Dulur menyukai bonsai ? atau dulur seorang kolektor yang ingin tau cara membuat tanaman bonsai bernilai tinggi ?
Sangat tepat, jika dulur mengembangkannya untuk menjadi salah satu bisnis jangka panjang
Pastikan dulu, dulur harus mengetahui teknik membuat bonsai yang tepat dan menghasilkan harga jual tinggi
Salah satu mitra kami, mengakui sangat hobi memelihara bonsai. Kini beliau mendapatkan keuntungan berlipat dari bisnis bonsai itu sendiri
Dulur bisa melihat testimoni bonsai milik mitra kami, yang dirawat dengan rangkaian produk GDM Organik:
Tertarik untuk lebih memaksimalkan kualitas tanaman bonsai dulur ?
Jika dirawat dengan serius, tanaman bonsai yang dibentuk akan menghasilkan kualitas harga jual tinggi
Pastinya mendatangkan keuntungan yang besar, bagaimana dulur mau ?
Tentu dulur harus melihat prospek bisnis bonsai, berikut penjelasannya:
Prospek Bisnis Tanaman Bonsai
Tanaman bonsai salah satu jenis tanaman media pot untuk menghias rumah, serta bisa menghasilkan keuntungan yang besar
Dikutip kompas.com, bisnis bonsai sekarang ini semakin bagus prospeknya, banyak pecinta tanaman hias yang satu ini berlomba untuk mengoleksinya
Tanaman bonsai memang menjadi seni penanaman, semakin sulit maka semakin mahal harganya.
Bahkan ada salah satu kolektor yang bisa menjual bonsai mini dengan harga 5 juta dan itu bisa sampai puluhan juta disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan besarnya tanaman
Indah dan bernilai jual tinggi, itulah peluang yang bisa dulur manfaatkan
Tanaman bonsai sangat cocok untuk dikembangkan, dan dirawat dengan serius
Langkah-langkah Cara Membuat Tanaman Bonsai
Maka dari itu dulur harus memahami beberapa poin penting dalam tahapan membuat bonsai, sebagai berikut:
1. Memilih Jenis Tanaman Yang Bisa Dibuat Bonsai
Seperti yang kita ketahui, bonsai memiliki begitu banyak jenis. Di Indonesia, dulur bisa menemui beberapa jenis bonsai yang cocok untuk dulur dibudidayakan. Berikut ini adalah beberapa jenis bonsai yang bisa dulur coba.
a. Asam
Asam sudah lama dikenal sebagai tanaman yang bisa dijadikan bonsai. Ketika dijadikan bonsai, asam memiliki kelebihan pada tampilannya yang tampak begitu tua seperti sudah berumur puluhan tahun karena batangnya yang keras dan kokoh.
Jenis asam yang sangat direkomendasikan untuk menjadi bonsai diantaranya adalah asam jawa dan asam belanda. Kedua jenis ini dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah, dengan diameter ukuran pohon dapat mencapai 100 cm.
b. Beringin
Jika Anda ingin memulai untuk membudidayakan tanaman bonsai, maka beringin adalah jenis tanaman yang cocok untuk Anda. Sebab, tanaman beringin memiliki daya tahan dan kemampuan adaptasi yang kuat, tidak mudah mati, dan tidak membutuhkan perawatan yang terlalu sulit.
Selain itu, beringin juga memiliki karakteristik batang yang kokoh, berukuran besar dan bentuk batang yang khas. Ada beberapa jenis beringin yang bisa Anda pilih, seperti beringin karet, beringin korea, beringin cantigi dan beringin ampelas.
c. Cemara
Memiliki karakter batang yang lentur, menjadikan cemara sebagai tanaman yang banyak diminati oleh para pencinta bonsai. Dengan kelebihan batang lentur itulah yang menjadikan cemara mudah dibentuk sedemikian rupa,
Cemara memiliki tampilan yang khas karena bentuk daunnya yang kecil dan runcing. Sehingga tampak berbeda dengan bonsai yang lainnya.
Cemara cocok dibudidayakan di daerah dataran rendah dan dijadikan bonsai. Cemara memiliki karakteristik bonggol besar dan berlekukuk, ranting yang beralur, batang lentur, mudah dibentuk sesuai keinginan, dan daun berbentuk jarum. Jenis cemara yang umum dijadikan bonsai diantaranya adalah cemara duri, cemara papua, cemara buaya dan cemara udang.
d. Jeruk (Citrus)
Memiliki buah berwarna cerah dan dapat dibentuk sesuai keinginan, menjadikan jeruk sebagai pilihan pohon buah yang cocok digunakan sebagai bonsai. Terlebih lagi, jeruk memiliki aroma yang khas.
Ciri-ciri jeruk yang cocok digunakan sebagai bonsai diantaranya adalah:
- Posisi daun bersilangan atau saling berhadapan
- Ukuran daun sekitar 2 cm
- Jumlah kelopk bunga antara 4-5 kelopak.
- Ukuran buah sesuai dengan jenisnya.
Sedangkan jenis jeruk yang sering digunakan sebagai bonsai ada beberapa jenis. Diantaranya adalah Jeruk bali (Citrus maxima), Jeruk keprok (Citrus nobilis) dan Jeruk kingkit (Triphasia trifolia).
e. Bugenvil (Bougainvillea)
Tanaman Bunga Kertas atau Bugenvil yang memiliki bunga berwarna-warni nan cerah seperti warna ungu, kuning, merah, oranye, hingga putih. Karena bentuk bunga dan warnanya yang beraneka ragam, bugenvil banyak diminati sebagai bonsai.
Selain itu, bentuk batangnya yang kokoh dan bisa tumbuh besar, menjadikan bugenvil tampak begitu unik. Tanaman bugenvil ini seringkali dikombinasikan dengan jenis bugenvil lain dengan cara sambung pucuk. Sehingga bisa menghasilkan bunga yang berwarna-warni dalam satu pohon.
Tentu saja, hal itu menambah ke khas-an dari bunga ini. Terlebih tanaman bugenvil cukup lentur untuk dibentuk-bentuk sesuai keinginan.
Nah, itulah jenis-jenis tanaman yang bisa dipilih sebagai bonsai. Setelah memutuskan jenis tanaman apa yang akan digunakan sebagai bonsai, kini saatnya Anda untuk menentukan bentuk bonsai yang Anda inginkan.
2. Menentukkan Kategori Tanaman Bonsai
Ada begitu banyak jenis bonsai diluaran sana. Oleh sebab itulah, bonsai perlu dikategorikan, untuk mempermudah identifikasinya.
Bonsai umumnya dikategorikan Berdasarkan ukuran, bentuk, dan banyaknya tanaman. Berikut ini penjelasannya:
a. Bonsai Berdasarkan Ukuran:
- Berukuran 5-15 cm, atau yang biasa disebut mame bonsai
- Berukuran 15-30 cm, atau yang biasa disebut ko bonsai
- Berukuran 30-60 cm, atau yang biasa disebut chiu bonsai
- Berukuran lebih dari 60 cm, atau yang biasa disebut dai bonsai
b. Bonsai Berdasarkan Bentuk:
- Batang pohon tegak lurus, yang biasa disebut chokkan
- Batang pohon tegak berkelok, yang biasa disebut moyogi
- Batang pokok separuh menggantung, yang biasa disebut han kengai
- Batang yang inti pohonnya sedikit miring, yang biasa disebut shakan
c. Bonsai Berdasarkan Jumlah Tanaman:
- Dalam satu pot, terdapat rangkaian yang terdiri dari 3-4 batang pohon, dengan kombinasi 2 pohon tinggi dan 1 pohon rendah atau 1 pohon tinggi dan 2 pohon rendah disebut yose-ue.
- Dalam satu pot, hanya terdiri dari 1 pohon saja.
Nah, setelah memilih jenis dan ketegori bonsai, kini saatnya untuk memulai proses pembuatan bonsainya. Berikut ini cara memilih bibit tanaman bonsai yang perlu Anda perhatikan:
3. Memilih Bibit Tanaman Bonsai
Pada dasarnya, bibit yang nantinya akan digunakan dalam pembuatan pohon bonsai atau bakal dari pohon bonsai sendiri dapat dilakukan dengan memilih tanaman secara langsung yang akan digunakan.
Tanaman yang digunakan harus memiliki cabang, yang nantinya cabang itu akan mendapatkan perlakuan yang khusus seperti dipotong, di ikat kawat dan di bentuk sedemikian rupa agar menjadi bonsai.
Sebelum mulai memilih bibit bonsai yang bagus, Anda harus memahami terlebih dahulu ciri-ciri bibit bonsai yang bagus:
Ciri-ciri Bibit Bonsai Bagus
Pemilihan bibit dalam pembuatan pohon bonsai memang harus sangat diperhatikan. Banyak sekali jenis tanaman yang bisa untuk dipilih menjadi bonsai.
Tetapi tanaman tersebut harus memiliki kriteria dan ciri tertentu. Berikut beberapa ciri bibit bonsai yang bagus untuk dibuat pohon bonsai.
- Merupakan tanaman dikotil atau tanaman berkeping dua.
- Tanaman yang mampu beradaptasi dengan kondisi yang ekstrim.
- Tanaman yang memiliki umur panjang.
- Tanaman memiliki daun yang tidak mudah rontok dan juga lebat.
- Memiliki bentuk yang indah secara alami.
- Tanaman yang memiliki daya tahan hidup tinggi karena nantinya akan dibentuk paksa.
4. Cara Membuat Media Tanam Untuk Bonsai
Media tanam memegang peranan penting dalam proses pembuatan bonsai. Sangat dianjurkan untuk memilih media tanam yang sesuai dengan karakterisitik tanaman.
Media tanam yang dianjurkan untuk bonsai adalah campuran antara tanah, pasir, dan kerikil. Sangat dianjurkan untuk memilih media tanam yang bertekstur padat, namun tetap subur.
Ini dikarenakan bonsai tidak membutuhkan pertumbuhan secara cepat, namun tetap membutuhkan penyerapan nutrisi dari dalam tanah untuk tetap hidup.
Alat dan Bahan:
a. Siapkan bahan seperti:
- Tanah: 2 bagian
- Pasir: 2 bagian
- Kerikil: 1 bagian
- Granule Bio Organik GDM SaMe 200 gram
- GDM Black BOS 10 gram
- Pot yang ukurannya disesuaikan dengan besar bonggol bibit bonsai.
Proses Pembuatan Media Tanam:
- Campurkan tanah, pasir dan Granule Bio Organik GDM SaMe hingga merata.
- Masukkan campuran tanah tersebut kedalam pot hingga memenuhi ¾ bagian pot.
- Letakkan kerikil secara merata ke seluruh permukaan media tanam.
- Sirami media tanam hingga lembab.
- Larutkan GDM Black BOS kedalam sprayer berisi air.
- Semprotkan larutan GDM Black BOS ke seluruh permukaan media tanam.
- Media tanam siap digunakan. Namun, sangat disarankan untuk mendiamkan terlebih dahulu media tanam selama 7 hari. Ini bertujuan agar unsur hara dan bakteri dari produk GDM Organik yang diberikan kedalam media tanam dapat bekerja secara optimal.
5. Cara Menanam Bonsai
Setelah mempersiapkan media tanam, kini saatnya untuk menanam bonsai. Berikut ini teknik cara menanam bonsai yang perlu Anda perhatikan agar bonsai dapat tumbuh dengan baik:
- Buat lubang seukuran dengan akar dan bonggol bibit bonsai pada media tanam.
- Masukkan bibit bonsai kedalam media tanam.
- Tutup lubang hingga menutupi sebagian bonggol dan seluruh akar tanaman.
- Sirami dengan air jika tanah sudah kering.
Nah, setelah proses menanam bonsai, kini saatnya untuk merawat bonsai agar dapat tumbuh dengan baik. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara merawat bonsai agar dapat tumbuh dengan baik:
6. Cara Merawat Tanaman Bonsai
Setelah proses penanaman, masih ada lagi yang namanya proses merawat bonsai. Hal inilah yang harus sangat diperhatikan karena yang menentukan jadi atau tidaknya bonsai adalah pada proses perawatannya.
Berikut ini teknik dan cara merawat tanaman bonsai agar dapat tumbuh dan berbentuk sesuai dengan keinginan Anda:
a. Penjemuran Tanaman Bonsai
Tiap jenis bonsai memiliki karakteristiknya masing-masing. Ada yang tahan dengan sinar matahari penuh atau bahkan tidak.
Untuk penjemuran sendiri sebaiknya dilakukan paling banyak sehari 1-3 jam saja diwaktu pagi hari pada tanaman yang tidak tahan sinar matahari, namun dapat diletakkan di area yang terkena cahaya matahari, tanpa harus dipindah jika tanaman bonsai Anda membutuhkan pernyinaran matahari penuh.
b. Waktu Penyiraman
Waktu penyiraman bonsai ini tidak boleh kurang atau terlalu banyak. Waktu penyiraman yang direkomendasikan adalah satu hari sekali menggunakan semprotan halus.
Lakukan penyiraman pada pagi hari sebelum dijemur. Cukup semprot media tanam hingga lembab, agar pernyiraman tidak berlebihan.
7. Cara Pemupukan Bonsai
Pemupukan ini adalah hal yang paling harus diperhatikan. Meski tampaknya bonsai tidak membutuhkan pertumbuhan dengan cepat layaknya tanaman lain
Namun pemupukan ini sangat penting untuk mempertahankan bonsai Anda agar dapat tumbuh dengan baik.
Gunakan pupuk yang khusus diformulasikan untuk tanaman hias, agar bonsai dapat tumbuh dengan baik. Utamanya pada bagian yang dibentuk menggunakan kawat.
Pemupukan yang dianjurkan adalah dengan menggunakan pupuk organik. Sebab, pemupukan menggunakan pupuk organik tidak menyebabkan tanah kehilangan unsur hara alaminya. Sehingga tanaman bonsai tetap dapat hidup dengan baik.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini teknik pemupukan bonsai agar dapat tumbuh dengan indah:
1. Pemupukan Umur 0-3, 4-6 dan >8 Bulan
Pada umur 0-3 bulan, bonsai membutuhkan nutrisi cukup besar agar dapat tumbuh. Pada masa ini adalah masa penentuan keberhasilan penanaman bonsai.
Sebab, tanaman bonsai yang tidak mendapatkan nutrisi cukup, sangat rawan mengalami kematian.
Sedangkan pada umur 4-6 dan >8 bulan, bonsai yang sudah tumbuh dengan baik di pot, membutuhkan tambahan nutrisi agar dapat hidup dengan baik.
Berikut ini cara pemupukan bonsai pada umur 0-3 dan 4-6 bulan:
- Larutkan 0,1 liter Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias kedalam 2 liter air.
- Semprotkan secara merata ke seluruh bagian tanaman dan media tanam.
- Ulangi pemupukan setiap bulan
2. Pemupukan Umur 7 Bulan
Pada saat umur 7 bulan, tanaman bonsai kembali membutuhkan nutrisi tambahan pada tanah.
Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanah menggunakan Granule Bio Organik GDM SaMe dan GDM Black BOS.
Berikut ini cara pemupukan bonsai umur 7 bulan:
- Taburkan Granule Bio Organik GDM SaMe sebanyak 200 gram keseluruh permukaan media tanam.
- Larutkan 10 gram GDM Black BOS 10 kedalam sprayer/wadah berisi air secukupnya.
- Semprotkan/siramkan larutan GDM Black BOS ke seluruh permukaan tanah hingga basah.
- Ulangi pempukan menggunakan Granule Bio Organik GDM SaMe dan GDM Black BOS dengan cara tersebut setiap 6 bulan.
Nah, itulah cara pemupukan bonsai yang baik dan sesuai dosis yang disesuaikan dengan umur dan kebutuhan bonsai.
Sangat disarankan untuk menggunakan produk GDM Organik agar bonsai tidak mudah mengalami kematian dan gangguan hama penyakit.
Ada beberapa kolektor tanaman bonsai pada umumnya memang sengaja membuat subur tanamannya. Hal inilah yang diinginkan adalah kualitas daun yang semai, seperti yang dilakukan oleh kolektor tanaman bonsai pada video berikut:
Produk GDM Organik, khususnya Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias telah diformulasikan secara khusus untuk tanaman hias, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dan memiliki tampilan yang cerah dan indah.
8. Cara Membentuk Bonsai
Pembentukan tanaman bonsai sebenarnya ialah membuat tiruan dari pohon-pohon yang ada di alam bebas, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Berikut ini merupakan tahapan pembentukan pohon bonsai :
1. Membuat Kerangka Dasar
Anda bisa memulai membuat kerangka dasar setelah bakal bonsai yang ditanam sudah benar-benar sehat kembali setelah proses penanaman ulang.
Disarankan untuk membuat kerangka dasar ini saat tanaman sudah berumur lebih dari 1 bulan.
2. Merubah Arah Dan Bentuk Tanaman
Merubah bentuk dan juga arah pada tumbuhan bonsai sesuai keinginan kita merupakan suatu paksaan dan juga bisa memakan waktu yang lama agar bentuknya dapat sesuai keinginan.
Untuk itu diperlukan alat dan juga sarana dalam pelaksanaannya. berikut tahapannya:
- Alat yang dibutuhkan diantaranya adalah kawat, tali rafia, tang untuk memotong kawat, gunting pemangkas dan juga tang yang runcing ujungnya untuk menyesuaikan bentuk tanaman.
- Selanjutnya, dulur bisa membelokkan ke arah yang sesuai keinginan, lalu dililit menggunakan kawat. Agar lekukannya dapat terus bertahan
- dulur bisa memanfaatkan tali raffia untuk membantu membelokkan ranting yang sudah dililit menggunakan kawat.
- dulur bisa melepas lilitan kawat tersebut setelah dirasa ranting tersebut telah berbelok sesuai arah yang diinginkan.
- Lamanya tentu disesuaikan dengan derajat lekukan dan besarnya ranting. Untuk mengetahuinya, dulur bisa mengecheck setiap beberapa bulan.
Nah, itulah panduan teknis cara membuat bonsai unik dan sesuai keinginan.
Jangan lupa untuk terus memantau perkembangannya dan selalu bersabar menanti proses pembentukannya berhasil.
Pastikan dengan mengkombinasikan dengan produk Pupuk GDM Organik, bisa menunjang tanaman bonsai dulur bernilai jual tinggi
Jika Anda memiliki kendala dalam menanam bonsai maupun merawatnya, silahkan hubungi tim teknis kami dengan klik tombol dibawah ini