Perikanan

Cara Budidaya Kepiting Bakau untuk Pemula, Berpeluang Besar!

Ada banyak jenis usaha yang bisa dilakukan zaman sekarang, salah satunya adalah budidaya kepiting bakau. 

Mungkin banyak di antara Anda yang masih sedikit asing dengan jenis usaha ini. Benarkah bisa menghasilkan untung? Sulit tidak ya prosesnya? Langkah awalnya seperti apa?

Beragam pertanyaan di atas akan bisa Anda dapatkan jawabannya, setelah Anda selesai membaca artikel berikut ini.

Penjelasan tentang Kepiting Bakau

Sebelum kita membahas tentang budidaya kepiting cara budidaya kepiting bakau, ada baiknya kita menelaah dulu tentang apa sih hewan yang satu ini, dan bagaimana ciri-ciri fisiknya.

Apa Itu Kepiting Bakau?

Mungkin banyak di antara dulur sekalian yang bertanya-tanya, memang kepiting bakau itu beda ya dengan kepiting yang biasa ada di pasar?

Berbeda dengan kepiting air tawar dan air laut, kepiting bakau adalah jenis kepiting yang dibudidayakan di hutan bakau. 

Kok bisa? Ya bisalah… Apalagi di Indonesia, banyak hutan mangrove atau bakau yang kemudian dimanfaatkan keberadaannya sebagai media budidaya kepiting oleh masyarakat setempat.

Perbedaan Kepiting Bakau dengan Jenis Kepiting Lainnya 

Sebenarnya, kepiting bakau bukanlah satu-satunya jenis kepiting yang bisa dibudidayakan. Ada beberapa jenis kepiting yang bisa Anda pilih, yaitu:

Scylla oceanica

Kepiting jenis scylla oceanica ini memiliki ciri-ciri tubuh yang  berwarna kehijauan. Selain itu, kecuali di bagian perut, cangkang scylla oceanica ini memiliki garis berwarna coklat.  

Scylla tranquebarica

Kepiting jenis tranquebarica ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau kehitaman. Scylla transquebarica juga punya kaki renang kecoklatan. 

Scylla serrata

Kepiting jenis scylla serrata punya ciri-ciri tubuh yang berwarna abu kehijauan. Nah, kepiting jenis inilah yang biasa kita kenal dengan kepiting bakau.

Manfaat Tersembunyi Kepiting Bakau

Walaupun kepiting bakau cukup terkenal, tapi masih ada orang yang belum mengetahui bahwa hewan yang satu ini memiliki banyak manfaat. 

Memiliki Nilai Gizi yang Tinggi 

Jika selama ini Anda mengasosiasikan gizi protein hewani dari ayam, daging sapi, udang, atau ikan, maka mulai sekarang kepiting bakau bisa masuk ke dalam daftar bahan makanan yang bisa Anda pilih. 

Selain gizinya yang tinggi, rasanya pun sangat lezat dan bisa menjadi alternatif hidangan di rumah agar keluarga Anda tidak bosan makan makanan yang sama setiap hari.

Memiliki Nilai Ekonomis

Siapa bilang kepiting bakau hanya untuk konsumsi pribadi? Kalau Anda menyukai kepiting bakau dan ingin budidaya hewan ini, selain untuk dikonsumsi sendiri, Anda juga bisa menghasilkan keuntungan besar dengan menjualnya untuk pasar domestik atau bahkan internasional.

Baca Juga: Probiotik Kepiting Soka, Maksimalkan Pertumbuhan Kepiting Soka

Potensi Pasar Kepiting Bakau

Selain untuk dikonsumsi, kepiting bakau juga memiliki nilai ekonomis tinggi dan bisa membuka peluang usaha apabila dilakukan secara serius.

Selama ini kepiting bakau memiliki pasar domestik di Indonesia, juga internasional. Banyak pengusaha budidaya kepiting bakau yang mengekspor hasil budidayanya ke luar negeri. Biasanya, kepiting bakau diekspor dalam keadaan hidup.

Meskipun begitu, produksi kepiting di Indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. Hal ini disebabkan belum banyak budidaya kepiting secara mandiri. Jadi, nelayan biasanya menangkap kepiting yang berasal dari alam saja.

Nah, setelah membaca informasi barusan, tentu Anda setuju kan, kalau peluang usaha di budidaya kepiting bakau ini masih sangat besar?

Meskipun begitu, sebenarnya kepiting bakau yang dibudidayakan pun terbagi menjadi beberapa jenis hasil, misalnya saja jenis usaha kepiting bakau yang berukuran konsumsi normal.

Kemudian jenis usaha kepiting bakau yang ukurannya di bawah normal, kepiting bakau cangkang lunak, dan kepiting betina yang mengandung telur.

Oleh karena itu, sebelum memulai usaha budidaya ini, Anda harus menentukan jenis usaha mana yang ingin Anda tekuni, karena tentu akan berpengaruh pada durasi pemeliharaan dan kapan kepiting Anda bisa dipanen.

Baca Juga: Cara Ternak Kepiting Air Tawar  Untuk Pemula, Jadi Bisnis Rumahan

Syarat Budidaya Kepiting Bakau

Apakah budidaya kepiting bakau itu sulit? Tidak juga kok, asal tahu caranya. Nah, sebelum kita menyimak cara budidaya kepiting bakau, berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk menghasilkan kepiting bakau yang berkualitas.

Tambak Kepiting dan Hal Teknis Lainnya

Minimal kedalaman tambak kepiting bakau adalah 80 cm – 100 cm. Jadi, jangan sampai Anda membuat tambak yang terlalu dangkal ya. Rentang salinitas air berkisar 15-30 ppt

Karakter tanah pada tambak adalah berlumpur dan berpasir. Selain itu, kondisi air harus bersih dan tidak tercemar

Jumlah air harus mencukupi, jangan sampai tambak kekurangan air. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih posisi tambak di lokasi yang mudah mendapatkan air bersih. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, Anda juga harus memperhatikan ketersediaan pakan kepiting bakau.

SDM dan Hal Non-Teknis yang Harus Disiapkan

Walaupun belum mulai berbudidaya, Anda harus melakukan survey terlebih dahulu. Mulai dari survey di mana mendapatkan bibit kepiting, di mana bisa membeli pakan kepiting berkualitas dengan harga murah, dan ke mana akan memasarkannya. 

Walaupun pangsa pasar kepiting bakau sangat luas, tetapi ada baiknya sedari awal Dulur melakukan penelitian kecil-kecilan, ke mana nanti hasil produksinya akan dijual.

Selain itu, Anda juga harus mulai menyeleksi sedari awal SDM atau karyawan yang akan membantu Anda untuk mengurus budidaya kepiting bakau nantinya.

Langkah Budidaya Kepiting Bakau

Setelah melakukan persiapan-persiapan di atas, kini saatnya Anda mulai mempersiapkan tambak kepiting bakau. Ikuti langkah-langkahnya berikut ini ya.

Bahan-bahan/Material

langkah budidaya kepiting bakau

Siapkan box kepiting, ember, dan rakit. Box kepiting bisa Anda pilih yang terbuat dari polietilen. Box ini memiliki 2 bagian, yaitu bagian badan dan penutupnya. 

Rakit nantinya digunakan sebagai jembatan kontrol dan juga rumah jaga. Sedangkan untuk ember, Anda bisa menggunakan dari bahan plastik. Nantinya, ember ini akan berfungsi sebagai tempat untuk pemeliharaan, penggemukan, memelihara kepiting bertelur maupun kepiting cangkang lunak.

Selain dari ember, tempat penggemukan kepiting juga bisa dibuat dari bambu ukuran kotak yang masing-masing diberi tutup dan disekat menjadi beberapa bagian. 

Sekat ini diperlukan agar masing-masing kepiting terpisah dari yang lainnya. Kepiting memiliki karakter agresif dan bisa menyerang kepiting lainnya. Agar tidak memengaruhi hasil produksi saat panen nanti, maka dibuatlah sekat dalam kotak-kotak ini agar aman.

Cara Memilih Benih Kepiting bakau

benih kepiting bakau (1)

Hal paling penting sebelum menebarkan benih kepiting bakau tentulah memilih indukan kepiting bakau yang berkualitas bagus dan sehat. 

Nah, biasanya, indukan ini dipilih pada masa pasang surut air. Benih kepiting yang ditebar untuk pembesaran biasanya berukuran 30-50 gram, sedangkan yang ukurannya 150-200 gram dijadikan benih penggemukkan, produksi cangkang lunak, dan kepiting telur untuk betinanya.

Pemberian Pakan Kepiting Bakau

Agar hasil budidaya kepiting memiliki hasil yang unggul, tentu tak sembarang pakan bisa kita berikan. Khusus untuk jenis kepiting bakau, sebaiknya dipilih ikan rucah yang segar. Harganya yang relatif murah membuat ikan rucah menjadi pakan yang banyak dipilih oleh petambak kepiting.

Kapan kepiting bakau harus diberi makan? Pagi dan sore setiap harinya. Jadi, berikan makan ikan rucah segar secara teratur agar hasil budidaya kepiting Anda berkualitas baik ya.

Meskipun begitu, satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan sampai memberi makan terlalu banyak hingga bersisa di tambak, karena itu akan memengaruhi kualitas air. Apabila air menjadi keruh atau kotor, maka kepiting beresiko menjadi sakit.

Perawatan Kepiting Bakau

Pemeliharaan kepiting dari benih yang berukuran 30-50 gram hingga berukuran 200 gram membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan. Ukuran ini adalah ukuran normal yang layak dikonsumsi.

Akan tetapi, apabila setelah berukuran 200 gram ingin dilakukan penggemukkan, maka Anda harus menambah waktu pemeliharaan hingga 14-21 hari.

Ada beberapa tips merawat kepiting bakau yang bisa Anda aplikasikan agar menghasilkan kepiting bakau berkualitas siap ekspor, yaitu:

Perhatikan Kualitas Air dan Sirkulasinya

Memilih air berkualitas baik tidaklah cukup. Anda juga harus memastikan air bersirkulasi terus-menerus 24 jam setiap harinya. Oleh karena itu, di awal tadi kami berpesan agar Anda memilih lokasi tambak kepiting yang dekat atau mudah aksesnya dari sumber air.

Buat Catatan/Jurnal

Ini adalah hal sederhana tapi sering dilupakan oleh para petambak kepiting. Selalu sediakan buku catatan untuk menulis/melaporkan kondisi perkembangan kepiting setiap harinya. 

Sehingga, jika ditemukan keadaan anomali, seperti kondisi kepiting yang tiba-tiba sakit, terkena hama, atau kondisi air yang berubah, segera dapat diketahui penyebabnya dan dilakukan tindakan pencegahan agar budidaya kepiting Anda tidak terganggu.

Panen Kepiting Bakau

panen kepiting bakau (1)

Setelah berbulan-bulan merawat kepiting, sekarang tiba saatnya Anda panen kepiting. Cara yang pertama harus dilakukan adalah mengeringkan tambak, lalu kepiting diambil dengan menggunakan seser atau jala. 

Setelah ditangkap dan dikumpulkan dalam wadah, ikat capit kepiting satu-persatu. Yang perlu diperhatikan adalah cara mengikatnya harus tepat dan tidak merusak capit kepiting, agar harga jualnya tetap terjaga.

Kemana Menjual Kepiting Bakau?

Apabila Anda merupakan pebisnis pemula, maka pasa domestik saja sebenarnya sudah sangat berpeluang untuk Anda raih. Anda bisa mulai menjual di marketplace online yang ada di Indonesia. 

Karakter masyarakat Indonesia yang cenderung tak mau ribet membuat bisnis online kepiting bakau memiliki peluang yang sangat besar. Hanya dengan bermodalkan smartphone saja, orang sudah bisa membeli produk kepiting bakau Anda.

Selain itu, Anda juga menawarkan secara langsung ke rumah-rumah makan yang menjual hidangan berbahan dasar kepiting.

Suplemen Organik untuk Pembesaran Kepiting Bakau

Dulur, salah satu kualitas yang mempengaruhi harga jual kepiting bakau adalah pemberian suplemen organik yang dapat memberikan nutrisi dan meningkatkan pakan alami untuk bibit kepiting bakau.

suplemen organik cair GDM spesialis perikanan

Untuk itu, dulur bisa menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Perikanan dalam budidaya kepiting bakau. Berbagai kandungan baik dan alami dalam produk ini akan memberikan banyak keuntungan untuk usaha budidaya yang dulur lakukan, seperti:

  1. mendorong pertumbuhan dan perkembangan kepiting bakau secara maksimal,
  2. memperbaiki kualitas air dalam lahan budidaya kepiting bakau,
  3. meningkatkan keanekaragaman plankton yang berguna sebagai salah satu pakan alami kepiting bakau,
  4. meningkatkan kekebalan antibodi kepiting bakau,
  5. dan membantu pembesaran kepiting bakau secara optimal.

Nah, itu adalah penjelasan mengenai cara budidaya kepiting bakau untuk pemula, yang bisa dulur praktekkan. Bila ada kendala dalam memulai budidaya atau masalah lain pada kepiting bakau, dulur bisa langsung konsultasi bersama tim ahli perikanan GDM.

Selain itu, jangan lupakan untuk menggunakan berbagai rangkaian produk GDM lainnya agar panen kepiting bakau lebih berkualitas dan menghasilkan kuantiti yang besar.

Langsung pesan produk GDM dan konsultasi bersama tim kami dengan klik tombol di bawah!