses beternak. Salah satu teknologi pada kolam atau tambak yang akan anda butuhkan untuk beternak udang vaname adalah kincir air untuk mendistribusikan oksigen.

Patokan yang tepat biasanya 1 kincir air dapat menampung 250 kg udang vaname. Artinya, kalau anda memiliki kolam tambak yang cukup besar untuk menampung 4 kincir air, anda bisa menebarkan 1 ton udang vaname.

2.    Kelayakan dan Jenis Kolam

Jenis kolam yang akan anda gunakan juga berpengaruh terhadap banyaknya kapasitas tebar udang vaname. Semakin besar ukuran kolam yang anda gunakan, maka populasi tebar udang vaname juga akan semakin banyak.

Kalau anda menggunakan tambak atau kolam tanah, maka anda harus memperhatikan kondisi lahan, jenis lahan, dan jenis air yang digunakan. Semakin buruk kondisi lahan dan air, maka semakin sedikit juga padat tebar udang vaname yang ideal.

3.    Berdasarkan Ukuran

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya kalau semakin besar kolam yang anda miliki, maka akan semakin banyak populasi tebar untuk udang vaname. Salah satu ukuran yang dapat menjadi patokan adalah luas 1 meter kubik kolam dapat menampung hingga 10 ekor udang vaname

Jenis Kolam Udang Vaname

Pada sistem tradisional ada beberapa jenis kolam untuk beternak udang vaname yang dapat anda pilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anda. Setiap jenis kolam ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri sehingga harus dipertimbangkan dengan baik.

1.    Kolam Beton

Butuh lahan yang cukup luas dan modal yang cukup banyak untuk membuat kolam beton bagi udang vaname. Kelebihan dari penggunaan kolam beton untuk ternak udang vaname adalah lebih aman dari serangan hama dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama.

Meski memiliki kelebihan, menggunakan kolam beton untuk beternak udang vaname juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan dari beternak udang vaname dalam kolam beton adalah butuh biaya yang besar dan waktu pembuatannya yang cukup lama.

2.    Kolam Terpal

Terpal juga bisa anda manfaatkan sebagai bahan membuat kolam untuk beternak udang vaname. Ada banyak kelebihan dari penggunaan kolam terpal untuk beternak udang vaname, seperti lebih murah dan mudah dibuat.

Beternak udang vaname di dalam kolam terpal juga memiliki beberapa risiko, seperti mudah bocor dan roboh kalau penggunaan terpal tidak berkualitas atau karena pemasangan yang salah. Untuk mengatasinya, belilah terpal dengan kualitas yang tinggi meski harganya lebih mahal.

3.    Kolam Tanah

Kolam tanah juga bisa disebut sebagai tambak yang memang umum digunakan untuk beternak udang vaname. Seperti namanya, kolam tanah atau tambak langsung menggunakan tanah sebagai kolam yang menampung udang vaname.

Penggunaan kolam tanah untuk beternak udang vaname menawarkan beberapa kelebihan, seperti proses pembuatan yang lebih mudah. Namun, kekurangannya juga tidak kalah banyak.

Kekurangan dari menggunakan kolam tanah adalah keamanan dari serangan hama yang cukup rendah. Karena langsung menggunakan tanah, ada potensi hama akan menyerang udang vaname melalui tanah.

Tidak hanya itu, kualitas lahan juga mempengaruhi perkembangan udang vaname. Kualitas tanah yang jelek akan membuat kualitas air juga menjadi jelek sehingga menghambat pertumbuhan udang vaname.

Perbedaan Tambak Ekstensif dan Kolam Biasa

Selain berbagai jenis kolam pada udang vaname, ada pula tambak ekstensif dan kolam biasa yang bisa anda pertimbangkan. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam proses beternak udang vaname.

1.    Berdasarkan Pengelolaan

Tambak ekstensif merupakan salah satu dari empat jenis kolam tambak. Tiga lainnya adalah semi intensif, intensif, dan super intensif. Semakin intensif kolam tambak, maka bisa dikatakan sama seperti kolam biasa.

Secara pengelolaannya, tambak ekstensif bergantung pada sumber daya yang disediakan alam. Misalnya, air dan pakan yang berasal dari tambak itu sendiri dengan hanya sedikit campur tangan manusia.

Dengan cara pengelolaan seperti itu, kolam tambak lebih mudah untuk dikelola dibandingkan kolam biasa.

2.    Padat Tebar

Penggunaan kolam tambak jenis ekstensif juga tidak bisa melakukan padat tebar yang terlalu banyak, bahkan paling rendah dibandingkan kolam tambak jenis lain. Karena bergantung pada alam, maka padat tebar yang disarankan hanyalah sekitar 5.000 hingga 10.000 ekor untuk 1 hektar.

Karena padat tebar yang rendah, hasil panen juga menjadi lebih rendah. Biasanya, penggunaan kolam tambak jenis ekstensif hanya mampu menghasilkan sekitar 300 kg hingga 2000 kg udang vaname saja per hektar.

Sedangkan kolam biasa memiliki padat tebar yang lebih tinggi karena diberikan perawatan yang lebih intensif. Hal ini juga membuat produktivitas udang vaname pada kolam biasa menjadi lebih tinggi.

3.    Risiko Serangan Penyakit

Karena padat tebar udang vaname yang tidak terlalu tinggi, maka risiko penyakit pada kolam tambak ekstensif juga tidak terlalu tinggi. Perawatan untuk udang vaname juga lebih mudah dilakukan.

Kolam biasa memungkinkan padat tebar udang vaname yang lebih tinggi sehingga risiko serangan penyakit juga lebih tinggi. Hal ini tentu membuat proses perawatan untuk udang vaname dalam kolam biasa juga menjadi lebih ribet

4.    Kelebihan dan Kekurangan

Dari ketiga aspek yang sudah disebutkan sebelumnya, maka kolam tambak ekstensif memiliki kelebihan dari sisi perawatan, butuh biaya yang lebih murah, hingga tingkat risiko serangan penyakit yang lebih rendah.

Kekurangan dari penggunaan kolam tambak ekstensif untuk beternak udang vaname adalah padat tebar yang sedikit sehingga berpengaruh terhadap hasil panen yang lebih sedikit.

Sedangkan kolam biasa memiliki tingkat hasil panen yang cukup tinggi, tetapi lebih sulit dalam proses perawatan dan butuh biaya yang lebih besar. Selain itu, risiko serangan penyakit pada udang vaname juga lebih tinggi.

Sistem Kolam Budidaya Udang Vaname

Kalau sudah memilih jenis kolam yang akan anda bangun untuk udang vaname, anda juga harus memikirkan sistem dalam merawat kolam tersebut. Inilah berbagai sistem kolam budidaya udang vaname yang harus anda ketahui:

1.    Sistem Bioflok

sistem bioflok

Teknik budidaya dengan melakukan rekayasa lingkungan untuk menyesuaikan tingkat oksigen, keberadaan mikroorganisme, dan aspek lainnya. Dengan sistem budidaya yang satu ini, anda bisa membuat lingkungan yang tepat untuk udang vaname.

Kelebihan dari penerapan sistem bioflok untuk budidaya udang vaname adalah lebih hemat air dan tidak butuh lahan yang terlalu luas. Namun, butuh upaya yang lebih untuk membuat sistem bioflok dapat berjalan dengan lancar.

Banyak peternak udang vaname sudah menerapkan sistem budidaya yang satu ini dengan hasil peningkatan produktivitas yang cukup tinggi.

2.    Sistem Ekstensif

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kolam tambak jenis ekstensif juga termasuk dalam salah satu sistem budidaya yang dapat anda terapkan. Anda juga sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang satu ini.

3.    Sistem Ekstensif Plus

Kalau sistem ekstensif bergantung pada perkembangan alam untuk menyediakan pakan bagi udang vaname, sistem ekstensif plus menggunakan beberapa bahan untuk membuat pakan dapat berkembang dengan lebih pesat.

Sistem ekstensif plus tidak terlalu melakukan perawatan yang tinggi untuk udang vaname. Perawatan hanya dilakukan dengan memberikan pakan pabrikan dan probiotik untuk meningkatkan mikroorganisme dan kualitas air kolam. Hal ini akan membantu perkembangan udang vaname.

Meningkatkan Kualitas Kolam dengan Probiotik

Kualitas kolam yang baik menjadi salah satu syarat hasil panen udang vaname yang berkualitas pula. Tentu saja anda harus terus meningkatkan kualitas kolam agar pertumbuhan udang vaname menjadi lebih optimal.

Salah satu cara meningkatkan kualitas kolam adalah dengan penggunaan probiotik dan suplemen. Penggunaan probiotik dan suplemen yang tepat juga akan membantu meningkatkan kesehatan udang vaname.

suplemen ikan GDM

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dapat anda gunakan untuk meningkatkan kualitas air kolam serta membuat udang vaname menjadi lebih sehat. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan terbuat dari beberapa bahan alami, seperti minyak hewani, algae, dan rumput laut.

Minyak hewani berfungsi sebagai anti jamur, anti bakteri, dan anti virus yang membantu udang vaname menghindari penyakit. Algae mengandung berbagai vitamin, sedangkan rumput laut mengandung berbagai mineral.

Tidak hanya itu, udang vaname juga mengandung berbagai bakteri baik yang dapat meningkatkan jumlah plankton dalam air. Plankton sendiri bisa menjadi pakan bagi udang vaname sehingga menghemat biaya pakan yang harus anda keluarkan.

Itulah berbagai hal tentang kolam udang vaname yang harus anda ketahui. Pastikan anda bisa menyediakan kolam yang berkualitas untuk udang vaname. Dengan kolam yang berkualitas, maka pertumbuhan udang vaname juga akan lebih optimal.

Anda bisa berkonsultasi secara GRATIS dengan tim ahli perikanan, melalui tombol dibawah ini:

author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.