Perikanan

Cara Budidaya Ikan Bandeng Agar Cepat Besar Terbukti Tingkatkan Keuntungan

budidaya ikan bandeng

Ikan bandeng menjadi salah satu komoditas yang sangat menarik menjadi peluang bisnis budidaya ikan bandeng yang memiliki prospek luas.

Prospek luas yang tentu harus meningkatkan kualitas hasil panen juga, metode lama yang tidak memberikan keuntungan yang bagus

Tentu harus dulur ganti dengan metode yang memiliki kualitas bagus

Dulur bisa melihat perbandingan analisa usaha berikut: https://gdm.id/vitamin-ikan-bandeng/

vitamin ikan bandeng

Terbukti kualitas kolam yang menggunakkan GDM dan Non GDM sangat berbeda hasilnya.

Perawatan yang tepat serta pemilihan probiotik atau suplemen yang bagus tentu menunjang kualitas dalam meningkatkan hasil panen ikan bandeng.

Bagaimana caranya ?

Dulur bisa menyimak tahapan budidaya ikan bandeng yang sudah dibuktikkan oleh mitra kami berikut ini:

Prospek Budidaya Ikan Bandeng

Ikan bandeng menjadi salah satu komoditas perikanan yang memang cukup familiar ditemui dipasaran.
Umumnya memang ikan bandeng memiliki permintaan pasar yang cukup stabil.
Banyaknya olahan ikan bandeng yang tentunya menambah prospek ikan bandeng itu sangat mudah untuk dikembangkan.

Untuk dulur yang ingin mengetahui secara detail bisnis ikan bandeng beserta pembahasan analisa usahanya bisa langsung lihat artikel Meningkatkan Peluang Usaha Ikan Bandeng Hingga 58% Lebih

Morfologi Ikan Bandeng

Sebelum melakukan usaha budidaya ikan bandeng, Ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu klasifikasi morfologi ikan bandeng.

Berikut ini klasifikasi ikan bandeng (Chanos chanos) yang perlu dulur ketahui:

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Subfilum: Vertebrata
  • Kelas: Osteichthyes
  • Subkelas: Teleostei
  • Ordo: Malacopterygii
  • Famili: Chanidae
  • Genus: Chanos
  • Spesies: Chanos chanos

Bandeng  (Chanos chanos) atau milk fish ini memiliki ciri-ciri bentuk memanjang, padat, pipih dan oval. Perbandingan antara lebar dan panjang tubuhnya adalah 1:(4.0-5,2).

Habitat tempat hidup bandeng adalah pada air tawar, payau hingga laut, dengan kisaran kadar garam antara 0-140 promil. Atau budidaya ikan ini dapat dilakukan di kolam/sawah, air payau (tambak), dan menggunakan keramba di laut.

Ikan bandeng juga cukup diminati pembudidaya ikan. Sebab, ikan ini dapat tumbuh dengan cepat, yaitu 1,1-1,7% bobot badannya perhari.

Selain pertumbuhannya yang cepat, ikan ini juga sangat diminati pasar karena memiliki rasa yang nikmat, bergizi tinggi, dan mudah diolah menjadi berbagai macam makanan. Mulai dari otak-otak bandeng, bandeng presto, bandeng goreng, dan masih banyak lagi.

Cara Budidaya Ikan Bandeng Untuk Pemula dan Lengkap

Ada beberapa langkah-langkah dalam membudidayakan ikan bandeng yang bisa Anda terapkan seperti berikut ini:

1. Tentukan Jadwal Budidaya Ikan Bandeng

budidaya ikan bandeng

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan persiapan kolam tambak dan lainnya, maka hal pertama yang harus diketahui adalah jadwal budidayanya. Sebab, dalam 1 siklus budidaya tambak ikan bandeng membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

Ini terbagi atas 1 bulan persiapan kolam tambak, 1 bulan penggelondongan, dan 4 bulan masa pembesaran. Pada masing-masing masa itu, maka ikan bandeng juga terus bertumbuh, seperti berikut:

  • Bulan 1 (persiapan tambak): ikan berukuran 1 cm (nener)
  • Bulan 2 (penggelondongan): ikan berukuran 2-6 cm.
  • Bulan 3 (pemeliharaan): ikan berukuran 7-10 cm
  • Bulan 4 (pemeliharaan): ikan berukuran 10-15 cm
  • Bulan 5 dan 6 (pemeliharaan): ikan konsumsi dengan ukuran 4 ekor per kilo.

Memahami hal tersebut, maka sangat penting bagi Anda untuk menentukan kapan masa persiapan kolam disetiap tahunnya.

Sebab, jika tidak dijadwalkan dengan baik, maka Anda bisa kehilangan waktu terbaik untuk membudidayakan ikan bandeng.

2. Syarat Lokasi Budidaya Ikan Bandeng

Selain menentukan jadwal budidaya, penting juga untuk Anda memahami syarat lokasi yang baik untuk tambak ikan bandeng Anda.

Salah satu mitra GDM Organik telah membuktikan manfaat produk GDM Organik dengan membudidayakan bandeng pada tambak seluas 10 ha.

Anda bisa melihat gambaran lokasinya di video berikut.

Berikut ini penjelasan tentang syarat lokasi budidaya ikan bandeng yang baik:

A. Terletak Diantara Pasang Surut

Mengingat lokasi budidaya bandeng lebih baik dilakukan pada air payau, maka lebih baik posisi lahan tambak Anda terletak di pasang surut air laut. Ini bermanfaat agar pengairan tambak yang mengandalkan menkanisme pasang surut air laut dapat berjalan optimal.

Namun, jika Anda adalah pembudidaya ikan bandeng air tawar, maka lokasi budidaya ikan bandeng air tawar Anda sebaiknya terletak dengan muara atau sungai. Ini bertujuan agar pengelolaan air tambaknya menjadi lebih mudah.

B. Dekat Sumber Air

Sangat disarankan untuk memilih lokasi yang dengan sumber air, baik sumber air dari muara, sungai, maupun laut. Hindari juga daerah yang rawan terkena banjir, agar Anda tidak gagal panen.

C. Tanah Tidak Mudah Bocor (porous)

Bagi Anda yang melakukan budidaya ikan bandeng air tawar maupun air laut, sangat disarankan untuk membangun kolam dari tanah yang liat. Ini bertujuan agar kolam tanah Anda tidak mudah bocor atau porous. Sehingga kolam tambak Anda bisa menjaga volume air tetap stabil.

Namun bagi Anda yang melakukan budidaya ikan bandeng di kolam terpal, Anda juga tetap harus memperhatikan kualitas terpal yang baik. Ini bertujuan agar proses budidaya ikan bandeng Anda bisa berhasil.

D. Tanah Bertekstur Lempung

Seperti yang dijelaskan diatas, tanah pada kolam Anda harus kuat dan tidak mudah bocor/porous. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk memilih jenis tanah yang bertekstur lempung.

Tanah yang bertekstur lempung ini memiliki komposisi liat, berpasir, dan debu yang berimbang. Atau, lebih mudahnya Anda bisa memilih tanah yang liat berpasir.

E. Tanah Tidak Berisfat Sulfat Masam

Tanah yang bersifat sulfat masam tidak baik untuk pertumbuhan ikan bandeng. Oleh sebab itu, pilihlah tanah kolam yang tidak mengandung pyrit tinggi.

F. Tidak Bertentangan Dengan RT/RW

Meski melakukan budidaya adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah, namun Anda juga harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah tidak bertentangan dengan rancangan tata ruang dan wilayah (RTRW).

Salah satunya adalah rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K). Dengan begitu, lokasi tambak Anda tidak menghalangi kepentingan lain seperti pemukiman, kawan lindung, greenbelt mangrove, pariwisata maupun industri,

G. Jarak Sempadan Dan Garis Pantai Sesuai Aturan

Sempadan pantai pada tambak Anda disarankan untuk memiliki lebar minimal 100 m dari garis pantai. Ini bertujuan agar kolam tambak Anda aman dari pasang surut air laut dan juga aman dari mangrove.

3. Persiapan Petakan Lahan Tambak

bibit ikan bandeng

A. Petak Pendederan (Peneneran/Nursery Ponds)

Pada petak pendederan, disarankan untuk memilih bibit ikan bandeng (nener) yang masih berukuran 1 cm. Lakukan perawatan pada nener di hathchery selama 15-25 hari.

B. Petak Penggelondongan (Transition Ponds)

Setelah selesai masa pemeliharaan di hatchery, kini persiapkan nener bandeng di kolam gelondongan. Ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan nener dan meningkatkna daya hidup ikan bandeng sebelum dilepas ke petak pembesaran.

Tahapan penggelondongan ikan bandeng terdiri atas penggolondongan 1,2,3 dan 4. Berikut ini langkahnya:

Tambak Penggelondongan 1

Pada tambak ini, pelihara nener selama 15 hari. Pelihara nener mulai berukuran 1 cm hingga menjadi 3 cm.

Tambak Penggelondongan 2

Pada kolam tambak pengglondongan ke 2, pelihara nener selama 20-25 hari. Lakukan perawatan hingga ikan bandeng tumbuh dari ukuran 3 cm hingga berukuran 5-6 cm.

Tambak Penggelondongan 3

Pelihara ikan bandeng di tambak penggelondongan 3 selama 20 hari. Pelihara higga ikan bandeng tumbuh dari ukuran 6 cm menjadi berukuran 7-10 cm.

Tambak Penggelondongan 4

Pemeliharaan ikan bandeng pada tambak penggelondongan 4 adalah selama 20 hari. Rawat ikan bandeng yang tadinya berukuran 10 cm hingga 15 cm.

Anda bisa mulai memanen ikan bandeng pada tahap ini untuk keperluan komoditas bandeng umpan. Namun, jika ingin diteruskan, Anda bisa melanjutkan ke tambak pembesaran.

C. Petak Pembesaran (Rearing Ponds)

Petak tambak pembesaran ini, Anda membutuhkan waktu cukup lama, yaitu 2-3 bulan. Pada petak ini, Anda bertujuan untuk membesarkan ikan bandeng sebagai ikan konsumsi.

Umumnya, ukuran ikan bandeng konsumsi adalah berukuran 4 ekor/kg. Apabila proses pertumbuhan ikan Anda cepat, maka proses pembesaran hanya membutuhkan waktu 2 bulan. Namun, jika prosesnya agak lama, maka membutuhkan waktu 3 bulan, atau sesuai kesepakatan dengan pembeli/permintaan pasar.

4. Tahap Persiapan Kolam Tambak Budidaya Ikan Bandeng

A. Pengeringan Tanah Dasar

Pengeringan tanah dasar perlu dilakukan sebelum proses pembudidayaan ikan bandeng. Ini bertujuan agar kondisi kolam tambak fresh dan terhindar dari penyakit-penyakit yang tertimbun dari hasil budidaya sebelumnya.

Pengeringan dasar kolam tambak ini perlu dilakukan hingga tanah benar-benar kering dan retak-retak. Namun sebelum itu, Anda harus memahami terlebih dahulu kualitas tanah pada kolam tambak Anda.

Jika tanah dasar pada tambak Anda mengandung pyrit atau pH rendah, maka perlu dilakukan pencucian tanah dasar terlebih dahulu. Pencucian tanah dasar ini bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah yang terlalu rendah dan mengurangi lumpur hitam pada kolam.

Caranya, dengan memasukkan air kedalam plataran, minimal 1X24 jam, barulah kemudian dibuang.  Anda bisa mengulangi proses pencucian tanah dasar lebih dari satu kali, sesuai kondisi kolam tambak. Sebelum melakukan pencucian untuk ke sekian kalinya, periksa pH tanah dasar, hingga mendekati angka 6.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen komoditas perikanan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya perikanan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

B. Pengapuran

Pengapuran pada kolam tambak bertujuan untuk menetralisir pH tanah agar sesuai dengan ekosistem ikan bandeng. Pengapuran kolam tambak ini umumnya menggunakan kapur dolomit [CaMg (CO3)2], kapur tohor Ca(OH)2, atau kapur pertanian (CaCO3) ke seluruh area dasar tambak ketika proses pengeringan terakhir.

Takaran pengapuran yang disarankan adalah:

  • pH tanah berada pada angka 4-5, maka, maka aplikasikan kapur sebanyak 500-1000 kg/ha.
  • pH tanah berada pada angka 5-6, maka, maka aplikasikan kapur sebanyak 250-500 kg/ha.
  • pH tanah berada pada angka >6, maka, maka aplikasikan kapur sebanyak 100-250 kg/ha, atau bisa juga tidak perlu dilakukan pengapuran.

C. Pemupukan Kolam

Ketika pH tanah sudah sesuai, maka kini saatnya untuk melakukan pemupukan. Pemupukan ini bertujuan untuk menyuburkan kondisi tanah kolam, menumbuhkan pakan alami ikan bandeng seperti klekap, lumut dan plankton.

Oleh sebab itulah, disarankan untuk menggunakan pupuk organik, agar penumbuhan pakan alami bisa berjalan dengan baik.

Pemupukan ini perlu dilakukan pada H-10 tebar, dengan dosis untuk pemupukan kolam adalah:

  1. Tebarkan secara merata ke dasar kolam Granule Bio Organik GDM SaMe, sebanyak 50 gram/m.
  2. Larutkan 6 gram GDM Black BOS dengan air, kemudian siram/tebar merata ke air kolam.
Blackbos dan SaMe

Pemupukan dengan menggunakan produk-produk GDM Organik terbukti dapat menumbuhkan pakan alami ikan, membantu memperbaiki kondisi air kolam, mencegah angka kematian ikan dan membantu menyehatkan ikan bandeng yang akan ditebar, sehingga pertumbuhannya optimal.

Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir ekosistem air kolam tidak sesuai.

D. Pengisian Air

Tahap terakhir dalam persiapan kolam adalah pengisian air. Dalam mengisi air, pastikan bahwa air yang Anda masukkan berkualitas baik dan tidak tercemar oleh limbah.

  • Lakukan pengisian air menggunakan pompa/secara manual dengan membuka pintu air yang telah dilengkapi dengan minimal 2 lapis saringan.
  • Ini bertujuan untuk mencegah masuknya hama, penyakit, bibit predator seperti ikan liar, dan organisme pengganggu lain.
  • Jangan lakukan pengisian air secara langsung. Usahakan untuk mengisi air secara bertahap, mulai dari 10 cm, lalu dinaikkan 20 cm, hingga 40 cm.

Hal itu bertujuan untuk merangsang pertumbuhan pakan alami ikan. Nah, setelah dilakukan pengisian air secara bertahap selama beberapa hari, lakukan pemupukan ulang dengna menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.

Dosis yang dianjurkan untuk pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan adalah 6 ml/m2. Lakukan pemupukan ulang ini pada H-7 penebaran bibit.    

5. Pemilihan Bibit Ikan Bandeng (Nener)

ikan bandeng

Setelah selesai masa persiapan kolam, kini saatnya untuk memilih bibit ikan bandeng (nener) yang baik. Berikut ini ciri-ciri nener yang baik:

A. Ciri Nener Yang Baik

  1. Besar ukuran nener seragam (minimal 95% seragam).
  2. Tidak tampak adanya cacar fisik atau gerakan.
  3. Gerakan lincah. Dapat dibuktikan dengan: jika air pada bak diputar, maka nener bergerak melawan arus.
  4. warna tubuh transparan, dengan isi perut yang tampak penuh.
  5. Ketika diberi makan segera melahap (responsif).                                       
  6. Umur nener yang bisa Anda pilih minimal berusia 18 hari, dengan panjang tubuh minimal 1,6 cm.
  7. Lebih baik jika berasal dari pembenih yang sudah memiliki sertifikat Cara Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB).

B. Macam-Macam Ukuran Nener

Jika diatas disebutkan bahwa usia nener minimum adalah 18 hari dengan panjang tubuh 1,6 cm, ternyata ukuran nener berbeda-beda. Ini dibedakan berdasarkan kebutuhannya. Berikut ini ukuran nener yang bisa Anda pilih:

  1. Ukuran 2-3 cm: 1000 ekor/kantong (untuk gelondongan semarangan)
  2. Ukuran 5-7 cm: 500 ekor/kantong (untuk gelondongan kasaran)
  3. Ukuran 8-10 cm: 200 ekor/kantong (untuk gelondongan semi)
  4. Ukuran 10-12 cm: 50 ekor/kantong (untuk gelondongan super semi)
  5. Ukuran 13-15 cm: 50 ekor/kantong (untuk gelondongan balian/bandeng umpan).

6. Cara Penebaran Benih Ikan Bandeng

Setelah Anda memilih ukuran nener dengan kualitas baik, kini saatnya untuk melakukan penebaran benih. Langkah awal penebaran benih setelah melewati proses pengangkutan adalah aklimatisasi.

Aklimatisasi (proses adaptasi nener terhadap lingkungan air yang baru) dilakukan dengan cara:

  1. Kantong yang berisi nener dimasukkan kedalam tambak.
  2. Tunggu beberapa saat hingga suhu dalam kantong dan suhu kolam relatif sama.
  3. Setelah di lepas beberapa waktu, lakukan pemberian pakan ke bak penampungan.

7. Cara Pemeliharaan Ikan Bandeng Untuk Gelondongan (Transition Ponds)

  • Sebelum ditebar ke petak pembesaran, maka nener membutuhkan penggelondongan. Penggelondongan ini dilakukan selama 15-60 hari.
  • Jumlah nener yang ditebar untuk gelondongan awal adalah sebanyak 100-200 ekor/m2 dan pada kedalaman 60 cm. Anda bisa memanen nener glondongan secara parsial mulai hari ke 15-60 hari.
  • Pada kolam ini, jika dirasa pakan alami sudah menipis, maka lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Ulangi pengaplikasian sesuai kebutuhan.
  • Petak pengglondongan (transition ponds) ini berfungsi untuk mengefisiensikan proses pemeliharaan nener yang sudah menuju ke pemnggemukan/pembesaran. Selain itu, juga berfungsi untuk menekan mortalitas.

8. Pemeliharaan Pada Petak Pembesaran Ikan Bandeng (Rearing Ponds)

Dengan pemeliharaan yang baik, kondisi perairan tambak baik dan jumlah pakan alami serta pemberian pakan yang mencukupi, maka pemeliharaan selama 2-3 bulan saja di petak pembesaran/penggemukan ini, bandeng bisa mencapai ukuran 300-350 g/ekor. Artinya, Anda bisa mendapatkan hasil panen dengan besaran 3-4 ekor/kg.

suplemen organik cair GDM spesialis perikanan

Untuk pemeliharaan ikan bandeng pada petak pembesaran ini, Anda perlu menyemprot/menyiram secara merata Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ke seluruh air kolam. Dosis yang dianjurkan adalah 6 ml/m2, dan ulangi pengaplikasiannya dengan interval 10 hari sekali.

Pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini bertujuan untuk menjaga kondisi air kolam tetap baik dan sehat, memperbanyak pakan alami, menjaga sistem imunitas ikan bandeng, memperbaiki sistem penceranaan ikan bandeng, sehingga dapat mempercepat proses penggemukan dan pemanenan, serta mencegah serangan hama penyakit.

Dengan begitu, penggunaan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dapat mencegah kematian dan mempercepat pertumbuhan ikan bandeng.

Tentu saja, hanya dengan menggunakan produk-produk GDM Organik, Anda bisa menghemat waktu budidaya, sekaligus menghemat pengeluaran untuk pakan dan biaya operasional. Dengan begitu, keuntungan yang didapat juga bisa semakin besar.

9. Cara Perawatan Kolam Ikan Bandeng

Suplemen organik GDM terbukti meningkatkan keuntungan sebesar 58% jika dibandingkan dengan suplemen lain. Selengkapnya cek di https://gdm.id/vitamin-ikan-bandeng

A. Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air adalah salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan bandeng. Ini berkaitan dengan ekosistem dan kenyamanan ikan untuk hidup.

Jika Anda memiliki kolam yang berlokasi disekitar pantai, maka lebih baik untuk memiliki lahan khusus untuk memelihara mangrove.

Setidaknya ada 50% luasan lahan yang disediakan untuk pemeliharaan mangrove yang bertujuan untuk menjamin daya dukung lingkungan dan keberlanjutan budidaya ikan bandeng.

Lakukan juga penggantian air secara rutin dengan memanfaatkan kondisi pasang surut air. Selain itu, lakukan pengecekan kualitas air secara berkala terhadap suhu, pH, kecerahan air, adanya cemaran air dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian dan lainnya.

B. Pemberian Suplemen Organik GDM Spesialis Perikanan

Pemberian suplemen organik adalah salah satu hal yang wajib Anda lakukan. Produk suplemen organik yang paling baik dan direkomendasikan oleh banyak petambak adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Beberapa kelebihannya:

  • suplemen organik memegang peran penting dalam meningkatkan kualitas air
  • meningkatkan sistem imun ikan bandeng, memperbaiki sistem pencernaan ikan bandeng, mempercepat proses pembesaran/penggemukan
  • mencegah serangan hama penyakit dan mempercepat umur panen, membantu memperbanyak pakan alami
  • menjaga ekosistem dan lingkungan agar tetap seimbang, berkelanjutan dan lestari.

Hanya dengan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, Anda bisa meningkatkan hasil panen, sekaligus mencegah pencemaran lingkungan akibat penggunaan obat-obatan kimia.

Cara Panen Ikan Bandeng

Panen ikan bandeng milik mitra GDM

Cara penen ikan bandeng perlu dilakukan pada pagi hari dan dalam kondisi masih hidup. Ini bertepatan dengan kondisi usus ikan bandeng yang masih kosong, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan organ pencernaan ikan.

Dengan begitu, ikan bandeng air tawar atau ikan bandeng air laut yang Anda panen bisa segar lebih lama. Bahkan ketika sudah sampai dipasar dan tentunya sangat diminati konsumen.

Dalam proses pemanenannya, air tidak perlu dikurangi dan menggunakan waring. Ini bertujuan agar sisik ikan tidak lepas. Serok bandeng secara total menggunakan krikip, kemudian pindahkan ke terpal (hapa) menggunakan keranjang.

Setelah siap, maka ikan bisa diangkut dan di distribusikan ke pasar. Usahakan juga untuk menjaga suhu pada saat pengangkutan tetap stabil, agar ikan tetap fresh hingga ke tangan konsumen.

budidaya ikan bandeng

Nah, itulah cara memelihara ikan bandeng air tawar dengan sistem organik. Nah, apakah Anda juga berminat untuk membudidayakan ikan bandeng?

Pastikan untuk meningkatkan kualitas panen ikan bandeng nantinya dengan kombinasi tepat produk GDM Organik, yang sudah dibuktikkan oleh mitra GDM.

Jika terdapat kendala dalam proses budidaya, silakan menghubungi tim ahli kami dengan klik tombol whatsapp dibawah ini

author-avatar

About Dyah Sunaring Fitri, S. Pi

Spesialis dibidang Aquaculture parasit dan penyakit pada ikan & udang.