Kacang kapri atau polong banyak dikonsumsi karena gizinya yang tinggi. Karenanya nilai ekonomis dan peluang usaha budidaya kacang kapri pun cukup menjanjikan. Apalagi cara menanam kacang kapri ini cukup mudah, loh, dulur.
Namun untuk mendapatkan hasil panen yang menguntungkan, dulur perlu menerapkan praktik budidaya yang tepat dan perawatan terbaik bagi tanaman kacang kapri.
Sebelum terlalu jauh membahas cara menanam dan merawat budidaya tanaman kacang kapri ini, mari simak bagaimana peluang usaha kacang kapri terlebih dahulu.
Peluang Usaha Kacang Kapri
Budidaya kacang polong atau kapri adalah jenis sayuran yang sangat populer dan digemari oleh banyak kalangan di seluruh dunia.
Selain kaya akan nutrisi, kacang polong juga berguna dalam masakan yang dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan, seperti tumis, sambal, sup, bahkan kudapan ringan seperti keripik kacang polong. Hal ini membuat kacang polong menjadi bahan baku yang menarik untuk dijadikan peluang usaha.
Permintaan akan produk kacang polong yang meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat dan bergizi. Selain itu budidaya kacang polong atau kapri juga relatif mudah untuk dilakukan.
Kacang polong atau kapri juga dapat ditanam di berbagai jenis lahan dan memiliki masa pertumbuhan yang cepat sehingga lebih cepat dalam waktu pemanenan.
Syarat Tumbuh
Kacang polong atau kapri tumbuh dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki iklim sedang, dengan suhu rata-rata sekitar 18-24 derajat Celcius dan paparan matahari yang cukup. Se;ain itu, berikut beberapa syarat tumbuh kacang polong atau kapri.
Media tanam
Kacang polong atau kapri membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan kaya akan nutrisi. Tanah memiliki pH yang ideal untuk pertumbuhan kacang polong, berkisar antara 6–7,5 pH.
Pupuk
Kacang polong membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pemberian pupuk yang tepat dan secara teratur dapat membantu meningkatkan pertumbuhan kacang polong.
Ketersediaan air
Kacang polong membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Tanah yang terlalu kering dapat menghambat pertumbuhan kacang polong, sedangkan genangan air yang berlebihan juga tidak dianjurkan karena dapat memicu timbulnya penyakit pada tanaman.
Perlindungan dari hama dan penyakit
Kacang polong atau kapri rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti kutu daun, ulat grayak, atau penyakit layu. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian hama dan penyakit yang efektif untuk menjaga kesehatan tanaman.
Jarak tanam
Tanaman kacang polong atau kapri harus ditanam dengan jarak yang cukup agar tidak saling bersaing untuk mendapatkan nutrisi dan sinar matahari yang cukup.
Cara Membudidayakan Kacang Kapri
Tingginya manfaat kacang polong atau kapri membuat permintaan di pasar terus meningkat. Selain itu, pembudidayaan kacang polong atau kapri juga tidak terlalu sulit. Berikut cara membudidayakan kacang polong atau kapri yang dapat Dulur ikuti.
Siapkan Lahan Tanam
Langkah awal dalam membudidayakan kacang polong atau kapri yaitu dengan menyiapkan lahan tanam. Pilihlah lokasi yang cukup terbuka dan mendapat sinar matahari langsung setidaknya selama 6 jam per hari. Pastikan lokasi yang dipilih mudah dijangkau dan dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman.
Persiapkan tanah dengan membersihkan rumput atau gulma dan menggali tanah dengan kedalaman 20-25 cm. kemudian tambahkan pupuk organik atau kompos ke dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah dan nutrisi tanah. Setelah itu, ratakan tanah dengan cangkul atau penggaruk tanah.
Setelah tanah siap, buatlah bedengan dengan lebar sekitar 1,2 meter dan panjang sesuai dengan luas lahan yang tersedia. Kemudian, buatlah saluran air di sekitar bedengan untuk memudahkan pengairan.
Lakukan Pemupukan Dasar
Agar lahan tanam kian subur dan nutrisi tanaman kacang polong sudah terpenuhi sejak awal penanaman, dulur perlu melakukan pemupukan dasar.
Sangat direkomendasikan untuk menggunakan rangkaian produk GDM Organik, yakni GDM Black BOS dan GDM SaMe. Berikut cara pakainya;
- Campurkan 250 ml (setara satu gelas air mineral) GDM Black BOS dengan satu tangki air semprot, aduk hingga larutan tercampur merata.
- Basahi calon lahan budidaya terlebih dahulu, baru semprotkan larutan GDM Black BOS pada lahan tersebut.
- Tebar merata GDM SaMe Granule Bio Organik pada lahan budidaya tanah kacang kapri.
Siapkan Benih Tanaman Kacang Polong
Langkah selanjutnya yaitu menyiapkan benih tanaman kacang polong. Pilihlah bibit kacang polong atau kapri yang berkualitas baik dan sehat (tidak rusak).
Untuk mendapatkan biji kacang polong yang berkualitas, sebaiknya biji diambil dari polong yang sehat dan sudah matang sempurna. Polong kacang polong biasanya memiliki ukuran sekitar 5-10 cm dan warnanya bervariasi mulai dari hijau muda hingga hijau tua.
Setelah biji kacang polong berhasil diambil, biji sebaiknya dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan atau ditanam. Untuk menyimpan biji kacang polong, letakkan biji di dalam wadah kering dan kedap udara seperti toples atau kantong plastik yang rapat.
Simpan biji kacang polong pada tempat yang kering dan sejuk untuk menjaga kelembaban dan mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri yang merusak biji.
Biji kacang polong atau kapri yang berkualitas biasanya memiliki ukuran yang seragam dan berwarna hijau keabuan atau hijau kekuningan. Biji yang buruk atau tidak berkualitas dapat terlihat dari ukurannya yang tidak seragam, atau warnanya yang terlihat tidak sehat atau kusam.
Dalam budidaya menanam kacang polong atau kapri, pilihan benih yang berkualitas dan penanganan benih yang tepat akan mempengaruhi hasil panen yang diperoleh. Oleh karena itu, sebaiknya pilih biji kacang polong yang sehat dan berkualitas untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Rendam Biji Kacang Kapri
Nah, selain memilih biji berkualitas, dulur bisa membuat kacang kapri tumbuh lebih cepat dengan merendam benih yang akan ditanam dengan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan Terlebih dahulu.
Caranya mudah, larutkan 100 ml Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan ke dalam 1 liter air. Setelah itu masukkan dan rendam biji kacang kapri selama 1-2 jam.
Cara Menanam Kacang Kapri
Setelah menyiapkan lahan dan benih kacang polong. Langkah selanjutnya adalah cara menanam kacang kapri dari benih yang telah direndam sebelumnya.
Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm dan jarak antar lubang sekitar 15-20 cm. Kemudian, masukkan 2-3 biji kacang polong ke dalam setiap lubang tanam dan tutup dengan tanah. Pastikan jarak antar lubang tidak terlalu rapat agar kacang polong dapat tumbuh dengan baik.
Perawatan Tanaman Kacang Polong
Setelah sukses menanam kacang kapri atau polong, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan. Berikut hal-hal yang perlu dulur lakukan;
Penyiangan
Lakukan penyiangan secara rutin untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kacang polong. Gulma dapat bersaing dengan tanaman kacang polong dalam menyerap air dan nutrisi, sehingga perlu untuk dulur hilangkan.
Penggemburan dan Pembubuhan
Penggemburan tanah dilakukan dengan cara mencangkul tanah hingga kedalaman sekitar 20-25 cm. Hal ini akan membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan sirkulasi udara dan air di dalam tanah.
Setelah penggemburan tanah, lakukan pembubuhan dengan menggunakan bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, kompos, atau bahan daun yang sudah membusuk.
Sebarkan bahan organik tersebut secara merata di atas tanah dan kemudian campurkan dengan tanah menggunakan cangkul atau garu.
Pemupukan
Proses pemupukan ini sangat penting untuk menunjang kebutuhan nutrisi tanaman kacang kapri. Khususnya untuk mendorong proses pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Nah, untuk itu, dulur perlu menggunakan rangkaian pupuk GDM Organik, yakni;
- GDM SaMe Granule Bio Organik,
- GDM Black BOS,
- dan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan.
Berikut ini cara pemupukan tanaman kacang kapri menggunakan rangkaian produk GDM Organik di atas:
Pemupukan Tanaman Kacang Kapri Umur 7-28 HST
- Larutkan 500 ml (setara 2 gelas air mineral) Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan ke dalam tangki semprot berisi air penuh.
- Semprotkan secara merata pada tanaman kacang kapri, ulangi pemupukan ini tiap seminggu sekali.
Proses Pemupukan Tanaman Kacang Kapri Umur 30 HST
- Larutkan 250 ml (setara dengan 1 gelas air mineral) GDM Black BOS ke dalam tangki semprot berisi air penuh. Kemudian semprotkan di area perakaran tanaman kacang kapri.
- Tebar GDM SaMe Granule Bio Organik pada area perakaran tanaman kacang kapri.
Pemupukan Tanaman Kacang Kapri Umur 35+ HST
- Larutkan 500 ml (setara 2 gelas air mineral) Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan ke dalam tangki semprot berisi air penuh.
- Semprotkan secara merata pada tanaman kacang kapri, ulangi pemupukan ini tiap 5 hari sekali.
Penyiraman
Tanaman kacang polong membutuhkan penyiraman yang cukup untuk menjaga kelembaban tanah. Waktu penyiraman yang ideal adalah di pagi hari atau sore hari ketika suhu masih sejuk.
Secara umum, tanaman kacang polong membutuhkan sekitar 2-3 liter air per minggu. Namun, hal ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi iklim dan jenis tanah.
Siram tanaman secara teratur terutama pada musim kemarau atau saat cuaca panas. Namun, pastikan tidak terlalu sering atau terlalu banyak, karena dapat menyebabkan akar tanaman membusuk.
Pemasangan Turus atau Ajir
Turus atau ajir adalah bantalan atau dukungan yang dapat membantu menopang tanaman kacang polong agar tidak roboh atau patah akibat angin atau hujan yang kencang.
Untuk membuat turus atau ajir, siapkan bambu atau kayu dengan diameter sekitar 2-3 cm dan panjang sekitar 1,5 – 2 meter. Siapkan juga tali atau kawat yang cukup kuat untuk mengikat bambu atau kayu.
Setelah tanaman kacang polong atau kapri tumbuh setinggi sekitar 20-30 cm, pasang turus atau ajir dengan cara menancapkan bambu atau kayu ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 20-30 cm dan membuat bentuk segitiga atau segi empat yang menopang tanaman kacang polong.
Kemudian, ikat bambu atau kayu dengan tali atau kawat ke arah atas. Periksa turus secara berkala untuk memastikan kondisinya masih kokoh dan aman untuk menopang tanaman kacang polong yang semakin tinggi.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong daun, ranting, dan bunga yang sudah tua atau rusak. Hal tersebut akan membantu tanaman kacang polong untuk fokus pada pertumbuhan buah.
Pemangkasan tanaman kacang polong sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan, agar tidak merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Melakukan pemangkasan secara teratur juga dapat membantu memperbaiki kualitas tanaman dan meningkatkan produksi buah kacang polong.
Perawatan yang baik dan teratur akan membantu tanaman kacang polong tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas.
Pemanenan Kacang Polong
Tahap akhir dalam proses budidaya kacang polong atau kapri selanjutnya adalah pemanenan. Waktu pemanenan kacang polong tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhan, namun secara umum, pemanenan dapat dilakukan sekitar 60-80 hari setelah penanaman.
Buah kacang polong yang matang biasanya memiliki warna hijau cerah dan bulat dengan biji yang mulai menonjol.
Penting untuk memanen kacang polong dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Caranya adalah dengan memotong tangkai buah kacang polong dengan menggunakan alat pemanenan, seperti gunting, pisau, atau tangan secara langsung.
Setelah dipanen, buah kacang polong harus dibersihkan dari daun dan bahan-bahan lain yang menempel di atasnya. Buah kacang polong yang telah dipanen dapat disimpan dalam kantong atau wadah yang bersih dan kering. Simpan di tempat yang sejuk dan kering agar buah kacang polong tidak cepat rusak atau berjamur.
Dengan melakukan pemanenan kacang polong yang tepat, hasil panen akan optimal dan berkualitas baik. Selain itu, perhatikan juga waktu panen agar buah kacang polong tidak terlalu matang atau bahkan busuk sebelum dipanen.
Demikian cara menanam kacang polong atau kapri yang bisa dulur gunakan sebagai ide usaha baru. Nah, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas panen kacang kapri, jangan lupa gunakan produk-produk dari GDM Organik ya, Lur.