Komoditas yang satu ini memang sering sekali memiliki nilai ekonomi yang fluktuatif, cabe rawit menjadi komoditas primer yang banyak dibutuhkan. Namun dalam budidaya cabe rawit sendiri saat ini banyak memiliki kendala.
Biasanya kendala dalam budidaya cabe rawit meliputi:
Perlu Anda ketahui juga, 80% keberhasilan suatu budidaya dipengaruhi oleh teknis budidaya dan faktor lainnya diatas.
Salah satunya untuk komoditas cabe rawit yang memang memiliki potensi yang luas khususnya untuk penggunaan kuliner di Indonesia.
Dalam agribisnis sendiri, tidak hanya memiliki hasil panen yang cukup melimpah. Namun kualitas menjadi utama, maka dari itu perlunya teknis budidaya yang tepat.
Selain itu, potensi pasar yang sudah tidak diragukan lagi. Untuk Anda para pemula tentu menginginkan pemasaran yang tepat untuk budidaya cabe rawit seperti berikut:
Komoditas cabe rawit memiliki peluang yang cukup tinggi, inilah yang menjadi banyak pemula ingin memulai agribisnis dari cabe rawit. Selain komoditas yang dinilai memiliki pangsa pasar luas, cabe rawit juga sangat bisa dijual dengan grade yang berbeda.
Beberapa di pasar tradisional maupun pasar modern juga dibedakan jenis cabe rawit yang akan dijual. Hal ini dibedakan berdasarkan ukuran, berat dan juga penampakan fisik.
Maka dari itu salah satu dari mitra kami yang membudidayakan cabe dengan hasil panen meningkat dari segi kualitas ukuran maupun beratnya.
Salah satu mitra kami yang berasal dari Kabupaten Sidoarjo. Ia mampu mendapatkan hasil panen cabe sebesar 255 juta hanya dalam satu kali panen.
Bukan hanya hasil panennya yang melimpah, selama membudidayakan cabe juga terbebas dari penyakit seperti antraknosa, penyakit keriting daun cabe, penyakit daun kuning, rontok buah, penyakit layu bakteri, penyakit busuk buah cabe hingga busuk kuncup dan penyakit-penyakit lainnya.
Cukup menarik bukan ? untuk bisnis skala besar ?
Dulur bisa melihat analisa usaha cabe yang bisa menjadi acuan dulur berikut ini: https://gdm.id/pupuk-cabe/
Sukses membudidayakan cabe dengan skala besar bisa dulur rasakan juga dengan menyimak penjelasan tahapan budidaya cabe rawit yang sudah dibuktikan oleh mitra kami,
Sebelum membudidayakan cabe rawit, Anda perlu memahami syarat tumbuh cabe rawit:
Sebelum dulur membudidayakan cabe rawit, dulur harus memahami terlebih dahulu apa saja kriteria dan syarat lokasi yang dibutuhkan oleh cabe rawit.
Hal inilah yang nantinya akan menentukan kualitas pertumbuhan cabe rawit nantinya. Untuk lebih jelasnya, dulur bisa menyimak beberapa syarat lokasi cabe rawit berikut ini:
Itu adalah syarat lokasi yang harus dipenuhi. setelah menentukan lokasi budidaya sesuai syarat lokasi, maka langkah selanjutnya adalah memilih benih yang tepat.
Berikut ini adalah teknis budidaya cabe rawit dengan skala besar:
Memilih benih cabe rawit yang tepat dan kualitas daya tumbuh yang maksimal, tentu menjadi salah satu hal yang perlu dulur pertimbangkan
Oleh sebab itu, ddulur harus memilih benih terbaik agar hasil panen optimal dan memiliki kualitas terbaik.
Salah satu indikator cabe rawit yang paling dicari adalah memiliki bentuk yang mungil namun terlihat padat dan sangat pedas.
Nah, agar hasil panen cabe rawit dulur optimal, berikut ini adalah cara memilih benih cabe rawit:
Nah, setelah memilih benih cabe rawit terbaik, selanjutnya putuskan untuk membeli benih cabe rawit dalam jumlah yang sesuai dengan lahan tanam.
Umunya, benih cabe rawit yang dibutuhkan pada lahan 1000 m2 adalah 1 sachet benih berisi 1.800 – 2.000 benih dengan berat sekitar 10 gram.
Sebelum dulur menyemaikan benih, sangat disarankan untuk memberikan perlakuan yang bertujuan untuk mendapatkan benih terbaik sekaligus meningkatkan daya tumbuhnya.
Berikut ini cara memberikan perlakuan benih cabe rawit yang tepat agar tumbuh maksimal dan lebih seragam kualitasnya:
Cara menyeleksi benih cabe rawit adalah dengan memasukkan benih kedalam air, kemudian seleksi benih yang baik dan tidak. Berikut ini cara menyeleksi benih cabe rawit:
Setelah proses seleksi benih, maka selanjutnya adalah proses perendaman benih dengan menggunakan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan.
Tujuan perendaman benih cabe rawit dengan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan adalah supaya benih cabe rawit yang akan dulur budidayakan terbebas dari bibit penyakit, utamanya penyakit tular benih dan mengusir hama penyakit lainnya.
Selain bertujuan untuk mencegah penularan penyakit, perendaman benih kedalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas benih agar daya kecambah benih lebih besar sekaligus mempercepat pertumbuhan benih.
Oleh karena itu, dulur harus mengaplikasikan perendaman benih dengan larutan meningkatkan kualitas benih. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara perendaman benih cabe rawit:
Setelah proses perendaman dengan menggunakan larutan meningkatkan kualitas benih, selanjutnya dulur bisa menyemaikan benih cabe rawit pada lahan persemaian.
Namun sebelum itu, lakukan persiapan lahan persemaian setidaknya 7 hari sebelum proses persemaian.
Lahan persemaian perlu dilakukan setidaknya 7 hari sebelum proses persemaian. Ini bertujuan agar produk organik yang digunakan dalam persiapan lahan dapat bekerja dengan optimal.
Nah, berikut ini adalah cara mempersiaplan lahan persemaian tanaman cabe rawit:
Langkah selanjutnya adalah menyemai cabe rawit/pembibitan cabe yang sudah mendapatkan perlakuan dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan.
Berikut ini panduan cara pembibitan cabe rawit yang bisa dulur terapkan:
Itu adalah cara menanam bibit cabe. Sembari menunggu benih hasil menyemai cabe rawit Anda tumbuh, disarankan untuk segera melakukan pengolahan lahan tanam.
Ini bertujuan agar produk GDM Organik dapat bekerja secara optimal dalam menutrisi, menggemburkan dan menyuburkan lahan tanam. Berikut ini cara mempersiapkan media tanam cabe:
Lahan tanam dulur harus sudah memenuhi syarat lokasi seperti yang sudah disebutkan diatas. Jika sudah, maka selanjutnya dulur harus mempersiapkan lahan tanam secara organik.
Ini bertujuan agar lahan tanam mendapatkan nutrisi lengkap dari produk GDM Organik, serta tanah menjadi subur dan gembur.
Berbeda dengan dulur jika menggunakan pupuk kimia, yang bisa memeberikan nutrisi, namun berdampak pada lahan yang menjadi kering, padat dan tandus.
Sehingga pertumbuhan dan perkembangan akar tidak dapat optimal. Dampaknya, tanaman menjadi sulit untuk tumbuh dan berkembang.
Berikut ini adalah langkah mempersiapkan media tanam cabe rawit:
Langkah selanjutnya adalah menanam bibit cabai yang sudah selesai disemai pada lahan pembibitan cabe. Berikut ini cara tanam cabe rawit di lahan tanam:
Ketika bibit dan bedengan siap, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pindah tanam. Berikut ini cara tanam cabe rawit:
Nah, Itu adalah panduan cara tanam cabe rawit. Dulur hanya perlu melanjutkan dengan merawat tanaman secara rutin.
Jika dulur mau mencoba budidaya cabe jenis lainnya yang menghasilkan keuntungan, simak ulasan berikut Budidaya Cabe Merah Meningkatkan Hasil Panen Berlipat
Perawatan tanaman cabe rawit terdiri dari penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama, gulma dan penyakit tanaman.
Ini perlu dilakukan secara rutin agar hasil budidaya cabai dapat optimal. Berikut ini cara perawatan cabe rawit:
Dulur harus menyiram cabe rawit secara rutin pada pagi dan sore hari ketika cabe masih berada pada masa pertumbuhan, kemudian sirami hanya pada pagi atau sore hari saja ketika tanaman cabe rawit sudah berada pada masa perkembangan.
Penyiraman cabe rawit harus dilakukan sesegera mungkin setelah pindah tanam, hingga saat masa pemanenan,
Ini bertujuan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Meski begitu, disarankan untuk tidak menyiram secara berlebihan agar kelembaban tanah tidak terlalu tinggi, yang nantinya malah menyebabkan pertumbuhan penyakit akibat jamur.
Pada tanaman cabe rawit, pemasangan ajir sangat penting dilakukan. Ini bertujuan agar tanaman tidak mudah roboh tertiup angin.
Mitra kami telah menerapkan cara perawatan tanaman cabe rawit dengan pemangan ajir seperti berikut:
Selain itu, pemasangan ajir juga bertujuan agat cabe rawit dapat tumbuh dengan tegak, sehingga jarak antar tanaman tetap terjaga dan tidak ada tumpang tindih.
Berikut ini cara memasang ajir pada tanaman cabe rawit:
Gulma adalah tumbuhan pengganggu disekitar tanaman yang dapat menyebabkan perebutan nutrisi dan sebagai tempat tinggal hama penyakit.
Oleh sebab itulah gulma pada tanaman harus dikendalikan secara tepat. Lakukan pengendalian gulma dengan rutin, setidaknya seminggu sekali. Cara pengendalian gulma adalah:
Pencegahan hama dan penyakit cabe rawit harus dilakukan secara berkala. Jika didapati adanya gejala serangan hama penyakit, dulur disarankan untuk melakukan tindakan pengendalian secara organik.
Pengendalian secara teknis dan organik ini sebenarnya lebih efektif jika dulur lakukan. Sebab, lahan yang tidak tercemar menjadi minim terserang hama penyakit, karena hama penyakit tanaman sudah dikendalikan secara alami oleh ekosistem.
Salah satunya cara pencegahan dan pengendalian penyakit busuk kuncup berikut ini:
Nah, itu adalah cara pencegahan dan pengendalian hama penyakit pada tanaman cabe rawit. Selanjutnya, dulur disarankan untuk melakukan pemupukan secara organik agar hasil budidaya yang dulur lakukan dapat optimal.
Agar hasil panen cabe rawit maksimal, maka dulur disarankan untuk melakukan pemupukan secara organik.
Pemupukan secara organik menjadi pilihan terbaik untuk menjaga produktivitas tanaman cabe tetap tinggi dari waktu ke waktu.
Selain itu, pemupukan secara organik juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem dan tanah tetap sehat, subur dan gembur.
Berikut panduan cara memupuk tanaman cabe secara organik menggunakan Pupuk GDM Organik:
Ketika tanaman cabe rawit berumur 7-28 HST, tanaman membutuhkan pupuk dalam jumlah cukup untuk menunjang pertumbuhannya.
Begitu juga ketika tanaman cabe rawit berumur >35 HST, maka tanaman membutuhkan asupan pupuk untuk menunjang proses pembungaan dan pembentukan buah.
Agar dulur dapat memberikan nutrisi secara optimal, berikut ini cara pemupukan tanaman cabe rawit di umur 7-28 HST dan >35 HST:
Selain pemupukan rutin setiap minggu, tanaman cabe rawit juga membutuhkan asupan nutrisi dari tanah.
Oleh sebab itu, dulur disarankan untuk melakukan penambahan nutrisi pada tanah dengan cara memberikan pupuk khusus untuk tanah. Berikut ini panduannya:
Cabe rawit yang sudah memasuki usia panen umumnya berumur 2,5 bulan sampai 3 bulan dulur sejak setelah masa tanam.
Untuk umur tanaman cabe rawit dulur bisa mendapati sampai 24 bulan dan bisa menghasilkan panen hingga 18 kali lebih
Tak heran jika mitra kami yang sudah membuktikan peluang bisnis budidaya cabe rawit ini memang sangat maksimal hasilnya.
Berikut tahapan menanam cabe rawit yang bisa dulur terapkan:
Untuk lahan yang menggunakan Produk-produk GDM Organik mampu meraih hasil panen sebesar 17.000 kg, yang hasil penjualannya menghasilkan Rp.225.000.000. Sedangkan lahan kontrol hanya bisa menghasilkan 13.000 kg, dengan hasil penjualan sebesar Rp.146.735.000.
Nah, itu adalah panduan budidaya cabe rawit secara organik yang terbukti bebas penyakit dan bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 255 juta hanya dalam sekali panen.
Saatnya dulur mewujudkan panen cabe rawit yang sehat dan memiliki kualitas bagus dengan panduan yang tepat sesuai anjuran diatas.
Jika dulur ingin memulai atau mengalami kendala selama proses budidaya cabe rawit, dulur bisa hubungi tim ahli kami sekarang juga dengan klik whatsapp dibawah ini:
4 Comments
Terima kasih atas himbauan gdm
Sama-sama Pak Romi, semoga bermanfaat
Salam Go Organik!
blog ini sangat membantu,dan mudah di pahami.hingga saya ingin mencoba membudidaya cabe rawit.